Hari minggu,hari dimana seharusnya orang-orang beristirahat namun tidak dengan rayna yang tetap bekerja
Toko kue di weekend ini memang selalu ramai belum lagi juga ada paket kue dan minuman yang murah untuk anak sekolahan yang nongkrong atau bertemu dengan teman di toko yang sekaligus cafe tersebut,karna itu di weekend ini harus kerja ekstra karna banyaknya pelanggan
Saat sedang menyusun kue-kue di etalase kaca,
"Mba saya mau cake yang ini ya, tunjuk suara perempuan yang sangat dikenal oleh Ray,ray mendapati sosok Arin yang sedang memilih kue,senang melihat sahabat nya lagi sekarang
"Ariin?" Ucap Rayna senang,sama seperti rayna,arin juga mengenal betul suara sahabatnya itu
"Kiaraaaaaaa" rayna segera menghampiri Arin dan mereka berpelukan,tidak peduli dengan beberapa pasang mata yang melihat momen itu,
"Ya ampun Arin lama banget gw ga ketemu"
"Iya kan ki,Lo juga lagian pake vacum2 segala,gw ga ada temen tauuu..junior2 sekarang pada sombongw terus hebat2 lagi" Arin terlihat sedih,
"panggil gw Rayna Aja kenapa si,lagian Lo udah jadi senior bukannya berhenti aja kaya gw nih"
"Enteng banget Lo ya ngomong, perjuangan nya Lo ga Inget ki? Kita berjuan demi medali,sampe rasanya punggung mau copot,dan karna udah merasa ga hebat kaya dulu bisa langsung berhenti gitu aja apa?" Arin berbicara dengan nada semakin sedih dan berkaca-kaca
"Eh eh kok malah nangis,iya gw tau perjuangan kita seharusnya ga gw sia2in juga,tapi gw masih punya trauma tersendiri Rin,"
"Iya Ki,gw paham kok..pa Rio juga masih sangat berharap Lo balik,tapi kita bisa apa kalo Lo nya belom siap.kapanpun Lo balik kita bakalan Nerima Lo Ki"
"Gw hargain itu,makasih banyak ahh jadi sayangg" Ray kembali memeluk arin, namun saat berpelukan ray melihat kedatangan hikmal,ray membelalakan matanya kaget,ray pun buru-buru melepaskan pelukannya dan langsung lari ke belakang,mba siti dan arin yang melihat itu langsung tersentak kaget
"tu anak ngapa yak,kurang vitamin nih kayanya" gumam mba siti heran
"Loh kiara,apaan si main pergi-pergi" kesal arin,Arin pun segera menunjuk cake yang di inginkan nya tadi lalu membayarnya dan pergi dari toko,Arin juga buru-buru tak bisa menunggu Rayna,
"mba,biasa" hikmal pun menyadarkan mba siti dengan kedatangannya
"ehh hikmall,lama ga kesini makin ganteng aja deh" jawab mba siti sambil tersenyum senang
"iya mba sibuk..pesen yang biasa ya,take away aja"
"tumben banget take away,yaudah deh ditunggu ya"
Pesanan hikmal pun siap ia membayar lalu langsung pergi begitu saja,
"cakep bener dah anak bu bos, jadi pengen ngawinin,eh"mba siti langsung menyentuh bibirnya dan tersenyum malu
Sementara di dapur,ray hanya terduduk sambil menunggu kue-kue yang sudah siap untuk di susun,ia merasa aneh kenapa juga ray harus sembunyi saat ada hikmal.bukan gengsi toh hikmal memang sudah tau kalo ray bekerja
"kenapa juga gw harus sembunyi dari hikmal,gw kan ga ada hutang sama dia" gumamnya.
Ray hanya belum mau bertemu hikmal karna jantungnya masih belum bisa stabil jika bertatap muka dengan hikmal
"bego banget si lu ray kaya maling jemuran takut ketauan aja" ray merutuki dirinya sendiri.
Drrtt..drrrrt..drrrt..tiba2 hp ray bergetar lama karna ada telpon masuk,saat ray melihat siapa yang menelpon ternyata itu hikmal,ray sempat ragu,untuk apa hikmal menelpon nya tiba-tiba begini. Ray tidak bisa menjawabnya karna saat akan menjawab ray sudah dipanggil untuk segera mengambil kue-kue nya
hikmal pun berhenti berjalan dan memandangi handphonenya lah ga diangkat,eh tapi buat apa juga gw nelpon dia..udhlah mending telponan sama icha. Hikmal memasukan hp nya ke saku jaketnya dan berjalan menuju rumah nya,ia memang suka berjalan kaki lalu naik bus. Saat sampai rumah sudah ada papa nya duduk dengan setelan jas dan koper di sebelah sofa.
