Chereads / HONEST / Chapter 23 - Part 23

Chapter 23 - Part 23

Sudah seminggu aku semenjak pulang ke Indo dan Bayu belum juga menghubungiku. Aku selalu mengecek hpku siapa tau ada pesan dari Bayu dan ternyata tidak ada.

Sejenak aku putus asa harus gimana lagi.

"Sha.." Seseorang mengagetkanku.

"Hayo.. liat hp lagi nungguin kabar dari Bayu ya," ucap Ririn sedikit mengejekku.

Aku hanya bisa menaikkan kedua bahuku, hal itu sudah menjadi rahasia umumku dengan Ririn. Bahkan setiap pagi ririn selalu nanya apa Bayu sudah menghubungiku, dan aku selalu menjawab,

"Gak ada…" Aku menggelengkan kepalaku.

"Ya udah tunggu aja besok," ucap Ririn.

***

Ting…

Hpku berbunyi saat aku sudah berbaring di kasurku dan hendak tidur. Sekarang sudah jam 11.30 malam.

Aku melihat layar hpku dan ada pesan masuk dari nomor yang tidak aku kenal.

"Spam…" ucapku lalu kulanjutkan untuk tidur lagi.

Ting… Ting… Ting…

Hpku berbunyi tiga kali. Aku melihat kembali dan ada empat pesan dari nomor yang gak ku kenal tadi.

Kuputuskan untuk membuka dan melihat.

Aku syok dan tiba-tiba terduduk di kasurku. Bayu, Bayu mengirim pesan padaku.

Aku langsung membalasnya. Saat aku hendak mengetik apa yang ingin kusampaikan, tiba-tiba hpku berbunyi lagi, panggilan masuk dari Bayu. Akupun langsung mengangkatnya.

"Hei what's up…" ucapnya duluan.

"…." Aku tidak langsung menjawab. Aku masih tidak menyangka bisa mendengarkan suaranya lagi.

"Sha.. Shalom…" ucapnya lagi.

"Eh iya Bay. Mmmm.. apa kabar?" tanyaku sedikit kaku.

"Hahaha aku sehat. Kamu gimana?"

"Aku juga sehat," Tiba-tiba aku teringat ucapannya yang bilang kalau dia akan sering menghubungiku. Apaan, baru sekarang aja dia menghubungiku.

"Bay kok kamu lama banget baru sekarang nelfonnya?" tanyaku langsung.

"Iya, ternyata ada perkerjaan yang harus butuh tenaga ekstra, dan waktu juga ekstra. Sebelumnya kan aku ijin gak masuk jadi yah jatahnya lebih banyak sekarang."

Setelah dia menyampaikan semua itu, aku merasa bersalah. Benar, selama aku di sana, Bayu selalu menemaniku dan pasti kerjanya terbengkalai. Aku merasa, aku sedikit egois kepadanya.

"Gitu ya Bay, maaf ya. Aku jadi gak enak nih, itu kan gara-gara aku ya.." ucapku pelan. Tidak berani membela diri dan memberi pertanyaan lagi.

"Hahaha it's okay. Gak papa kok, lagian udah selesai."

"Bagus deh kalau gitu. Oh iya Bay, hp kau ketinggalan kan di sana, aku nitip sama kamu ya," ucapku sedikit memelas.

"Iya siap tenang aja…"

"Asli aku lupa banget sama hp aku di sana, kan gak papa ya aku bawa rusak aja balik ke Indo," ucapku sedikit kesal.

"Gak papa lagi disini juga, ntar aku balikin."

"Kamu balikin? Kamu mau kirim ke sini? Mahal Bay…" ucapku spontan.

"Yah enggaklah, ngapain aku kirim hanya hp kamu. Akunya juga ikut…"

"Hah? Ka-Kamu mau ke sini? Ke Indo?" tanyaku dengan suara sedikit meninggi tidak percaya dengan apa yang aku dengar barusan.

"Iya, tapi belum tau kapan.."

Saat Bayu bilang "iya.." hatiku langsung meloncat kegirangan. Aku tersenyum-senyum dan tidak sabar menunggu Bayu balik ke Indo.

"Okedeh sip sip…" ucapku pelan mencoba untuk santai.

"Kamu mau tidur?" tanya Bayu.

"A-Aku?" Aku melihat jam di hpku, sudah jam 11.45 malam.

"Iya nih, besok aku harus berangkat kerja pagi."

"Ohh ya udah, disini masih pagi sih. Gak papa, kamu tidur aja."

"Seriusan nih gak papa?"

"Iya gak papa matiin aja."

"Okedeh Bay, dadah semangat kerjanya."

"Good night!"