Chereads / Dibawah Langit Mendung / Chapter 2 - Memori yang Tertinggal

Chapter 2 - Memori yang Tertinggal

RINGGGGGGGG

Aku terkejut dengan suara yang membangunkan ku paksa.

'lagi-lagi aku bangun dengan terkejut' bantinku. aku langsung duduk diatas kasur sambil memeluk boneka beruang kesayanganku sambil ku liat jam dinding dikamar ku. sekarang sudah menunjukan pukul 07.00 pagi.

'aaaa aku harus berangkat ke kampus' batinku lagi. segera ku langkahkan kaki menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhku. kejadian kemarin membuat ku kehilangan setengah tenanga ku yang membuat ku tidak dapat membersihkan diri dan melewatkan makan malam. Padahal tadi malam ayah ku pulang lebih awal dari kantornya, dia pasti sangat kecewa. pikiran ku kemana-kemana saat berada di kamar maandi, tidak butuh waktu lama aku sudah bersiap untuk sarapan. dan ku langkahkan kaki ku menuju meja makan.

"pagi" ucap ku sedikit nada lesu.

"pagi sakura" ucap ayah ku. Mata ku terbelak mender suara ayah, seolah nyawa ku yang melayang-layang entah dimana langsung kembali pada tempatnya. aku benar-benar terkejut, pasalnya selama 20 tahun ini ayah selalu melewatkan sarapan bersama aku dan nenek.

"kenapa terkejut begitu" tanya ibu ku dengan lembut seperti biasa. aku hanya dapat tersenyum, jujur pagi ini adalah pagi paling aneh dalam hidupku.

"ayah kenapa sarapan dirumah ?" tanya ku dengan penuh keherana setelah duduk dimeja makan

"karena ayah merindukan malaikai kecil ayah" ucap ayah penuh dengan senyum, yang membuat ku merinding

"ihh ayah jijik" ucap ku dengan nada datar

"ternyata malaikat kecil ayah sudah berubah menjadi dewi yang sangat cantik" ucap ayah lagi,

"Tapi tidak seindah dewi yang ayah nikahi" sambung ayah sambil melirik ke arah ibu.

Mendengar ucapan ayah aku hanya bisa cemberut sambil menunjukan pout andalan ku. dan dibalas tawa semua orang diruang itu. Jujur aku adalah anak tunggal wajar kalau ayah sangat memperhatikan ku selain itu ayah jarang dirumah yang membuat aku sulit mengenal sosok ayah ku sendiri. ayah selalu pergi keluar negri atau mengurus semua bisnis nya dikantor dan meeting hingga larut malam. Kenangan buruk bersama ayah yang tidak pernah aku lupakan adalah saaat ayan berhasil melewatkan ulangtahun ku yang ke-5. saat itu aku benar-benar hancur dan selalu berfikiran kalau ayah sanggat membenciku. tapi semua itu terbantahkan saat ayah berhasil melakukan hal romantis di ulang tahun ku yang ke-17. aku masih ingat perkataan ayah malam itu ayah bilang 'ini adalah balasan untuk ulang tahun sakura yang ke-5, maaf ayah pernah melewatkan nya tapi ayah janji akan selalu menjaga senyuman sakura selama ayah berada disamping sakura'. kata-kata itu selalu ku jadikan jimat penyemangat saat keadaan hati ku sedang hacur seperti kejadian kemarin.

"kampus mu menyenangkan?" tanya ayah lagi sambil menyantap roti

"iya lumayan" ucap ku sambil mengoleskan selei stawberry kesukaan ku

"kau masih aktif berang?" tanya ayah lagi

"iyap, aku berencana membatai semua piala diturnamen musim panas nanti" ucap ku sambil menyatap roti

"bagaimana dengan memanah dan bernyanyi mu?" tanya ayah dengan nada mulai serius

"entahlah ayah, belakangan ini aku tidak tertarik lagi dengan memanah atau bernyanyi" ucap ku sambil menatap mata ayah yang kecoklatan dan selalu mempesona dimataku

