Chereads / Be a Princess / Chapter 15 - Para pihak mulai bergerak

Chapter 15 - Para pihak mulai bergerak

Ruangan itu mewah. Tapi sekarang berantakan. Meskipun di dalamnya berdiri beberapa orang laki-laki yang sebelumnya tidak berhenti bicara, suasana dalam ruangan itu sangat senyap. Seseorang bahkan bisa mendengar jika ada jarum yang dijatuhkan disana. Dan pusat dari semua itu seorang pria dengan tubuh besar mencengkeram tepi meja mewahnya dengan sorot mata menakutkan.

"Huahahaha"

Suara tawanya tiba-tiba pecah, tapi lima laki-laki lain lain justru semakin menciut gelisah.

"Pria tua itu, berani-beraninya dia mempermainkan aku. Benar-benar rubah licik"

"Dan kalian orang-orang bodoh yang bahkan tidak menyadari jika ia sudah merencanakan ini bersama kaisar bodoh itu"

"..."

"Aku benar-benar sial sudah membesarkan anjing-anjing bodoh seperti kalian. Yang hanya bisa menyalak tapi tidak bisa menggigit"

Suara ketukan samar mengganggu keheningan dalam ruangan. Dengan sikap anggun sempurna, seorang kepala pelayan memasuki ruangan.

"Yang mulia, Viscount Bertino ingin bertemu anda"

Pria itu mengangguk menyetujui. Tidak lama Viscount Bertino masuk dengan tergesa-gesa.

"Yang mulia..."

"Berhenti merengek. Katakan berita yang kau bawa"

"Yang mulia kaisar Alpha sudah menganugerahkan gelar duchess pada sang putri"

"Bagaimana dengan pertunangannya?"

"Pangeran Edgar belum mengumumkannya. Duchess juga belum mengembalikan titah kaisar"

"Bukankah kau bilang putra Duke Hovwell mengajukan permintaan pernikahan pada duchy Calverion? Kenapa itu menjadi pertunangan Edgar dan penyihir kecil itu?"

"Kupikir, pangeran Edgar mencoba menahan sir Lionel tetap disisinya dengan membuat duchess Niesha menerima titah pertunangan. Karena dia hanya memperlakukannya sebagai sandera bagi sir Lionel, sehingga istana masih belum mengumumkan pertunangan kerajaan"

"Apakah begitu? Anak itu rupanya cukup licik untuk menyembunyikan ekornya selama ini"

Meskipun Duke Hovwell dan mantan Duke Calverion adalah pendukung Kaisar Alpha, tapi siapapun tahu itu karena Duke Hovwell akan selalu mendukung penguasa dari garis kerajaan langsung dan mantan Duke Calverion adalah teman masa muda Kaisar Alpha.

Tetapi kini berbeda. Kaisar Alpha memiliki 2 orang putra. Putra pertamanya pangeran Freddie dilahirkan oleh ratu Anna yang merupakan putri satu-satunya Duke Illios. Pangeran kedua, Edgar meskipun berasal dari permaisuri yang dicintai kaisar, ibunya adalah putri kerajaan lain. Tidak banyak bangsawan yang bersedia mendukung pangeran berdarah campuran. Kaisar Alpha masih belum mengumumkan putra mahkota Baepse, jadi ada banyak pertarungan mental dan pergolakan politik di antara para bangsawan untuk menentukan kemana mereka menunjukkan keberpihakan mereka.

Setiap bangsawan biasanya akan mengikuti pilihan 3 Duke yang menjadi pilar utama kerajaan. Pangeran Freddie sudah memiliki Duke Illios yang adalah kakeknya sebagai pendukung. Duke Hovwell akan selalu mendukung garis keturunan Baepse, karena itu baik Pangeran Freddie maupun pangeran Edgar akan memiliki kesempatan yang sama memenangkan suaranya. Tetapi Lionel yang akan menjadi pewaris gelar Duke adalah teman masa kecil Pangeran Edgar sehingga besar kemungkinan pangeran Edgar akan memenangkan dukungannya. Kini yang tersisa hanyalah suara dari Duchy Calverion.

Kaisar Alpha mengenal karakter Denis Calverion. Jika bukan karena hubungan masa mudanya dengan Kaisar Alpha, dia tidak akan mau terlibat dalam politik kerajaan. Sekarang setelah ia menyerahkan gelarnya pada putranya, Denis Calverion segera mengundurkan diri dari jabatannya dan melarikan diri ke tanah Calverion di Utara dengan alasan memulihkan kesehatannya. Derrick Calverion yang baru saja menjadi Duke menggantikan ayahnya menggunakan dalih posisinya sebagai panglima perang untuk menolak keinginan Kaisar Alpha untuk menjadikannya pejabat istana.

