Chereads / KEHIDUPAN KU RUMIT / Chapter 19 - RUMIT 18

Chapter 19 - RUMIT 18

Hari minggu tiba, rayna dan hikmal benar-benar pergi bersama. Rayna memutuskan untuk istirahat sehari karna ajakan hikmal. ini adalah hari yang sangat membuat rayna menyunggikan senyum nya sepanjang hari

"Ngapain kamu dari tadi senyam-senyum gitu?" Tanya friska yang duduk santai di sofa, melihat anak gadisnya sudah rapi dan cantik membuatnya penasaran dan curiga

"Kamu mau kemana hari libur gini?"

"Em,rayna mau jalan sebentar ma,rayna butuh istirahat dari kemaren2 kan ray cape banget"

"Istirahat ya tidur di rumah ini kok jalan2,aneh2 aja kamu tuh"

"Hehe,oh iya raihan azka mana mah? Dari tadi kok ga keliatan?"

"om Wijaya tadi datang kesini ngajak mereka main"

"Oohh,kok mama ga ikut?"

"Ga, mama mau santai aja"

Tumben sekali, pikir rayna. Ia pun berpamitan kepada friska untuk menemui hikmal di halte bus depan gang rumahnya.

"Hah...anak itu,padahal mau di ajak ngobrol-ngobrol udah lama ga ngobrol-ngobrol berdua" senyuman pasrah terukir di wajah friska

Halte bus

Saat sudah mendekati halte,ternyata hikmal sudah ada disana sedang fokus memainkan handphonenya,rayna tersenyum melihat hikmal.bahkan dari kejauhan pun hikmal tetap tampan dan menawan,rayna pun segera menghampiri hikmal

"Hai.." sapa rayna dan tersenyum manis

"Waah.." kagum hikmal melihat rayna sangat fresh dan cantik hari ini,kulit putih nya terpapar sinar matahari, rambutnya dipakaikan jepit yang berkilauan,riasan tipis membuat rayna semakin cantik dan menawan. Hal itu sukses besar membuat jantung hikmal berdegup kencang

"L-lo kenapa? Gw aneh ya?" Rayna menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Lo cantik" hikmal tersenyum..membuat rayna menjadi salah tingkah sendiri

"Ini beneran hikmal? Dia beneran ngajak gw jalan dan dia bilang gw apa? Cantik? Gw sering dapet kata-kata itu,tapi saat hikmal yang bilang itu kenapa hati gw berdebar? Rasanya aneh,gw ga nyangka gw bisa sampe deket gini sama dia"  batin rayna bermonolog

"Kita mau kemana? Lo bawa mobil segala"

"Ada deh,ya pokoknya kita jalan-jalan aja...ayo" hikmal membuka kan pintu untuk rayna,dengan senang hati rayna pun masuk ke dalam mobil disusul hikmal

.......

Rumah hanna

Sinta dan hanna duduk di sofa sembari menonton acara hiburan keluarga,hanna banyak tertawa karena acara nya sangat lucu, berbeda dengan sinta yang sedari tadi gugup untuk mengatakan sesuatu,akhirnya ia pun memberanikan diri

"Hanna.."

"Iya bun?" Hanna menoleh dengan sisa tawaan di wajahnya

"Bunda mau bicara,bisa dimatikan dulu tv nya?"

Melihat ekspresi bundanya serius hanna pun menurut mematikan tv dan berbalik menghadp sinta

"Bunda mau ngomong apa?"

"Gini sayang,bunda..bunda itu sebenernya punya anak dari pernikahan bunda Dulu" sinta langsung memejamkan matanya,berharap tidak melihat reaksi hanna yang mungkin marah kepadanya

"Punya anak? Berarti ak punya sodara dong bun?" Reaksi hanna justru penasaran bukan marah,dirinya terlihat antusias

"K-kamu ga marah sayang?"