"begitu ya, ayah pikir kau masih ingin menjadi idola" ucap ayah disertai dengan sedikit kekehan

"ih apa sih ayah, aku kan selalu bilang aku ingin jadi atlit bukan idol" ucap ku sedikit cemberut

"tapi bukan kan kau sudah menjadi atlit sekarang?" tanya ayah meyakinkan

"entahlah, aku tidak merasa begitu" ucapku

"jangan lupa habiskan susu mu" ucap ibu menyela pembicaraan ku dengan ayah

"iya bu" ucap ku lembut

"kau sudah berjuang selama 12 tahun untuk menjadi yang kau inginkan, seharusnya kau bangga dengan perjuanganmu selama ini, banyak diluar sana orang-orang yang masih berjuang untuk menggapai keinginannya. Maka dari itu kau harus bersyukur dengan apa yang kau dapat hari ini dan renungkan semua perjuanganmu, agar tidak ada air mata penyesalan dikemudian hari" ucap ayah sambil bangkit dan sedikit mengusap rambut ku

"aku pergi dulu ya" ucap ayah lagi sambil menyertai kecupan kecil dikepala ku dan berlalu pergi

aku hanya bisa terdiam mendengar nasihat ayah dipagi hari, karena biasanya aku mendapatkan nya dimalam hari atau malah dia mengabaikan ku.

"kau bisa terlambat" ucap ibu, aku pun terbangun dari lamunanku tentang perkataan ayah barusan

"aaa, aku harus berangkat" ucap ku sambil terkejut

"ketinggalan kereta nanti" ucap ibu lagi

" iyaaaaaa~" ucap ku sambil bangkit dan menghabis kan sarapan serta susu yang ada dimeja

"hati-hati dijalan yaa" ucap ibu sambil tersenyum

"iyaaa ibu ku sayang" balas ku sambil mengecup ibu lalu mengecup nenek ku, dan sedikit berlari menuju keluar rumah

aku memang terlahir dengan berkecukupan atau bahkan lebih dimata oranglain. Tapi didikan ayah yang membuatku menjadi seperti sekarang walau ayah jarang dirumah tapi didikannya tidak pernah terlewatkan oleh aku dan keluarga ku. Bahkan sampai saat ini aku dilarang menggunakan kendaraan pribadi. ayah bilang aku kan menjadi sombong dan angkuh kalau aku menggunakan kendaraan pribadi. dan bahkan sampai hari ini aku tidak diperbolehkan untuk sekedar belajar mobil.

lamunan ku membuat ku tidak sadar kalau aku sudah sampai digerbang stasiun. lalu aku melangkah kan kaki menuju kedalam dan menunggu kereta yang menuju ke kampus. jarak rumah dan stasiun tidak terlalu juah begitu jugan dengan jarak stasiiun kekampus. kereta yang ku tunggu sudah sampai, aku masuk kedalam gerbong kereta. pikiranku masih melayang-layang tentang kejadian kemarin. aku masih tidak percaya dengan apa yang terjadi, seolah ingatan ku selama ini hanya memiliki satu memori. hanya kejadian kemarin yang teringat.

sesampainya aku dikampus seperti biasa semua berjalan normal. hanya saja aku ingin sekali berdiam diperpustakaan, hari ini aku hanya memiliki satu kelas yaitu pagi. siang hingga sore aku tidak memiliki jadwal kampus. makanya aku berfikir untuk diam di perpustakaan. sesampainya aku di perpustakaan. aku hanya diam dibangku panjang sendirian. perpustakan akan sepi jika siang hari, lain dengan pagi atau sore yang terlalu banyak orang. bukannya membaca buku hanya duduk terdiam dengan pikiran yang melayang-layang seperti tadi pagi.

