Chereads / Deeana / Chapter 11 - konyol

Chapter 11 - konyol

Setelah keributan tadi, kedua teman nya itu langsung duduk menikmati kuah bakso yang pedas, Deeana yang melihat itu merasa ngeri, Deeana memang menyukai pedas tapi kedua temannya lebih menyukai pedas di bandingkan dengan nya. Ia melihat mulut Carissa yang berwarna merah dan tidak lupa hidung nya yang mengeluarkan lendir putih, seketika ia merasa jijik sendiri sekaligus lucu melihatnya, sementara Tasyana tidak kalah menyedihkan dari Carissa, Tasyana mengeluarkan air mata nya, tak lupa suara ingus nya yang ikut tersedot-sedot, untung nya ia sudah lebih dulu makan, kalau tidak, ia tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri nya.

"Dee, Ummi mau jenguk anak temen ummi dulu yah, Caris Tasya titip Deeana yah",ujar ummi yang langsung di angguki oleh ketiga dara tersebut. Ummi pun langsung pergi meninggalkan ketiga nya.

"kalian itu, udah tahu pedes, masih aja di tambahin sambel makin pedes kan jadinya",gerutu Deeana kepada kedua sahabat nya itu.

"gak papa Dee, udah lama gue gak makan beginian,kayak gak tahu aja kanjeng mami di rumah, hu hah hu hah bawel nya tuh udah kayak janda mo kawin lagi, huh hah huh hah, ah bawel pokok nya,gue nih di rumah, huh hah selalu aja di omelin kalau makan pedes, kesel gua lama-lama", tutur Carissa dengan susah payah karena mulutnya serasa di siram air panas.

Deeana yang mendengarnya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"tumben Tas, kamu diem aja, biasanya orang yang paling cerewet bin gak bisa diem itu kan kamu", ujar Deeana.

"Halah,gak tahu aja loh Dee, dia tuh kek begini gara-gara hah, masih pedes, air nya tolong Dee,sebelah loh", ucap Carissa yang belum sempat menyelesaikan omongannya akibat mulutnya serasa terbakar. Deeana yang mendengar itu langsung mengambil gelas bekas Carissa dan mengambilkan air untuknya.

"makasih Dee",ucap Carissa.Deeana hanya menganggukkan kepalanya.

"tadi kamu bilang apa Ris, lanjutin", titah Deeana kepada Carissa.

"oh yang tadi, itu dia kayak gini gara-gara Angga Clarus band, loh tahu kan yang tadi gue omongin", kata Carissa.

"oh gara-gara berita Clarus band di keroyok itu? ", tanya Deeana, Carissa hanya menganggukkan kepala nya.

"emang dasar lebay dia mah, giliran Angga Clarus band aja di cemasin nya ampe kayak gini, nih liat sahabat loh jatuh dari tangga loh gak cemas apa?",

"ih... gue cemas juga kok ke kamu Dee, kamu sehat kan ?", tanya Tasyana yang berubah menjadi wanita kelinci yang imutnya melebihi apapun.

"telat loh, harus nya tadi loh ngomong kayak gitu, tarsono",kesal Carissa yang jika sudah memanggil dengan nama itu artinya Carissa sudah gondok dengan kelakuan sahabatnya ini.

"Ih... Caris, jangan panggil gue pake nama itu yah, gue cemasin Deeana juga kok, yah walaupun lebih cemas ke Angga, loh bayangin aja, Dee, Angga sama temen-temen nya di keroyok, malahan ni yah, Mereka di keroyok sama 10 orang, loh bayangin 10 orang Dee, 10 orang, mana gak ancur tubuh Angga gue, OMG", tutur Tasya panjang lebar.

Sementara Deeana hanya terdiam menyimak obrolan mereka, dia tidak tertarik untuk ikut menyahuti kedua sahabatnya.

"Halah, sok-sok an peduli, gak penting loh cemasin orang yang gak kenal eloh, emang tuh Angga Clarus band tahu apa kalau loh nafas, nggak kan?",Tanya Carissa yang merasa kesal dengan tingkah sahabatnya ini.

",ih.... loh mah jahat yah, terserah gue mo cemasin siapa juga, bukan urusan loh",jengkel Tasyana yang merasa sahabat nya ini selalu saja mencampuri urusan nya saja.

"Sudah-sudah kalian kebiasaan deh, mending sekarang kalian bayar deh. Tuh amang nya ngeliatin kita mulu",titah Deeana mencoba untuk menengahi pertengkaran mereka. Tasyana dan Carissa yang mendengar hal itu langsung memberhentikan perdebatan nya, mereka mencoba untuk tetap tenang.

