Setelah kedua teman nya itu membuat keributan, mereka berdua memutuskan untuk pulang. Sebenar nya Deeana merasa kasihan kepada kedua teman nya itu, walau bagaimana pun, kedua teman nya itu mengagumi Clarus band, mereka juga ada sebab nya melakukan hal seperti itu.
"Oh iyah bu Anna, saya tidak melihat pria yang mengantar Nak Deea, perasaan kemarin nak Deea bersama seorang pria? ", tanya ibu Declan.
"oh itu anak saya, dia sekarang sedang ke luar kota",jawab ummi.
"Oh begitu yah, nak Deea ini, sangat manis yah bu",ujar bu Nuri sambil melihat ke arah Deeana. Deeana yang mendengar hal itu hanya menampilkan senyum nya, ia merasa malu sekali dengan pujian yang di berikan ibu Nuri yang tak lain adalah ibu seorang Declan Osvaldo. Sementara Declan melebarkan senyum nya,ibu nya ini sangat paham dengan anak nya, ia merasa bahwa lampu hijau sedang menanti.
"sakit apa bu, kalau boleh saya tahu?", tanya bu Nuri ke ummi Anna.
"Dia hanya terbentur bu",jawab ummi seadanya mana mungkin ummi bilang kepada bu Nuri bahwa puteri nya ini jatuh dari tangga.
"oh terbentur,semoga cepet sembuh yah nak",tutur bu Nuri sambil menampilkan senyum manis nya.
"terima kasih bu,nak Declan juga semoga cepat sembuh",tutur ummi. Declan hanya menganggukkan kepala nya sembari menampilkan senyum nya.
Pembicaraan terus berlanjut hingga tak terasa adzan Ashar berkumandang, ummi dan Deeana pamit untuk menunaikan kewajiban setiap muslim.
"Oh iyah silahkan bu",ujar bu Nuri mengizinkan kepergian Ummi dan Deeana.
Siang berganti malam, malam ini Deeana tidak bisa tidur, ia melihat ke arah bawah dan melihat ummi dan bu Nuri terbaring tidur.
Ia mencoba untuk menutup kembali mata nya, tapi tetap saja, lama-kelamaan ia merasa kesal sendiri.
"Loh gak bisa tidur? ", tanya seorang pria, siapa lagi kalau bukan Declan.
"hmm... ",gumam Deeana, ia merasa malas berbicara.
"dari pada suntuk mending kita main aja, gimana ?",tawar Declan. Ambigu sekali pikir Deeana
"main apa? ",tanya Deeana datar.
"udah mending sekarang, loh bangun, duduk kayak gue madep ke arah gue"tutur Declan.
Deeana lalu mengikuti arahan dari Declan,sekarang mereka mulai berhadapan. Jantung Declan bertalu dengan cepat. Ia sangat antusias memainkan permainan ini dengan Deeana.
"permainan nya kayak gini, bentar gue ambil dulu spidol sama kertas",ujar Declan yang mengambil sebuah spidol berwarna hitam dan kertas yang ia robek kecil-kecil hingga membentuk kertas kecil seukuran kartu di dalam laci. Deeana yang melihat itu hanya diam saja, sebenarnya apa yang akan di mainkan seorang Declan Osvaldo.
" sekarang loh tulis di kartu ini, tulis 5 benda, terserah lah pokok nya mau hewan kek, pekerjaan kek, asal jangan nama artis aja, ribet soal nya, nanti setelah itu gue tebak apa yang loh tulis, nanti gue juga lakuin hal yang sama kek loh, dan loh juga harus nebak, yang gak bisa nebak harus di coret pake spidol ini", jelas Declan panjang lebar, Deeana hanya menganggukkan kepala nya, ia rasa ini menarik, dari pada diri nya hanya diam saja.
Deeana mulai menuliskan 1 Hewan, 2 benda, dan 2 pekerjaan. Setelah nya ia menyerah kan nya kepada Declan.