Flash Back On

Hari ini tanggal 24 maret 2017 pada hari ini aku baru saja mengikuti sebuah kelompak pecinta music korea, mungkin kebanyakan orang tidak mengetahui grup ini, grup ini meliris mini album pertama mereka pada 14 mei 2015 dengan 7 member yang tergabung pada grup itu dan grup itu bernama Monsta X. Pada hari ini aku mengikuti komunitas pecinta Musik Korea , dan hari ini aku berkenalan dengan banyak orang mulai dari nuna Neng dan juga kakak AL dan aku bertemu dengan seorang pria, mungkin bisa dibilang tidak sengaja pertemuan kita ini atau bisa jadi ini adalah takdir tuhan agar kami bertemu. Entah mana yang benar dan mana yang lebih tepat tapi yang jelas ini adalah salah satu kebahagian atau doa yang selama ini aku panjatkan menjadi terkabul.

Saat pertama aku masuk keruang kumpul, aku sempat binggung karena tak ada satupun yang aku kenal namun aku memberanikan diri untuk menyapa siapa saja yang ada disana dan sampaii akhirnya dean menyapa ku dan mengajak ku berbincang di ruangan lain, lebih tepat ruang ngobrol untuk berdua mungkin bisa diartikan begitu hehe ><.

Tidak banyak yang kami bicarakan pada awal nya , iya mungkin karena kita baru saja kenal. Entah mulai darimana pembicaraan ini dimulai sampai akhirnya dia menceritakan semua tentang dirinya. Dia bilang pada ku kalau dia sangat menyangi ibu nya, dia juga bilang kalau saat ini ibu nya sedang pergi keluar kota untuk mengurus pekerjaan, dean juga bilang pada ku kalau ibu nya baru saja menyelesaikan pendidikan S3 , dan dia juga bilang pada ku kalau saat ini ibu nya sedang bekerja di salah satu unniversitas ternama di Jogja, tepatnya di Unniversitas Ternama di Yogyakarta dan ibunya mengajar di jurusan Arsitektru, oke oke jurusan itu memang mirip dengan jurusan kuliah yang saat ini sedang ku ambil , bukan aku bukan mengambil juran arsitektur tapi sipil, oke akan aku jelaskan sedikit apa beda nya arsitektur dan sipil, dua-duanya sama jurasan teknik, yang membedakannya adalah, kalau arsitek lebih bagaimana nilai estika bangunan yang tampak indah saat orang melihatnya dan bagaimana orang tertarik untuk datang berkunjung ke tempat yang mereka bangun, intinya aritetur lebih mementingkan keindahan suatu bangunan sedangkan teknik sipil lebih memntingkan bagaimana bagunan itu bisa berdiri dengan kokoh dan tahan lama dengan biaya yang tidak terlalu banyak, itu dia bedanya memang tidak siknifikan beda nya tapi cukup untuh membedakan antara anak teknik sipil dan teknik arsitektur. Masih ada lagi rahasia yang sangat mengejutkan dari cerita dean, ternyata dean itu sangat tidak suka dengan ayahnya, dan ayahnya itu sama jurusannya dengan ku, sama- sama teknik sipil. Menutku kenapa dean sangat membenci ayah, mungkin karena kalau sedang berdua dirumah dengan ayahnya, ayahnya kurang memperhatikan dia, padahalnya menurutku kalau sosok seorang ayah memeng begitu apalagi yang pekerja kantoran pasti akan sangat cuek sama anaknya apalagi kalau anaknya laki-laki. Kenapa aku bicara begitu karena aku memiliki sepupu laki-laki , terbukti kalau ayah mereka sanggat cuek bahkan acuh dengan mereka, saat aku Tanya ayah mereka, ayah mereka malah menjawab

"anak laki-laki itu jangan dimanja biar aja mereka berusaha sendiri agar mereka cepat dewasa kerena kalau mereka tidak dawasa mereka akan kerepotan saat memiliki keluarga nanti", jawaban yang sederhana tapi aku tidak pernah paham apa maksudnya, mungkin maksudnya anak laki-laki itu harus lebih dewasa sebelum umurnya kerena meraka akan menjadi pemimin keluarga, mungkin. Oke balik lagi, jadi intinya dean itu sangat menyangi ibunya dan sangat membenci ayah nya dan satu lagi dia punya adik laki-laki.

