Chereads / Aku, Kamu & Mimpi / Chapter 13 - 12. Mungkin Tidak!

Chapter 13 - 12. Mungkin Tidak!

"Kau lah semangat ku. Kau lah inspirasi ku. Kau lah warna ku. Kau lah dunia ku. Dan hanya kau lah yang ada dihati ku."

-Algi Revalgi-

Happy Reading!!!

*****

Kim tak bisa tertidur setelah dia bangun. Kim terus mondar-mandir tidak jelas didalam kamarnya. Bibirnya terus-terusan komat-kamit bak orang yang sedang merapalkan sebuah mantra. Kim mencoba membuka laptop untuk menonton sesuatu didalamnya. Membuka setiap file yang ada didalamnya.

Menyalakan video film yang ada didalam setiap folder. Ada satu video film yang belum Kim tonton. Kim membukanya. Dia penasaran, dengan apa yang ada didalam video itu. Mata Kim terbelalak.

"Ini video apaan? Kok gini amat?" Kim perlahan memundurkan tubuhnya.

Seketika Kim menepuk jidat nya. Dia ingat, saat Joe main dirumah nya, dia pernah meminjam laptop nya. Dan ternyata ini yang Joe katakan.

"Ya ampun Joe! Ngapain coba download film kayak gini? Nggak guna! Bisanya cuma nyampah! Makhluk apa ya tuhan yang engkau beri pada hamba mu ini? Kim lelah!" Ujar Kim sambil terus menggerutu tidak jelas.

Kim memutuskan untuk bangkit dari duduknya, berjalan menuruni anak tangga menuju kamar Ando yang berada tepat dibawah kamarnya. Kim memegang daun pintu kamar Ando, dan masuk begitu saja.

Ando masih setia menutupi tubuhnya menggunakan selimut. Hingga tidak terlihat sama sekali. Kim mendekati Ando. Duduk disamping ranjang tempat Ando berbaring itu.

"Ndo." Gumam Kim pelan.

Ando tidak bergeming sedikitpun. Dia masih pada posisi nyaman nya. Kim mulai mengguncang-guncangkan tubuh Ando.

"Ando bangun napa, gue pengen ngobrol sama loe." Tutur Kim.

Ando menggeliat. Menyingkap selimut yang menutupi wajahnya.

"Ini masih malem Kim, nggak bisa besok aja? Gue masih ngantuk." Keluh Ando dengan suara beratnya.

"Ayo dong bangun. Gue lagi pengen curhat nih!" Rengek Kim dengan terus mengguncang-guncangkan tubuh Ando yang masih berbaring.

"Besok aja ya? Gue ngantuk." Balas Ando.

"Ah! Ngebelin loe. Kalo gue lagi pengen curhat, loe nya nggak mau dengerin. Kalo mood gue lagi bagus, loe yang gangguin gue. Mau loe apa sih?" Keluh Kim.

Dan akhirnya Ando bangkit dari tidurnya. Duduk disamping Kim yang masih memukul-mukul kasur tak bersalah. Ando mulai menatap Kim dari samping. Terlihat raut kekesalan yang tergambar jelas di paras cantik Kim.

"Ya udah iya. Loe mau curhat apa ke gue? Gue siap dengerin." Ujar Ando sambil mengucek matanya.

"Do, gue pengen bilang sama loe kalo Algi kayaknya lagi ngebaperin gue terus da." Keluh Kim dengan wajah murungnya.

"Terus?"

"Gue nggak mau Algi ada dideket gue. Gue nggak mau itu pokoknya! Gue butuh bantuan loe."

"Bantuan apa?" Nada suara Ando mulai melembut.

"Gue pengen loe ikut sama gue tiap gue pergi kemana pun."

"Ke toilet pun? Ganti baju? Mandi?"

"Kalo itu ya enggak bego! Dasar omes!" Pukul Kim pada lengan Ando.

Ando terkekeh pelan. Lucu rasanya jika menggoda Kim terus menerus. Inilah yang Ando suka dari Kim. Orangnya terbuka pada dirinya. Dan Ando juga terbuka pada Kim. Ando juga sudah menganggap Kim sebagai saudaranya sendiri, walau kadang datang rasa yang lain walau hanya sesaat. Tapi Ando tidak ingin persahabatan nya rusak karena rasa yang ada dalam diri Ando.

"Udah itu aja?" Tanya Ando memastikan.

"Mungkin tidak! Gue nggak tau harus apa sekarang. Gue capek mikirin itu terus." Keluh Kim pelan sambil menundukkan kepalanya.

"Ya udah. Loe nggak usah mikirin itu lagi. Nanti loe bisa stres mikirin itu terus. Mending loe mikirin gimana caranya menangin olimpiade nya, tanpa harus berurusan sama Algi. Gue ngerti kok loe sekarang lagi stres banget, jadi nggak perlu khawatir. Gue pasti bantu loe." Ucap Ando pelan sambil merangkul Kim dalam pelukan nya.

"Makasih Do, cuma loe cowok yang bisa mengerti apa yang gue rasa sekarang." Balas Kim dengan kepala yang diletakan diatas dada bidang Ando.

Perlahan Ando mengusap puncak kepala Kim dengan lembut. Kim tidak pernah keberatan jika Ando berusaha menenangkannya. Karena Kim tau, Ando sudah menganggapnya seperti saudara. Tapi jika orang lain yang melihatnya, pasti akan menyangka kalau Kim dan Ando itu berpacaran.

