Chereads / KEHIDUPAN KU RUMIT / Chapter 17 - RUMIT 16

Chapter 17 - RUMIT 16

1 minggu kemudian

"Ray ayo buruan ntar telat masuk barisannya" ucap ara yang sudah buru2 keluar kelas

"Duluan aja duluan gw masih nyari dasi gw"

Ketiganya pun keluar kelas dan meninggalkan ray yang masih mencari dasi dan topinya untuk upacara

"Nih pake punya gw"

Rayna terkejut mendengar suara itu dan langsung menoleh ke belakang

"Hikmal,lo-"

hikmal langsung memasangkan dasinya kepada rayna ia juga melepas topi nya dan dipakaikan ke ray

"Pake itu udah sana cepet"

"T-tapi lo gimna?"

"Gw gapapa udah sana cepetan ntar telat"

Rayna pun berlari keluar menuju lapangan upacara,sedangkan hikmal hanya tersenyum dan menggeleng kan kepalanya

.....

Saat upacara berlangsung guru BK membawa siswa2 yang tidak memakai atribut lengkap ke depan,salah satunya ada hikmal

"Loh itu kan hikmal k-kok dia bisa dihukum si" ucap hanna dari belakang ray

"Ini pasti gegara atributnya dipinjemin ke gw,hikmal lo rela dihukum gitu cuman karna gw" ray tersentuh dan salah tingkah sendiri dengan perlakuan hikmal kepadanya tapi ray juga merasa tidak enak jadinya

"Kita tidak boleh melanggar Yang namanya HAK ASASI MANUSIA, PERATURAN SEKOLAH KHUSUSNYA,liat di depan ini contoh-contoh yang tidak mematuhi peraturan,ckckck" ujar kepsek yang sedang berpidato sambil memarahi anak2 yang tidak mematuhi peraturan

Setelah upacara selesai semua siswa kembali ke kelasnya kecuali siswa2 yang tadi masih dihukum di depan tiang bendera.

...

"Ray gw balik duluan ya buru-buru nih" hanna pun segera berlari keluar kelas,sisa rayna dan beberapa murid yang tersisa dikelas,rayna pun memegang dasi yang masih terpasang di seragamnya dan menatap topi sekolah hikmal ia pun segera keluar kelas menuju ruang osis

Sampai nya diruang osis,ruangan tersebut kosong dan hanya beberapa tas yang ada disana tetapi tidak ada orang. Ray kebingungan sendiri sampai akhirnya ada yang menepuk pundaknya

"Ngapain?"

"Eh,em gw kira gada orang"

"Lagi pada di lapangan,mau apa ke sini?"

Tanpa menjawab pertanyaan dari hikmal rayna melepas dasinya dari kerah seragamnya setelah itu ia langsung memasangkan dasi itu kepada hikmal,hikmal sangat kaget ia pun terdiam melihat betapa dekatnya wajah rayna dengan dirinya,hikmal meneguk liurnya ada perasaan tidak karuan di hatinya dan perasaan gugup,hikmal mengunci pandangannya kepada rayna,ray sangat telaten dan rapih sehingga dasi tersebut terpasang sempurna di seragam hikmal

"Ini dasinya gw balikin,anggota osis harus rapih,nih topi lo juga" ucapan rayna membuyarkan lamunan hikmal,hikmal pun segera mengalihkan pandangannya ke arah lain

"Makasih ya lo udah bantu gw sampe dihukum kaya tadi"

"B-bukan apa-apa santai aja"

"Loh pipi lo merah,lo sakit?" Ray menyentuh pipi hikmal membuat hikmal membelalakkan matanya

"Lo juga keringetan" tangan ray langsung beralih mengelap keringat hikmal yang mengucur di pelipisnya,hikmal semakin kaget dan tidak karuan,ia pun mundur selangkah agar tidak terlalu dekat dengan ray

"G-gw gapapa udah sana lo pulang dah sore" hikmal menunduk dan menggaruk tengkuknya

"Lo beneram gapapa?" Rayna kembali maju selangkah sehingga posisinya lebih dekat dengan hikmal dan matanya dengan hikmal bertemu

"Kalo gini gw bisa jantungan gara2 dia" ucap hikmal dalam hati

"I-iya gw gapapa udah sana" hikmal mendorong pelan rayna agar menjauh dan keluar dari ruang osis

"Ok gw balik,makasih sekali lagi" ray tersenyum tulus di akhir kalimat nya ia pun keluar dari ruang osis

"Huh huh huh...a-aapaan ini, apa dia secantik itu?" Hikmal ngos2an sendiri dan kembali teringat tatapan rayna kepadanya tadi,tatapan yang sangat dekat,pipinya kembali memanas dan memerah.

