"Hai Sha, apa kabar? Udah lama ya kita gak ketemu. Mau makan malam bareng gak?"
Seseorang mengirimkan pesan padaku, dan aku tidak tahu harus membalas apa.
Ya, dia adalah Timothee, laki-laki yang sempat aku suka.
Setelah aku memutuskan untuk pacaran dengan Bayu, aku memutuskan untuk memperbaiki suasana hatiku untuk tidak memikirkan laki-laki lain selain Bayu.
Aku harus balas apa?
"Baiklah, sekian kelas kita hari ini. Jangan lupa tugas makalahnya, besok dikumpulkan ke meja saya."
"Baik Bu.. Terima kasih Ibu," jawab kami serentak.
Aku keluar dari kelasku dan hendak pulang.
Jam segini, Bayu pasti belum pulang. Aku nunggu atau gimana ya? Tanya langsung apa chat aja? Ahhh bingung.
Aku melangkahkan kakiku dan hendak pulang, namun seakan seseorang berbisik kepadaku bahwa aku harus menemui Bayu langsung dan menanyakannya.
Sekarang aku sudah di depan fakultasnya Bayu. Aku belum pernah masuk ke sana dan biasanya pun aku menunggu di depan fakultasnya.
"Bay, kelas kamu masih lama?" tanyaku melalui chat.
Aku menunggu hingga 5 menit namun tidak ada balasan.
Aku memutuskan untuk memasuki fakultasnya dan bertanya ke salah satu orang di sana.
"Maaf kak, angkatan 2016 kuliah di ruangan apa ya kak? Lantai berapa?" tanyaku.
"Ooh, mereka kuliah di lantai tiga, dikelas yang paling pojok, C5."
"Oh, makasih kak."
Aku melangkahkan kakiku menuju kelas itu, mungkin aku bisa menunggunya di depan kelas.
Aku akhirnya sampai dan duduk di salah satu kursi di luar depan kelas itu. Aku melihat pintunya tertutup, dan suara dosen sedang mengajar.
Aku melihat jam tanganku, sudah pukul 5 sore.
Bayu memang sering bilang kalau kelas mereka selalu lama, karena memang masuknya lama, jadinya pulangnya juga lama.
Aku menunggu Bayu sembari memainkan hpku, belum ada balasan darinya.
Aku memainkan hpku hingga membuat mataku begitu berat dan aku merasa ngantuk banget. Untung kursi yang ada di sana sekalian ada mejanya, jadi aku bisa menyembunyikan wajahku menghadap meja. Malu kalau orang lihat aku sedang tidur.
Aku tertidur hingga kurasakan seseorang mengelus kepalaku.
Aku terkejut dan terbangun. Dengan mata yang masih berat dan sedikit buram, aku melihat Bayu ada di depanku. Dia tersenyum padaku.
"Capek?" tanyanya dan masih tetap tersenyum.
"Hmm? Gak kok, aku hanya ngantuk tadi main game, trus tidur deh."
"Ya udah, ini udah hampir jam 6 sore, kita balik yuk."
Aku berdiri dan mengikuti Bayu dari belakang. Waktunya pulang.
Sepanjang perjalanan, aku masih ngantuk namun masih tetap sadar untuk bisa berjalan.
"Kamu kenapa nungguin di fakultas aku segala?" Bayu bertanya padaku.
"Mmm? Aku.. Eh iya, aku mau nanya sesuatu," ucapku dan sembari memberikan hpku kepadanya.
Aku memberikan dia melihat isi pesan yang kuterima dari Timothee.
Dia terdiam sejenak dan masih memegang hpku.
"Gimana Bay? Aku harus bilang apa?"
Bayu berhenti tepat setelah aku bertanya kepadanya.
"Kamu mau pergi?"
"Aku? Aku tidak tau," balasku singkat, karena memang aku tidak tahu harus bagaimana.
"Ya udah biar aku yang balas," ucap Bayu dan menggunakan hpku. Dia mengetik sesuatu kepada Timothee.
"Nih, aku sudah membalasnya." Dia memberikan kembali hpku.
Aku melihat isi pesan yang dia kirim ke Timothee.
"Boleh, dimana? Tapi aku bawa pacarku boleh ya, soalnya biasanya kau makan malam bareng dia."
Aku terkejut dengan isi pesan yang dikirim Bayu.
"Bay, kamu seriusan mau makan bertiga?"
"Tenang aja, makan malam berdua kok. Dia pasti nolak."
Tidak lama kemudian, aku mendapat balasan pesan dari Timothee.
Oh gitu ya Sha, kapan-kapan aja deh. Aku ternyata ada janji lain. Lain kali aja ya.
"Sini aku liat," ucap Bayu merebut hpku dari tanganku.
"Tuh kan, dia pasti mundur." Bayu mengembalikan hpku.
"Yah…"
Kami pun pulang dan sebelum ke kosan masing-masing, kami berdua pun makan malam.