Deeana menyimpan kembali ponsel miliknya ke atas meja kecil di samping brankar nya, hari sudah semakin larut, ummi nya belum juga kembali, ia melihat ke arah samping dan melihat Declan sudah menyambangi alam mimpi, Deeana akui pria di samping nya ini memang tampan, pantas saja Clarus band banyak di gemari kaum hawa, bahkan temannya sendiri pun Carissa sangat menyukai Declan, yah walaupun tidak se gila Tasyana yang menyukai Angga, tapi tetap saja mereka sama-sama menyukai Clarus band.
ceklek..
"Deea, kamu belum tidur nak, apa butuh sesuatu?" tanya ummi yang baru saja datang, ia melihat Deeana belum memejamkan matanya.
"Nggak ummi, Deea gak butuh apa-apa, Deeana belum ngantuk saja ummi",jawab Deeana sambil memperlihatkan senyumnya, yang jika kaum pria melihatnya pasti terpesona hanya dengan melihat senyum manisnya.
"Oh ya sudah, kalau sudah ngantuk cepet tidur, sekarang kamu baringan saja dulu, ummi di sini kalau kamu butuh sesuatu", ujar ummi sambil membantu Deean berbaring dan tidak lupa ummi menyerahkan novel yang tadi di baca Deeana. Deeana baru sadar bahwa tadi ia sedang membaca novel dan malah lupa.
Setelah ummi membantu Deeana, ia pergi mengambil karpet kecil yang dia bawa dan meletakkannya di samping bawah brankar Deeana. Sebenarnya tadi ketika pulang Ishaq menyarankan ummi untuk membawa sebuah kasur tapi ummi menolaknya dengan alasan hanya dipakai sebentar.
Lalu Ummi membaringkan dirinya, tubuhnya merasa lelah. Tadi ketika dia pergi dengan suami nya tiba-tiba Anak keduanya meneleponnya bahwa Deeana sedang berada di rumah sakit karena jatuh dari tangga, rasa khawatir menyelimuti pikirannya, ia merasa takut kalau sesuatu terjadi pada Deeana yang sudah ia dan suaminya anggap sebagai puteri mereka. Ia lalu pergi meninggalkan suaminya yang sedang menyelesaikan masalah di luar kota, suaminya bilang kalau ia akan pergi ke rumah sakit setelah masalahnya reda. rasa kantuk menyeruak begitupun dengan Deeana yang sedang membaca novel, ia tidak fokus membacanya dan memutuskan untuk menyapa alam mimpi.
Saat ummi sudah memejamkan mata, terdengar suara pintu terbuka, ummi kembali membuka mata nya, terlihat seorang wanita yang ia ketahui ibu dari anak laki-laki yang sedang tertidur di samping brankar Deeana dan seorang pria yang membawa kasur yang terbilang cukup besar.
" pak letakkan kasur nya disini, jangan di sana dan jangan dilipat pak"Titah wanita itu.
"maaf nyonya, tapi disini tidak muat, kedua brankar ini menghalangi nya", ujar pria itu.
"Yah geserin dulu dong brankar-brankar nya, lalu letakkan kasur nya",kesal wanita itu.
Ummi yang melihat itu memutuskan untuk membantunya.
"Maaf pak, bu, boleh saya bantu?", tanya ummi hati-hati.
Wanita itu yang mendengar ummi menawarkan bantuan tersenyum dan menganggukkan kepala nya.
Lalu ummi, ibu Declan dan pria yang diketahui adalah supir pribadi keluarga wanita itu menata tempat kasurnya dari mulai menggeser brankar-brankar yang diketahui bekas kedua teman anak wanita itu, lalu meletakkan kasurnya.
"terima kasih bu, atas bantuan nya", ujar wanita itu yang di ketahui bernama Nuri.
"sama-sama bu Nuri", ucap ummi, wanita itu lalu menyuruh sopir pribadi nya untuk pulang.
"oh yah bu Anna, anda tidur dimana? "tanya bu Nuri.
"Oh saya tidur di sana",jawab Ummi.
"bagaimana kalau bu Anna tidur dengan saya saja, kasur saya kan cukup besar, lagian kan disini cukup dingin",saran bu Nuri kepada Ummi.
Sebenarnya memang benar di sini cukup dingin, ummi pun menganggukkan kepala nya. Mereka pun akhirnya membaringkan tubuh nya dan menyambangi alam mimpi.
Adzan subuh berkumandang, ummi terbangun dari tidur lelapnya, ia melihat sekitar, dan melihat semua orang masih tertidur, ummi memutuskan untuk shalat subuh terlebih dahulu setelah itu membantu Deeana.
