Chereads / love is sick; together / Chapter 13 - Person

Chapter 13 - Person

*Hah*

"Maaf aku terlalu lama memandangi mu" Adora tidak sadar ia memandangi orang yang bahkan tidak ia kenal, "iya tidak apa-apa" jawabnya dengan santai "apa saya boleh pergi, saya tidak punya waktu luang" Adora pun mempersilahkan nya untuk kembali berjalan.

"Siapa ya orang itu? entah aku merasa ia mirip dengan seseorang" sambil berfikir Adora meneruskan jalan nya untuk pulang ke rumah

Ketika ia masuk ke rumah ada sebuah catatan di sana yang bertulis 'mama ingin pergi ke suatu tempat bersama tante, kalau ingin makan ada di kulkas tinggal dihangatkan saja ya, -love mama'.

"Oke mama" katanya yang walaupun tidak didengar oleh mama nya, lalu ia duduk di sofa di ruang tamu sambil memikirkan kejadian tadi.

"Kalau di ingat-ingat pria itu mempunyai wajah yang mirip seperti Ichiro.. arghh bingung deh jadinya" ia mencoba mengingat lagi di saat pria itu menabrak Adora.

Pertama ia tengah berlari seperti sedang terburu-buru, kedua wajahnya agak mirip seperti Ichiro, dan apakah perlakuan nya itu disengaja kan? itulah benak di pikiran Adora "kalau kemungkinan seperti itu apa hubungannya? Ichiro tidak mungkin bisa sesehat itu hufh" Adora tidak mau mengambil pusing ia langsung merebahkan tubuhnya di sofa itu "nyaman sekali rasanya" gumamnya.

"Hari ini aku terlalu banyak berpikir sebaiknya aku memikirkan hal-hal yang menyenangkan terlebih dahulu."

***

"Sampai jumpa kawan!" kata seseorang memakai jas kantor itu lalu di jawab balik olehnya, sekarang ia tengah menekan tombol lift untuk turun dari lantai ini tidak sampai menunggu lama pintu lift itu terbuka masuk lah orang itu dan berdiri disana.

Orang itu adalah Hayate tengah selesai jam kerjanya "pulang nanti beli apa ya untuk dora?" tak lama ia sudah sampai di lantai basement tempat parkir mobilnya ,diraihnya saku celananya mengambil kunci mobilnya lalu menekan kunci itu berbunyi lah mobil miliknya.

Setelah memasuki mobil ia nyalakan mesin dan menancapkan gas nya, sudah keluar dari area parkiran itu dan menuju ke tengah jalan raya menempuh jalan disana.

*Ting* bunyi handphone Hayate, diambil lah handphone nya dan mengeceknya yang ternyata Adora mengirimkan poto kepada nya.

'kau kapan pulang?' caption gambar makanan yang dikirimkan nya untuk kakaknya, "iya sebentar aku sedang menaiki mobil" ia menjawab nya dengan cara voice note dan terkirimlah pesan suara nya.

Beralih Adora sudah bangun dari tidur nyenyak nya itu "mana belum mandi lagi nanti saja ah" Adora menarik kursi dan menduduki nya, "gara mikir begituan jadi capek deh" jari-jarinya mengetuk meja beberapa kali membuat irama makin lama ia melakukan nya akhirnya berhenti juga.

Sambil menunggu Hayate ia mengamati ruangan disana, terdapat majalah lama yang suka disimpan oleh mama nya.

"Make up?" majalah itu berisikan tentang tata cara make up serta jenis jenis cara bermake up ala pada jamannya saat itu, setelah dibaca menurut Adora majalah ini bagus juga *ternyata ini alasan mama selalu melarang ku membuangnya*.

Namun ada suara dibalik bawah meja membuat Adora kaget ia pun mengalihkan pandangannya ke meja itu *seperti nya ada binatang* dan disaat ia mengintip ke bawah benar saja ada kecoak yang tiba-tiba terbang ke arah wajahnya "aaargggh" teriak nya dengan kencang.

Disaat bersamaan Hayate yang baru saja turun dari mobilnya terkejut ada suara teriakan adiknya "Adora!" dengan panik tanpa menutup pintu mobil ia lari terburu-buru dan langsung membuka pintu dengan kuncinya secara cepat.

"Adora ada apa??" tanya nya dengan panik yang tadinya Hayate panik malah berubah menjadi bengong ternyata Adora hanya terlentang di dekat meja ruang tamu, segera Hayate mendekati nya "kenapa sih?apakah ada seseorang?" Adora jadi kaget lagi setelah Hayate berada di depan wajahnya, "a-anu ada kecoak tadi diwajahku" Hayate yang merasa itu langsung lega tapi menjitak kepala adiknya.