"Berapa bang, Bakso nya? ",tanya Carissa, sedangkan Tasyana menunggu giliran.

"berapa mangkuk neng? ",bukannya menjawab mang-mang tukang bakso malah bertanya kembali.

"Satu mangkok mang",jawab Carissa.

" lima belas ribu neng",tutur penjual bakso tersebut.

Carissa akhirnya memberikan uang dua puluh ribuan kepada penjual bakso tersebut.

"ada kembalian nya gak",tanya penjual bakso.

"gak ada mang, ambil aja kembalian nya",kata Carissa tuntas, ia akhirnya pergi meninggalkan Tasyana bersama penjual bakso.

setelah membayar bakso tersebut, Tasyana dan Carissa duduk dengan anteng tanpa suara, Deeana yang melihat itu mencoba untuk memecahkan keheningan.

"Hey, kalian udah tahu mau ngelanjutin kemana?",tanya Deeana mencoba untuk mencairkan suasana.

"hah, gue gak tahu Dee, cafe sekarang lagi ada masalah, kita berdua lagi sibuk-sibuk nya, orang tua gue juga usaha nya lagi ada masalah",tutur Carissa.

"kalau gue gak tahu juga, tapi kek nya kuliah di deket sini aja, kalau loh sendiri Dee?"",tanya balik Tasyana.

"Aku gak tahu juga, kayak nya aku mau kerja dulu",ujar Deeana, sebenarnya Deeana mengikuti beasiswa, tapi dia tidak lulus, ada tawaran lagi sebenarnya, tapi Deeana rasa ia tidak ingin merepotkan keluarga besar Taufiqurrahman, ia juga sadar diri, tak sepantas nya ia seperti ini, bagaimana pun keluarga besar Taufiqurrahman sudah membiayai nya sampai sekarang, ia tidak ingin menambah beban mereka, belum lagi ada nek Ami, membuat Deea pusing memikirkan nya.

"lah bukan nya loh ikut beasiswa? ",tanya Carissa.

"Aku gagal ris",jawab Deeana seadanya.

Tasyana dan Carissa memilih bungkam, mereka sangat tahu Deeana ketika sedih pasti akan diam, karena sifat Deeana yang selalu memendam kesedihan nya dan termasuk orang yang tertutup.

Saat mereka sedang asyik-asyik nya mengobrol tetiba...

BRUTT....

Suara angin keluar, Tasyana memegangi perut nya yabg berada di ujung tanduk, ia langsung kabur dan mencari toilet umum di mesjid sementara Caris dan Deea menertawakan kalakuan Tasyana.

"ada-ada saja si Tasyana... emmm...., perut gue",belum sempat Carissa menyelesaikan perkataan nya, perutnya terasa sangat sakit, rasanya seperti di kocok di mixer. Ia pun segera berlari menyusul Tasyana.

Deeana yang melihat itu hanya terbengong tanpa suara, wanita itu merasa aneh dengan kedua sahabat nya.

Sementara di toilet, Carissa mencoba membuka toilet dan menggedor-gedor pintu toilet, di dalam nya terdapat Tasyana yang mebuang hajatnya.

"Tasyana... BUKA CEPETAN !!",teriak Carissa di kuar pintu.

"Bentaran Carissa, ini ya ampun perut gue masih sakit ini, baru aja masuk",ujarTasyana.

DOR.... DOR.... DOR....

"Lama banget loh tuh yah, ini gue udah di ujung tanduk ini, cepetan woy", teriak Carissa yang merasa gejolak dalam perutnya makin terasa.

Akhirnya setelah menunggu, Tasyana keluar. Carissa yang melihat itu langsung pergi ke dalam.

🏵️🏵️🏵️

Angin sepoi menerpa wajah nya, cahaya matahari makin menjadi, tapi kedua teman nya itu belum saja kembali.

"Hey",teriak Tasyana dan Carissa.

"ih.. kebiasaaan deh suka ngejutin mulu",kesal Deeana.

"Hehe... ayo Deea, mending kita ke kamar loh",ujar Tasyana dan mencoba membantu Deeana, sementara Carissa berjalan di belakang.

Sesampainya di depan pintu. Ceklek....

Tasya dan Carissa terkejut mendapati seorang yang selama ini mereka sukai ada dihadapan mereka.

"LO.... LO..... LOH.... DECLAN".