"Masa sih salah? Sebentar..... Oh iya. Tadi aku masuk lewat sana ya. Terbalik. Maaf maaf!! Hahaha", Jack menyadari salahnya. Ia berbalik arah menuju lokasi yang benar.
Eve sudah tidak peduli lagi. Ia menyerah dengan Jack. Perhatian utamanya adalah mengeluarkan Jack secepat mungkin. Ia mengambil alih kemudi sepeda motor Jack. Gumpalan plastik dan besi itu pun berjalan dengan sendirinya lalu memasuki lubang hitam yang terbuka lebar di depannya.
Eve menemukan fungsi lain portal waktu, selama sistem navigasi bisa memberikan data akurat maka lintasan waktu dapat digunakan untuk berpindah tempat dengan cepat di satu periode yang sama.
Waktu perjalanan Jack dihitung berdasarkan waktu yang dijalani oleh Eve, artinya baik di lokasi Jack berada maupun di dalam lintasan waktu, waktu berjalan mengikuti Eve. Berdasarkan aturan waktu yang telah berhasil ditemukan oleh Eve, 2 entitas yang sama tidak dapat berada di satu waktu yang sama.
Saat 2 entitas yang sama berada di satu waktu yang sama, maka molekul sub atomik dari kedua entitas akan beresonansi dan saling meniadakan satu sama lain sehingga keduanya akan lenyap. Eve masih belum tau pasti penyebab utama peristiwa itu bisa terjadi.
Untuk saat ini Eve hanya bisa berhitung dan mengeluarkan sepeda motor Jack berdasarkan waktu yang berjalan dari sudut pandang Eve. Bila gumpalan besi dan plastik itu keluar terlalu cepat, maka akan ada 2 Eve di satu periode yang sama. Eve tidak mau menjadikan eksistensinya sebagai taruhan.
Di lokasi lain Jack mencari posisi terbaik untuk melancarkan aksinya. Matanya menyapu area di sekelilingnya. Ia berfikir keras, berusaha mengingat adegan di film Holywood. Jack mulai mengabsen satu demi satu DVD bajakan yang dibelinya di Pasar Kota Kembang. Ia memilih adegan film paling sesuai dengan kondisi saat ini.
Namun sebelum rencananya rampung, akibat dari mengabsen koleksi DVD, Jack jadi teringat akan kamar kosnya yang sudah 2 bulan belum dibayar. Seketika konsentrasinya buyar. Ia teringat wajah "ramah" ibu kos. Kini ia melamun memikirkan barang barangnya yang ada di kamar itu. Jack takut ibu kos akan membuang atau menahan barang barangnya.
"Jack, jemputanmu siap. Lari lah menuju sisi utara. Sepeda motor kesayanganmu sudah stanby disana. Aku akan membawamu kembali secepatnya", suara Eve tiba tiba terdengar di telinga Jack.
"Jangan cepat cepat, santai saja! Aku belum bayar kosan! eh...", Jack yang sedang melamun secara refleks menjawab Eve tanpa berfikir. Ia berhenti berhenti bicara saat sadar apa yang telah diucapnya. Lagi lagi harga diri Jack tercoreng.
"Kosan? Jack, kumohon kau serius! Cepat tinggalkan tempat ini! ", Eve merasa semua gelar akademik, Nobel, dan pencapaian dalam karirnya jadi tidak berguna saat menghadapi pria yang satu ini.
"Eve, aku tidak akan pergi tanpa alat yang kau pesan! Aku sudah memutuskan, maaf jika aku tidak bisa mengikuti keinginanmu. ", Wajah Jack kembali serius.
Untuk sementara waktu Jack mengesampingkan masalahnya dengan sang pemilik kosan. Matanya melirik ke salah satu sudut yang ramai oleh wisatawan. Jack memutuskan untuk menjadikan areal itu sebagai lokasi menjalankan aksinya. Jack mencari kursi yang kosong, lalu ia duduk menunggu mangsanya.
