"Adora ada yang ingin kukatakan padamu" kata Mia sambil mengenggamkan tangannya "mari... mari kita perbaiki kesalahan kalian di masa lalu, aku tak ingin terpecah belah begini" kata Mia dengan wajah cemberut nya, aku tak menyangka ia berkata seperti itu *sepertinya aku salah mengiranya di waktu itu* aku juga berpikir untuk apa terus salih bermusuhan kurasa kata Mia ada benarnya yang lalu, biar lah berlalu dan akan digantikan dengan masa yang lebih baik.
Toh aku tak ada menaruh perasaan padanya lagi, dan lagi pula kami bertiga sudah dewasa "kau benar kita sudah besar sudah seharusnya kita berlibur bersama-sama" jawabku dan sontak membuat Mia terkejut dan tersenyum bahagia, "tapi sebagai teman dekat aku ada satu syarat" kataku dengan smirk ku,
"Apa itu dora?".
Pagi hari matahari yang sudah mulai menyinari kotaku dan membuat ku terbangun karena cahaya nya, aku meregang kan seluruh tubuhku itu adalah ritual disaat bangun pagiku haha, setelah itu aku memainkan bentar handphone ku dan menyetel musik favorit ku lalu aku beranjak ke kamar mandi.
*Ah aku ingin makan cookies lagi * aku berharap semoga di tokoku ada yang membuat cookies karena aku sangat menginginkan nya, setelah mandi aku memakai bajuku dan keluar dari kamarku menuju ke dapur untuk menemui mamaku.
Mama Adora sedang memasak untuk sarapan mereka semua dan Adora pelan-pelan mendekati nya untuk membuat kejutan kecil.
*satu dua tiga dan... * rupanya mama Adora telah mengetahui nya "ada apasih dora?" tanya mamanya yang membuat Adora tak jadi dan cengar cengir saja.
"Anu, itu apakah mama ada membuat cookies coklat?" kata kata itu membuat mama nya tertawa sambil mengelus kepalanya, lalu mama memberikan sebuah cookies kepada Adora dan ia menerimanya.
"Selamat makan!" aku pun mulai melahap cookies ku dan kemudian meminum air putih agar tenggorokan ku tidak begitu kering. Hari ini aku tidak pergi ke kampus dan aku berniat hanya ingin dirumah, ku baca buku yang kemarin ku beli dengan fokus lalu aku teringat seseorang jika aku membaca buku.
"Sepertinya ada yang kurang.. em apaya" aku masih berpikir keras sambil kutaruh tanganku di dagu tiba-tiba aku teringat ichiro yang sudah lama tak ku jumpai, aku sangat kangen dengannya bagaimana ya keadaan nya apakah ia baik baik saja?.
Beralih ke Ichiro dia makin hari tak banyak gerak semenjak terakhir Adora dan Ichiro bertemu, Naomi yang setia menunggunya hanya bisa mengenggam erat tangan kakaknya itu semakin Ichiro tampak sedih
lalu ia mengelus Naomi "Naomi, bisakah kau menjumpai Adora? sepertinya aku harus mengatakan yang sebenarnya" kata Ichiro sambil terbayang-bayang wajah Adora yang sangat ia rindukan.
"Tidak kak nanti dia juga khawatir padamu dan dia nanti tak bisa fokus dengan aktivitas nya! " kata Naomi yang tak menyarankan rencana Ichiro.
*benar juga ya kata Naomi* setalah itu mereka tak berbicara lagi.
Kembali lagi Adora yang sedang belajar bersama Mia, dia sangat kelihatan fokus dalam belajar setiap kali ia menstripkan kalimat yang penting lalu menulis lagi.
"Uwah lihat temanku ini bukan main semangat nya aku suka itu" kata Mia yang membuat ku salah tingkah "apaansih Mia sana kamu belajar juga" dan Mia terkesan dengannya.
