"Ayo semangat membersihkan rumah yang nonstop ada debu kecilnya" kata Adora yang sudah siap dengan menggulung rambutnya ke atas memakai kaos sedikit tipis karena pasti akan membuat nya berkeringat.
"Semangat sekali habis di temani jalan oleh orang yang tidak ia suka" ejek Hayate dengan wajah tanpa bersalahnya.
"Hey sekarang kan sudah baikan itu cuman masa lalu" kesal nya kepada kakaknya.
"Iya deh" cerutu kakaknya dan selama itu mereka membersihkan nya dengan teliti
(Beberapa jam kemudian..)
kakak beradik itu saling bersender di antara tubuh mereka "huaa ngos-ngosan sampe nih" keluh Adora "punggung ku rasanya tak berasa" disambung dengan Hayate memegang punggung belakang nya.
Dan disaat itu mama mereka pun memergoki nya "ahaha baru segini sudah mengeluh, coba lihat mama setiap hari melakukan nya seperti sedang menutup mata" mama.
*Haduh mama ini becanda saja* batin Adora sambil menampilkan wajah memelas.
"Baikah mama akan membuat kan kalian makanan silahkan ditunggu ya" kata mama dengan riang entah mengapa ia terlihat bahagia melihat kedua anaknya teler di ruang tamu.
"horee" "hore" jawab mereka serentak namun nada nya tidak semangat mama nya hanya memaklumi kelakuan mereka itu.
*Tanaka dan Mia sedang apa ya kira-kira*, kini Adora tengah melamun sambil menatap jendela kamarnya yang ditampilkan rintikan hujan semakin banyak berjatuhan ke rumahnya begitu pula di sekitar rumahnya.
lalu di ambilnya handphone tak jauh dari keberadaan nya itu dan membuka layar kunci di sana , "hari ini disuruh menganalisa sebuah cerita ya" Adora merasa sedikit senang karena sebenarnya ia tidak terlalu suka untuk tidak ngapa-ngapain malahan jika seperti itu membuat kepala nya pusing.
Seketika Adora mengerjakan tugas yang disuruh oleh dosennya itu membuat nya tak sadar jika hujan sudah berhenti.
Adora meregang kan otot-otot lengannya dengan menariknya ke atas dilanjutkan kesamping kanan dan kiri.
"Akhirnya selesai hehe" setelah itu ia keluar dari kamarnya berniat pergi ke swalayan tak jauh dari rumahnya, kali ini ia hanya memakai jacket warna pink pastel dan celana pendek ala rumahan dan jangan lupa dengan masker karena Adora lebih nyaman menutup bagian bawah wajahnya dengan masker.
*clink* suara pintu yang di pasangi dengan bell menandakan seseorang memasuki toko tersebut, Adora menyapa kasir disana lalu melanjutkan langkah kakinya untuk membeli barang yang dibutuhkan.
"Terimakasih telah berbelanja" kata kasir itu sambil membungkuk sebentar lalu berdiri lagi begitu juga dengan Adora dan membuka pintu disana.
Saat Adora ingin membalikkan badannya ia dikejutkan dengan Tanaka sudah berada di hadapan nya "yaho!" sapanya dengan muka jahilnya "astaga!" Adora kaget sambil memegang depan dadanya.
"Tanaka ih kenapa kau tiba-tiba disini" katanya sembari mendehemkan suaranya, "lah aku memang ingin berbelanja disini kebetulan kita berpapasan, ayo kita duduk di taman" kata Tanaka mengajak nya berbicara ke tempat yang lebih nyaman "baiklah".
"Mau main ayunan?" Adora membalas dengan anggukan "taruh sana belanjaan nya dan segera menduduki kursi ayunan itu "biar kudorong" Tanaka dengan senang hati mendorong ayunan Adora.
"Senang sekali kelihatannya" kata Tanaka melihat punggung Adora namun tanpa ia sadari ia terpana dengan rambut yang ikut terayun-ayun karena adanya angin yang dihasilkan dorongan Tanaka.
*Cantik* itulah kata yang terlintas di benak pikiran nya.
"Kenapa wajahmu memerah" tanya Adora dengan polos dan berhasil membuat yang ditanya ini tidak bisa memberi jawaban yang tepat "ekhm tanganku cape kita duduk di pondok itu saja." Katanya mencoba menutupi wajahnya ini.