"Terimakasih Jack! Kau sudah banyak membantuku. Namun ini sudah membahayakan, lupakan lah! ", Eve masih memaksa untuk menyerah.
Sementara Jack sedang menunggu, Toru tiba di lokasi. Ia turun dari hover carnya, namun dililuar perkiraan Jack. Toru tidak langsung masuk ke distrik pertokoan. Ia memilih menunggu tim yang sedang dalam perjalanan.
Mata kerumunan pengunjung distrik terpusat pada sebuah pesawat yang mendekat ke lokasi mereka. Seketika mata kerumunan twralihan, dan pesawat mendarat di landasan pendaratan yang ada didepan distrik. 8 pria bertubuh kekar dengan pakaian serba hitam keluar dari dalam pesawat.
"Idiot!!! Apa kalian paham maksud dari jangan buat keributan? Fu*k!!!", Toru mendekati 8 pria itu. Tubuhnya yang kecil tampak bisa diterbangkan angin kapan saja, namun nyalinya sangat kuat.
Ke 8 pria itu hanya tertunduk. Mereka mengakui kesalahannya. Aksi mendarat mereka terlalu banyak menyita perhatian. Toru puas dengan respon timnya.
"Kali ini masih bisa kumaafkan, namun jika misi ini gagal aku tidak mau melihat wajah kalian lagi! Ingat baik baik wajah pria ini. ", Toru mulai memberi arahan. Foto wajah Jack dengan lebam di pipi dibagikan kembali pada 8 pria itu.
"SIAP! " , 8 pria bertubuh kekar menjawab dengan kompak dan lantang.
"Idiot!!! Bodoh!!! Aku bilang.. JANGAN BUAT KERIBUTAN? Dimana otak kalian? Apa kalian mengerti devinisi dari senyap?", Toru kembali emosi.
Kali ini 8 pria itu hanya diam dan mengangguk. Pemandangan seorang pria muda bertubuh kecil yang memaki maki 8 pria kekar adalah hal yang langka. Para pengunjung distrik merekamnya dan mulai menguploadnya ke social media. Toru tidak menyadari bahwa aksinya jauh lebih bertentangan dengan konsep "senyap" yang diketahui umat manusia.
Jack pun melihat keributan ini, lokasi mereka tidak jauh dari pintu masuk utama. Jack mengenali pria kurus yang menjadi pusat perhatian.
"Nah itu dia targetnya! Tapi... Waduh... Nggak sendiri toh.. Cuk Cuk! Nasibku gini terus!", Jack memikirkan kembali rencananya, ia mulai meragukan dirinya dan mempertanyakan tentang arti hidup ini.
"Jack! Itu Toru. Dengarkan aku. Aku bisa mencari cara lain. Sembunyi Jack!!", untuk kesekian kalinya Eve meyakinkan Jack untuk menyerah.
Harga diri Jack sudah minus di mata Eve, Jack tidak mau kembali mengurangi harga dirinya yang sudah kurang dengan melanggar ucapannya.
"Tidak Eve, saat seorang pria sudah berjanji, kami pantang melanggarnya. Siapkan motorku.", Jack menguatkan hatinya. Nadanya bicaranya yakin dan tenang.
"WTF!!! ", Eve mengumpat sejenak lalu kembali mengambil alih kemudi sepeda motor Jack.
Pandangan Eve terfokus pada Jack. Dari mata robot asistennya, Eve dapat melihat kaki Jack melangkah dengan gemetar. Wajahnya pucat. Keringat mengalir deras.
Lutut Jack lemas bagai jeli.
"Kau bisa mati Jack! Masih ada waktu. Sembunyi! ", Eve terus berusaha meyakinkan.
"Tenang Eve. Aku hanya sedikit grogi. Sudah lama gak gini gini soalnya. Pokoknya aman!", Jack menyadari kakinya yang bagai jeli. Jack diam sejenak, pikirannya fokus, ia mengangkat tangannya sebatas dada, lalu ia berdoa pada penciptanya.
