Chereads / Cross Time Delivery Mission / Chapter 15 - Balls

Chapter 15 - Balls

Jack tersungkur di lantai. Beruntung jaketnya dilengkapi perisai pelindung, jika tidak maka pasti beberapa tulangnya sudah patah. Usaha Jack menabrakan diri ke kaca dengan sekuat tenaga menjadi sia sia.

Pengawal Toru berjalan menghampiri Jack, ia tersenyum melihat aksi heroik seorang Jaka Sumatri. Jack yang terjatuh pun berusaha untuk bangun. Tatapannya kembali fokus. Saat tangan sang pengawal akan mencengkramnya, Jack berguling kesamping lalu melompat, ia melayangkam tinjunya sekuat tenaga kearah wajah pria yang akan menangkapnya.

BUGGGG!!!!

Tinjunya mendarat tepat di pipi pria itu, namun pria itu hanya senyum.

"Huh? Kau sedang apa? Ini baru pukulan!! ",

Tinju Jack sama sekali tidak berpengaruh apa apa terjadapnya. Tangannya dengan cepat melayang ke arah Jack, Jack pun kembali terpukul di wajah. Ia terpental beberapa meter akibat pukulan ini. Pandangan Jack kini dipenuhi bintang bintang di angkasa.

Eve tidak memantau Jack, saat ini ia sibuk mengendalikan motor bebek tua milik Jack. Ia menerobos kerumunan orang yang penasaran dengan keributan yang dipicu oleh Jack. Sepeda motor berjalan tanpa pengendali, suara klakson yang sudah rusak terdengar tidak nyaring. Jelqs tak satupun orang dalam kerumunan memberi jalan. Eve frustasi untuk membuka jalan.

Karena tidak bisa melalui jalur darat, Eve pun menghidupkan seperangkat mesin jet yang ada. Sepeda motor pun terbang keudara. Jarak toko tempat Jack terjebak hanya tinggal beberapa puluh meter. Eve berusaha semampunya untuk tiba secepat mungkin.

Jack yang terkena pukulan telak di wajah mulai batuk darah. Beruntung tidak ada gigi yang terlepas. Insting tubuhnya kembali mengambil kendali. Bagai gajah yang belalainya terjepit retsleting, ia berteriak dan kembali melompat untuk menyerang pengawal Toru.

"AAAARRRGHHH!!!!",

Jack yang bertubuh mungil memiliki keunggulan di kecepatan. Dengan lincah ia menghindari tinju pengawal dan kembali mendaratkan tendangannya di dada lawan. Namun lagi lagi Jack terpental karena momentum tendangannya berbalik arah dan menyerang Jack. Dada pengawal Toru yang sekeras tembok membuat Jack kembali menambah cederanya.

"Baiklah, tidak ada jalan lain. Akan kucoba jurus itu... Semoga berhasil", Jack yang terpojok berencana mengeluarkan jurus pamungkasnya.

Jack kembali berlari kearah pengawal Toru, tangannya mengepal, ia mengambil ancang ancang untuk kembali melayangkan tinjunya ke wajah lawan. Pria kekar berbaju hitam pun hanya senyum sinis melihat aksi Jack, baginya ini semua sangat konyol dan tanpa tantangan. Sejak awal ia hanya 1 kali memukul Jack, dan itu pun menurutnya tidak terlalu keras, namun Jack mengalami banyak cedera.

"Mau apa lagi kau pria kecil?",

Pengawal Toru bersiap menerima pukulan Jack, satu tangannya diletakan didepan wajahnya. Satu tangan lainnya dengan santai diletakan di belakang tubuhnya. Namun saat tinju rahasia Jack berjarak beberapa senti, Jack menarik tinjunya, pinggangnya berputar, kaki kanannya meluncur, sepatu Jack mendarat dengan telak di senjata rahasia andalan keluarga sang pengawal.

"Fu*k!!! iiiiiiiiiiiiiii!!!", pengawal toru merintih dengan pitch tinggi diatas rata rata.

"Pecah tu biji!!!", Jack memanfaatkan momentum dari tendangannya untuk segera mundur menjauh.

Kali ini Serangan Jack berhasil, kini di hadapan Jack ada pria bertubuh kekar yang tersungkur sambil memegangi selangkangannya. Jack tidak menyianyiakan waktu, ia segera berlari ke pintu toko. Pandangannya fokus kedepan. Jack berusaha untuk tidak merasakan sakitnya.