Dan kini Niesha Calverion yang sebelumnya di rumorkan sebagai anak haram mantan duchess ternyata adalah putri kandung Denis Calverion mendapatkan gelar yang sama dengan Derrick Calverion. Rumor mengatakan ia jatuh cinta pada penerus Duchy Hovwell dan terus menempel padanya sejak masih muda. Tapi sekarang ia mendapatkan titah pertunangan dengan pangeran Edgar.

"Huahahaha"

Sekali lagi pria itu tertawa yang membuat bulu kuduk orang-orang yang bersamanya meremang takut.

"Kaisar bodoh itu berpikir bisa membantu anaknya untuk naik takhta dengan menarik anjing-anjingnya padanya. Aku akan menunjukkan kekuatan keluarga Illios yang sebenarnya"

Ia berpaling kembali menatap Viscount Bertino

"Panggil Pangeran Freddie menemuiku"

"Itu... yang mulia mengatakan ia memiliki banyak pekerjaan dan tidak akan menemui siapapun"

Duke Illios menggeram marah tapi tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia sudah punya rencana lain untuk cucunya itu.

***

Itu sudah terjadi 2 minggu yang lalu, tapi beritanya di masyarakat masih belum mereda dan cenderung semakin berkembang. Semua orang menjadi penasaran dengan wanita muda Calverion yang ternyata putri sah mantan Duke. Tidak hanya itu, ia juga dianugerahi gelar Duchess bahkan sebelum ia melewati usia dewasanya. Sebagai Duchess ia diharapkan terlibat aktif dalam pertemuan dengan para bangsawan lain untuk membahas masalah-masalah yang dihadapi di masyarakat maupun di wilayah teritory mereka sebagai ganti Duke Calverion yang baru. Tetapi karena Lady Niesha belum melewati usia dewasa, setiap pertemuan, pembicaraan yang melibatkan Duchy Calverion harus dilakukan oleh orang lain.

Sebelumnya aku merencanakan hidupku akan berlangsung dengan tenang, aman dan kaya. Aku akan menghindari Sir Lionel bahkan siapapun yang meminta pernikahan denganku, untuk menghindari akhir mengerikan seperti dalam novel. Sekalipun hanya membacanya, aku bisa membayangkan hidup dalam sakit hati dan mati dengan cara mengerikan bukan sesuatu yang akan aku pilih. Jadi aku terpaksa memilih jalan ini. Aku menjadi lebih sibuk dan harus bekerja keras dengan tugas seorang Duchess. Meningkatnya pekerjaan juga meningkatkan frekuensi aku harus mengunakan kereta kuda kemana-mana, yang juga berarti meningkatkan perasaan sakit kepala dan tidak nyaman karenanya.

Seperti hari ini...

Aku duduk di balik tirai untuk mendengarkan para bangsawan yang tengah berdebat. Ini masih tentang pajak untuk membantu perang di perbatasan. Masing-masing bangsawan enggan untuk menyumbang lebih banyak dan terang-terangan mengkritik para tentara yang tidak becus menjalankan tugasnya. Tentu saja para tentara hanya terdiri dari para rakyat jelata menjadi sasaran kemarahan para bangsawan Ibukota.

"Apakah kalian sudah cukup bicara?"

Sebuah suara tenang dan dingin menengahi keributan. Tanpa perlu melihat aku tahu itu adalah pangeran Edgar yang mewakili kaisar Alpha.

"Perang ini sudah berlangsung cukup lama. Aku tidak percaya kita yang memiliki tentara-tentara terbaik masih tidak bisa memaksa pasukan drace untuk mundur. Karena itu aku ingin setiap bangsawan mengirimkan sepersepuluh dari ksatria miliknya untuk membantu para tentara"

Sekilas, kata-kata pangeran Edgar terdengar baik dan mengutuk para tentara, tetapi aku bisa menebak apa yang dia rencanakan. Pasukan tentara hanya terdiri dari rakyat jelata, atau bangsawan rendahan berusia lanjut yang tinggal di dekat perbatasan. Para ksatria menolak bergabung karena keengganan mereka untuk terlibat bersama orang-orang biasa yang mereka pandang rendah. Apalagi mereka dengan sombong berpikir itu adalah tugas kasar yang harus diselesaikan oleh orang-orang yang terlahir rendah. Tapi aku menyadari dengan mengirimkan para ksatria akan menjadi bantuan tenaga baru bagi pasukan perbatasan serta membuka mata para bangsawan tentang kondisi perang yang selama ini mereka keluhkan.

Beberapa bangsawan termakan dengan pujian pangeran Edgar tetapi beberapa lagi cukup pintar untuk menyadari tujuan sebenarnya. Segera suasana kembali menjadi riuh.

"Yang mulia mungkin tidak menyadari karena anda masih muda dan belum berpengalaman. Tetapi para tentara itu hanyalah orang-orang rendah yang tidak mengenal etika. Bagaimana mungkin anda membiarkan para ksatria dengan garis darah terhormat hidup bergaul dengan mereka"

"Seperti apa garis darah terhormat itu Viscount Bertino?"

