Chereads / KEHIDUPAN KU RUMIT / Chapter 11 - RUMIT 10

Chapter 11 - RUMIT 10

20.15 wib

Cafe

Hikmal duduk sendiri di salah satu kursi yang berada dekat jendela cafe,ya ini adalah spot ternyaman karena bisa menikmati minuman dan makanan sambil melihat ke luar jendela yang berlalu lalang kendaraan dan orang2 yang lewat

Hikmal sedang menunggu sahabatnya,karna cukup lama sahabatnya datang, hikmal memutuskan untuk membaca novel yang sempat ia pinjam diperpustakaan sekolah tadi,

Tring

Pintu cafe terbuka dan masuklah sesosok laki-laki bertubuh tinggi kurus memakai hoodie biru dongker dan celana levis hitam dipadu dengan sepatu sneaker putih, lelaki itu mengedarkan pandangannya mencari seseorang,tak butuh waktu lama ia mendapatkan apa yang dicarinya,

Ia segera menghampiri meja di dekat jendela yang diisi oleh seorang laki2 yang duduk membelakangi nya dan sedang membaca novel

"Yo watsap mal" ucapnya sambil duduk di hadapan hikmal dan langsung memakan kentang goreng milik hikmal

"Ga ada akhlak emng" ucap hikmal yg tetap fokus membaca tanpa melihat sahabatnya itu

Hikmal tetap fokus membaca tanpa memperdulikan kehadiran sahabatnya itu.kevin mulai merasa jengah dan pusing karena diperlakukan seperti itu oleh sahabatnya sendiri

"Hah.. gw datang malah di kacangin gini, gw pergi ajalah" ucapnya sambil setengah berdiri dan melirik hikmal

Hikmal memutar bola matanya malas,ia pun menutup novelnya dan memasukannya ke dalam tas ranselnya,

"Baperan bngd lu jadi cowo kaya cewe aja" kini hikmal menatap datar laki2 di hadapannya ini

"Ya lagian lu si kacangin gw kan gw tuh gasuka" dengan nada yang dibuat manja, membuat hikmal merasa geli dan jijik melihatnya

"Jadi gimna sekolah Lo?" Kini suasana kembali normal

"Ya biasa aja" hikmal

"Ya baguslah, icha gmna? Apa klian mash suka chttan atau vidcall?" Tanya kevin sambil memakan kentang goreng milik hikmal lagi

"Masih," hikmal berdiam dan terlihat sedang berfikir,sedangkan kevin yang melihat itu hanya menunggu sambil memakan kentang goreng milik hikmal lagi

"Vin,Gw bingung sma perasaan gw ke dia,setiap deket dia gw ngerasa deg2an,tadi aja tiba2 gw ngajak dia buat nemenin gw bikin tugas, aneh kan?" Hikmal menjelaskan dengan raut wajah bingungnya,Kevin yang mendengar itu sedikit bingung

"Hah? Dia? Dia siapa mal" kevin bertanya dengan wajah yang sangat bingung

"Ohh Icha?"

"Eh tapi,apa kata lo? Lo tadi ngajak dia?"

"Asli gw gapaham"

"Hah....gw suka sama cewe,terus gw ajak dia ke ruang OSIS tadi buat nemenin gw"

"Pfffft hahahaha..Lo? Suka sama cewe? Lagi?" Ucap kevin dengan tawanya

"Gila Lo mal,Icha mau dikemanakan? Lo taeo di laci?" Kevin menggelengkan kepalanya.lalu kembali menatap hikmal dingin

kevin ini tidak suka dengan orang yang mempermainkan perasaan orang lain, mnurutnya itu membuat diri mereka rendah dan tidak berperasaan.

"Gw ga pernah bosen sma icha,gw selalu nunggu dia kapanpun smpe dia balik lagi ke sini,tapi gw juga gabisa nolak perasaan gw ke rayna"

Hening sebentar

"Gw rasa gw suka ray bukan karna rasa pelampiasan, dan gw gakan bikin cewe mana pun jadi pelampiasan gw" ucapnya sambil memandang lurus ke arah kevin

"Bro,lo harus pikirin dulu rasa lo sma cewe itu, pikirin itu baik2,apalagi klo nnti lo deketin dia dan kesannya kaya ngasih harapan, kasian juga tu cewe, apalagi lo masih sma icha" ucap Kevin menepuk pundak kanan hikmal

"Gw jadi penasaran yang mana si yg namanya Rayna" batin kevin

"Ya lu bener, gw bakal pikirin itu baik2" hikmal menyenderkan punggungnya ke punggung kursi dan mengalihkan pandanganya ke luar jendela