"assalamualaikum,eh papa kapan pulang"hikmal ikut duduk disebelah Reno
"waalaikumsallam,baru 6 menit yang lalu lah. Papa cape banget,papa mau mandi dulu" reno pun berdiri dan menggerek kopernya,sebelum berjalan reno menoleh ke arah hikmal dan menunjuk menggunakan bibirnya ke arah sebuah plastik kotak berukuran sedang yang dibungkus rapi dia atas meja. Reno lalu tersenyum kepada hikmal
Hikmal mengikuti arah yangditunjuk lalu mengambil kotak tersebut,ia pikir itu oleh-oleh dari papanya.Tapi ternyata saat ia membuka kotak tersebut didalam nya ada sebuah foto gadis cantik dengan kulit putih sedang tersenyum,memakai setelan musim dingin dan syal merah dilehernya. background pepohonan yang penuh dengan salju membuat sang gadis menjadi lebih cantik. Di bawah figura sedang itu terdapat tulisan kecil "happy anniversary 3 tahun mal" hikmal tersenyum senang dan hangat saat membaca tulisan tersebut
"kangen banget sama kamu cha" lalu hikmal mengambil kotak kecil yang juga berada di dalam kotak berukuran sedang tersebut,saat hikmal membuka ternyata isinya adalah jam tangan.kelihatannya jam itu sangat mahal,hikmal langsung memakainya dan memvidcall icha
"hai cha,makasih hadiahnya..maaf gabisa ngasih apa2,aku kira papa gabakalan ketemu kamu disana"
"waah udah nyampe ya papa sama hadiahnya,,bagus deh..iya aku sengaja dateng ke kantor papa kmu disini,pas tau klo papa ke amerika"
"gimana,suka ga hadiahnya?" tanya icha dengan tersenyum manis
"iya suka kok,nih pas banget" hikmal menunjukan tangan kirinya yang memakai jam tangan dari icha
Tiit tiit tiit sambungan telpon tiba-tiba terputus,hikmal pun mencoba menelpon lagi namun icha malah tidak aktif,mungkin baterai ponsel icha habis.pikir ikmal, ikmal pun membawa semua barangnya ke kamar. Saat akan menyimpan hp nya tiba-tiba ponselnya berbunyi,saat dilihatnya,ternyata itu no tidak dikenal jadi hikmal tidak mengangkatnya
Di sebrang telpon sana ada seorang wanita paruh baya yang mencoba menelpon anak nya yang sudah lama tidak bertemu,namun sang anak ternyata tidak menjawab telpon nya
"cuman ini yang bisa aku lakukan" suara wanita itu terdengar sedih dan kecewa.
Ditempat lain,dirumah hanna. Hanna sedang tiduran menatap langit-langit kamarnya,tiba-tiba ponselnya berdering saat dilihat ternyata zidan menelpon,hanna menautkan alisnya bingung ia pun mengangkat telpon tersebut,
"halo.apaan kak"
"gapapa gw kepikiran lo aja"
"klo ga penting gw tutup nih"
"jangan dong,gw tebak aja nih..sekarang lo pasti lagi natap langit-langit kamar lo kan"
Hanna terdiam dan langsung bangun menatap sekeliling kamarnya
"apaan si kok lo tau kak"
"nahkan,iya dong gw kan cenayang"
"gajelas lo kak,cenayang abal-abal iya"
"wkwkwk..dah deh udah malem,lo tidur ya jangan gadang,bay goodnight"
Sambungan pun terputus,entah kenapa hanna merasa aneh dengan jantungnya,mendengar zidan perhatian dengannya dan bersikap manis terhadapnya tanpa ia sadari bibirnya mengembang tersenyum.
Senin pagi, Rayna sekarang harus berjalan kaki sampai halte bus untuk dapat sampai kesekolah nya,karna motornya tidak mau menyala,mungkin akibat lama tidak di servis.
Saat sampai disekolah rayna pun segera menelungkup kan kepalanya karna lelah,namun ia kembali mengangkat kepalanya saat hanna menepuk pundaknya
"woy ray pagi-pagi udh tidur aja"
Perasaan ni anak kemaren-kemaren ngambek deh sama gw namun rayna tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.
"lah cerah banget muka lo? Lagi seneng ya?"
