Sabtu,
09.00 wib
Hari ini rayna,harus datang ke sekolah karna ekskul basket itu. Ray sudah bilang kepada sang mama untung saja friska mengizinkan ya biarpun mendapatkan sedikit omelan setidaknya ray lega karna tidak terlalu membuat sang mama marah
Ray pun berangkat kesekolah dengan pakaian olahraganya
Sekolah
Ray memarkirkan kendaraanya,parkiran cukup ramai karna hari ini memang hari pertama ekskul dimulai jadi pasti ramai yang hadir. Ray pun segera berjalan menuju lapangan belakang yang letak nya tidak jauh dari kelas ray,
Saat sampai dilapangan ray melihat hanna yang sedang terduduk di pinggir lapangan,ray pun segera menghampirinya
"Hah akhirnya nyampe juga" ucap ray sambil terduduk
"Lama banget lo ray" ucap hana dengan tatapan tetap lurus ke depan
Ray mengikuti arah pandang hanna,dan ditengah lapangan sana beberapa siswa laki2 kelas 10 maupun 11 bahkan 12 sedang bermain basket,ray melihat hikmal disana sedang mendribble bola basket
dengan keringat yang bercucuran ditambah hikmal hanya menggunakan kaos basket tanpa lengan dan celana basket pendek. Dengan tatapan mata elang nya dan hidung mancung,Kulitnya yang putih terpapar sinar matahari dan tangan yang sedikit berotot membuat ray kagum akan pemandangan indah yang ada di depan matanya.
"Gantengnya.."ucap ray bergumam namun bisa didengar oleh hanna. Hanna pun menautkan alisnya dan menepuk pundak ray seraya berkata
"Siapa yang ganteng ray?"
Ray terlonjak kaget saat hanna bertanya seperti itu,hampir saja menyebut nama hikmal,namun ia segera tersadar bahwa yang bertanya itu adalah hanna,yang juga menyukai hikmal,
"Hah..emm anu itu kak reza ganteng yaa hehe" ucap ray bohong sambil tersenyum
"Oh emang ganteng,tapi liat tuh idaman gw juga ganteng uwuu" ucap hana sambil tersenyum dan kembali melihat ke depan, ya tentu saja yang dimaksud hanna adalah hikmal
Ray yang melihat itu hanya tersenyum tipis,dia bingung sampai kapan ia harus membohongi sahabat nya ini,ray ingin sekali berbicara jujur sekarang tapi dia masih ragu
"Naa" ucap ray ragu
"Hmmm" hanna yang masih menatap ke depan tanpa menoleh ke arah ray sedikit pun
"Engga jadi deh,ayo" ucap ray seraya bangkit dari duduknya dan menarik tangan hanna karna barisan peserta ekskul sudah akan dimulai.
....
11.00
Ekskul pun berakhir dan hari ini hanya diberi pengarahan sedikit tentang ekskul masing2 dan sedikit latihan, sudah ada yang sebagian pulang termasuk hanna. Tinggal Ray dan beberapa siswa kelas lain yang masih di tempat karna masih membereskan barangnya
Ray pun sudah siap untuk pulang dan menggendong tas kecil nya
Namun ada yang menahannya
"Tunggu" hikmal
Ray pun sedikit kaget karna hikmal sekarang berada di hadapannya, dan menghalangi sinar matahari yang terpapar ke arah ray karna tubuh hikmal yang lebih tinggi dari ray
Ya bisa di bayangin kan posisi nya kaya apa?
"Kiara Rayna Andini?" Ucap hikmal Sambil ber smirk
i-iya?" ucap ray gugup dan langsung menunduk,
"Kenapa lo nunduk gtu? Setiap ngomong sama gw?"ucap hikmal heran dengan sudut bibir sebelah kanan terangkat dan alis tebalnya yang juga ikut terangkat
"Gapapa" ray yang masih menunduk
"Jangan kaya gtu lo imut" ucap hikmal tersenyum tipis
Hal itu membuat ray makin menundukan wajah nya kini kedua pipinya memanas dan memerah,ray malu dan merasa jantungnya 2kali berdetak lebih cepat saat hikmal bicara seperti itu
Hikmal yang melihat itu semakin memandang rayna gemas dan mencubit kedua pipi ray,entah karna apa tiba2 hikmal melakukan itu kepada ray
"Lucunyaa" ucap hikmal mencubit kedua pipi ray yang memerah
"Aduh sakit jangan kenceng2" kata ray sambil berusaha melepaskan tangan hikmal
Hikmal melihat rayna kesakitan akibat ulahnya itu dan segera melepaskan tangan nya dari pipi chubby rayna
"Sorry sakit ya?" Ucap hikmal sembari menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal
"I-iya gapapa,gw mau minta maaf sama Lo soal kemaren yang diparkiran"ucap Ray yang kini berani menatap hikmal
"Oh itu? Santai aja."
"Yaudah kalo gitu gw permisi" Rayna berjalan cepat meninggalkan hikmal menuju parkiran,hikmal melihat kepergian Rayna dengan tatapan yang sulit diartikan
Ray pun sampai di parkiran dan segera duduk di jok motornya dan melihat dirinya ke kaca spion sambil memegangi kedua pipinya
"Astaga pipi gw.trus tadi dia bilang gw apa?. Imut astaga ray sadar ray sadar" ray pun segera memakai helm nya dan menyalakan mesin motor lalu pergi meninggalkan area sekolah
....
Saat sampai dirumah ray melihat ada sebuah mobil Bmw hitam mengkilap terparkir rapih di depan halaman rumahnya,ray menautkan alisnya dan berkata di dalam hatinya. Sepertinya ada tamu.
Ray pun membuka sepatunya dan menyimpannya di rak lalu masuk ke dalam rumah tidak lupa ia mengucapkan salam
"Assalamualaikum" rayna
"Waalaikumsallam" ucap friska dan wijaya barengan
"Eh ray udah pulang,cepet mandi ganti baju" ucap friska seraya tersenyum
Ray bingung dengan sikap mamahnya ini karna sang mama sebelum nya tidak pernah memperdulikan ray dan memberi Ray perhatian jika ray sudah pulang sekolah atau ekskul begini.
Ray mengangguk dan tak sengaja tatapannya melihat ke arah sofa yang diduduki oleh Wijaya yang tengah tersenyum hangat pada ray.
Ray merasa risih dengan kehadiran Wijaya,ray hanya membalas senyuman wijaya dengan senyum tipis
Ray pun langsung naik ke atas dan membersihkan dirinya.
Hikmal pov
Entah ada apa sma diri gw, gw tadi bilang cewe aneh itu imut? Ga lo harus jaga hati mal,gimana pun lo harus jaga hati,
Gw duduk di kursi belajar yang ada di dalem kamar gw dan menyender ke punggung kursi sambil terus mikirin kejadian di lapangan tadi. Tapi cewe itu emang bener2 imut dan manis.bahkan gw diem2 suka merhatiin dia dari jauh
Matanya,hidung nya,bahkan senyumnya yang manis buat gw candu dan terus pengen liat dia,tapi gw sadar kalo sekarang gw lagi jaga hati, tapi gw juga gatau liat aja nanti kedepannya gimnaa
Rasanya gw pengen lebih dekat mengenal cewe itu,ini kedua kalinya gw tertarik ngeliat cewek, sebelum2nya gw ga pernah ngerasa kaya gini lagi,ga tapi gw harus Inget Ica. Begitulah pikiran hikmal sekarang,memikirkan kedua gadis yang berhasil membuat nya gundah gulana