"Loh? Buat apa hanna marah bun? Bagus dong kalo hanna punya sodara,jadi dia perempuan atau laki-laki?" Ucapnya semakin antusias membuat sinta lega

"Bunda kira kamu bakalan marah karena bunda selama ini nyimpen rahasia ini"

"Ish bunda,hanna marah tau,bunda kenapa ga bilang dari dulu-dulu aja? Pasti dari dulu hanna punya temen main dirumah,kenapa ga di ajak tinggal disini bund?"

"D-dia tinggal sama ayahnya sayang,pengadilan memberikan hak asuh sepenuhnya kepada ayahnya,tapi saat anak bunda berusia 13 tahun,hak asuh nya berpindah tangan ke bunda seharusnya,tapi.."

"Tapi kenapa bun?emang anak bunda umurnya berapa sekarang?jadi dia perempuan atau laki-laki bun?

"Dia satu tahun lebih tua dari kamu,dia laki-laki sayang"

"Waah aku punya kakak! Tapi,berarti sekarang harusnya hak asuh nya udah pindah ke bunda dong,bunda ga jemput emang?"

"Bunda,gatau mereka dimana,setelah cerai bunda ga pernah lagi berhubungan dan kontak-kontakan"

"Emmmm bundaa hanna ikut sedih..bunda pokoknya kita harus cari anak bundaa kita jemput dia dan ajak dia tinggal disini" hanna memeluk erat sinta

"Makasih sayang kamu udah mau mengerti dan ga marah,bunda bersyukur kamu jadi anak yang baik sekali" sinta membalas pelukan hanna dengan erat.

........

*Dufan

"Waaaaah kak kevin ayo naik itu kak ayoo"

"Ayo kaaak" rengek raihan dan azka kepada kevin,mereka ingin sekali menaiki wahana komedi putar

"Iya iyaaaa ayo naik ayo"

Ini sudah ke putaran ke 6 mereka bermain komedi putar,itu membuat kevin dan wijaya mual dan pusing,sesangkan raihan dan azka sangat menikmatinya dan masih tetao tertawa senang,maklum ini kali pertama mereka bermain ke dufan.

"Aduh raihan azka udah yaa kita turun,ini udah 6 kali loh" ucap kevin yang sudah tak berdaya lagi

"Iya nak,kita main yang lain ya..atau kita beli makan dulu ya kalian laper kan" timpal wijaya yang sama lemahnya

"Iya nih azka juga laperr"

"Yaudah ayo turun"

Akhirnya mereka pun turun dan menuju food court

....

*Di mobil

Hikmal terus curi-curi pandang menatap rayna,itu membuat ray sedikit risih

"Kenapa lo liatin gw terus,fokus nyetirnya"

"Ya abis lo cantik jadi gw ga fokus"

"Lo jangan bercanda deh,udah fokus nyetir"

Hikmal pun tertawa kecil,ia melihat tangan rayna yang nganggur,hikmal pun memberanikan diri itu memegang tangan itu,tangan rayna berhasil digenggam,itu membuat rayna terkejut bukan main, rayna hanya diam saja saat tangan nya mulai digenggam,keringat dingin mulai mengucur jantung ray terus berdetak kencang

"L-lo kok bisa bawa mobil? Emang udah punya SIM?"

"Belom". Jawaban itu membuat rayna membelalakkan matanya dan reflek melepaskan tangannya dari genggaman hikmal

"Kalo belom ngapain lo bawa mobil? Mau ngajak gw otw akhirat bareng? Kalo ada apa2 gimana?" Panik rayna membuat hikmal tertawa

"Lo tenang aja cantik, kita bakalan selamat sampe tujuan,dah lo diem aja gini,tangan lo sini" hikmal menggenggam tangan rayna lagi,ray hanya diam menurut tidak tau harus apa lagi,sekarang perasaannya campur aduk.

Akhirnya mereka sampai di sebuah taman yang ramai, namun hikmal mengajak rayna ke tepi danau yang lumayan sepi dari pengunjung,mereka duduk di bangku yang muat untuk dua orang.

