Chereads / Dibawah Langit Mendung / Chapter 1 - Selamat datang Dibawah Langit Mendung vol. 1

Dibawah Langit Mendung

🇮🇩Kawa_Ahiru11
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 21.2k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Selamat datang Dibawah Langit Mendung vol. 1

selamat datang di tulisan milik saya. semoga kamu suka dengan cerita saya

Mentari sudah mulai menapak kan dirinya dari ufuk timur namun aku masih setia berbaring hangat dengan selimut yang menggulung lembut tubuhku, namun mimpi dengan pangeran dan negri dongeng harus terhenti begitu saja karena suara teriakan keras dari nenek ku "sa-chan ayo bangun" .

Aaa~ tubuh ku berguling tidak nyaman saat mendengar suara itu masuk ke telinga ku dengan nada yang cukup keras dari balik pintu kamar. Aku mengedipkan mataku berkali-kali agar nyawa ku yang berada didalam mimpi tadi kembali pada tubuh ku.

Hari ini aku libur dari kegiatan kampus. Sepertinya hari ini bukanlah waktu yang pas untuk kembali bermanja-manja dengan kasur, karena semalem aku sudah berjanji pada nenek ku untuk mengantarnya kontrol ke rumah sakit. Lagipula hari ini aku juga sudah berjanji dengan kekasih ku untuk menemuinya setelah aku mengantar nenek.

Aku langsung membangunkan tubuhku untuk turun dari kasur dan segera melangkah menuju ke kamar mandi untuk membersihkan semua kuman yang menempel pada tubuhku, dan aku pun langsung bersiap mengantar nenek ku ke rumah sakit.

"Nenek!! Ayo!!" teriak ku dari depan pintu. Sambil menunggu nenek keluar dari rumah,

aku menatap langit sambil sedikit ber gundam dalam hati "wah langit hari ini sedikit tidak cerah semoga tidak hujan".

"Hei" ucap nenek sambil menepuk pundakku, sontak aku terkejut.

"Ish, nenek bikin kaget astaga" ucap ku sedikit kesal.

"Apa yang kamu pikirkan pagi-pagi begini? Jangan mikirin cowo yang gak jelas" ucap nenek sambil berlalu menuju garasi mobil.

"Apasih ,engga juga" balas ku yang mengikuti nenek menuju garasi. Aku memang sudah bisa menyetir tapi tetap saja papah melarang ku untuk menyetir dan pada akhirnya supir kesayangan papah yang menyetir.

Baru saja aku memasuki mobil, benda persegi empat kesayangan ku berbunyi menandakan ada pesan masuk, dengan cepat ku buka hp ku dan ternyata benar firasat ku, kekasih hati ku baru saja mengirim ucapan selamat pagi pada ku. Dan dengan cepat aku membalas pesan nya ,tanpa terasa chat-an dengan dia membuatku lupa kalau aku sedang berada diperjalanan menuju rumah sakit.

Saat tersadar aku sudah berada di rumah sakit, aku membatu nenek ku turun dari mobil dan mengantar nya keruang dokter spesialis yang biasa memeriksa kesehatan nya, tapi sayang hari ini banyak pasien yang ingin memeriksa kesehatannya. Jadi aku harus sedikit bersabar menunggu nenek.

Saat aku sedang menunggu nenek keluar dari ruang dokter.

tiba-tiba hp ku berbunyi menandakan ada panggilan masuk dan dengan cepat ku mengangkat panggilan tersebut. "Hallo" ucap ku dengan nada manja, karena aku tau Dean kekasih ku yang melakukan panggil,

"selamat pagi sayang" sahutnya, aku hanya tersenyum saat mendengarnya mengatakan hal tersebut.

"Bagimana kau masih dirumah sakit?" ucap nya lagi,

"iya aku masih menunggu nenek dia masih diperiksa" balas ku,

"nanti siang kita jadi bertemu kan?" ucap nya lagi,

"tentu" balasku cepat,

"kalau begitu nanti ku jemput ya, sampai nanti sayang" ucap nya lagi sambil menutup telfon, aku hanya terdiam saat telfon itu ditutup secara sepihak oleh dia, hal-hal buruk mulai terlintas di pikiran ku namun aku mencoba menepis pikiran itu dengan memikirkan apa yang akan kita lakukan saat bertemu nanti.

Saat sedang melayangkan pikiran menyenangkan, tiba-tiba nenek memanggil ku "sa-chan, tidak baik malamun disini" ucap nenek yang memecahkan lamunan ku,

"hm" balas ku dengan sedikit bergunam,

"ayo pulang" ajak nenek sambil menarik tanganku, aku hanya mengikuti saja karena jujur saja pikiran ku jadi kacau karna panggilan tadi, itu hal yang sangat tidak wajar sudah sebulan ini dia(dean) tidak pernah mematikan telfon secara sepihak seperti tadi. Sepanjang perjalan pulang aku hanya terdiam dengan pikiran yang tidak dapat ku jelaskan dengan kata-kata.

