Begitu senyap suasana di dalam mobil, Adora menyenderkan kepalanya ke jendela menikmati setiap pemandangan yang ia lewatkan Mia dan Tanaka memperhatikan nya hanya tersenyum.
"Tanaka sudah sampai belum?" tanya Mia sambil memainkan rambutnya Tanaka menjawab belum, Adora yang hanya menyimak diam saja sudah lama. rasanya tidak berkumpul bertiga.
"Nah sudah sampai mari turun nona-nona cantik" ajak Tanaka yang membuat mereka berdua tercengang melihatnya dan semuanya keluar dari mobil tersebut.
Setelah memasuki mall Mia dan Adora langsung mampir ke tempat berjualnya peralatan untuk perawatan badan dan wajah yaitu skincare.
Mereka sangat sibuk memilih apa yang akan mereka beli, "duh jadi pengen semuanya" sahut Mia sambil memegang wajahnya dengan kedua pipinya Tanaka yang mendengar nya terkecoh dan menjitak jidat Mia *aduh* ,"kau ini kalau beli semua bagaimana aku mau hidup" gumam nya dengan wajah kecutnya lalu ia beralih ke Adora yang sedang mengamati fungsi dari barang itu *wah imut sekali dia* kata Tanaka dalam batinnya "ekhm dora daritadi kau belum memilih apapun memangnya kau mau beli apa? " tanya Tanaka kepada dora "aku juga bingung mau beli apa, jadi ku lihat dulu saja" jawabnya Tanaka hanya menjawab dengan menganggukkan kepalanya saja.
Beberapa menit kemudian Adora dan Mia sudah membeli barang yang diinginkan bagi Tanaka Adora terlihat sangat simple.
"Habis ini mau apa lagi kalian hm?" tanya Tanaka sambil berlagak dengan memainkan rambutnya kebelakang, "oh kau mau kami habiskan beneran ya umelihat tanya balik Mia "ee? bukan begitu, kan disini masi banyak lgi yg belum dibeli" jelasnya lalu Adora berhenti disaat tengah berjalan dan ia melihat sesuatu yang menarik perhatian nya.
Tanpa mengucapkan sepatah apapun ia langsung pergi meninggalkan Tanaka dan Mia ,mengetahui tingkah Adora yang main pergi begitu saja segera mereka meneyusul untuk menghampiri Adora.
Aku melihat sebuah kalung dan cincin yang tertera digambar, aku berpikir untuk membeli ini dan kuberikan cincin pada Ichiro... membayangkan ia mengenakan dan melihat reaksinya bagaimana ya? kuharap dia menerima nya.
"Wah kamu jahat banget ninggalin kami berdua untung gak kehilangan jejak kamu" jelaa Mia dan aku meminta maaf pada mereka, "menurut kalian yang mana ya bagus untuk hadiah temanku?" tanya Adora sambil memandangi cincin dan kalung yang terpajang disana, mereka berdua pun ikut memerhatikan nya untuk mencari yang bagus menurut mereka.
Akhirnya kutemukan juga yang cocok menurut ku "makasih ya udah bantuin" kataku dengan senang dan kami kembali lagi mengelilingi setiap toko-toko.
Sudah dua jam berlalu kami memutuskan untuk beli ke minimarket untuk makan disana bersama, sesudah sampai di minimarket Adora menemukan kucing yang sedang tidur disana ia berniat untuk memegang nya tapi malah dicakarnya tangan Adora "aw!" ia meringis karena kucing itu menancapkan kukunya dalam, "dora sih kucingnya kan lagi gakmau diganggu" kata Mia sambil mengambil tisu basah yang ada dia bawa untuk membersihkan lukanya.
Tanaka yang melihat langsung bergegas masuk ke minimarket dan membeli hansaplast untuk menutupi luka itu sambil dikasih obat agar tidak menyebabkan infeksi.
"Sekarang gimana?" tanya Tanaka Adora bilang sudah mendingan lalu mereka beli mie instan yang siap disaji.
Mereka pun duduk di tempat yang disediakan di luar, asap yang keluar dari mie dan suasana malam dingin seperti ini sangat nyaman.
Setelah itu mie yang mereka makan sudah habis dan waktunya mereka meminum yang mereka beli.
"Ngomong-ngomong kau mau kasih ke siapa cincin itu?" tanya Tanaka yang mencoba mencairkan suasana, "adalah untuk temanku" jawab Adora begitu saja Mia yang mendengar nya terlihat meremehkan kata-kata itu lalu Adora yang menyadari nya langsung menyipit kan matanya yang maksudnya bingung dengan ekspresi Mia.
