Rayna kini sudah selesai mandi dan segera memakai piyama tidur winnie de pooh nya,rayna pun meloncat ke kasur minimalisnya dan terbaring sambil menatap langit2 kamarnya.
Dia berpikir sejenak tentang kejadian sore tadi,ray tersenyum senang, entah kenapa dia begini. sedang asyik berfikir dia teringat untuk meng add hikmal. Ray pun bangkit dari posisi horizontal body nya itu dan berjalan menuju meja belajarnya yg disana terdapat handphone nya yang sedang di charge
Ray mencabutnya dan membuka aplikasi WhatsApp
Dia membuka kontak hikmal,ray memang sudah menyimpan kontaknya tapi belum men chat hikmal, ray mulai mengetik tapi kembali dia hapus karna ray masih ragu,tapi akhirnya ray berhasil mengirim pesan kepada hikmal. Namun Ray kembali membatalkan pesan tersebut
" Tadi gw kan dah nuduh dan marah-marah ke dia,duh ga enak banget" ucapnya semakin gelisah
Ray merutuki dirinya karna sudha bertindak bodoh tadi sore, tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar nya
Ceklek
Pintu kamar ray terbuka,ray pun menoleh kaget siapa yang membukanya,mengingat dia sedang sendiri dirumahnya
"Kakaak" raihan berlari kecil menghampiri ray
"Astaga dek ngagetin aja,udah pulang? Mamah sma azka mana?" Rayna sembari menaruh hp nya di kasur dan menatap raihan dengan lembut
"Ada kok tuh dibawah,kak ayo kebawah ada temen mamah tuh"
Ray menautkan alisnya,siapa teman mamahnya yang berkunjung malam begini,
"Oh ya siapa?"
"Turun aja yuk kak om nya baik kok,sekalian kita makan"ucap raihan sambil melengos pergi keluar kamar ray
"Om? Om,raihan bilang tadi..siapa? Apa mamah bawa teman laki2 ke rumah" ucap ray berbicara pada dirinya sendiri
Ray pun bangkit dan keluar kamar. saat menuruni tangga terakhir menuju ruang tamu ray bisa melihat sosok pria berbadan tinggi besar dengan kulit putih dan mata sipit sedang duduk dan berbincang bersama mamahnya
"Eh ray sini,nah mas ini anak aku yang paling besar Rayna" kata friska sambil menghampiri ray,
Pria itu bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangannya kepada ray,ray menerima jabatan tangan itu dan tersenyum simpul
"Nama saya wijaya,wah cantik sekali ya anakmu ini fris",kata wijaya sambil tersenyum kagum
"Ah bisa aja kamu mas, ayo ray sini duduk" mamah
"Emm ini siapa mah," ucap rayna sambil menatap sang mama dan wijaya bergantian
"Ini om wijaya temen mamah waktu kuliah,mama ketemu dia kemaren ga sengaja di supermarket depan" kata friska sambil tersenyum dan menatap wijaya
Merasa aneh dengan tatapan yang diberikan sang mama dan tentunya juga balas tatap yang diberikan wijaya terhadap mamahnya, ray merasa ada yang janggal.
Lama berbincang hingga jam menunjukan pukul 22.00
Akhirnya wijaya pamit dari rumah ray,
"Yasudah ini sudah malam klo begtu saya pulang dulu" ucap wijaya sambil tersenyum diakhir kalimat,dan bangkit dari duduknya
"Iyaa mas,ayo ak antar ke depan"ucap friska lembut
"Rayna, om pulang dulu ya" ucap wijaya sambil tersenyum hangat kepada ray,dan dibalas senyuman simpul oleh ray
.......
Saat sang mama masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu,saat friska berjalan menuju kamarnya, ray mencegahnya
"Itu tadi siapa mamah?"
"Kan udah mamah bilang cuman teman"
"Teman? Kenapa kelihatan bukan seperti teman? Inget papah mah"Uap ray sambil menatap sang mama
Sendu.