Di tempat lain, waktu yang sama

Keluarga kecil ray sedang menikmati makan malamnya, biarpun dengan masakan yang sederhana tapi bila dinikmati bersma orang yang disayangi akan terasa nikmatnya

Suasana di meja makan sangat hening,kecuali hanya suara sendok yang beradu dengan garpu

"Ray" friska mulai membuka suaranya

Ray pun menoleh dan menatap mama nya itu dengan tatapan bertanya

"Mamah udah ga kerja" ucap friska sembari memasukan sesuap nasi ke mulutnya dan tetap menatap putrinya

"M-maksudnya mama dipecat?" Tanya Ray dengan nada sebiasa mungkin

"Bukan, mamah keluar dari pekerjaan itu"

"Kenapa mamah keluar?" ray menyimpan sendok garpunya dan fokus kepada pembicaraan yang sangat penting ini

"Engga, mamah nyaman kerja disana, tapi ya kamu tau mamah ini sudah tua, mamah cuman ngerasa cape"

"Apalagi mamah harus ngurus adik2 kamu ini dirumah, mama udh ga kuat dan pengen nikmatin waktu dirumah aja" lanjut friska

Ray menatap kedua adiknya di sebelah kanan dan di hadapan ray, kedua anak itu sedang asyik mengunyah makanan mereka

"Apa mamah udah pikirin baik2? Klo mamah berhenti kaya gini kita gabakal ada pemasukan mah, tabungan yg dikasih papah juga sudah habis" ucap ray menatap friska dengan tatapan yang sulit diartikan,

karna ray sangat bingung sekarang, dengan Friska mengucap kata "berhenti kerja" saja sudah membuat ray berfikir sangat panjang.

Bagaimana ke depannya nanti?apa mungkin ini salah satu cara agar friska bisa menikah lagi? Apa ini alasanya mama nya keluar dari pekerjaan nya, atau jika tidak seperti itu, apa ray yang harus mulai bekerja sekarang? Untuk kebutuhan sehari harinya dan uang sekolah

Hening sebentar

"Ya kalo kmu mikir sperti itu, kamu aja yang kerja,atau kamu balik lagi aja jadi atlet"

"T-tapi klo ray kerja gimna sama sekolah ray mah?"

"Soal jadi atlet Rayna juga belum bisa lagi mah" Rayna menatap sendu sang mama

"Yah kamu kan bisa cari pekerjaan yang waktu kerjanya malam, atau nanti sabtu Minggu juga kmu kan libur sekolah jadi ya bisa saat siang"

"Lagian kamu kok lemah banget si lembek cuman gara-gara gitu aja langsung berhenti jadi atlet" Friska meremehkan rayna

Ray tidak mau banyak bicara dan melawan,lagipula jika ray melawan ujung2nya ray akan kena semprot dan friska akan terus marah2 kepada ray

"Ya nanti ray bakalan cari kerja" ucap ray sambil menatap raihan dan azka,Ray tidak mau meneruskan pembicaraan tentang dirinya sebagai atlet,yang ada tidak akan ada habisnya nanti

...

Hari demi hari dilewati Ray untuk sekolah dan mencari lowongan pekerjaan,namun nihil semua tempat yang didatangi ray menolak karena ray masih dibawah umur untuk bekerja, ray bingung semakin hari semakin tidak ada pemasukan untuk biaya sehari hari

Belum lagi bayar uang sekolah adik2nya yang sudah ditagih terus-terusan  karna belum membayar dari 2bulan lalu,begtu juga dengan uang spp Ray.

Hari ini sudah sore,sudah 5 tempat yang ray datangi tetapi semuanya menolak Ray, ray Sudah putus asa rasanya lelah kesana kemari mencari pekerjaan, apalagi beberapa hari ini ray tidak masuk sekolah hanya untuk mencari pekerjaan

Ray turun dari motornya dan duduk di salah satu kursi panjang dipinggir jalan, ray meminum air yang dibawa nya dari rumah tadi,dan tidak sengaja ray melihat ada sedikit keributan di toko kue kecil di sebrang sana

Ray awalnya tidak memperdulika.Tapi,dari tadi diamati orang2 disana mengusir seorang nenek2 dan terlihat seorang wanita berseragam pegawai toko itu meneriaki dan memaki si nenek.Ray penasaran jadinya,akhirnya dia menyebrang dan Bertanya langsung kepada wanita yang marah2 tersebut

"Maaf mba klo saya ikut campur,ini ada apa ya" ucap Ray sopan

"Haduh kamu ini anak kecil mau tau aja" ucap si mba dengan nada sewot dan membentak kepada ray

