Chereads / Cross Time Delivery Mission / Chapter 9 - Terlalu Lama Sendiri

Chapter 9 - Terlalu Lama Sendiri

Jack mengagumi keindahan bangunan yang dilihatnya. Ia berusaha membuka helmnya, diluar dugaan, helm sudah bisa dibuka seperti biasanya. Beruntung tidak ada orang disekitar, karena bau amoniak terpancar kuat dari celana Jack. Jack yang baru membuka helm juga terganggu dengan aroma ini.

w

Eve melihat Jack berhasil tiba di rumahnya. Portal tetap terbuka disudut ruangan, Eve segera menyambung koneksi dengan sistem di rumahnya. Untuk saat ini Eve mengabaikan Jack, ia fokus mengakses jaringan internet melalui sistem di tubuh Jack dan sistem AI dikediamannya.

Dimasa depan, mata uang kertas sudah tidak ada. Dunia ada di bawah satu sistem mata uang digital, cryptocurrency. Saat ini Eve membuka semua koin simpanannya. Ia mulai berhitung, menurutnya saat ini adalah saat yang tepat untuk membangkrutkan diri.

Eve menghitung semua uangnya, selanjutnya ia mulai membagi pos belanja. Pertama tama Eve menghubungi rekannya, CEO perusahaan yang membuat Cryostatis Cabin. Eve memesan 1 unit, setelah memesan, Eve teringat tubuh Jack yang loyo. Eve kembali menghubungi rekannya itu untuk memesan Body Modifier Cabin, sebuat alat yang khusus dipakai untuk militer. Alat yang efektif untuk menciptakan pasukan yang kuat.

Eve mengatasnamakan penelitian sebagai alasan membeli kedua Cabin, rekan Eve yang sudah kenal baik dengan reputasi Eve langsung mempercayainya dan menjanjikan bahwa kedua pesanan akan tiba dalam 1 jam.

Sistem cara kerja kurir dimasa depan sudah 100% berubah. Ditemukannya storage system telah mengubah cara hidup manusia. Kini pengiriman barang bisa dilakukan dengan memanfaatkan line telepon yang sudah tidak digunakan.

Menggunakan prinsip storage system, barang pesanan diubah ke bentuk digital dan dikirim melalui jaringan kabel, langsung ke lokasi konsumen. Tiap rumah di masa itu sudah dilengkapi dengan sistem mail box khusus yang menampung seluruh kiriman barang ini, tentunya bukan mail box fisik. Tetap menggunakan storage system.

Eve terus berbelanja bahan baku dan peralatan apapun yang menurutnya bisa digunakan. Eve terkenal sebagai ilmuan muda terbaik di masa itu sehingga jumlah uang yang dimilikinya jauh dari kata sedikit.

Eve tidak lupa membeli satu celana panjang bersama sekotak celana dalam. Ia tetap ingat dengan kesedihan kelinci percobaannya. Fokus utama pembelanjaan kali ini adalah bahan baku mentah untuk digunakan dengan 3d printer.

Jack yang diacuhkan oleh Eve memilih tiarap di lantai dan meletakan kedua tangannya di belakang lehernya, sebuah simbol menyerah. Ia masih berfikiran bahwa ia berada di istana jin. Tiba tiba motor disebelah jack menyala sendiri, lalu motor itu berjalan menjauhi jack.

Jack melihat kepergian motornya dengan mata yang berkaca kaca. Ia merasa nyawanya terancam sehingga hanya diam dan membiarkannya pergi. Walau hatinya sakit, ia harus menahannya.

Eve mengambil alih kendali sepeda motor jack, mengarahkannya kearah mail box dirumahnya. Sebelumnya Eve melengkapi sepeda motor Jack dengan sistem penyimpanan yang cukup besar. Kini Eve mulai mengkoneksikan sepeda motor Jack dengan mail boxnya, sebuah kabel otomatis keluar dari dinding dan terpasang di bagian belakang sepeda motor.

Eve sudah menyelesaikan belanjanya, uang hasil kerjanya bertahun tahun sudah tiada, tapi tidak ada penyesalan dari raut wajah Eve. Baginya, saat ia mati maka uangnya sudah tiada arti. Ia hanya ingin bahagia di sisa hidupnya.

Seusai belanja, Eve menghubungi para peneliti terkenal lainnya. Ia mulai menanyakan tentang penuaan drastis yang dialaminya. Ia berkelit dengan alasan telah menemukan penyakit aneh.

Seluruh rekan Eve kaget dengan hasil temuan itu. Harapan Eve runtuh seketika. Sekarang urusan pribadinya sudah selesai. Kini saatnya ia mulai mengurus Jack yang masih dalam keadaan tiarap.

Eve memeriksa pesanannya, rupanya celana dan dalamnya sudah tiba. Eve segera mengeluarkannya dari storage system, Eve juga mengambil T-shirt hadiah dari bahan material yang ia pesan. Robot asisten rumah tangga Eve keluar dari posnya. Mengikuti perintah, robot itu mengambil baju, celana dan dalamnya, lalu kemudian memberikannya pada Jack.

