Chereads / KEHIDUPAN KU RUMIT / Chapter 18 - RUMIT 17

Chapter 18 - RUMIT 17

"Eits mau kemana?" Hikmal berdiri tepat di depan pagar sekolah sambil mengayunkan tongkat yang mirip dengan stick drum,ia menghadang rayna

"G-gw mau pulang duluan" ucap rayna yang masih kaget dengan munculnya hikmal secara tiba-tiba

"Surat ijin?" Tanya hikmal

"I-ini" rayna memberikan surat ijinnya

"Ok,mau kemana?"

"Gw ada urusan mendadak jadi gw harus pulang duluan"

"Hmm gitu,mau gw anter?"

"G-ga usah gw bisa sendiri,yaudah gw duluan"

Rayna pun berjalan keluar gerbang,ia menaiki angkutan umum, sekarang dirinya menuju ke sebuah showroom mobil untuk membagikan brosur,pekerjaan paruh waktunya dimulai dari sini.

..........

Waktu ke waktu rayna bekerja dari pagi hingga malam dengan tempat yang berbeda,mulai dari jadi baby sitter,pelayan,pembagi brosur jalanan,bahkan ia menjadi badut untuk menghibur anak2 TK, berbagai macam pekerjaan ia lakukan demi melunasi hutang-hutang mama nya,

Di sekolah,ruang guru

"Lagi-lagi anak ini tidak masuk sekolah,sudah hampir 2 minggu loh pa" ucap bu Desy ketua kesiswaan sekolah

"Bagaimana ini bu dian? Apa sudah ada konfirmasi dari orangtua dan anaknya?" Tanya Kepala sekolah, kepada wali kelas rayna

"Sudah pa,tapi orang tuanya tidak mengangkat telepon saya,rayna juga selama 2 minggu ini masuk kelas hanya sampai jam istirahat pertama, setelah itu dia pergi"

Bu desy dan kepala sekolah menggelengkan kepalanya

"Ada apa sebenarnya dengan anak itu,apa dia sedang ada masalah?" Tanya kembali kepala sekolah

Hikmal yang kebetulan berada si ruang guru mendengar percakapan tersebut di ruang kepala sekolah yang pintunya terbuka

"Rayna..hmmm"

Kantin

"Halo cantik" sapa Zidan yang tiba-tiba duduk di depan hanna

"Apaan si kak"

"Loh kok bertiga doang,kemana temen kamu yang satunya?"

"Idihh kak! Apa si kok aku kamu an" hanna bergidik

"Loh? Emangnya kenapa? Gasuka?" Tanya zidan menggoda

"Woi,elah godain cewe teros lu mah" Andri,teman sekelas zidan yang menepuk nya dan ikut duduk bersama disebelah zidan,tak lama ketiga teman zidan lainnya datang dengan makanan ditangan mereka dan ikut bergabung di meja yang dimna hanna,Ara,dan adel duduk

"Kok jadi rame gini na?" Senggol ara ke hanna

"Mana gw tau"

"Kita diliatin loh sama anak2 yang lain" ucap adel

"Kalian ga usah canggung,santai aja" ucap raka sambil tersenyum membuat hati ketiga gadis tersebut meleleh seketika karena senyuman manis nya

"Jangan manis-manis dong kak senyumnya" kata adel malu-malu yang langsung disenggol Ara

"Han,nanti pulang sekolah bareng gue ya," tatap Zidan fokus kepada hanna yang sedang makan

"Ogah! Lagian gw bawa motor sendiri kak"

"Yaudah kalo gitu gw jagain lo dibelakang,kita barengan"

"T-tapi kan kita ada tug---mmmmmm" mulut aldo disumpal mie ayam oleh Raka

"Gimana han?"

"Terserah lo deh,gw udah selesai lo berdua udah? Ayo ke kelas" hanna,ara dan adel pun beranjak dan pergi dari kantin

"Parah,baru segini aja dan kemampuan lo? Gas lagi dong"

Ucap bima menggoda

"Santai aja dulu,harus pelan-pelan,anak nya agak susah euy"

...............