Ray kesal, ditanya baik2 kok jawabnya nge gas,ray pun bertanya kepada si nenek

"Nek,nenek kenapa?" Ucap ray lembut

"I-ini saya beli kue ulang tahun buat cucu saya tapi saya lupa bawa dompetnya" ucap si nenek dengan gemetar,mungkin si nenek shock karna dimarahin tadi:(

"Halah ngeles aja itu pdahal gapunya uang yakan" balas si mba dengan sewot

Ray merasa iba kepada si nenek,

"Total semua kue yang dibeli emang berapa mba" tanya ray kepada si mba

"156ribu,kenapa? Situ mau bayarin hah?" Ucap si mba dengan sewot

Ray meneguk liurnya,Ray mengeluarkan dompet kecilnya dan disana terdapat 3 lembar uang yang berjumlah 250ribu, itu adalah uang jajan ray yang ray kumpulkan dari minggu kemarin,

Membantu seseorang tidak ada salahnya kan. Lagipula nenek itu butuh kue nya untuk ulang tahun cucunya,Nanti juga ada balasan lebihnya dari tuhan, pikir ray

"Nih mba saya bayarin" ray memberi uang seratus ribu dua lembar kepada si mba

"Hmm nah gini kan selesai" si mba mengambil uang ray dan berbalik untuk masuk kembali ke toko

"EH MBA ITU KEMBALIANNYA JANGAN LUPA" ucap Ray setengah berteriak karena si mba sudah masuk toko

"IYA NANTI MASUK AJA AMBIL" teriak si mba

"Nak,makasih ya saya jadi repotin kamu" si nenek

"Iya gapapa nek,saya ikhlas kok bantu nenek,em nenek tinggal dimana?"

"Rumah saya ga jauh kok dari sini,jalan kaki juga cukup"

"Yasudah saya mau pulang soalnya cucu saya pasti nunggu"

Si nenek tersenyum,ray pun membalasnya

Baru 3 langkah si nenek berjalan ia memutar badannya dan berkata

"Terimakasih sekali lagi, tuhan akan balas kebaikan mu nak, di tempat ini kmu juga akan mendapatkan pekerjaan sebagai balasannya" si nenek kembali tersenyum lalu kembali berjalan menjauh meninggalkan ray

Ray menatap bingung kepergian si nenek belum lagi dengan ucapannya itu,tapi ada yang lebih penting, KEMBALIAN.Ray segera berlari dan masuk ke dalam toko kue itu untuk mengambil kembaliannya

Saat ray sudah sampai diambang pintu toko

Si mba bernama Siti itu memanggil ray

"Eh tunggu"

Ray menoleh

"Manggil saya mba?"

" Ya kamu,siapa lagi, sini"

Ray pun menghampiri kembali mba siti yang berada di kasir

"Kenapa mba?"

"Kamu mau ga kerja disini?"

"Hah?kerja? Serius mba? Jadi apa?" Ucap ray antusias

"Kerjanya ya gampang,cukup bantu menyusun roti dan kue ke etalase yang siap di jual, soalnya pekerja yang lama udah berhenti, jad-"

"Iya mba saya mauuu" ray lebih antusias

"Lah belom selesai udah maen potong aja, beneran situ mau?"

"Iyaa mau mba,kapan mulai kerja?"

"Ya kmu harus di interview dulu sama pemilik toko ini nanti,klo cocok ya kerja disini"

"Oke mba, jadi kapan saya di interview nya?"

" Besok datang kesini lagi aja. besok soalnya pemilik toko datang kesini,pake baju yang rapi lu ya,jam 11 an udah ada disini pokoknya" jelas nya panjang lebar

"Siap mba. besok saya kesini lagi, makasih ya mba sekali lagi"

"Yo sama sama"

"Saya pulang dulu mba"

Ray pun keluar dari toko kue itu dan segera pulang dengan hati gembira.di jalan ia memikirkan perkataan si nenek, ray benar2 mendapatkan pekerjaan. Ya biarpun belum tau diterima atau tidak ya mudahan saja,

"Nenek tadi siapa ya, dia dukun? Cenayang? Paranormal? Atau apasi. kok apa yang dibilangnya bener" tanya ray pada dirinya sendiri sambil mengendarai motor Scoopy nya.

Masih di tempat toko kue tadi

Seorang Pria yang sudah berumur menatap toko kue itu dengan seksama lalu mengangguk paham

"Seorang atlet ternama sekarang bekerja di Toko kue"

"Menarik juga" kemudian pria tersebut berjalan meninggalkan toko kue tersebut