Chereads / Deeana / Chapter 2 - Dua pria yang berbeda

Chapter 2 - Dua pria yang berbeda

Di sebuah ruangan gelap nan sunyi terdapat seorang pria tengah tertidur pulas  dibawah gulungan selimut dengan sapuan angin yang menyentuh kulit wajahnya menambah kepulasan tidurnya. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang mengusiknya dari alam mimpi.

Tok... Tok... Tok...

"Declan cepetan bangun, papa udah nungguin kamu di meja makan, bukannya kamu mau menghadiri rapat sama papa kamu, bangun Declan... Declan bangun! "Teriak seorang wanita sambil mengetuk pintu.

"Iyah mah".jawab seorang pria dari dalam yang sedang berusaha mengumpulkan nyawanya. Dia lalu beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Dia adalah Declan  Adhitama Osvaldo, anak tunggal dari pasangan Sean Osvaldo dan  Nuri Osvaldo. Ayahnya adalah pemilik  perusahaan sekaligus CEO Osvald Company, Osvald Company sendiri sudah memiliki beberapa cabang. Ayahnya juga memiliki perusahaan di Amerika bernama SND company, dimana nama perusahaannya di ambil dari inisial Sean, Nuri, Dan Declan. Ibunya seorang Designer terkemuka Dan memiliki butik yang sudah memiliki cabang di Bali.

Berbeda dengan Ayah Dan ibunya yang menyukai bisnis, Declan lebih suka berada di atas panggung menghibur penggemarnya. Dia adalah vokalis dari band yang cukup terkenal di kalangan remaja bernama Clarus band. Dia dengan kedua temannya, Angga dan Dimas memilih mendirikan band untuk mendapatkan popularitas, uang,Dan yang terpenting kebebasan, mereka awalnya hanya untuk bersenang-senang, karena memiliki bidang yang sama, akhirnya mereka mendirikan clarus band dibantu oleh sepupu Angga, yang tak lain adalah manager mereka.

Declan Dan kedua temannya bertemu di sebuah night club, yang kala itu Declan mabuk berat Dan tidak ada seorang pun di sana hingga akhirnya bertemu dengan Angga Dan Dimas, yang ternyata satu kampus dengan Declan sendiri Dan akhirnya menjadi sahabat hingga kini. Angga Dan Dimas sendiri mereka berteman sejak mereka duduk di bangku SMA.

Meskipun papanya tidak menyukai Declan menjadi vocalis, tetapi ibunya selalu mendukungnya, ibunya menerima Declan menjadi apa yang dia inginkan, karena dengan menjadi seorang vokalis bukan kerjaan yang Salah fikir ibunya. Berbeda dengan ibunya, ayahnya selalu berfikir menjadi vokalis itu membuang waktu Dan tenaga, sama sekali tidak berguna. Ayahnya pun selalu mewanti-wanti Declan agar tidak bertemu dengan kedua sahabatnya, ayahnya takut Declan akan menjadi anak yang pembangkang jika terus-menerus menjadi vokalis band. Ayahnya pun selalu menasehati Declan agar cepat mengambil alih perusahaan yang dipegang ayahnya, tetapi Declan selalu menolaknya dengan alasan belum siap.

🏵️🏵️🏵️

Declan menuruni anak tangga dengan bersenandung sambil mengancingkan kemeja yang membelit tubuhnya Dan menyampirkan jas di bahunya. Setelah sampai di undakan tangga terakhir dia menghampiri kedua orang tuanya yang tengah duduk di meja makan.

"Good morning pa, ma"ucapnya sambil menarik kursi untuk ia duduki.

"Morning sayang".jawab ibunya dengan lembut. Berbeda dengan ibunya, ayahnya justru hanya melihatnya saja sambil menajamkan matanya kepada Declan.

"Jam segini kamu baru bangun Declan, mau kamu apa huh, papa gak habis fikir sama kamu, tidak disiplin, bangun terlambat, pulang malam, papa heran dengan kelakuan kamu itu, kamu kapan berubahnya, kalau seperti ini terus papa akan kirim kamu ke rumah paman kamu!". sarkas papa Sean kepada Declan dengan mengepalkan kedua tangannya.

"Sudah dong pa, anaknya baru aja duduk, masa udah di mara..."

Belum sempat ibu Declan meneruskan pembicaraan nya, Ayah Declan menyelanya.

"Cukup ma, kamu itu terlalu memanjakan anakmu, jadi dia seperti itu, Declan liat ke arah papa, kamu itu sudah Dewasa nak, sudah sepantasnya kamu berubah, papa tidak mau di usia papa yang sudah tua ini, kamu belum membiasakan diri untuk disiplin, papa harap mengerti nak". ucap papa yang berubah menjadi lembut.

"Iyah pah, aku usahain". Ucap Declan yang memperhatikan kedua orangtuanya.

Merekapun melanjutkan makan bersama dengan hidmat. Setelah itu Declan Dan ayahnya pergi ke kantor untuk menghadiri rapat, rapat kali ini bukan rapat soal bisnis atau semacamnya, rapat ini diadakan karena ayahnya Declan akan mengadakan sebuah pesta untuk ulang tahun perusahaan Osvald company yang ke-20 tahun.

