Chereads / KEHIDUPAN KU RUMIT / Chapter 7 - RUMIT 6

Chapter 7 - RUMIT 6

"ini apa?" Tanya ray sambil mendongakkan kepala nya dan menatap hikmal,tapi ray kembali menunduk karna jantungnya tidak kuat

"Baca sendiri,klo minat isi aja nama lo distu" hikmal datar

Ray pun membacanya dan disurat tersebut tertulis ajakan untuk mengikuti ekskul basket,tapi sayangnya ray tidak minat untuk mengikuti segala ekskul yang ada di sekolah,termasuk eskul renang.

Apalagi pihak sekolah tau bahwa Ray adalah mantan atlet renang,pihak sekolah beberapa kali membujuk Ray untuk kembali ikut renang agar bisa membawa nama sekolah.

"Gw sih engga" ucap ray sembari memberi kertas itu kepada hanna

Hanna,ia mengambil kertas itu dan kembali menatap hikmal lalu bertanya

"Lo masuk ekskul ini?" Ucap hanna dengan sedikit tersenyum di akhir kalimat

"Masuk" ucap hikmal.datar

Kedua mata hanna berbinar,dan langsung menuliskan nama nya dan juga ray disana.

Mata ray membulat sempurna karna hanna menuliskan namanya,bener2 gada akhlak pikir rayna,

"Eh eh eh apaan lo kok nulis nama gw na?" Ucap ray sambil mengambil pulpen yang sedang hanna genggam dan berusaha mencoret namanya dikertas tadi

"Ck ray udh lu ikut eksul ini sama gw yaa pliss" ucap hanna memohon

"Engga,gw gamau buang2 waktu" kata ray dengan tatapan tajam nya

Tapi itu tidak mempan karna hanna tetap memaksa ray,akhirnya ray pasrah

"Naa lo kan gabisa main basket jadi gausah yaaa" kata ray yang kini balik memohon karna kertas pendaftaran ekskul akan hanna berikan kepada hikmal

"Yakan diajarin nanti ray,tenang aja"ucap hana mengedipkan satu matanya kepada ray dan tersenyum kepada ray

Hikmal mengambil kertas itu lalu pergi menuju meja lain nya.

"Gila lo na demi dia lo masuk ekskul yg sma sekali lo gaminat" ucap rayna jengah

"Ya ehehehe yaudah si ray gapapa namanya juga usaha" kata hanna sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Kalian ikut ekskul basket? Kok ga ajak gw si?" Kata Ara yang dritadi sibuk bermain game di ponselnya

"Yeuu lu kemana aja dodol,klo mau ikut bareng noh sana tulis nama lo" kata hanna sambil menunjuk anggota2 osis yang masih menulis nama2 yg ingin mengikuti ekskul

"Gw pen ikut volly aja deh bay" kata ara bangkit dari duduknya dan disusul adel yang menghampiri seorang anggota osis yang memegang kertas pendaftaran ekskul volly

"Gelo aing lama2 sama eta budak" ucap hanna jengah

Ray,dia hanya terdiam karna masih kesal dengan hanna, apa yang akan ray katakan kepada mamahnya jika ia mengikuti kegiatan ekskul,mamah ray pasti akan memarahinya.

Telah selesai mengumpul data untuk siswa yang mengikuti ekskul ketiga anggota osis itu kembali berkumpul di depan kelas

"Baik,nama kalian sudah dicatat,nanti kalian akan dipanggil ke ruang ekskul dengan ekskul pilihan kalian masing2 tadi,sekian dari kami terimakasih atas waktunya" ucap rio sang wakil ketua osis

Mereka bertiga keluar kelas dan setelah itu kelas tekstil A ribut karna kedatangan cogan2 sekolah tadi

"ganteng bet lah kak rio"

"Duh jadi gasabar pen masuk ekskul"

"Kak rio punya pacar ga si?"

"Eh tadi hikmal tuh eh siapa namanya ganteng juga loh"

"Mending kak jepri aja ugh kumis tipisnya itu lohh"

Begitulah ocehan siswi2 yang berada di kelas ray,ray yang mendengar hanya hanya memejamkan matanya kesal,karna menurutnya selain membuang buang waktu mereka mengikuti ekskul hanya karna

Laki2 yang mereka sukai.bukan dari minat mereka.