Declan akhir nya menerima spidol nya, ia menuliskan
3 benda, 1 pekerjaan, dan 1 hewan. Dia memilih memperbanyak nama benda, ia harap Deeana tidak bisa menebak nya, dan ia akan menuliskan kata rahasia di dahi Deeana. Tanpa terasa oleh Declan ia menarik kedua sudut bibir nya ke atas.
Deeana yang melihat Declan tersenyum merasa aneh, kenapa pria itu seperti ini.
"Sudah siap.Sekarang waktu nya permainan, karena loh cewek, loh bebas mau duluan nebak atau duluan ngasih kartu buat gue tebak", ujar Declan menawarkan.
Deeana merasa tidak sabar, ia memilih menebak saja. Declan yang mendengar hal itu tersenyum, ia mengekuarkan kartu yang memunculkan kata sebuah benda.
"mulai", seru Declan, tapi tidak terlalu berisik.
"Eh lupa, di waktu yah, waktunya 1 menit",ujar Declan yang mengambil ponsel nya di atas kasur.
Deeana yang melihat hal itu hanya memutarkan kedua matanya, dasar!.
"ok sekarang mulai",serunya lagi.
Deeana yang mendengar itu langsung menebak nya.
" kata hewan", tebak Deeana, Declan hanya menggelengkan kepala nya.
"Kata benda! ",tebak nya lagi, Declan menganggukkan kepala nya, sekarang ia merasa was-was, jangan sampai Deeana berhasil menebak nya.
"Dirumah sakit" tebak nya lagi, Declan hanya menggeleng kan kepala nya.
"alat masak",tebak nya ke sekian kali, Declan menggeleng kan kepala nya, Deeana mulai geram, apalagi Declan terus mengatakan waktu nya semakin menipis.
Declan merasa senang dengan pilihan nya ini, apalagi waktu menunjukkan 10 detik lagi.
" ih... Declan terus apa dong",kesal Deeana di tengah waktu yang masih tersisa 9 detik. Declqn yang melihat nya merasa lucu, wanita di depan nya ini sungguh menarik perhatian nya setiap waktu.
"ah... mungkin ini kata benda yng biasa cowok pakai", tebak Deeana, ia harap ini benar. Declan merasa was-was.
"pisau cukur".tebak Deeana dan Declan menganggukkan kepala nya lesu, ia lalu memperlihat kan kartu nya dan benar saja di sana terlihat Pisau cukur.
Deeana tersenyum senang, ia mengambil soidol di tangan Declan dan akhir nya menggambar bunga, ia tidak tahu harus menggambar apa, jadi karena ia menyukai bunga, jadi memilih itu.
Sekarang giliran Declan, ia bersiap, semoga ia dapat menjawab nya. Deeana mulai mengambil kartu nya, ia memilih profesi sebagai permulaan, dan mengambil ponsel nya untuk mangatur waktu.
"mulai",seru Deeana.
"kata benda. kata hewan. profesi", tebak Declan dengan cepat, sementara Deeana hanya menggeleng dan mengangguk.
"Atlet",tebak Declan, Deeana hanya menggeleng kan kepala nya.
"em... Dokter",tebak nya lagi, Deeana hanya menggelengkan kepala nya.
"emmm.... Chef", tebak Declan untuk kesekian kali nya, Deeana hanya menghelengkan kepala nya.
"5 detik lagi",ujar Deeana, Declan yang mendengar waktu nya semakin menipis, memilih menjawab pekerjaan yang selalu di anut oleh setiap kaum hawa.
"ok ini pasti, jawaban nya.... bidan",tebak Declan untuk terakhir kali nya. Deeana yang mendengar tebakan Declan hanya tertawa, tapi tidak berisik, Deea takut ummi nya dan Bu Nuri terbangun.
"waktu habis, dan jawaban kamu salah",tutur Deeana, Declan hanya mengerucutkan bibir nya.
"terus apa jawaban nya? ",tanya Declan. Deeeana menyerahkan karu nya, dan di sana tertulis kata.
PEMANDU WISATA. Deeana lalu mencoret wajah Declan kembali, kali ini ia menggambar kaca mata di mata Declan.