🏵️🏵️🏵️

seorang pria tengah bersenandung sambil membersihkan mobilnya, ia dengan telaten mengambil busa lalu mengusapkannya pada mobil. saking fokusnya ia membersihkan mobil, ia tak menyadari ada yang datang.

"pantesan dari tadi nggak denger ummi, lagi fokus bersihin mobil"gumam ummi, lalu ia mendekati Ishaq.

"Ishaq, dari tadi ummi panggil gak nyaut-nyaut, ternyata lagi bersihin mobil, fokus banget"ungkap ummi kepada Ishaq sambil tersenyum. iyah yang mencuci mobil itu adalah Ishaq.

"eh ada surgaku, maaf ummi hehe... ada apa? "tanya Ishaq yang menghentikan kegiatannya.

"ini ummi mau minta tolong, anterin kue buat anak panti sekalian anterin cemilan buat anak pesantren",jawab ummi.

"siap surgaku", ucap Ishaq sambil menghormat ala-ala menghormat kepada komandan upacara.

"oh iyah, sampai lupa, anterin nya pakai motor si adek aja yah, takut macet kalau pakai mobil",titah ummi. Ishaq pun menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan.

Ishaq Taufiqurrahman, dia adalah seorang youtuber terkenal isi kontennya penuh dengan kajian dan shalawat, dia juga selalu mengisi kajian di masjid dan pesantren. Ia adalah anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. Ishaq memiliki paras yang menawan banyak teman ibunya yang menjodohkannya dengan anaknya,tapi pria itu selalu menolaknya dengan dalih ingin membahagiakan orangtuanya dahulu.

Ada satu hal yang tidak ada seorangpun mengetahuinya, ia menyukai Deeana sejak wanita itu datang pertama kali ke rumahnya, dia terpesona dengan tingkahnya yang selalu membuatnya jengkel, menjadi penghangat di keluarga nya di tambah Deea juga dekat dengan keluarganya terutama ummi nya, hanya dia dan allah yang tahu akan hatinya.

setelah itu Ishaq langsung pergi mengantarkan kue ke pesantren lalu pergi ke panti asuhan, keluarga Ishaq memang selalu mengunjungi panti yang dekat dengan rumahnya. Setiap ada acara pun mereka tak lupa mengundang anak panti.

sesampainya di panti ia terkejut melihat Deeana sedang bermain bersama anak panti. Dia pun melangkah mendekat.

"ya ampun anak manis, mau aja main sama perempuan galak kek dia, nanti di marahin lagi",ucap Ishaq yang mengejutkan Deea dan anak-anak panti.

"Ih Ishaq, ngapain loh ke sini, ganggu aja, pergi loh!" usir Deea sambil menggerakkan tangan ke udara pertanda menyuruh pergi Ishaq.

"Eh, capcay, gue kesini di suruh ummi nganterin kue, sok ngusir gue, resek loh"ujar Ishaq.

"loh yang resek ngatain gue capcay,

mentang-mentang baju gue ijo disamain kayak capcay, dasar.",anak panti yang mendengar hal itu langsung ketawa dan perdebatan mereka pun berlanjut sampai adzan Ashar berkumandang menghentikan mereka. Mereka lalu pergi Ashar setelahnya Deea dan Ishaq pulang, mereka terpaksa harus memakai mobil milik saudara ibu panti karena hujan, dan motor Sultan di titipkan di panti.

🏵️🏵️🏵️

Sepulangnya dari rapat, Declan memutuskan untuk pergi ke rumah temannya, Declan menuruni anak tangga Dan berpapasan dengan ibunya.

"Mau keman kamu, nak?" Tanya ibunya sambil melihat penampilan Declan.

"Aku mau ke rumah Angga mah, udah jadwalnya aku latihan", jawabnya sambil terus berjalan ke arah pintu.

"Mamah nitip buku resep masakan Declan, di toko buku biasa!".teriak ibu Declan sambil berjalan cepat menyusul anaknya.

"Ya ampun mah, besok aja. Aku kan mau latihan mah bukan mau main. Lagian aku gak tahu pulang jam berapa". jelas Declan yang tidak mau membelikan buku resep masakan untuk ibunya, karena memiliki jadwal yang padat.

"Kamu  gitu banget sama mamah, bisa yah nak, mamah tuh lagi pengen masak-masakan khas Korea, yang katanya enak itu. Apa mama lupa namanya, yah pokoknya mamah pengen masak itu, kochi apa kichi, komchi apa itu, hah pokoknya ada kata chi-chi nya gitu".katanya sambil memelas ke Declan yang sedang memperhatikannya aneh.

"Kimchi mamah, kimchi..., nyebutnya aja susah apalagi buatnya! "Gemas Declan terhadap ibunya yang tengah bengong memperhatikan anaknya menyebut nama"kimchi".

"Oh kimchi, yaudah pokoknya kamu harus beli resep masakannya, kalau nggak, mamah bilangin papa kamu kalau kamu pergi latihan". kata sang ibu, membuat Declan menerima permintaan ibunya. Dengan berat hati Declan keluar rumah menaiki mobilnya, lalu dia mengemudikan mobilnya, meninggalkan rumahnya.