"Aw sakit tau" pekiknya sambil memegang kepalanya "kau itu membuat ku parno saja" katanya dengan wajah datar namun sebenarnya ia tengah kesal atas perbuatan Adora ini.

"Maaf habis kecoak nya terbang ke wajahku aku kaget kan jadinya, terus kok ada kecoak sih" gumamnya merasa geli, "yasudah kau pergi bersihin wajahmu biar gak geli" "tapi masih terasa tau tadi tubuhnya sangat kasar seperti kena tampar angin" keluhnya lagi "kau ini mana ada kena tampar angin kekuatan kecoak itu biasa saja".

Sehabis itu Adora langsung cepat pergi ke kamar mandi untul mencuci wajahnya.

"Sudah keberapa kalinya kau mencuci wajah? " tanya Hayate sambil mengambil makanannya "entahlah lebih dari tiga kali" "boros sekali tiga kali tidak cukup?" tanya Hayate sambil membentuk kan tangannya seperti angka tiga "iya" katanya sambil menganggukkan kepalanya.

Hayate hanya menepuk kan jidatnya "habis ini sudah ya nanti kulitmu juga jadi iritasi keseringan memakainya" Hayate menasihati sebentar dan dijawab dengan kepala Adora menunduk malu.

"Sudahlah makan dulu" "iya" jawabnya dengan nada sedih setelah makan bersama Hayate sudah masuk ke kamar tidak sadar di buntuti oleh adiknya "apa lagi?" Adora masih berdiri cengengesan sambil mengarah kan kedua jari telunjuk nya *anak ini memang nya* "yasudah ayo masuk ke kamar mu".

Sudah di kamar Adora dan Adora masih bingung ingin berkata apa "mama kok lama pulang nya?" Hayate menaikkan satu alisnya "hanya bertanya itu?" "gak cuman itu kok" Hayate langsung memahami nya "katanya mama mau menginap di rumah tante tenang saja, lalu pertanyaan selanjutnya" katanya yang sudah seperti guru saja "aku ingin bercerita jadi.. " Adora menceritakan kejadian hari ini yang terus membuat nya berpikir keras.

"Lebih baik kau fokus dengan kuliah mu dulu mungkin orang itu hanha kebetulan mirip, tidak ada gunanya kau memikirkan ini" saran Hayate "kalau gitu sudahi dulu ya percakapan nya sudah larut malam" Hayate pun pergi dari kamar Adora dan tidur menunggu hari selanjutnya datang.

---

"Apakah itu benar?!" kata pria itu terkejut ia merasa senang karena bisa membantu nyawa seorang pasien yang sebenarnya sudah sekarat.

"Ichiro!" teriak mama nya tidak percaya bahwa nyawa anak nya ini terselamatkan dengan nangis terharu mama nya memeluk nya erat dan disusul oleh Naomi.

"Terima kasih tuhan telah memberikan kami kesempatan untuk kakak ku" gumam Naomi perawat yang melihat nya juga ikut terharu bahkan hampir menangis "saya permisi" kata perawat itu pergi keluar dari ruangan Ichiro.

---

"Halo Adora aku akan menjemput mu jam sekian" Tanaka tengah menelepon Adora karena sebelum nya mereka pernah berjanji "kau tidak sedih lagi kan" "eum tentu saja tidak, tapi kita tidak boleh membatalkan perjanjian ini" kata Adora dengan semangat "ya sudah ku tutup dulu telepon nya dah" "iya dadah".

*Tok tok* suara pintu ruangan Tanaka dan mempersilakan orang itu masuk "ah dokter" kata wanita itu dan disambut dengan sapaan hangat dari Tanaka "iya bu ada perlu apa? " wanita masih tersipu malu ingin mencoba mengatakan sesuatu dari mulutnya, "terima kasih banyak telah menolong anak saya ini saya ada hadiah mungkin ini tidak seberapa dari perjuangan anda tapi hanya ini yang dapat saya berikan" kata wanita itu memberikan kado kepada Tanaka "astaga anda ini berlebihan,iya bu sama-sama sebagai dokter sudah tugas saya membantu pasien yang sedang sakit dan saya akan berusaha sekeras mungkin agar dapat menyembuhi pasien saya bagaimanapun rintangannya." Kata Tanaka kepada wanita itu "tidak apa apa terimalah hadiah dari saya ini" "iya tentu saya terima dengan senang hati" setelah mendengar perkataan Tanaka itu wanita itu terlihat senang bahagia "kalau begitu saya permisi dulu ya dok" "iya bu" jawabnya dengan ramah.

"Aku sendiri juga senang mendengar kabar ini" katanya dan matanya mulai berkaca-kaca "aku dan timku berhasil" gumamnya.