Suara pintu terbuka mengganggu tidur Deeana ia melihat ummi keluar. Ia pun mengambil ponsel yang berada di meja kecil untuk melihat jam.
"Sudah subuh ternyata",gumam Deeana.
Ia melihat sekitar dan terkejut melihat kasur yang terbilang cukup besar, dan ada seorang wanita di atas nya, ia menggelengkan kepala nya, ia merasa aneh, katakan saja Deeana norak, tapi hey ini di rumah sakit, apakah pantas kasur yang muat untuk 3 orang bahkan 4 orang ada di sana. Untung saja di sini yang di rawat hanya diri nya dan Declan, kalau ada pasien lagi, mau di mana di tempatkan.
Hari ini kedua temannya akan mengunjungi nya, mereka bilang mereka tahu kabar ini dari Ishaq, Deeana ingin tahu bagaimana reaksi kedua temannya itu jika melihat Declan sekamar rawat dengan nya.
🏵️🏵️🏵️
Waktu bergulir dengan cepat, ayam-ayam mulai bersuara memanggil sang surya yang tengah terlelap. Terdengar suara pintu terbuka dan menampilkan wanita setengah baya yang selalu ada untuk nya, ummi Anna.
"ayo nak shalat dulu",ujar ummi sambil membantu jalan Deeana. Deeana pergi ke masjid untuk melaksanakan kewajiban setiap umat muslim.
Sinar mentari pagi menerpa wajah sepasang anak dan ibu yang sedang terlelap, Nuri yang merasa sinar sang surya menerpa wajah nya, terbangun dan meregangkan otot-otot nya. Ia melihat putera semata wayang nya tertidur pulas, ia tersenyum anak nya ini sangat mirip dengan suami nya, dari mulai wajah, hingga tingkah laku nya. Suami nya itu harus selalu ia bangun kan, mustahil suami nya itu bangun sendiri.
Setelah shalat subuh, Deeana dan ummi Anna memutuskan pergi ke kantin untuk sarapan, sinar mentari tampak tak malu menampakkan sinarnya. Di sini masih terasa sangat sepi, udara dingin menerpa kulit tangan nya. Embun-embun di dedaunan pergi saat mentari makin menyinarkan sinarnya.
"Kamu mau apa, Dee?"tanya ummi sambil mengekus wajahnya. Puteri nya ini sungguh manis.
"Sebenarnya Deea oengen soto ummi" jawab Deeana hati-hati, ia takut ummi memarahi nya karena menginginkan soto.
"ya sudah kamu tunggu di sini"ucap ummi yang lalu meninggalkan Deeana untuk memesan soto.
Saat Deeana sedang menunggu ummi mebawa kan soto, ia merasa ada yang memefanf bahu nya, ia pun menegok ke belakang dan...
HAHHHHH....
HAHAHA.... HAHAHA.... HAHAHAHA....
di belakang nya terdapat dua perusuh pagi, sedang tertawa puas melihat keterkejutan Deeana, kedua teman nya itu memakai topeng menyeramkan.
"kalian ngagetin aja",kesal Deeana kepada dua sahabat nya.
"sorry Deea, Sorry, hahaha... hahahaa... "ucap Carissa di barengi dengan tawa nya, ia merasa lucu mekihat keterkejutan Deeana. Sementara Tasyana duduk di sisi Deeana. Wanita itu terlihat kusut dan tampak tak bersemangat.
"Gimana keadaan loh Dee? "Tanya Carissa. Ia mengetahui Deeana masuk ke rumah sakit dari Ishaq. Ia sangat khawatir.
"Aku baik-baik saja"jawab Deeana sembari menampilkan senyum nya.
"Oh iyah Deea, loh tahu nggak berita tentang Clarus Band yang di keroyok? ",tanya Carissa.
Deeana terkejut, oh itu mengapa clarus band berada di sini dan di antar polisi. Deeana hanya menggelengkan kepalanya.
"Iyah, ternyata mereka itu di keroyok.... ",belum sempat Carissa berbicara suara Tasyana mengagetkan nya.
"Eh itu ada kecoa, kecoa, ...."Jerit Tasyana yang melihat Kecoa di samping Carissa, Carissa yang mendengar itu seketika panik dan menjerit.
"Ah..... mana kecoa nya mana",jerit Carissa sambil berlari ke sana ke mari. Deeana yang. elihat itu mencoba mengambil sapu yang berada tepat di samping nya dan membuang kecoa itu ke tong sampah, kedua teman nya itu memang perusuh.
Untung saja di sini tidak banyak orang, kalau banyak, bisa-bisa mereka menjadi tontonan, memalukan.