"Oh begitu ya apa... dia orang yang kau suka? " begitu Tanaka bilang Adora menjawab dengan grogi dan membuat wajahnya memerah. Mia dan Tanaka tertawa terbahak-bahak melihat temannya yang menjadi malu begini, "yasudah deh aku gakmau lanjut" kata Tanaka lagi sambil menampilkan senyumannya.
"Apasih kalian ini kepo sekali, terserah lah aku mau ngasih ke siapa" gumam Adora yang jadi salah tingkah.
Malam itu mereka banyak bercanda gurau dan setelah itu pulang kerumah mereka masing-masing, Adora memasuki rumahnya akhirnya ia merasa senang sudah lama sekali dia tak seperti ini.
Dan malam ini pun, ia tidur dengan nyenyak.
Lanjut dipagi hari seperti biasa Adora bangun pagi dan melakukan rutinitas paginya, lalu memakai baju dengan kaos berwarna biru pastel dengan celana pendek andalan nya.
"Pagi Hayate" sapa Adora kepada kakaknya dan Hayate menjawab nya juga, tapi Hayate memperhatikan gerak geriknya yang aneh lalh Hayate menempelkan tangannya ke dahi Adora.
Adora yang terdiam pun merasa aneh kenapa ia malah menempel kan tangannya ke dahinya padahal suhu tubuhnya tidak panas.
Ia menepiskan tangan Hayate lalu bertanya apa yang sedang ia lakukan dan ia menjawab "aku juga ingin bertanya tumben sekali adikku seceria ini hmm pasti gara-gara kalian sudah baikan ya? " tebak Hayate, memang benar tebakannya tapi aku hanya mengabaikan nya saja.
"Pagi ini biar aku saja yang masak kau duduk yang manis disana" kata Hayate dan membuat Adora tertegun ia mengernyitkan dahinya yang maksudnya kau serius? "sudahlah turuti apa kataku, jarang kan aku baik begini" katanya cih dasar Hayate untung kau itu kakakku.
Yang benar saja dia memasak pagi ini, dia membuat roti yang sudah diisi dengan keju lalu ia masak di tempat memanggang waffle sungguh menggugah selera! "baunya enak sekali Hayate , coba sering-sering kau masak" saranku yang bergurau.
Hayate yang mendengar itu merasa jengkel "cih kau ini memang ngeselin, gak aku cuman mau masakin pas ada moodnya" katanya sambil mengambil roti yang sudah selesai dimasak "nah silahkan dimasak" aku pun menerimanya dengan senang hati, memang pagi yang menyenangkan makan roti dengan keju meleleh gini.
Dan Adora memutuskan untuk pergi ke perpustakaan di universitas nya, hari ini dia ingin fokus belajar lagi agar lebih semangat saat ada kelas.
Adora pun sampai di perpustakaan nya menggunakan sepeda dan segera masuk ke dalam, disana ia mulai mencari buku dan mengambil nya, Adora duduk diantara bangku yang memang di khusus kan buat orang yang belajar sendirian sambil menyetel lagu di handphone nya sangat posisi yang enak sekali.
Dan sudah setelah itu ia mengembalikan buku ke tempat asalnya dan segera keluar dari sana, Adora pun mulai mengendarai sepedanya pergi pulang ke rumah hari ini sangat banyak basa basinya daripada kemarin Adora lebih banyak meluangkan waktunya di rumah karena memang dia malas keluar.
•••
"Naomi akhir ini kau takmau bermain dengan teman-temanmu kenapa? " tanya Ichiro yang mengkhawatirkan adiknya, tapi adiknya hanya menundukkan kepalanya tidak ingin dijawab.
Ichiro bertanya dengan pertanyaan yang berbeda "apakah kau sedang dijauhi temanmu?" setelah mendengar itu Naomi langsung menatap Ichiro dan menjawab tidak "lalu?" tanya Ichiro yang nasih menunggu jawaban adiknya. "Naomi hanya takut kalau aku main sama teman, nanti kakak ada perlu apa-apa dan Naomi tidak dapat membantu kakak" kata Naomi yang membuat kakaknya sendiri terkejut sontak Ichiro langsung memeluk nya dengan erat "kau tak perlu pikir begitu, kakak bisa butuh bantuan pada perawat kan? kau main saja sama temanmu percayalah kakak akan baik-baik saja " kata Ichiro yang mencoba menenangkan Naomi yang sudah mau menangis.
"Kalau begitu aku ingin menemui kak Adora itu!" Ichiro terkejut mendengar hal itu "begitu ya.. " mengingat Adora yang sudah lama tidak semenjak ini mungkin saja Adora sedang sibuk itu hal yang wajar bagi Ichiro.
Ketika Ichiro pikir lagi untuk apa ia menemui Adora lalu ia menanyakannya pada Naomi dan Naomi bilang untuk menjaganya atau menemani nya disaat Naomi tidak ada.
"Kau sungguh ingin begitu?"
to be continue ~