Setelah itu jam belajar meraka pun selesai saatnya untuk beristirahat Mia memesankan makanan delivery untuk makan siang mereka berdua dan Mia mengajak Tanaka untuk makan bersama agar Adora tidak selalu bermusuhan dengan Tanaka, tak lama setelah menunggu ada suara bel di luar sana Mia dan Adora pun segera beranjak pergi ke bawah bersama, ternyata Tanaka yang sudah membawakan pesanannya "sungguh baik sekali teman kita ini" kata Mia dengan wajah memelasnya Adora hanya sedikit risih dengan salah satu kata Mia yaitu 'teman'.
"Sulit dipercaya" kata Adora sambil menyilang kan kedua tangannya Tanaka hanya menggaruk kepalanya "hufh sudahlah bukannya kita sudah berjanji kan, agar kita kembali akrab!" seru Mia dan membawa mereka. masuk kembali ke kamar. Adora hanya membalas dengan senyuman "ayo masuk".
"Kalian sedang belajar apa? eoh ini belajar tentang pergaulan masa remaja guru kami menyuruh untuk mencatat apa saja dampak dan hal sebagainya" jelas Adora Tanaka hanya ber oh saja, Tanaka memotet mereka berdua diam-diam dan tertawa kecil setelah itu lanjut memakan makanan yang dipesan mereka, "Tanaka kau katanya kau seorang dokter memangnya kau dokter apa?" tanya Mia sambil memakan juga "um dokter spesialis penyakit dalam" jawabnya *mungkin sama seperti dokter bedah?* gumam Adora yang mendengarnya, lalu dia berpikir sejenak apakah Tanaka juga salah satu dokter yang menangani penyakit Ichiro? kalau boleh tau apkah yang dinyatakan Ichiro itu benar?.
Terkadang aku melupakan keberadaan Ichiro semenjak aku sudah keluar dari rumah sakit aku juga sudah lama tidak membawakan buku cerita kepdanya lain kali... ingin menjenguknya bersama Mia, kulihat Mia yang sesekali mengobrol kepada Tanaka membuatku semakin ingin berbicara lagi dengan Tanaka.
Masa lalu yang kualami memanglah pahit namun, apa boleh buat? dimasa itu kami belum dewasa dan hanya memikirkan perasaan diri sendiri kesalahan yang sudah diperbuat harus ditanggung jawab benar... sudah saatnya kita berpikir jernih kita ini sebenarny adalah trio sahabat sejati.
"Hah capeknya ~~~ aku ingin berbaring terlebih dahulu" kata Mia sambil menarikkan badan-badannya seperti sedang strecching aku pun ikut meselonjorkan kedua kakiku "kalian sudah bekerja keras sehabis ini akan kutraktir kalian shopping hm? hm?" kata Tanaka yang membuat kami menjadi gembira "HOREEY" teriak ku dan Mia.
Sesuai janjinya kini kami sedang didalam mobilnya Tanaka, kelihatan nya aku dan dia sudah mulai menerima satu sama lain dan juga membuat Mia bahagia, aku yang sedang berbincang dengan Mia tentang keluh kesah berada di kampus kami jujur saja disana orangnya ternyata berbeda dari ekspetasi ku, kupikir orang satu jurusan dengan ku itu sombong dan cuek rupanya sangat jauh dari apa yang kubayangkan dan aku juga bersyukur dikelilingi oleh orang seperti mereka.
"Wah yang bawa mobil tidak di ajak bicara nih ekhm" gumam Tanaka menyela percakapan kami membuat kami sedikit terkejut suaranya tiba-tiba saja muncul dan aku pun langsung menatapnya "memangnya kau bawa kami begini tidak sedanh sibuk?" Tanaka memegang dagu nya seolah tengah berpikir keras "oh hari ini aku lagi ambil cuti soalnya sempat drop juga kelamaan kerja jadi begitu deh, ada lagi? " yaampun rupanya dia ingin sekali ditanyakan keadannya baiklah akan ku tanya lagi.
"Heum... bagaimana kondisi pasien yang kau tangani sekarang?" setelah mendengar perkataan ku wajahnya langsung cemberut "kondisinya sedikit kritis dan tak berkemungkinan untuk hidup lebih lama kecuali ia menemukan pendonor yang pas dengan nya" aku juga turut sedih mendengar hal itu kasian sekali si pasien itu semoga cepat ia menemukan pendonor yang tepat.
to be continue