Tak terasa mobil yang ku tumpangi sudah sampai dirumah. Saat hendak turun dari mobil diluar kaca aku melihat ada sepadah motor merah pekat yang biasa Dean kendarai. Mata ku terbelak melihat motor tersebut dengan damai terpakir di garasi rumah ku. Dengan cepat aku turun dari mobil dan berlari menuju rumah, yang aku khawatirkan "bagaimana kalau Dean bertemu dengan papah, habis sudah riwayatku".

Dan sedetik ketika aku sedang berlari terdengar teriakan dari mobil, "YAK!! SAKURA KAU TIDAK MAU MEMBATU NENEK RENTA INI TURUN DARI MOBIL APA?!" ucap nenek ku dengan teriak melengking khas miliknya.

Aku segera berbalik dan membatu nenek turun dan kembali berlari menuju dirumah. Saat aku sampai didepan pintu, mataku langsung tertuju pada dua orang laki-laki yang sedang mengobrol santai. Yes itu Dean dengan papahku.

"Aku pulang" ucap ku dengan nada yang rendah, papah hanya memberiku senyuman dan berlalu masuk kedalam rumah dan meninggal kan Dean diruang tamu,

"hai" sapa Dean dengan senyuman khasnya,

"hai juga" ucap ku dengan sedikit tersenyum.

"Kau baru sampai" ucap Dean lagi,

"hm, sebentar ya" ucapku lalu belalu masuk kedalam rumah beriringan dengan nenek, hal aneh lain nya nenek hanya tersenyum pada Dean dan berlalu seperti yang dilakukan papah tadi. Jantungku rasa mau copot, aku benar-benar tidak siap dengan amarah yang akan keluar dari mulut papah.

Aku menuju dapur untuk minum karena aku benar-benar ketakutan yang membuat tenggorokan ku menjadi kering. Saat hendak mengambil air,

"kau boleh pergi dengan nya tapi jangan sampai larut malam"ucap papah sambil memandangku, aku sontak terkejut

"eh? Papah mengijinkan ku?"tanya ku,

"iya" ucap papah sambil mengusap rambut ku dan berlalu. Aku yang tadi hendak meneguk air karena haus seolah rasa haus itu pergi dan berubah menjadi rasa senang yang luar biasa. Aku segara meneguk air yang tadi sudah ku tuangkan ke gelas dan dengan cepat berlari keruang tamu dimana Dean sudah menungguku.

Aku kembali dengan wajah tersenyum ke arah Dean.

"Ayo" ucapku,

"papah sudah memberikan ku ijin tapi dia bilang jangan sampai larut malam" lanjut ku dan Dean pun tersenyum,

lalu Dean bangkit dari tampat duduk dan kami pun melangkah menuju garasi dimana motor Dean terpakir. Dean membawa ke taman yang cukup sejuk, kami duduk di dekat danau buatan yang ada ditaman tersebut.

"Kau mau makan sesuatu?" tanya Dean lembut sambil mengusap rambutku,

"eskrim" tunjuk ku kepada mobil eskrim yang tidak jauh dari tempat kami duduk.

"Tunggu ya" ucap Dean dan berlalu untuk membelikan ku eskrim.

Tidak lama dia kembali dengan eskrim strawberry kesukaan ku. Kami terdiam menikmati pemandangan yang ada dihadapan kami. Selain itu aku memang sedang asik menyantap eskrim kesukaan ku.

"Sakura" ucap Dean memecahkan keheningan diantara kita.

"Iya?" ucap ku sambil mengalihkan pandangan kehadapan nya.

"Ada yang ingin ku sampaikan" ucapnya lagi,

"katakan saja" ucapku sambil tersenyum, namun di lubuk hati ku berteriak kesenangan.

"Kamu yakin tidak apa jika aku mengatakan nya disini" tanyanya lagi menyakinkan ku dan hanya anggukan kecil dari ku.

Dean beralih dia duduk tepat dihadapan ku sambil berlutut.

"Maaf aku baru bisa mengatakan nya sekarang, maaf"ucap nya sambil menggenggam tangan ku.

Aku hanya dapat terdiam karena aku benar-benar tidak mengerti apa yang akan dia sampaikan.

"Aku ingin kita akhiri hubungan bodoh ini" ucap nya lagi.

Mata ku terbelak kaget, apa maksudnya dengan "hubungan bodoh".

Aku masih tetap terdiam.

"Aku lelah menjadikan mu mainan ku" ucap nya lagi dan dengan ekspresi tanpa penyesalan sedikitpun.

"Mari kita akhiri, dan jangan pernah hubungi ku lagi, ini permintaan terakhir dariku" ucapnya lagi sambil mengusap pipi ku dan berlalu begitu saja meninggalkan ku yang terpaku terdiam.

Aku yang sedang mencoba mencerna semua kata-kata nya barusan. Aku benar-benar tidak mengerti dengan semua yang dia katakan barusan dan semua arti perkataan nya barusan.

Tapi yang jelas aku ketahui saat ini adalah langit diatasku sangat lah cerah dengan matahari yang bersinar terang bersama dengan awan yang berada disamping namun langit yang kuhadapi kini bukan lah lagit yang seperti itu, namun langit dengan awan hitam dan gemuruh serta hujan yang amat lebat yang membasahi tubuhku dan aku hanya dapat terpaku terdiam. Lalu langit seperti apa yang akan aku hadapi esok hari?