.......

21.56

Prankk,bugh

"HEH KALO LO GABISA BAYAR HUTANG LO SEKARANG SERAHIN RUMAH INI DETIK INI JUGA!" salah seorang dari dua rentenir yang menagih hutang kepada friska itu marah2 dan membanting barang2 yang ada dirumah tersebut

"I-iya saya mohon beri saya waktu sedikit lagi,saya pasti akan bayar" ucap friska memohon dan bertekuk lutut ketakutan didepan kedua orang tersebut

"WAKTU TERUS WAKTU MANA JANJINYA DARI BULAN KEMAREN AJA GA DITEPATI HALAH" rentenir tersebut mendorong tubuh friska hingga terjatuh kebelakang,friska hanya bisa menangis ketakutan,saat itulah rayna muncul dengan khawatir dan bingung

"MAMAH"

"Mah,gapapa? Ayo bangun"

"Ada apa ini,om berdua ini siapa? Jangan kasar gitu dong om sama mama saya"

"Cih..heh anak kecil tau apa lo hah!" Rentenir tersebut melotot dan nyolot namun ray tak getir ia kembali menatap tajam kedua orang tersebut

"Mah,mereka siapa mah",namun friska hanya terdiam ketakutan

"Kita ini rentenir,kita datang kesini mau nagih hutang ibu  lo ini! Karna udah 3 bulan ga dibayar gw mau ambil ni rumah sebagai jaminan"

"Apa? H-hutang?" Rayna terkejut dan menatap friska

"Mah? Mama punya hutang?, dan mamah jadiin rumah ini sebagai jaminan? Astaga mamah kita mau tinggal dimana mah" rayna sangat frustasi dan menangis kelakuan mamanya kali ini sangat diluar batas

Suasana menegangkan itu pun menjadi hening dan hanya suara isak tangis rayna saja sekarang,kedua rentenir tersebut juga lebih tenang,hingga akhirnya ray kembali bersuara

"Hutang nya berapa?"

"50 juta"

Rayna sangat terkejut mendengar nominal tersebut ia pun memejamkan matanya dan mengepalkan tangannya berusaha menahan emosi yang meluap kepada friska, bagaimana pun ia tidak boleh jadi anak durhaka yang memarahi ibunya sendiri

Ray sedang berfikir sekarang bagaimana caranya harus membayar hutang itu secepatnya setidaknya harus dibayar dulu biarpun sedikit agar suasana lebih tenang lagi,hingga akhirnya pikirannya berhenti di suatu hal

"Saya ada cincin,saya juga punya motor matic,asal jangan rumah ini saya mohon,saya tau kedua nya gabakal menutupi hutang nya tapi setidaknya beri kami keringanan dulu,sisanya pasti akan saya bayar secepatnya saya mohon" rayna pun melepaskan cincin emas asli bermata berlian kecil yang selama ini telah menghiasi jari manisnya,dan juga kunci motornya

Kedua orang tersebut menatap satu sama lain dan mengangguk

"Ok,kalo gitu,kita kasih waktu 1 bulan! Inget 50 juta itu ga sedikit kita juga butuh,sini" rentenir tersebut mengambil cincin dan kunci motornya dari tangan rayna kemudian keduanya pergi meninggalkan rumah ray

Rayna kembali mengepalkan tangannya,ia juga kembali meneteskan air matanya,ia pun menatap friska dingin

"Biar nnti rayna yang pikirin,mama tidur aja ray mau mandi dan beresin ini semua" rayna pun berlalu dan naik ke atas. friska hanya terdiam,ia pun masuk ke kamarnya

Tok tok tok

"Raihan,azka" ray memanggil lembut kedua adiknya tersebut,pintu kamar pun terbuka

"Kakak.. hiks hiks huwaaaa"

"Ssssttt hey kenapa pada nangis hmm" keduanya memeluk rayna sambil menangis membuat ray tidak tega dengan keadaan adik2nya tersebut

"Kita takut kak,kasian mamah hiks kakak darimana aja"

"Kakak abis pulang kerja,mama gapapa kok ya,sekarang azka sama raihan tidur yaa,besok pagi kan sekolah"

Keduanya mengangguk dan menghapus air matanya,mereka pun segera naik ke atas kasur,rayna menghampiri dan menyelimuti keduanya ia pun memberi ciuman di kening kedua adiknya tersebut

"Tidur yaa" ray pun menutup pintu kamarnya pelan

...