Tak lama Kim bersandar didada bidang Ando, ternyata dia terlelap. Ando mendesah pasrah. Karena inilah kebiasaan Kim yang belum hilang sampai sekarang. Jika habis curhat ataupun cerita pada dirinya, dia pasti tidur. Apakah segampang itu melupakan masalah nya sekarang? Haduh! Ando juga tidak tau.

Ando merebahkan Kim diranjang nya. Lalu menutupi tubuhnya dengan selimut. Ando bangkit dan memutuskan untuk tidur di kursi depan.

"Mimpi indah peri cantik." Ucap Ando sambil mengusap lembut puncak kepala Kim dan cup. Sebuah ciuman singkat di kening Kim.

*****

"KIM! BANGUN!" Teriak Bunda dari balik pintu kamarnya.

"Bun, Kim tidur dikamar Ando." Ucap Ando tiba-tiba saat Bunda terus meneriaki Kim.

"Ngapain dia tidur dikamar kamu Do?" Bunda bingung dengan Ando yang tiba-tiba muncul dan memberi tahu pasal Kim.

"Semalam Kim kebangun pukul dua pagi Bun, terus dia nggak tidur-tidur sampe masuk gitu aja ke kamar Ando. Terus dia curhat masalahnya ke Ando, abis itu tidur." Jelas Ando panjang lebar.

"Oh gitu." Ucap Bunda sambil manggut-manggut, "terus Kim masih ada dikamar kamu Do?"

"Kayaknya sih iya Bun, soalnya pas Ando mandi dia masih tidur."

"Ya udah Bunda kesana dulu mau bangunin dia." Balas Bunda dan pergi meninggalkan Ando yang masih menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

*****

Kim berjalan dengan amat malas. Wajahnya terlihat kusut, rambut sedikit berantakan, sering terlihat begitu mengantuk, dan tidak bersemangat sama sekali. Kim sesekali menguap lebar tanpa memperdulikan sekitar. Sesampainya di kelas, Kim langsung melempar tas anyar diatas meja lalu menangkupkan wajahnya dibalik tumpukan tangan. Kim begitu mengantuk.

"Kim loe sakit?" Tanya Trias yang memang kebetulan melihat penampilan Kim yang berantakan.

"Gue nggak sakit kok Tri. Kalo ibu Lynn masuk, nggak usah bangunin gue. Gue mau tidur." Ucap Kim dari balik tangannya.

"Jangan gila loe Kim. Loe mau cari masalah sama tuh guru yang killer nya minta ampun? Jangan ngaco deh loe!" Seru Trias.

"Gue nggak gila Tri! Gue ngantuk berat! Loe mau gue bolos hari ini emang?" Geram Kim.

"Ya jangan bolos juga dong. Kalo ibu Lynn nanyain loe gimana? Soalnya minggu depan kita ulangan."

"Bodo amat!"

"Kim!"

"Berisik loe! Bisa diem nggak sih?! Kalo loe nggak bisa diem, gue bolos nih!" Ancam Kim kesal.

"Ya jangan."

"Ya udah diem!" Timpal Kim.

Trias hanya bisa pasrah melihat Kim yang sudah terkapar diatas meja di jam pelajaran ibu Lynn. Guru kimia yang super killer. Sementara Joe mengangkat alisnya sebagai bahasa isyarat pada Trias. Trias hanya bisa mengedikkan bahunya, pura-pura tidak tahu.

Satu jam berlalu masih berjalan lancar. Ibu Lynn belum menyadari bahwa Kim sudah tertidur pulas sejak datang ke sekolah. Ibu Lynn mulai penasaran dengan Kim. Dan mendekati meja Kim berada. Trias yang melihatnya mulai menegang. Trias terus menggigit bibir bawahnya. Rasa takut mulai menyerang.

"Aduh Kim! Loe tuh nyari masalah aja da hidupnya. Nggak bolos, ya tidur pas jam pelajaran." Batin Trias mulai menggerutu, merutuki setiap perbuatan Kim.

"HEI! BANGUN!!" Teriak ibu Lynn tepat didepan meja Kim dan Trias.

Trias sampai berjingit kaget. Raut wajah Trias berubah 180%. Trias begitu menyesali perbuatan Kim saat ini. Kim hanya menggeliat sambil mengangkat kepalanya lalu perlahan mengucek matanya. Kim merasa seperti tidak melakukan kesalahan. Dia menatap tepat pada manik mata ibu Lynn yang sudah marah sedari tadi.

"Enak ya abis tidur?" Tanya ibu Lynn dengan nada sinis.

Kim tidak merespon apapun. Dia hanya menatap ibu Lynn dengan tatapan datar. Ibu Lynn yang merasa tidak dihargai langsung membentak Kim untuk pergi meninggalkan kelas.

"BERDIRI KAMU DIDEPAN TIANG BENDERA, SAMPAI JAM ISTIRAHAT KEDUA!!! SEKARANG!!!" Ibu Lynn sangat marah.

Kim tanpa ada rasa takutnya, ngeloyor begitu saja dari hadapan ibu Lynn.

"Hadeh! Kim. Loe tuh bener-bener biang masalah. Nyesel gue kenal sama tuh anak. Kenapa coba cewek model Kim ada dimuka bumi ini dan harus bertemu dengan gue?" Rutuk Trias dengan terus mengomel sendirian.

*****

Alhamdulillah bisa repost lagi...

Tunggu kelanjutannya ya...

Masih banyak kejutan yang akan aku perlihatkan hahaha..

Salam

enihnindi