Chereads / HONEST / Chapter 10 - Part 10

Chapter 10 - Part 10

Aku panik dan juga terkejut mengetahui bahwa Bayu mengirimkan pesan ini padaku.

Dia mau ngomong apa lagi? Tidak cukupkah dia hanya bertunangan saja dan jangan menyakitiku dengan kata-katanya.

Kuberanikan diriku untuk mengangkat panggilan darinya.

"Halo iya…" Aku mengucapkan kata-katku terlebih dahulu. Aku berusaha untuk menunjukkan baha aku kuat dan baik-baik saja.

"Hah.. Syukurlah kamu masih bangun Sha. Maaf aku nelfon kamu larut gini. Kamu apa kabar?" ucap Bayu.

Sebentar aku dapat merasakan kepanikannya dari nada bicaranya.

"Aku baik-baik saja. Ada apa Bay? Penting banget nelfon aku jam segini," ucapku sedikit ketus.

"Oh iya Sha, aku hanya mau bilang kalau aku tidak bisa menolak perintah orang tuaku. Ibuku tiba-tiba pingsan saat aku menolak untuk tunangan dengan Audrey. Aku tidak tega melihat ibuku sepert itu, jadi…"

"Oke, aku udah tau kok dari calon tunanganmu langsung. Kamu gak usah lanjutin lagi," ucapku memotong perkataannya.

"Sha, maafin aku ya. Maafin aku sudah nyakitin kamu." Nada suara Bayu memelas membuatku semakin sakit hati.

Bagaimana bisa dia memutuskan segampang itu, tapi biarlah. Aku tidak akan berharap lagi padanya. Aku akan merelakan pergi dan pasti mengubur rasa sayangku ini padanya. Aku pasti bisa.

"Iya…," jawabku singkat.

"Udah ya, aku ngantuk nih. Dahh.." Aku mematikan hpku.

Tidak kuasa menahan air mataku, aku kembali menangis. Aku mengingat semua kenanganku dengan Bayu dan semua perkataannya padaku.

Semua itu membuatku kesal dan pengen marah. Aku membencimu Bay.

Aku tiba-tiba teringat sesuatu. Seseorang pernah mengatakan padaku kalau disaat sedih, cara terbaik untuk mengobatinya adalah berdoa.

Berbicara secara jujur kepada Tuhan, Dia pasti akan mendengarkannya. Apapun itu, baik kamu kesal atau marah, bicaralah pada-Nya. Karena manusia pada dasarnya bersifat seperti itu.

Aku kemudian mengambil Alkitab yang selalu aku taruh di samping bantalku, dan mulai membaca satu perikop ayat.

Setelah itu, aku berdoa. Aku menyampaikan semua pikiranku kepada-Nya. Semua kekesalanku hingga membuat air mataku tidak berhenti-henti mengalir.

Aku dapat merasakan bahwa hatiku sekarang sangat rapuh.

Setelah menyampaikan semua itu, tiba-tiba aku terdiam. Aku masih dalam posisi berdoa, namun aku tidak berbicara lagi. Pikiranku mulau melayang dan ucapan demi ucapan terbersit.

Aku memang pernah mendengar kalau manusia itu penuh dengan dosa. Salah satunya dosa ketidaksetiaan.

Manusia sering kali mengatakan mampu, yakin bahwa dia sanggup, padahal kenyataannya tidak. Manusia tidak mampu menepati janji dan itu memang sudah seperti sifat alami manusia.

Hanya ada satu pribadi yang tetap setia dan tepat janji. Walau kadang manusia merasa Dia tidak setia namun Dia setia, dan kesetiaannya ditunjukkan dengan cara yang luar biasa jauh dari kemampuan manusia berfikir.

Memang, hanya Dia, Tuhan Yesus Kristus yang adalah setia.

Aku kemudian mengakhiri doaku dan tertidur lelap.

***

Hari ini adalah hari pertunangannya Bayu. Aku tahu tanggal pertunangannya karena Audrey mengirimkan undangan pertunangannya padaku.

Aku hanya sekilas membacanya dan memang tidak berniat untuk datang ke sana.

Aku sudah mulai merelakan semuanya, Bayu dan pertunangannya itu. Aku sekarang sepenuhnya ikhlas.

Sekarang aku tahu, mungkin Bayu bukan orang yang tepat untukku.

Akhir-akhir ini aku menyibukkan diri dengan kegiatan luar kelas. Aku mengikuti klub bulu tangkis, salah satu bentuk olah raga yang aku sukai. Aku mendapatkan teman-teman baru di sana. Salah satunya Ririn, cewek paling jago main bulu tangkis sekaligus popular juga di kampus.

Aku menikmati hari-hariku bersamanya, walau dia sering sibuk dengan hal lain.

Timi? Aku memutuskan hubungan dengannya. Aku hanya tidak ingin berdekatan maupun berhubungan lagi dengan orang yang namanya Bayu, terlalu menyakitkan untuk mengingat dia lagi.

Sekarang, aku sepenuhnya membuka lembaran baru, dan aku yakin aku pasti bisa.

Hari-hariku kulalui hingga aku lulus dari kampus dengan baik. Aku memang bukan lulusan terbaik, tapi aku senang apa adanya diriku.

⚠️ Stay tune 😉