08.00

"Ray bentar lagi ulangan kenaikan lo udah siapin semuanya?" Tanya hanna di sebelah ray sambil memakan nasi kuning sarapannya

"Iya udah"

"Na"

"Hmmm" jawab hanna tanpa menoleh

"Lo ada kerjaan ga buat gw?"

"Hah? Kerjaan? Buat apa?"

"Ya masa lo nanya buat apa si,gw lagi butuh banget"

"Ray mending lo fokus dulu buat ujian praktek kenaikan nanti,waktunya seminggu lagi"

"Karna masih ada waktu gw juga masih bisa buat cari kerja"

"Gw ada tapi lo mau ga" tiba2 ara datang dan duduk di kursinya di depan ray dan hanna

"Serius? Kerjaan apa?" Jawab ray antusias

"T-tapi kalo bisa si langsung dibayar"

"Nah,kebetulan tante gw itu lagi butuh banget baby sitter buat jagain anaknya soalnya tante gw itu kerja dari sore sampe malem,nah lo dibayar per hari itu ray,mau ga?" Jelas Ara, dan mengangkat tangannya untuk berjabat dengan ray tanda setuju jika ray menerima

"Boleh lumayan tuh,gw setuju" ray tersenyum senang,dan menerima jabatan ara,hanna yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya dan lanjut memakan nasi kuningnya

Akhirnya guru pun masuk dan pembelajaran pun dimulai.

Dikelas hikmal,

"Turunan fungsi tersebut yaitu h'(x) = f'(x) + g'(x). Perkalian konstanta dengan suatu fungsi (kf)(x)...sampai sini mengerti? Ibu akan berikan soal latihan ya"

"Ahhhhhh" seluruh murid di dalam kelas mengeluh malas saat guru matematika itu memberikan soal latihan,namun sang guru tidak memperdulikan itu

"Mal nyontek ya gw" abdi,teman sebangku hikmal

"....." Hikmal hanya terdiam, yang ada dipikiran hikmal sekarang adalah

"Loh pipi lo merah,lo sakit?" Ray menyentuh pipi hikmal membuat hikmal membelalakkan matanya

"Lo juga keringetan" tangan ray langsung beralih mengelap keringat hikmal yang mengucur di pelipisnya"

Tatapan mata bulat ray,mimik wajah khawatir ray,wajah ray sangat begitu cantik dan menawan jika dilihat sangat dekat

"HIKMAAAAL" abdi berteriak sehingga seluruh pandangan siswa di kelas menuju kepadanya,termasuk guru matematika yang sedang menukis dipapan tulis sampai tercoret karna suara teriakan abdi

"A-apaan si di teriak²" kaget hikmal

"ABDIIIIIIIIII" bu sila berteriak marah karna abdi

"M-maaaf bu maaf ini habisnya si hikmal ngelamun bu daritadi saya ajakin ngomong ga nyaut-nyaut yaudah saya teriakin" seisi kelas pun tertawa mendengar penjelasan abdi

"Lain kali,jangan teriak-teriak begitu dong,bikin jantungan aja. Sebagai hukumannya kamu yang ngerjain soal-soal di depan ini"

"APA BU?!" teriak abdi kembali

"Sekali lagi kamu teriak saya suruh kamu isi semua soal di buku paket" ucap du sila tak main-main

"hahahhahha" seluruh murid di kelas tertawa melihat nya,tak heran abdi selalu mendapat masalah di setiap mata pelajaran,siapa lagi penyebab nya jika bukan hikmal yang selalu berpura-pura tidak mendengar jika abdi ingin menyontek.

Abdi hanya menggaruk tengkuknya dan merutuki dirinya sendiri,hikmal yang sadar melihat kemirisan teman nya hanya menepuk-nepuk pundak abdi.

Jam istirahat berbunyi

"Yok kantinnnn" ajak Ara

"Sorry gw gabisa ikut gw harus pulang duluan gw ada urusan" ray berlari begitu saja meninggalkan ketiganya

"Lah mau kemana tuh ray" tanya adel.

"Gatau deh mungkin dia lagi ada urusan"

"Yaudah biarin yok ke kantinnn"

Ketiganya pun berjalan ke kantin.

Rayna sudah mendapat ijin dari guru piket namun tiba2 langkahnya terhenti karna seseorang menghadangnya

"Eits mau kemana?"