Tidak lama setelah itu Guru matematika pun datang dan pelajaran dimulai seperti biasa,namun ditengah pelajaran ray tiba2 sakit perut.

"Woy na ssst," kata ray dengan nada berbisik

"Apaa?"

"Temenin gw ke wc dong gw kebelet"

Ucap ray dengan wajah Naber nya

"A-" hanna belum sempat berbicara sudah terpotong oleh sang guru

"Rayna kenapa malah ngobrol kamu"

"Emm anu bu itu saya izin ke toilet"

"Yasudah kmu sendiri saja"

Ray mengangguk dan bangkit lalu berlari keluar,masalahnya dia benar2 tidak tahan

......

Selesai dengan aktifitasnya di wc,ray merasa cukup lega tapi maagnya masih terasa,mungkin ini karna ray jarang makan, saat ray berjalan menuju kelas ia tidak sengaja menabrak seseoraang

Brukk

"Ck aduh kalo jalan tuh pake mata dong" ucap siswi dengan rok diatas lutut dan ketat seragam yang sepertinya sudah kekecilan make up 3 centi itu membuat Ray bergidik ngeri melihatnya

"M-maaf k-kkak" ucap ray menunduk

"Heh lo kalo jalan yang bener pake mata"

"Maaf kak tapi kan klo jalan pake kaki" ucap ray yang kini menatap kakak kelas nya itu

"Ooh berani ya lo nge jawab"

"Maaf kak saya ga mau cari ribut,saya udh minta maaf kan" ucap ray yang akan pergi melangkahkan kaki nya namun kaki reva si kakel itu menendang kaki ray yang akan melangkah

Hal itu langsung membuat ray terjatuh dan tersungkur di lantai. Ray dia benar2 marah sekarang,Dia merasa tidak dihargai

"Ahahahha mampus makannya lo jangan sok2an sama gw"ucap reva sembari menendang kaki ray kembali

"Bangun" tiba2 terdengar suara laki2 didepan ray, dan ray bisa melihat sepatu sneaker hitam putih itu lalu sebuah tangan terulur di depan wajahnya,ray mendongkak dan melihat wajah  hikmal

Ray masih  diam, reva yang melihat itu berhenti tertawa dan menautkan alis nya tidak suka,lalu hikmal segera menarik tubuh ray agar bangun dari lantai yang kotor karna bekas jejak kaki siswa siswi yang lewat

"Heh lo siapa berani2 nya" ucap reva yang menunjuk hikmal

"Gaperlu tau,ayo" ucap hikmal menarik tangan ray dan segera pergi dari tempat itu, reva yang melihat kepergian kedua nya menghentakan kakinya kesal dan marah

"Awas aja" kata reva kesal lalu pergi dari tempat itu

Hikmal menarik rayna hingga ke belakang sekolah yang tak lain adalah taman belakang yang jarang dikunjungi siswa siswi.Hikmal melepas genggaman tangannya dari pergelangan tangan kurus rayna,

"Yah kok dilepas si" batin rayna

"K-kenapa lo bawa gw kesini?" Ucap rayna bingung tapi ray tak berani menatap hikmal

"Gw gasuka liat org lemah" kata hikmal datar dan pandangan lurus ke depan

"Mksd lo gw lemah?" Ucap rayna yg kini berani menatap hikmal biarpun perasaanya sekarang tak terkontrol karena deg2an

"Itu tadi apa namanya klo hukan lemah? Lo diem aja saat lo lagi di remehin orang lain" ucap hikmal tegas dan memandang rayna tajam

"g-gw cuman gamau nyari ribut" ray kembali menunduk karna takut akan tatapan tajam hikmal

"Se engganya lo lawan jangan diem aja" ucap hikmal lalu pergi begitu saja meninggalkan ray

Mulut Ray terbuka dan tak percaya,laki2 itu tiba2 membawanya ke tempat seperti ini dan berkata bahwa ray adalah gadis lemah lalu ray ditinggalkan begitu saja

Sungguh menyebalkan, ray pun pergi dan menuju ke kelasnya karna ini sudah terlalu lama ia menunggalkan kelas nya bisa2 ia dihukum oleh guru killer itu