'ah, jadi suara menghina itu adalah milik orang itu. Pantas saja aku sudah kesal sejak awal'

"Tentu saja seseorang yang memiliki garis darah bangsawan dan seorang yang terpelajar juga berjasa"

Lagi-lagi ia menggunakan nada suara menghina untuk menanggapi pangeran Edgar. Bagaimana bisa sih dia menjadi sekretaris kaisar tetapi tidak menunjukkan hormat pada tuan yang dia layani.

"Begitu ya. Jika berjasa para tentara itu sudah menanggung tahun-tahun yang lama untuk memastikan musuh tidak memasuki wilayah kita. Dengan jasa mereka kurasa sudah cukup untuk menganugerahkan gelar bangsawan pada mereka. Menjadi terpelajar akan bisa mereka usahakan dengan uang hadiah atas jasa mereka."

"Hah?"

"Terima kasih Viscount, anda telah memberikan ide yang hebat untuk itu"

"Yang mulia, gelar bangsawan tidak bisa diberikan begitu saja. Selalu ada jumlah tertentu agar bangsawan dan rakyat jelata bisa tetap seimbang"

"Karena itu aku akan meminta yang mulia kaisar untuk menurunkan peringkat beberapa bangsawan yang tidak memiliki peran yang baik dalam kekaisaran dan memberikannya pada para tentara"

Sekali lagi ruangan bergemuruh. Ingin rasanya aku melihat wajah Viscount Bertino.

"Para ksatria juga tidak perlu khawatir dengan statusnya. Yang mulia kaisar sudah menunjuk seorang bangsawan sebagai jenderal besar sebagai wakil sir Arsen. Anda tentu mengenal Duke Calverion yang baru"

"..."

"Jadi, apakah masih ada yang punya saran mengenai pengiriman pasukan tambahan?

"..."

"Hening sekali. Aku menganggapnya sebagai persetujuan. Berikutnya tentang biaya..."

"kami sudah menaikkan pajak..."

"Pangeran, kami sudah memiliki agenda untuk festival pangan..."

"Pangeran, kami perlu merenovasi rumah istirahat kerajaan untuk..."

"Pangeran, kita perlu mengumpulkan dana untuk pendirian tugu..."

Bahkan sebelum pangeran Edgar menyelesaikan ucapannya, ruangan kembali ribut dengan penolakan.

Ini sudah berlangsung berminggu-minggu tanpa solusi. Dengan pangeran Edgar yang memimpin rapat mewakili kaisar Alpha aku tidak yakin jika akan ada solusi hari ini.

"Jika aku boleh mengusulkan..." Sebuah suara asing menyela.

"Silahkan, kakak"

"Setiap bangsawan saat ini sudah di bebani oleh pajak untuk perang yang berkelanjutan, rasanya tidak bijak jika kita menambah beban mereka tanpa memberikan kepastian pada orang-orang kita yang gelisah"

"Apa yang anda usulkan kakak?"

"Jika anda ingin mengirim para ksatria ke perbatasan, anda juga harus mengirim seseorang dengan peringkat tinggi. Ini akan berguna untuk mendongkrak semangat para ksatria. Dan jika seseorang seperti itu berangkat, aku yakin para bangsawan juga tidak akan tinggal diam untuk ikut mendukungnya. Baik itu pasukan atau dukungan finansial akan mudah diberikan"

Sekejap aku langsung mengetahui maksud pangeran Freddie. Ke perbatasan berarti seseorang yang memiliki ilmu pedang. Di perbatasan sudah ada Derrick yang berstatus seorang Duke. Untuk dianggap setara dengannya yang bisa memimpin para ksatria hanyalah Duke Hovwell dan Duke Illios. Tapi keduanya memegang jabatan penting di ibukota yang tidak mungkin meninggalkan tugas mereka untuk memimpin pasukan dalam jangka waktu yang tidak bisa di prediksi. Kemudian ada kedua pangeran kerajaan. Tetapi Pangeran Freddie sejak awal lebih tertarik pada kesenian. Yang tersisa hanyalah pangeran Edgar. Ia terkenal tidak pernah serius dan sering bermain-main, dan meskipun tidak diketahui dengan pasti dialah satu-satunya yang berlatih ilmu pedang.

"Aku mengerti maksud anda, kakak"

Entah bagaimana aku menangkap nada geli dalam kata-katanya.

"Aku akan menyampaikan pesan ini pada Ayahanda"

Dan rapatpun selesai. Tanpa ada kesempatan untuk mengutarakan keputusan yang di ambil Duchy Calverion. Jika aku tahu akan berakhir seperti ini aku akan meninggalkan urusan ini pada wakil ayah untuk di tangani. Aku membuka mulutku lebar dan mulai menguap.

"Yawn..."

Sedetik kemudian aku melotot kaget pada kstaria dengan baju besi yang menatapku dengan ekspresi malas.

Sejak kapan dia ada disitu?

"..."

"Maafkan aku mengganggu anda, duchess. Pangeran Edgar ingin bertemu dengan anda"