Chereads / love is sick; together / Chapter 5 - emotional

Chapter 5 - emotional

*Aku harap apa yang ku katakan tentang operasi itu benar terjadi, keajaiban datanglah kepada ku*

"Iya kita akan menaiki wahananya,bersama."

"Aku pergi dulu Ichiro san", Adora pamit dan pergi meninggalkan ruangan Ichiro dan meninggalkan buku yang ia bawa tadi.

"Gak seperti biasanya,dia selalu membawa buku nya kembali aneh"

[Keesokan harinya]

*ddrt *drrt suara handphone Adora berbunyi, ia pun segera mengangkat telepon di handphone nya, dan ternyata Mia yang menelponnya dan segera ia angkat.

"Halo ada apa Mia?"

"Halo aku ada diluar rumahmu,aku lagi badmood nih temenin aku makan diluar ku taktir deh"

"oh ya deh, kau masuk dulu ke rumahku aku mau ganti baju dulu"

"Oke"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

dijalan Adora terheran-heran melihat tingkah laku sahabatnya," Kenapa kau berjalan sambil menghentakkan kakimu begitu?"

"hufh, temenku itu lho masa dia marahin aku gara-gara aku kentut di bioskop", sontak membuat Adora tertawa terbahak-bahak, "Hhahahaha kau ini lagian gak malu diliatin orang-orang di sekitar? ada ada saja."

"Ya gimana kan kelepasan -_"

"Yang ada bikin malu belum lagi kalo bau ups", ejek Adora yang membuat Mia jengkel.

"Udahlah kita fokus ke restoran saja." kata Mia yang wajahnya memerah, tak lama kemudian mereka berdua sampai di sebuah restoran ramen, "selamat datang,silahkan masuk", disamut oleh pelayan disana.

"Aku pesan ramen super pedas bagaimana dengan mu Adora?", tanya Mia "Aku yang pedas saja". Kebetulan mereka juga suka makanan pedas tidak seperti kebanyakan masyarakat disana.

>*slurpp *slurp *slurp bunyi seruput mie yang dimakan oleh Mia sungguh lihai dan cepat, dan dengan wajahnya yang masih kesal.

"Sepertinya aku hanya dibawa kesini supaya kau tak terlihat kesepian bukan?", Mia hanya menyengir dan menepuk pundak Adora.

"Hehe,bukannya begitu karena mie ini sangat enak, jadinya aku lupa kalau kau ada disini hehe maaf", Adora hanya menjawab dengan dehemnya sambil memutar malas bola matanya.

"Bagaimana dengan temanmu yang dirumah sakit itu?", ketika mendengar itu Adora langsung tersedak *uhuk *uhuk ,dan membuat Mia kaget "aduh maaf aku ngagetin kamu ya nih minum",kata Mia sambil membantu Adora minum, dengan 3 kali tegukan airnya sudah habis.

"Maaf ya kamu udah gak papa?", kata Mia sambil meminta maaf kepada Adora. "Iya aku sudah baikan, lagian tiba-tiba ngebahas itu aku kan lagi menyeruput mie ku,".

"Lah daripada aku mendiamkan mu jadi kutanya tentang temanmu itu,jadi.. gimana kabarnya?", "iya dia baik-baik saja", kata Adora sambil tersenyum kecil "Katanya sebentar lagi dia mau operasi aku harap akan lancar-lancar saja.", kata Adora sambil mengenggam sebuah gelas berisikan air es.

"haha sepertinya mood kita berdua sudah baik ayo kita pergi ke taman bermain anak-anak". Adora sedikit bingung kenapa harus kesana kan bisa saja ke tempat lain.

"gak ke tempat lain aja kayak perpustakaan??" tanya Adora

"aku pengen naik ayunannya hm", jawab Mia sambil menpoutkan kan wajahnya. "Huh yasudahlah ayo kesana", Mia dan Adora beranjak pergi ke restoran itu lalu berjalan ke taman anak-anak.

"Hei Adora kau masi ingat masa masa di taman sana?", tanya Mia tanpa menoleh ke Adora dan Adora terdiam sejenak, "Entahlah mungkin jika aku pergi ke tempatnya maka aku akan mengingatnya", balas Adora tanpa menoleh juga.