"Jatuh cinta banget tuh kakel ke lo na" kata ara

"Tau ah males gw"

"Loh? Itu kan hikmal" tunjuk adel yang langaung disadari hanna dan ara. Mereka pun segera menghampiri hikmal yang sedang menyenderkan tubuhnya di depan pintu kelas mereka

"Eh hikmal,ngapain lo disini?" Nada bicara hanna berubah menjadi sangat lembut dan senang,berbeda dengan berbicara bersama zidan tadi,hal itu disadari oleh Ara dan Adel yang langsung bertatapan aneh kepadanya

"Gw mau cari rayna,dia udah lama ga masuk"

"R-rayna?, Ah dia emang sering ga masuk akhir-akhir ini"

"Kenapa?"

"Kita gatau soalnya ray gapernah kasih tau kita" timpal adel

"Ray sih yang terakhir gw tau kabarnya,dia kerja" timpal ara

"Kerja?"

"Kenapa lo cariin rayna?" Tanya hanna heran

"Bukan urusan lo" hikmal pun pergi meninggalkan mereka bertiga

"Dihh ga sopan tuh anak,datang cuman nanya abis gitu pergi" kesal ara

Hati hanna mulai tak tenang dan kesal,ia pun masuk ke kelas diikuti ara dan adel

............

Pulang sekolah

*Parkiran

"Sore cantik,ayo pulang" zidan benar2 mengajak pulang bareng hanna

"Aduh kak udah deh ga usah,gw bisa sendiri" tolak hanna

"Ssst..."zidan menempelkan jari telunjuknya di bibir hanna,membuat sang empu terkejut dan terdiam seketika

"Udah gausah banyak nolak, gw tetep bakalan bareng lo,lagian kita searah"

Hanna jadi tidak berdaya dan hanya mengangguk menanggapi zidan,yang ia rasakan sekarang jantungnya berdetak kencang, ia pun ssgera membuang jauh-jauh hal yang membuat hatinya tidak tenang.

.............

Hikmal duduk di balkon kamarnya,ia menatap langit malam yang penuh bintang,kini rasanya berbeda,ia merindukan sosok rayna. Mereka memang baru beberapa kali bertemu tetapi itu sudah sampai membuat hikmal merasakan rindu kepada rayna

Ditempat lain

"Ray, hari ini saya pulang duluan ya agak ga enak badan"

"Iya mba,kecapean tuh pasti,mba siti mending ambil cuti dulu buat beberapa hari biar ga kecapean gitu"

"Iye ni ray,makasih ye dah perhatian,jaga kasir baik-baik...byee" mba siti pun melenggang pergi dengan wajah pucat

"Kasian banget..."

"Siapa yang kasian?"

"Eh,oh itu mba siti kaya nya sakit deh,pucet banget mukanya"

"Yah emang beliau itu suka banget kerja keras,maklum dia harus hidupin ke-tiga anaknya sendirian"

"Hah? Sendirian? Suaminya kemana?"

"Suaminya udah meninggal,anaknya juga masih kecil-kecil"

Melihat dan mendengar cerita Rendy tentang mba siti sama seperti cerita hidupnya,pasti mba siti merasakan kesulitan yang sama seperti ray dan mama nya

"Ray,lo kok ngelamun? Lo ga pulang juga?" Tanya rendy menyadarkan ray

"Oiya, gw udah ada janji.. thanks banget ya ren" rayna berlari ke ruang belakang untung berganti pakaian dan menuju ke sebuah pabrik untuk membantu bersih-bersih disana

Rendy hanya tersenyum melihat kepergian Ray, sepertinya senyum itu mempunyai arti tersirat

Saat menuju pintu keluar toko,ray kesulitan mengambil dompet kecilnya, tanpa ia sadari dirinya berpapasan dengan hikmal,namun hikmal tidak melihat ray karna ray sedang sibuk mencari dompet di tas nya

"Pesan ini dua" tunjuk hikmal di etalase kue,rendy pun segera menyiapkan pesanannya

Hikmal duduk di salah satu kursi dekat jendela,spot favoritnya,tak lama pesanannya datang,disusul oleh kevin yang langsung duduk dan mencomot pesanan hikmal

"Wah pengertian banget lo bro,udah lo pesenin aja punya gw" ucap Kevin sembari menyuapkan kue nya

" Lo kenapa si murung gitu?..berantem lo sama ica?"