"Bagaimana kau bisa pergi sejauh ini? padahal rumah kita berjauhan" tanya Adora lalu Tanaka mengerutkan dahinya "ya suka aku lah" jawabnya ketus "kau ini gak bertanya gimana kabarnya malah tanya kayak gitu sebel" kata Tanaka sambil menyilangkan kedua tangannya membuat Adora merasa gemas.
"Hahaha abisnya aku cuman kepo,yasudah gimana kabarmu" Tanaka menatap nya sejenak lalu membunag mukanya "lambat" jawabnya dengan wajah jutek.
Adora di buat bingung gara-gara kelakuannya ini "aiyo jangan begitu dong Tanaka" katanya dan memegang lengan Tanaka tapi dia masih saja membuang mukanya kepada Adora.
*Kacau aku telah membuat anak orang marah* batinnya sambil menepuk jidat
Dilain sisi Tanaka memperhatikan gerak-gerik Adora terlihat sedang memikirkan sesuatu, di balik ngambekan nya itu ternyata Tanaka sengaja ingin melihat temannya yang suka ceplas-ceplos kalau berbicara.
"Akhirnya gak lagi ngambek fyuh" kini Adora tengah berjalan ke rumah sebelumnya Adora benar-benar dibuat tidak bisa berpikir jernih ia pun melakukan aegyo yaitu gaya imut yang biasanya populer di korea sana, *untung aku pernah menonton film drakor gitu* batinnya sambil berlagak di jalan seperti selebriti.
(Saat masih ditaman)
Yang benar saja? apakah tidak ada cara lain lagi kenapa begitu susah menenangkan anak ini, di satu sisi Tanaka sedang menunggu kartu (senjata rahasia) apakah yang akan ia keluarkan.
*Baiklah demi dia tidak bermusuhan dengan ku camkan itu!* tanpa babibu Adora menunduk kan kepala nya lalu mengarahkan kedua tangannya ke depan hadapan Tanaka.
*Apa yang ia lakukan* kata Tanaka sambil senyum smirk.
Setelah melakukan gaya yang entah apa namanya itu ia menyilang kan tangan tadi di bikin lurus kedepan, dan diputar putar lah sehingga membuat irama tubuh Tanaka langsung bengong melihatnya.
Setelah memutarkan tangannya ia lalu memeluk tubuhnya sendiri dengan sudah wajah memerahnya ia menatap Tanaka "maaf kan aku oppa (memakai bahasa korea) " sontak Tanaka membolakkan kedua matanya, yang tadinya terlihat ngambek sekarang menjadi bingung dengan mata yang masih melotot "oke? kau tahu maksudnya aku minta maaf ya hehe jangan ngambek" saat Adora mengatakan itu ia memegang kedua pundak Tanaka.
*Apa yang dia lakukan astaga jantungku* rasanya Tanaka ingin mimisan lalu pingsan ditempat saja "pfft hahaha kau ini mirip seperti anak kecil saja" kini Tanaka tertawa lepas sampai-sampai ia merasa sakit perut karena terus bergerak.
"Baiklah sudah kumaafkan, aku akui kartu milikmu kuat sekali" katanya yang mencoba meminimalisir keadaan nya, Adora yang melihat reaksi Tanaka sekarang ia memasang wajah jutek nya "hmp kartu apaan gajelas.. yasudah aku pergi dulu bye. " Kini malah Adora yang merasa sebel dengan kelakuan Tanaka.
Hari ini Tanaka merasa puas akan kejahilan nya.
(end pov)
"Wah apa saja ini kau belanja?" tanya Hayate mulai menemui si Dora, "lihatlah sendiri" jawabnya dengan seadanya, kakanya hanya diam melihat adiknya itu *kok sewot ditanya? *.
"Hm benar juga" gumam laki-laki itu dan segera ia membuka tas plastik belanjaan yang dibeli Adora.
"Ugr SEBEL SEBEL SEBEL" setelah memasuki kamarnya Adora berbicara sendirian sambil meninju angin yang menurut nya itu lebih baik dibandingkan membanting barang sekitar.
Kini ia terduduk di bawah lantai ranjang nya, lalu menekuk kan kedua kakinya agar bisa menutupi wajahnya kebawah "duh kan jadinya malu" rasanya geram sekali saat Tanaka mentertawakan tingkah bodohnya itu.
"Huh awas saja kau Tanaka, tunggu epic comeback ku" gumam Adora sambil mengeraskan kepalan tangannya.