Eve melihat aksi Jack, ia memperhatikan bahwa setelah Jack mengangkat tangannya, Jack seperti berubah menjadi orang lain. Tubuhnya lebih tenang, wajahnya kembali memerah, dan gestur tubuhnya menjadi percaya diri. Gemetar kakinya hilang seketika. Eve hanya diam tak bisa berkata apa apa.
Jack menghampiri gerombolan Toru tanpa ragu. Saat ini orang orang sibuk mengabadikan aksi Toru, namun CEO muda itu memilih membiarkan semuanya. Ke-8 pengawal membuat parameter pengamanan. Mereka berbaris rapih mengelilingi Toru.
Toru berfikir bahwa Jack ada di dalam areal distrik, ia tidak menyangka bahwa Jack sudah menunggunya di pintu masuk. Ia dan timnya terus berjalan menembus kerumunan.
Jack mengikuti Toru dari samping. Ia menjaga agar wajahnya tidak dikenali. Dengan hati hati ia melangkah, menunggu kesempatan datang.
Toru melambatkan langkahnya, ia lalu berbicara melalui saluran komunikasi langsung ke tiap pengawalnya.
"Kita berpencar. Cari di setiap penjuru. 2 orang tetap bersamaku."
8 pengawal Toru sudah belajar dari kesalahannya, mereka saling tatap satu sama lain. Tanpa bersuara 6 orang pergi berpencar meninggalkan Toru, 2 orang tetap berjaga di sekitat Toru.
Kini Toru hanya dijaga 2 orang, ke-6 pengawal yang lain sudah meninggalkannya. Toru menyengajakan untuk berada di belakang, memantau dan mengkomandokan seluruh operasi.
Jack melihat inilah kesempatan emas yang ditunggu. Jack yang bersembunyi di belakang kerumunan yang merekam Toru kini menyalip dan berada di depan kerumunan, menghadap langsung ke Toru. Saat jarak sudah agak dekat, Jack menarik baju 2 orang dibelakangnya.
Jack menabrakan dirinya ke Toru. 2 pria berbeda nasib itu pun jatuh bersama. 2 orang yang ditarik Jack hanya dalam posisi menyeimbangkan diri. Tidak sampai jatuh.
"Hati hati dong!!! Gak usah pakai dorong dorong! ", Jack menatap kerumunan dan memulai akting marahnya.
"Maaf maaf. Saya juga terdorong", seorang pria yang ditarik Jack meminta maaf. Ia sendiri tidak tau kenapa bisa hampir jatuh.
Toru yang terjatuh hanya diam. Wajahnya sudah sangat merah menahan amarahnya. Kedua pengawal segera membantunya kembali berdiri.
"Ma..ma..ma..af pak! Tadi saya didorong. Maaf pak!", Jack membungkukan badannya dan meminta maaf dengan suara gemetar.
"Bodoh!!Anggap kali ini kau beruntung!", Toru memutuskan tidak memperpanjangnya. Ia ingat masih memiliki urusan yang lebih penting.
"Terimakasih pak! Sekali lagi saya mohon maaf",
Jack mundur teratur kembali ke barisan penonton.
Toru dengan angkuh berjalan meninggalkan Jack,namun saat baru beberapa langkah.
"Tunggu Pak! , lebam di wajah orang tadi mirip dengan target yang kita cari", seorang pengawal bicara pada Toru.
Toru terdiam, ia juga baru menyadarinya. Karena terkejut tanpa sadar ia memegang saku bajunya.
"Fu*k!!! Ia mencuri paketnya. KEJAR!!!! Bodoh!!!! Aku sudah tidak peduli hidup atau mati. DAPATKAN DIA!!!", Toru berbalik dan meneriaki pengawalnya. Saat Toru tanpa sadar memegang sakunya, ia mendapati sakunya sudah kosong. Kotak berisi 2 kabin pesanan Eve sudah tidak ada.
Saat Toru berjalan meninggalkan Jack, Jack segera mundur dan mundur. Setelah berada di belakang kerumunan ia lalu berlari sekuat tenaga.