"Engga"

"Uang jajan lo dipotong?"

"Engga"

"Lo dikeluarin dari OSIS?"

"Engga"

"OH GW TAU! L-LO DIPUTUSIN ICA???"

"ck, jangan sembarangan"

Kevin mulai pasrah dan menatap hikmal penasaran

"Ya terus lo kenapa?"

"Gw kangen"

"Kangen ica?"

Hikmal menggeleng,membuat kevin menghentikan aktivitas makan nya,

"Kalo ga kangen ica,kangen siapa?"

"Gw kangen rayna,dia ada di pikiran gw akhir-akhir ini,gw selalu mikirin tentang dia ga jelas padahal gw sama dia ga sedeket itu,gw cuman ketemu dia beberapa kali,tapi gw udah punya sebuah rasa rindu ke dia,dia bahkan ga bales chat gw"

"Itu namanya cinta" kevin melipatkan kedua tangannya di depan dada,ia sangat mengerti tentang masalah remaja seperti ini,karena dirinya pun pernah mengalaminya namun tidak pernah pacaran

"Cinta? Gamungkin, gw masih bingung dengan perasaan gw ke dia,gw juga gatau perasaan dia ke gw gimna,tapi kenapa gw selalu kepikiran kaya gini"

"Nanti saat lo ketemu sama dia,lo coba deh ajak dia ngobrol,lo ajak dia jalan,setelah itu lo baru deh tanyain gimna perasaan dia terhadap lo"

"Dah dah.. sekarang lo fresh in dulu deh pikiran lo,gimna kalo kita ke tempat biasa?" Ajak kevin dengan senyum menggoda

"Lo pinter ya naikin mood gw" hikmal pun ikut tersenyum dan mereka pun pergi dari toko tersebut

..............

Paginya,disekolah

"Rayna,ibu harap kamu tidak meninggalkan pelajaran dan sekolah mu lagi,kamu ini sudah masuk semester akhir tidak bisa santai, kalo kamu sedang ada masalah bisa cerita kepada ibu ataupun di bimbingan konseling"

Rayna hanya terdiam dan menunduk,ia juga merasa sekolah tidak bisa ditinggalkan,tapi dirinya sangat terpaksa melakukan ini

"Rayna..."

"Saya,........"

di kelas

"Raynaaaa akhirnya lo sekolah,lo kemana aja" peluk hanna

"Ntar gw ceritain,tapi gw cuman bisa setengah hari aja hari ini"

"Lagi?,ray lo gabisa gini dong,kita kan bentar lagi akhir semester lo gamau belajar bareng gue?"

"Bareng Kita!" Tambah ara yang diangguki oleh hanna

"Gw pasti bakalan belajar kok,kalian ga usah khawatir gitu lah,udah yuk ke kantin lama nih ga kesana"

"Yukkk" ucap ketiganya

Ke empat gadis tersebut akhirnya mendapatkan tempat duduk dan meja kosong,karena sedari tadi kantin sangat penuh,mereka pun mulai menyantap makanannya

Dari pintu kantin hikmal berjalan dan melihat sosok yang sangat dirindukannya selama ini,ia pun mempercepat langkahnya

"Rayna" suara bariton itu membuat ke empat gadis berhenti dari aktivitas makan nya

"Hikmal?"

Hikmal segera menarik lengan rayna dan membawanya lari menuju taman belakang,rayna hanya terdiam menuruti,

Sementara di kantin,ketiganya masih tidak percaya apa yang baru saja dilihat,salah satu temannya baru saja ditarik oleh seorang laki-laki yang dimna mereka tau hanna menyukainya, ekspresi hanna sekarang hanya terdiam

Ditaman belakang

"Lo kemana aja,kenapa lo baru masuk sekolah? Lo sakit? Atau ada apa?"

"G-Gw kan udah bilang kalo gw ada urusan keluarga"

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Lo ga bales chat gw?"

"Oh itu akhir-akhir ini gw ga pegang hp,maaf"

"Gw mau ajak lo jalan" ucap hikmal menatap rayna dengan serius

"Hah?..."