"Saat itu dimana kau aku dan Tanaka disana.." "Lalu kenapa dengan Tanaka??" "Sekarang dia sudah kembali ke sini dan menjadi dokter, aku senang mendengarnya", "ya aku juga senang mendengarnya Mia" "Jadi aku ingin kita berkumpul ke sana haha,kebetulan tadi aku menghubunginya"

Jadi sebelumnya Mia juga sudah berencana bertemuan dengan teman lamanya yaitu tanaka, dan berjanjian untuk bertemu di taman bermain anak-anak. "Ish kau ini kenapa tidak memberitahu padaku dulu", kata Adora dengan nada kesal dan Mia hanya tertawa kecil "kalo itu aku lupa memberi tahu padamu maafkan aku yaa" jawab Mia sambil mengalungkan tangannya ke pundak Adora "eum baiklah".

Disaat menuju ke taman tersebut, mereka berdua melihat sosok Tanaka yang sedang menunggu Adora dan Mia sambil memainkan handphone nya. Setelah itu Adora dan Mia menjumpai Tanaka yang sudah disana dan duduk di ayunan yang mempunyai 3 dudukan.

"Hai Tanaka kita sudah lama tidak bertemu kau semakin tinggi saja", kata Mia yang memulai pembicaraan kepada mereka, "ya begitulah ketika lelaki sudah besar" lalu mereka berdua terawa tetapi tidak dengan Adora entah ada apa dengannya yang tidak begitu tertarik untuk mengikuti pembicaraan mereka.

"Adora apa kabar?" tanya Tanaka tiba-tiba dan membuatnya tersadar dari lamunannya "oh Tanaka aku baik-baik saja" jawab Adora sambil menatap wajah Tanaka.

"Kenapa kau melamun begitu apa yang kau pikirkan dora?",tanya Mia agak khawatir "aku ingin pulang duluan perutku mules,kalian berdua saja" setelah itu Adora langsung pergi meninggalkan mereka "ada apa dengan anak itu?padahal tadi baik-baik saja?" tanya Mia kepada dirinya sendiri, "Adora tidak memberi tahumu? Mia masih bingung dengan perkataan Tanaka.

"Emangnya ada apa,coba cerita!", Mia makin penasaran lalu Tanaka mulai menceritakan awal mulanya Adora menjadi begitu (menjauhi Tanaka).

[5 tahun yang lalu..]

Pada saat itu mereka bertiga masi kelas 2 smp, Adora satu sekolah dengan Mia dan Tanaka namun selama ini Mia tidak tahu apa-apa insiden yang tertimpa salah satu sahabatnya yaitu Adora, awal mula Tanaka merupakan anak yang populer karena mengikuti eskul basket disekolahnya dan pada suatu hari pada saat jam olahraga Tanaka dan teman-temannya sedang latihan dan tidak sengaja salah satu dari mereka melempar ke arah Adora dan membuat ia pingsan karena mengenai kepalanya.

Dan tanaka lah yang mengendong Adora membawanya ke uks sekolah, di waktu itulah mereka berdua bertemu dan saling mengenal setelah kejadian itu Adora dan Tanaka menjadi sering berkomunikasi ketika saat latihan Tanaka selalu menghubungi Adora untuk menemani nya latihan.

Seperti itulah hubungan Adora dan Tanaka dulunya lalu Mia yang memang merupakan teman lama Tanaka juga berteman dengan Adora, selama ini Tanaka selalu memberikan perhatian yg besar kepada Adora tentu saja membuat Adora semakin menyukainya dan ia berniat untuk menyatakan perasaannya di saat musim salju.

"Tanaka san" panggil Adora dengan rasa gugupnya namun ia berusaha percaya diri dan sudah siap menerima resikonya, "oh Adora san ada apa?", tanya pria itu membuat jantung Adora semakin berdebar-debar.

"S-suka" jawab Adora yang wajahnya sudah memerah dan memilih menatap ke salju yg dibawahnya "hm? apa yang kau suka", tanya Tanaka memastikan "aku... menyukai mu Tanaka san maukah kau..." Adora sudah tidak sanggup melanjutkan kata-kata terakhirnya itu dan disaat ia menatap wajah Tanaka, Tanaka terlihat canggung dan menggarukkan kepalanya lalu ia menjawab "maaf Adora san aku sudah mempunyai orang yang aku suka,maaf mengenai perasaanmu bagaimana kit-"

"Oh be-begitu yah?" jawab Adora dengan rasa hati yang kecewa dan tanpa babibu ia pergi meninggalkan Tanaka ditengah hujan salju. "Yang benar saja aku patah hati hari ini" gumam Adora yang merocos terhadap dirinya sendiri.

/Adora pov

Aku pulang dengan rasa campur aduk ,marah,kecewa,malu sungguh menyebalkan bagaimana bisa aku nekat melakukan ini dasar bodoh,begitulah aku yang asik dari tadi menyalahkan diri. Aku memasuki kamarku dan segera aku masuk ke kamar mandi agar aku tidak terlalu kepikiran.

to be continue