"Rayna kamu itu harusnya paham,mamah ini sudah lama menjanda dan kesepian, setidaknya mamah perlu orang lain" ucap friska sambil menatap manik mata ray
Ray tidak percaya dengan ucapan mamahnya,ray bingung sebenernya apa maksud ucapan mamah hingga bicara seperti itu.
"Mah apa mamah segampang itu lupain papah?" Rayna masih belum lepas menatap mata friska
"Sudahlah nanti aja bahas itu,mamah cape" kata friska sambil melenggang pergi memasuki kamar.
Menyisakan rayna seorang diri di ruang tamu dengan tatapan sedih
"Pah,maafin mamah ya" ucap rayna sedih dan meneteskan air mata nya mengingat papahnya yang kini sudah tenang di atas sana
..............
06:15
Kriing kriiing kriiing.
Tak henti alarm dri jam weaker milik ray berbunyi dan membuat friska marah akan hal itu,karna sang pemilik jam weaker itu tak kunjung bangun padahal hari sudah siang
Dan ray harus mengantar adik2nya kesekolah.
Friska masuk ke dalam kamar ray dengan suasana kamar yang gelap karna gorden kamar ray belum terbuka
"Asataga RAYNAAA BANGUN KAMU" kta friska sambil menarik selimut ray
Dan menampakan ray yang masih tertidur pulas
"RAYNAAAAAAA" ucap friska menggelegar di seluruh penjuru kamar ray. Rayna pun terbangun kaget dan langsung lari menuju kamar mandi
Brughh
"ADUHH SAKITTT" rayna terpeleset dikamar mandi karna berlari tdi dan kepala yang masih pusing akibat bangun tidur yang dikejutkan oleh suara sang mama.friska menggelengkan kepala dan keluar dari kamar rayna
15 menit rayna menghabiskan waktu untuk bersiap siap berangkat sekolah, ray pun turun dan langsung memakai sepatu nya, diteras rumah sudah ada Raihan dan azka yng sedang duduk menunggu ray.
"MAH KITA BERANGKAT ASSALAMUALAIKUM" teriak ray dari luar rumah
...
Ray berjalan di koridor dengan muka flatnya tidak peduli dengan tatapan siswa siswi lain yang sedang menatapnya, tak jarang sesekali ada siswa laki2 yang menggoda ray dan bertanya nama kepada ray
Namun Ray tidak menggubrisnya,menurutnya semua itu terlalu mengganggu. Rayna memang anak yang cuek dan jutek dia sangat dingin terhadap orang2 tapi jika dengan sahabat2 nya seperti adelia,ara,hanna,dan Nayla, rayna begitu humble dan selalu menunjukkan dirinya sangat bahagia.
Saat ray memasuki kelas didepan papan tulis sudah ada 3 orang siswa berdiri sambil membawa kertas2 di tangannya dan bernametage anggota osis, saat ray melewati 3 orang tersebut, ray menengok ke barisan orang terakhir yaitu hikmal,kedua nya saling memandang namun hanya sebentar karna rayna sudah ditarik duluan oleh hanna
Ray pun terduduk di kursinya,
Dan bertanya kepada hanna apa yang dilakukan anak2 osis di depan sna
"Woy na tu pada ngapain?"
"Promosi eskul gtu ray" kata hanna yang berbicara tapi pandangannya tak lepas dan tetap melihat ke depan
Rayna mengikuti arah pandang hana dan ya sudah pasti hanna melihat hikmal,hanna sambil senyum2 pula.
Ray mengangkat bahu acuh
"Jadi bagi yang ingin mendaftar dan masuk eskul bisa isi nama kalian disini" kata salah satu siswa laki2 berbasan kurus dengan rambut klimis dan sedikit kumis tipis,
"Baik kita akan mendatangi meja kalian masing2"
Saat ketiga siswa tersebut berpencar untuk mendata,hikmal kebagian mendata meja bagian hanna rayna adelia dan ara
Saat tiba di meja ray,hikmal memberi kertas kosong dan disitu tertulis kolom nama dan kelas,