"iya nih mood gw bagus banget hari ini" hanna terus tersenyum membuat ray jadi ngeri sendiri
"buset ngapa ni anak ray? Kesambet?" ara datang sendirian,adel tidak masuk hari ini,rayna hanya menggidikkan bahunya dan kembali menelungkupan kepalanya,namun lagi-lagi ia kembali mengangkat kepalanya karna suara Ara yang agak cempreng itu kembali bersuara
"bentar lagi ulangan kenaikan kelas nih,rencana liburan kemana kalian"
"heh ulangannya aja belom udah maen liburan aja,kejauhan" balas hanna
"iya masih lama" jawab rayna
"iya lama,2 minggu lagi gak akan kerasa. Awas aja ntar kalian rengek-rengek ke gw minta jawaban nyenyenye" timpal ara yang membuat hanna dan rayna tertohok
"heh kunyuk jangan sekata-kata ya gini-gini gw pinter ya kan ray" ucap hanna dengan sombong
"iya,gw juga pinter buktinya semester kemaren aja kita 3 besar kan."timpal rayna kembali
"alah,itu juga karna bantuan google sama buku" timpal ara
"ngaca tolong ngaca" ucap hanna sambil menyodorkan cermin kecil bulat bergambar pokemon di belakangnya.
********
"mah,pah liburan kenaikan kelas nanti ikmal mau ke amerika boleh? Mau datengin pacar"
"hmmm" reno bergumam berpikir mendengar ucapan anaknya tersebut membuat reno dan maya cukup terkejut
"buru-buru banget sih sayang,kangen banget sama icha?"Maya tersenyum menggoda ke arah hikmal
"hehe ya gitu..jadi boleh ga pah,mah?"
"kalo mamah ya terserah papah aja "Maya melirik Reno,Reno pun melirik Maya dan kemudian beralih menatap hikmal
"mal,papa rasa masih terlalu pagi untuk mengejar suatu impian, papa belom bisa kasih ijin kamu kesana" Reno memberikan ungkapan yang membuat hikmal sedikit kecewa
"tapi,bukannya sebuah impian yang dikejar sejak pagi itu lebih baik pah sebelum terlambat?
"kamu ga akan terlambat,liburan kelulusan baru akan papah ijinkan" Jika Reno sudah menentukan keputusan seperti ini,tidak ada yang bisa membantah lagi,hikmal pun menyetujuinya dan beranjak ke kamar.
Hikmal sedang membaca buku yang dipinjamkan oleh rayna,ia sekarang malah jadi kepikran dan teringat dengan gadis itu,ia mulai gelisah dan tanpa sadar tangannya mulai mengambil handphone nya dan menelpon Rayna,telpon nya pun diangkat oleh ray
"hallo'
"hallo,lo lagi ngapain?"
"g-gw lagi kerja,kenapa" suara ray terdengar gugup dan membuat hikmal tersenyum kecil,menurutnya jika ray sedang seperti ini sangat menggemaskan bagi hikmal
"oh masih kerja,gw ganggu ya?"
"engga kok,kebetulan gw lagi break"
"yaudah klo gitu,lo lanjut aja.gw gamau ganggu istirahat lo"
"eh ray"
"iya kenapa?"
"jangan lupa makan dan jangan cape-cape,gw gamau liat badan kurus lo itu jadi tambah kurus"
"i-iyaa..lo juga jangan lupa makan,klo gitu gw tutup"
Telpon pun terputus,hikmal merasa lega saat sudah telponan dengan rayna,apa mungkin rasa gelisahnya tadi adalah rasa rindu nya kepada rayna,niatnya untuk menjauhi ray seketika rubuh saat hikmal mendengar suara rayna yang sangat ia rindukan.
Telponnya kembali berdering,ternyata itu dari no yang tidak dikenal kemarin,hikmal jadi penasaran,ia pun memencet tombol hijau dan mulai mendengarkan
"halo,hikmal"
"halo,ini siapa?"
" ini ibu sayang,apa kamu ingat?"
Hikmal membelalakan matanya saat mendengar pernyataan itu,memorinya berputar ke masa kecilnya.
"bunda..bunda telponan sama siapa?" suara perempuan yang terdengar lebih muda itu membuyarkan lamunan hikmal,dan telpon pun mati
Dirumah hanna,ia menghampiri bunda nya yang sedang menelpon,karna penasran ia pun bertanya
"bunda..bunda telponan sama siapa?"
Santi terkejut dengan suara hanna ia langsung menutup sambungan telponnya.