Di depan pintu toko, rekan dari pria yang mengalami pecah biji baru tiba, melihat Jack yang berlari, ia menghadang Jack. Jack dengan lincah menghindari pria itu, saat ia berhasil mnghindar, mata Jack melihat drone milik kepolisian yang bersiap menembak.

Bzzzzttttt!!!!!

Jack sudah memejamkan matanya bersiap mnerima peluru, namun rasa sakit yang ditunggu tak juga datang.

"Jack, cepat!!!", Suara Eve terdengar di telinga Jack. Meriam laser yang ditanam di sepeda motor menembak jatuh drone milik kepolisian. Sebelum drone tiba di darat, Sepeda motor Jack sudah menghampiri pemiliknya, Jack yang berlari pun menghampiri sepeda motornya. Lalu Jack berhasil naik.

Tangan dari pengawal Toru berusaha menangkap Jack, namun terlambat. Eve mengendalikan semuanya, motor bebek tua membawa Jack terbang ke udara dan meluncur cepat menjauhi distrik.

Melihat dronenya dilumpuhkan, kedua polisi kembali mengaktifkan drone lain yang ada. 5 drone terbang keluar dari atap pos polisi. Kelimanya terbang menuju arah sepeda motor Jack.

Melihat jack naik ke kendaraan Aneh berbentuk sampah, pengawal toru yang berbiji utuh segera koordinasi dengan tim. Pilot pesawat yang menunggu tidak jauh dari areal segera merespon dengan menerbangkan kembali pesawatnya mengejar Jack.

"Terimakasih Eve!! Aku sudah lama tidak olahraga. ", Jack berucap pelan. Tubuhnya sudah lemas. Ia berfikir jika hal ini terjadi 5 tahun yang lalu, maka Jack tidak akan berakhir seperti sekarang. Ia mengeluarkan helm hijau dari storage miliknya. Dalam sekejap Jack sudah memakainya.

Dahulu Jack adalah seorang atlet voley antar desa yang sangat terkenal, ia kerap membawa pulang medali plastik dari tiap kujuaraan tingkat RT dan RW yang diikutinya. Kali ini refleks cepat yang didapat dari latihan voley telah menyelamatkannya.

Sejak Jack pindah untuk merantau, ia sudah sama sekali tidak melatih tubuhnya. Rutinitasnya hanya duduk, diam, rebahan, buang air, makan, dan sesekali mengantar penumpang.

"Jack, jangan melamun! Lihat di sekeliling kita!!" Suara Eve membawa Jack kembali dari khayalnya.

"Cuk!!! Apa apaan ini? ", Jack terkejut dan hampir hilang kesadaran saat melihat sekelilingnya.

5 drone terbang dari arah distrik yang baru ditinggalkannya, puluhan drone juga tampak mendekatinya dari segala arah, sebuah pesawat besar juga terbang dengan cepat mendekatinya.

"Aku ambil alih kemudi, tapi Eve ini pulangnya gimana?", Jack mengambil alih kemudi dari Eve.

Sepeda motor menukik tajam kebawah. Saat motor menukik, beberapa peluru laser melewati Jack dengan jarak setipis rambut.

"Jack, kendalikan kendaraan ini, cari tempat yang tidak ada orang. Akan kusiapkan portalnya. ", Eve menyerahkan kemudi pada Jack. Ia bersiap membuka portal saat Jack berada di lokasi yang sepi.

Eve menghindari kemungkinan adanya orang lain yang ikut terbawa masuk ke dalam portal. Kini semuanya ada di tangan Jack.

5 drone terus menembak Jack, namun Jack berhasil menghindarinya. Jack memilih untuk mendarat dan berlari di jalan.

Saat Jack mendarat, kelima drone berhenti menembak, namun puluhan drone kini mengelilingi Jack.

"Menyerah lah! anda sudah dikepung!!", Suara keras seorang pria terdengar dari drone.

Jack dengan lincah bermanuver di darat. Matanya mencari celah sempit yang bisa dilalui. Tiba tiba sepetak areal di depannya meledak.

DUARRR!

Beberapa orang disekitarnya ikut terpental. Jack terjatuh dari motornya. Dilihat olehnya pesawat besar yang mengejarnya baru selesai menembak dan tengah kembali mempersiapkan meriam.

Puluhan drone polisi kini mengepung Jack dari segala arah, memastikan Jack tidak bisa lari. Namun aksi ugal pilot pesawat Toru membuat polisi pengendali drone mempertanyakan aksinya.