Robot hanya diam berdiri di belakang Jack. Eve tidak mau membuat Jack terkejut. Eve sudah merasa sangat iba dengan kondisi Jack saat ini. Eve mendapat ide yang sangat cerdas, ia mengambil kamera 4d miliknya, lalu ia menghubungkan kamera dengan sistem komunikasi di tubuhnya, setelah itu ia keluar dari kamar.

Eve duduk di kursi ruang tamu rumah Jack, ia membuat dirinya duduk serileks mungkin lalu ia mengambil kue yang ada di meja. Eve merasa semua sudah siap, kini ia menyalakan kamera.

Dari atap rumah Eve muncul proyektor mini yang menyala. Gambar Eve sedang makan dengan santai di ruang tamu rumah Jack pun terproyeksikan dengan baik ke hadapan Jack yang sedang tiarap.

"Hai Jack!! Selamat datang di rumahku!", Jack mendengar suara Eve, ia semakin yakin bahwa sebagai pemilik istana jin, maka Eve pasti jelmaan ratu jin dari hutan.

"Ampun Mbah!!! Saya cuma lewat, saya mau pulang mbah!!", Jack kembali mengiba.

"Buang imajinasimu Jack! Duduk lah! Aku juga manusia sepertimu. Lihat kebelakang, aku sudah menyiapkan pakaian ganti untukmu. ", Jack mendengar instruksi Eve dan bangun dari tiarapnya.

Saat duduk, Jack baru melihat proyeksi Eve yang sedang bersantai dirumahnya. Jack juga melihat kebelakang dan tampak olehnya sosok menusia yang terbuat dari besi dan plastik. Sosok ini hanya diam berdiri sambil membawa 1 stel pakaian.

"Jangan bingung Jack, ambil pakaian itu, aku akan menjelaskan keadaan ini. Ganti dulu pakaianmu. Baunya tercium hingga kesini!", Eve melepas tawanya. Kondisi Eve yang terlihat sangat santai berhasil membuat Jack kehilangan rasa takutnya.

Wajah Jack memerah, mulutnya tidak bisa berkata kata. Ia merasa sudah kehilangan harga diri seorang lelaki. Jack hanya mengambil pakaian yang diberikan.

"Asistenku akan mengantarmu ke kamar mandi!", Eve memerintahkan robotnya mengantar Jack untuk mandi dan WC we domengganti pakaiannya.

Beberapa saat kemudian Jack sudah mandi dan berganti pakaian. Ia kembali ke tengah ruangan, mengahadap ke layar proyeksi Eve.

Eve masih duduk bersantai di rumah Jack,

"Sebelumnya maafkan aku Jack. Aku terpaksa melakukannya. Waktuku tidak banyak. Usiaku bertambah 1 tahun lebih tua setiap jam. Kini aku hanya punya beberapa jam lagi untuk hidup. "

Eve tidak memulai pembicaraan dengan menjelaskan tentang siapa dirinya, dalam beberapa jam bersama Jack, Eve paham jika satu satunya aspek kelebihan Jack adalah rasa simpatinya untuk membantu sesama.

Eve menceritakan masalahnya terlebih dahulu dengan harapan simpati Jack akan terpancing sehingga pikirannya bisa lebih jernih dan bisa menerima semuanya.

Disaat bersamaan, Jack juga teringat akan keanehan wajah Eve. Semula Jack menganggap dirinya salah lihat, namun ternyata apa yang dilihatnya memang benar. Eve menua dengan drastis dalam 1 malam. Jack diam dan berfikir dalam.

"Jack? Apa kau mau memaafkanku? ", Eve memotong lamunan Jack.

"Apa yang bisa kubantu?", Jack mulai serius.

"Pertama tama sebagai permintaan maaf... Tunggu sebentar... Oke, beres! Aku telah mentransfer 1000 coin atas namamu. Kau bisa mengaksesnya nanti. Kau tidak bisa menolak!", Sejak awal Eve sudah memisahkan sedikit uang untuk Jack. Diam ia mengakses microchip di tubuh Jack dan membuka dompet digital atas nama Jack.

"Koin?", Jack tidak paham maksud dari Eve. Lalu Eve menjelaskan tentang sistem keuangan di masa depan.

"Tunggu, maksud ibu apa? Masa depan?", Jack memotong penjelasan Eve.

"Maaf aku lupa! Jack, kuatkan dirimu. Tarik nafas panjang.....jangan pingsan", Dengan santai Eve mengarahkan Jack.

Jack yang tidak ada pilihan lain memilih mengikuti instruksi Eve. Ia merilekskan dirinya, bersiap menerima kejutan.

"Baiklah Jack, saat ini kau berada di rumahku. Hokaido, Jepang, tahun 2225. Tepat 1 hari setelah aku memulai perjalanku ke masa lalu!", Eve bicara dengan wajah serius. Dalam hati ia berharap Jack tidak kembali pingsan.