Tidak butuh dua hari dean mengenalku, dia sudah paham tentang ku mungkih hehe, yang jelas aku tidak mengerti banyak tentang Dean, hari ini tanggal 26 Maret 2017 hari-hari indah bersama Dean semakin membuatku jatuh pada pelukaannya. Hari ini aku tidak pergi kemanapun, aku hanya berdiam diri dirumah sambil terus membalas pesan yang Dean Kirim padaku, entah mengapa aku enggan meninggalkan benda persegi empatku lebih dari 5 menit, padahal sebelum aku mengenal Dean, aku sampai tidak ingat dimana terakhir aku meninggalkan benda persegi empatku. Iya aku memang sangat ceroboh pada benda-benda kesayangan. Malam ini aku tidak punya kegiatan sampai aku mendapat pesan dari Dean yang membuatku terperangkap pada kasih sayangnya yang terlihat begitu nyata. Malam itu benar-benar membuatku tidak dapat berfikir jernih, apakah dia benar-benar sayang padaku atau dia hanya ingin mencoba hati ini. Entah apa yang ada dalam pikiranku, aku mengiyakan semua perkataan, entah apa yang membuatku merasa sangat bahagia pada malam ini, mungkin aku sudah telalu lama terjebak dengan kuliahku dan tugas-tugas yang setiap hari membuat hariku menjadi kurang berwarna, hingga aku lupa bagaimana membahagia hatiku yang semakin lama merasakan hampa yang sangat amat dalam. Malam itu terasa sangat hangat, semua perkataannya tepat menyentuh hatiku yang sedang dilanda sepi yang berkepanjangan, kata-kata pada malam itu membuat ku melupakan kalau aku adalah manusia biasa yang tidak akan pernah bisa terbang mencapai Nirwana, tapi malam itu dia membawaku dengan kata-katanya seolah aku bisa terbang ke Nirwana untuk bertemu para Dewa dan Dewi. Itu adalah malam yang paling indah bersama Dean, dan malam itu membuat kami menjadi sepasang kekasih.

Malam itu adalah Awal dari Kenangan Indah bersama Dean. Setiap malam Dean selalu menemaniku walau hanya suaranya yang menggema di benda segiempat kesayangaku, semua kata-katanya selalu membuatku semangat dalam menajalani hari esok untuk menjadi lebih baik, dan membuatku selalu berdoa agar Dewa membiarkan cinta kita abadi layaknya Cinta 5 Pandawa kepada Dewi Drupadi yang selalu kekakal sampai ajal menjemput mereka. Semua kenangan indah yang sesaat itu membuatku mencari sosok yang sama dengan nya, dan itu adalah kesalahan yang selama ini ku buat.

Flash Back Off

" Di mohon untuk meninggalkan Perpustakaan karena sebentar lagi pintu perpustakaan akan segara di tutup . terimakasih". Peringatan dari perpustakaan membuat aku terbangun dari tidurku. aku baru sadar melamun diperpustakaan bisa membuat ku mengantuk dan memejamkan mata dengan sendirinya. lalu ku lirik jam tangan ku waktu sudah menunjukan sore hari. aku bergegas bangun dan keluar dari perpustakaan, untung saja aku tidak terkunci di perpustakaan.

aku pun segera melangkahkan kaki menuju rumah, semoga di rumah aku bisa menjernihkan pikiran ku tentang dean. yang aku ingin saat ini adalah merelakannya dengans sepenuh hati agar aku bisa mencari kebahagianku yang lainya dan juga bersama orang lain.

'Hidup layaknya film/drama yang sering kita tonton. hal itu terbukti saar aku menemukan mu yang Tuhan yang yang memisahkan kita. Entah persaan bahagia saat pertama mengenal mu. layaknya ribuan kembang api yang indah baru saja dilepaskan kelangit yang membuat langit yang gelap menjadi penuh cahaya warna warni. namun dibalik kebahagian yang sekekap itu ku, kau renggut seketika dariku. apa yang bisa ku lakukan saat hal itu terjadi padaku. Kini semua tinggal kenangan yang tersimpan didalam kotak yang bernama MEMORI'