"Eve, bersiap buka portal.", Dengan tertatih Jack menuju motor yang tergeletak di sisinya.

Jack berdiri dan kembali menaiki motornya, Eve mengaktifkan perisai plasma yang ada di motor. Jack kembali bergerak maju. Jack melihat dari kaca spion. Pilot pesawat kembali siap menembakan meriamnya.

Jack secepat kilat memutar balik motornya.

"SEKARANG EVE!!!", Jack berteriak.

Meriam kembali ditembakan. Peluru jatuh di arah yang sebelumnya dituju Jack. Jika Jack tidak berbalik maka peluru akan tepat mengenainya.

DUARRR!!!

Ledakan kembali terjadi, portal berhasil terbuka. Momentum dari ledakan mendorong Jack memasuki portal. Eve dengan cepat menutup kembali portal setelah Jack masuk. Beberapa material ledakan ikut masuk, namun perisai plasma yang diaktifkan oleh Eve berhasil menahannya.

Energi dari ledakan tidak bisa ditahan oleh perisai, Jack muntah darah akibat terkena gelombang energi ini. Jack sudah mencapai batasnya. Ia membiarkan kesadarannya memudar.

Beberapa saat sebelumnya...

"Cepat kejar!", Suara Toru terngar di telinga pilot.

"Baik bos!", Pilot menjawab.

"Siapkan meriam plasma dan tembak!", Toru telah melihat kemampuan aneh motor bebek milik Jack. Ia memperkirakan Jack akan membuka portal aneh saat ada kesempatan.

"Tapi banyak sipil disekitarnya. ", Pilot menolak.

"Aku bilang TEMBAK... CEPAT!!!! ", Toru memaksa.

"Baik Bos!!", Pilot mengarahkan meriam ke lokasi yang kosong dan relatif aman bagi sipil di sekitarnya. Ia tidak mau melukai warga sipil.

BUMMMM!!!!

Meriam pun membak dan Jack hanya terpental jatuh.

"Idiot!!! Tembak yang benar!! Hancurkan benda aneh yang dikendarainya!!Tembak sekarang atau kau rasakan akibatnya!", Toru meradang, ia melihat stafnya dengan sengaja menembak meleset.

BUMMMM!

Peluru meriam mendarat tepat di dekat Jack, asap dan debu membumbung tinggi. Pandangan gelap. Puluhan drone polisi yang mengelilingi area membuat formasi khusus untuk mempercepat hilangnya asap. Saat asap hilang, Jack sudah tidak ada. Hilang tanpa jejak.

"Kami berharap anda dapat memberikan penjelasan bagus untuk semua ini!! ", Kedua polisi yang mengejar Jack berbalik kearah Toru. Wajah mereka kesal. Aksi pesawat menembak dengan liar telah membahayakan dan melukai warga sipil.

"FU*K!!! Apa kalian tau siapa saya?", Toru yang kesal dengan hilangnya Jack meluapkan amarahnya pada polisi. Tanpa rasa takut ia membentak kedua petugas polisi yang menghampirinya.

Bzzttttttt

"Bawa dia!!", Satu polisi memberi instruksi pada rekannya. Toru pingsan terkena pistol kejut. Satu pasukan polisi bantuan pun tiba dan melumpuhkan seluruh pengawal Toru.

"Jack!! Jack!! Jack!!", Eve memanggil Jack namun tidak ada jawaban.

Dari bawah sepeda motor keluar tali fleksibel yang terbuat dari metal. Tali itu membelit tubuh Jack, mengamankan agar tidak terjatuh. Eve mengambil alih kemudi. Kini Jack terlelap, tidak bisa menikmati perjalanannya untuk pulang.

End of chapter 15

Update 1 or 2 chapter everyday,

**************************************************

Hai...

Terimakasih sudah membaca karyaku, ini adalah novel pertamaku. Mohon maaf bila susunan kata kurang rapih dan cenderung "kumaha aing". Insha Allah aku akan terus meningkatkan kualitas seiring dengan waktu..

Jika kalian merasa cerita ini menarik dan menghibur, kuharap kalian bisa membantuku dengan POWER VOTE atau tinggalkan REVIEW agar cerita dapat terus berkembang lebih baik. Aku akan sangat berterima kasih dengan review positif yang kalian berikan.

Sedikit quote dari masku :

"Cintai lah ploduk ploduk indonesia!!! ", Mas Pion

#dukungauthorindonesia