"Cuk!!! Serius bu?", Ekspresi Jack tidak karuan, ia benar benar kaget. Namun sudah tidak sekaget saat ia menyangka dirinya dibawa ke istana jin. Kini Jack mulai rileks, karena tidak ada pilihan lain, Jack mempercayai ucapan Eve begitu saja.

"Jangan panggil aku "bu"! Usiaku masih 27 tahun, aku bahkan lebih muda darimu. Kau ingat? Aku menua 1 tahun setiap jam", Eve berkata pada Jack dan menunjukan fotonya.

"Ini diriku yang sebenarnya!"

Jack menatap foto Eve yang masih dalam penampilan normalnya, Jack terpana seketika. Wajah cantik Eve dihiasi mahkota rambut hitam agak kepirangan, mata asia berwarna biru, dan kulit seputih salju. Jack sangat terkesima.

Saat Jack menyadari bahwa ia telah tinggal satu rumah dan makan bersama wanita secantik itu, pandangannya langsung gelap. Lagi lagi Jack hilang kesadaran.

"Fu*k!!! Lemah sekali mentalnya! Sepertinya ini akibat terlalu lama sendiri.", Eve mulai memaklumi keadaan Jack yang memiliki rate 100% ditolak wanita.

Robot asisten milik Eve menangkap tubuh Jack yang terkulai tak berdaya. Robot menyemprotkan air ke wajah Jack. Beberapa saat kemudian Jack kembali sadar.

"Kau sudah sadar Jack? Sebagai permintaan maaf aku akan membawamu berkeliling kota. Uang yang kuberikan padamu juga sebaiknya kau habiskan, uang itu tidak akan berlaku saat kau kembali. Ikuti asistenku! Selain itu kau juga bisa berbelanja di marketplace. Beli apapun yang kau suka! ", Eve segera menarik kembali fotonya, khawatir Jack kembali pingsan. Kali ini Eve ingin membuat Jack merasa bahagia dengan tujuan agar Jack mau menerima misinya tanpa paksaan.

"I. ..i..i..i..ya bbbbbu, e.e.eh Eve! " Jack langsung gugup saat bicara dengan Eve. Jack belum pernah satu kalipun berbincang akrab dengan wanita secantik Eve. Sindrom terlalu lama sendirinya kembali kambuh.

Jack mengikuti robot asisten, mereka berjalan keluar rumah. Hover car sudah menanti di depan pintu.

"Naik lah Jack, semua sudah otomatis. Kau hanya perlu duduk dan nikmati waktumu. Aku akan menjelaskan semuanya sambil kita jalan jalan", suara Eve kembali terdengar di telinga Jack.

Jack memasuki hover car dan duduk kursinya. Ia sangat kagum dengan apa yang dilihatnya.

"Jack, maafkan aku karena telah melibatkanmu. Sekarang aku harap kau bisa sedikit bersenang senang!", Eve bergumam

Hover car meluncur meninggalkan rumah Eve, Jack hanya berlaku seperti anak kecil yang baru pertama kali naik mobil. Ia menempelkan wajahnya di jendela. Matanya terbuka lebar, mulutnya juga sulit untuk menutup. Jika ada anak kecil yang melihat wajah Jack dibalik jendela, dipastikan anak itu akan menangis dan mengalami mimpi buruk selama 1 minggu.

Sementara Jack bertamasya, Eve kembali ke kamarnya dan kembali duduk di kursi kerjanya. Eve adalah seorang ilmuan modern yang tidak percaya adanya Tuhan. Di kondisi seperti ini, hati kecil Eve secara insting tetap berharap pertolongan pada Zat yang lebih kuat. Eve diam merenung.

Sampai saat ini Jack beruntung karena belum ada anak kecil yang melihatnya. Jack teringat tentang uang yang diberikan oleh Eve, namun Jack baru sadar bahwa Eve lupa menjelaskan cara menggunakan uang itu.

End of chapter 9

Update 1 or 2 chapter everyday at 21:00 GMT +7

**************************************************

Hai...

Terimakasih sudah membaca karyaku, ini adalah novel pertamaku. Mohon maaf bila susunan kata kurang rapih dan cenderung "kumaha aing". Insha Allah aku akan terus meningkatkan kualitas seiring dengan waktu..

Jika teman teman merasa cerita ini menarik dan menghibur, kuharap teman teman bisa bantu VOTE atau RATE agar cerita dapat terus berkembang lebih baik.

Aku akan sangat berterima kasih dengan review positif yang teman teman berikan.

Kami suka ngopi, tidak menolak jika dikasih kopi, jika ada yang mau mengirim kopi, Monggo:

trakteer.id/ngatimin

Bisa pakai gopay dan start from 2000 aja.

Sedikit quote dari masku :

"Cintai lah ploduk ploduk indonesia!!! ", Mas Pion