Toru dan 2 pengawal melihat sosok pria bertopi yang lari dengan cepat. Tanpa menunggu perintah mereka langsung mengejarnya. Toru mengontak 6 pengawal yang sedang berpencar, ia memerintahkan untuk segera berbalik karena target ditemukan. Ke 6 pria besar pun bergabung dalam pengejaran.
Sejak awal Toru datang, ada 2 polisi yang memantaunya. Kedua polisi ini memang ditugaskan untuk berjaga di kawasan distrik. Mereka berdua menghampiri Toru yang sedang dalam keadaan sangat marah.
"Selamat siang pak! Ada yang bisa kami bantu? Anda cukup membuat kegaduhan di lokasi ini. ", Salah seorang polisi menyapa Toru.
"Pencuri! Pria yang tadi menabrakku mencuri storage ku! Kejar!!", Dengan suara penuh amarah ia menjawab kedua polisi.
Kedua polisi pun saling lihat satu sama lain. Dengan cepat kedua polisi itu mengaktifkan alarm di sistem milik mereka. 1 buah drone terbang keluar dari atap pos polisi yang berada tidak jauh dari pintu masuk. Kedua polisi itu pun bergabung dalam pengejaran.
Jack terus berlari sekuat yang ia bisa. Namun sayang diatas kepalanya kini ada drone yang mengikuti. Jack secara refleks melemparkan dirinya memasuki salah satu toko. Beruntung bagi Jack, saat ia melompat bertepatan dengan mendaratnya 2 peluru kejut dari drone di tempat semula ia berdiri.
Di dalam toko Jack mulai panik,
"Pakai kembali Jaketmu! Aku telah memasukan perisai pelindung ke dalamnya. Cepat Jack!!", Suara Eve terdengar di telinga Jack.
Tanpa banyak bicara Jack pun mengeluarkan jaket seragam ojek onlinenya, ia langsung mengenakannya. Saat akan keluar dari Toko ia melihat salah satu pengawal Toru sudah ada di luar pintu masuk. Senyum pria itu tampak sangat sinis.
Jack teringat adegan film, saat pintu dijaga penjahat maka tokoh utama lompat menabrak kaca. Kaca pun pecah dan menjadi jalan keluar bagi tokoh utama. Jack melihat kaca di samping pintu masuk. Ia perlahan berjalan menyamping, menjaga jarak dengan pria yang akan memasuki toko.
Seluruh pengunjung dan penjaga toko menjauh dari Jack, wajah Jack jauh dari dari konsep tokoh utama. Ia lebih cocok menjadi penjahat figuran. Hal ini sudah cukup untuk memberikan space pribadi dimanapun Jack berada. Saat pengawal memasuki toko, Jack melompat menabrakan tubuhnya ke kaca toko.
BRUUUK!!!
Jack terpental kebelakang dan jatuh tersungkur. Kaca sama sekali tidak tergores. Material kaca sangat keras, mengandung serat komposit berkekuatan setara baja. Jack sama sekali tidak tau fakta menarik yang satu ini.
"Djancuuukk!!! Skenarionya gak gini cukk!!!", Jack bicara sambil menahan sakit yang menjalar di tubuhnya.
End of chapter 14
Update 1 or 2 chapter everyday,
**************************************************
Hai...
Terimakasih sudah membaca karyaku, ini adalah novel pertamaku. Mohon maaf bila susunan kata kurang rapih dan cenderung "kumaha aing". Insha Allah aku akan terus meningkatkan kualitas seiring dengan waktu..
Jika kalian merasa cerita ini menarik dan menghibur, kuharap kalian bisa membantuku dengan POWER VOTE atau tinggalkan REVIEW agar cerita dapat terus berkembang lebih baik. Aku akan sangat berterima kasih dengan review positif yang kalian berikan.
Sedikit quote dari masku :
"Cintai lah ploduk ploduk indonesia!!! ", Mas Pion
#dukungauthorindonesia