"Kalo malem pemandangannya bakalan lebih cantik" ucap hikmal

"Disini juga tenang,gw udah kesini tapi gw baru tau kalo ada danau nya"

"Main lo kurang jauh berarti" mereka berdua tertawa bersama

"Jadi,kenapa lo ajak gw kesini?"

"Yah pengen aja,lo ga pengen?" Pertanyaan hikmal sukses membuat ray bingung,ia tidak tau harus jawab apa,jika ia jawab bahwa dirinya sangat senang itu akan membuat suasana canggung,jika jawab tidak itu akan membuat suasana lebih canggung lagi dan membuat hikmal kecewa

"Gw,gw ya gw sibuk akhir-akhir ini jadi ga ada kepikiran mau refreshing,pas lo ajak ya gw mau karna udah lama aja gitu ga keluar" hikmal tersenyum dan mengangguk ia paham maksud rayna,

"Bentar lagi ulangan terus libur kenaikan,lo mau ga liburan bareng gw?" Tatap hikmal

"Emm,ulangan aja belom lo udah ngajak liburan,lucu lo" rayna menggelengkan kepalanya sambil tertawa kecil

"Gw serius,kalo lo mau gw bakalan siapin dari sekarang,gimna?"

"Liat nanti aja"

Mereka banyak menghabiskan waktu bersama hari ini,mereka bermain Timezone,bermain basket di lapangan indoor bersama,sampai makan malam bersama, hari ini adalah hari dimana mereka saling merasa bahagia satu sama lain,ray bisa melepas penat dan tertawa lepas, meninggalkan seluruh beban yang selama ini duduk di kedua pundaknya,

Begitu juga dengan hikmal,dirinya merasa lahir kembali,dia seperti dibangkitkan dari kesepian nya selama ini,ini semua karena kehadiran Rayna.

Waktu sudah semakin larut,hikmal mengantar rayna pulang,bertepatan dengan wijaya,kevin dan adik-adiknya yang juga pulang,

Saat ray akan membuka pintu mobil tangannya tertahan oleh hikmal membuatnya mengurungkan niat untuk keluar

"Makasih buat hari ini,gw seneng banget" senyum hikmal

"Makasih juga,lo udah bawa gw jalan-jalan" balas rayna dengan senyum manisnya,mereka saling melempar senyum dan bertatapan.

"Wah anak-anak mamah udah pulang" sambut friska depan pintu dan memeluk raihan dan azka yang membawa balon di tangan masing-masing

"Hai kevin..maksih ya udah mau ajak main anak-anak"

"Iya tante ga usah sungkan sebentar lagi kan jadi adik aku" mereka semua tertawa dan tersenyum,rupanya rayna melihat dan mendengar itu semua

"Eh rayna kamu juga udah pulang" sadar friska saat melihat ray di belakang kevin

"Loh? Kamu darimana rayna?" Tanya wijaya

"Habis jalan-jalan aja om sama temen"

"Oh gitu,"

"Ayo wijaya,kevin mau masuk dulu?" Tawar friska

"Engga usah fris,kita langsung aja ya,kasian anak-anak juga cape banget itu, kalian cuci tangan kaki habis itu tidur yaa" ucap wijaya kepada raihan dan azka

"Yasudah kalian pulangnya hati-hati ya,aku masuk duluan ini azka udah ngantuk banget kayanya" wijaya tersenyum tanda mengiyakan, kini tinggal rayna yang masih di luar

"Kalo gitu kita pamit dulu ya rayna"

"Iya om". Wijaya dan Kevin pun berbalik dan berjalan ke arah mobil namun rayna menahannya

"Om,makasih ya udah mau ajak jalan-jalan raihan dan azka,makasih juga ya k-kak kevin"

Wijaya dan kevin saling tatap melihat gadis di depannya ini dan tersenyum

"Sama-sama rayna,"

"Ga usah canggung sama gw" kevin menepuk pelan kepala ray,itu berhasil membuat ray terkejut dengan perlakuannya

"Kalo gitu kita permisi ray" rayna tersenyum,mobil tersebut melaju hingga tak terlihat lagi,rayna pun masuk ke dalam rumah dan bersiap untuk besok.