Hari ini Jack sudah cukup banyak kehilangan harga dirinya. Ia malu jika harus bertanya soal cara menggunakan uang pada Eve. Jack merogoh saku belakangnya, lalu ia mengeluarkan dompetnya. Dalam dompet itu tersimpan seluruh uang yang dimiliki Jack. 1 lembar kertas lusuh, kumal, dan ada sedikit percikan bumbu rendang menempel menutupi nominalnya.
Jack mengeluarkan kertas itu, menatapnya dalam dalam. Baginya uang ini sangat berarti, bisa untuk 5 kali makan nasi dan sepotong tempe. Ini adalah penyambung nyawanya, rencana Jack adalah menggunakan waktu 5 kali makan sebagai tenggat mencari uang. Jika ia gagal mendapat uang dalam waktu 5 kali makan, maka Jack harus menahan lapar sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Kini ia menatap uang itu dan mengingat rencananya. Ia berada dalam dilema antara membelanjakan uang itu untuk oleh oleh atau tetap menjalankan rencana awalnya.
Sementara Jack masih larut dalam dilema, Eve hampir selesai memeriksa daftar belanjanya. Walau masih ada beberapa yang belum tiba, namun Eve sudah cukup puas dengan layanan yang diberikan.
Hover car berhenti di salah satu pusat keramaian kota Hokaido. Robot asisten pun turun dan mempersilahkan Jack untuk mengikutinya. Jack yang masih belum memutuskan pilihan pun akhirnya ikut turun.
Ribuan orang berdesakan dalam 1 kawasan. Ratusan kios dan toko berbaris rapi sepanjang 1 KM. Jack gemetar, ia tidak terbiasa dengan keramaian. Robot asisten mulai menjelaskan bahwa mereka berada di Tanukikoji, central belanja tertua di Hokaido yang sudah ada sejak abad 18.
Jack baru ingat bahwa ia bukan di negaranya. Khawatir diketahui orang, Jack menggam erat uang di tangannya, lalu menjejalkan uang itu kesakunya. Stok harga diri Jack sudah terjual habis, dia tidak ingin harga dirinya menjadi minus.
Ren Corp adalah salah satu perusahaan besar berbasis teknologi yang menguasai pasar 2225, perusahaan ini juga yang memproduksi kedua cabin pesanan Eve. CEO dari perusahaan ini adalah teman baik Eve, bahkan salah satu korban penolakan kejam dari Eve.
CEO dari Ren Corp bernama Toru, pria muda yang mewarisi tahta besar ayahnya. Toru melihat pesanan dari Eve sebagai kesempatan untuk bisa mengakrabkan diri dengan Eve. Toru tidak menugaskan anak buahnya untuk mengantar pesanan,dia juga tidak menggunakan sistem pengiriman instan yang ada. Toru memilih langsung mengantarkan sendiri pesanan Eve.
Anak buah Toru menyiapkan kedua kabin yang dipesan, mereka memasukannya ke storage box lalu memberikannya pada Toru. Toru merapihkan pakaiannya, menyiapkan hover car, dan akhirnya seorang CEO berubah jadi kurir. Toru memacu kendaraannya menuju rumah Eve.
Kini Eve hanya tinggal menunggu 2 kabin pesanannya tiba. Mendadak Eve teringat bahwa ia belum sempat menjelaskan tentang sistem transaksi pada Jack.
Jack yang berada di pusat perbelanjaan merasa heran karena orang orang disekitarnya bicara dalam bahasa campuran Indonesia dan Jawa. Ia heran, tidak lama larut dalam herannya, Jack merasa bangga menjadi putra Indonesia. Bahkan Jack beranggapan bahwa di masa depan Indonesia adalah negara terbesar di dunia.
Merasa diatas angin, Jack mulai berfikir bahwa uangnya bisa digunakan. Ia kembali mengambil kertas yang di tekan hingga bulat. Lalu ia bertanya pada robot asisten.
"Hei, boleh minta tolong antar aku ke money changer?", Jack bicara dengan nada yang sopan pada robot asisten. Tinggal lama sebagai driver di Bandung membuat Jack sudah tidak asing dengan Money Changer.
"Money Changer?...?", Robot asisten bingung dan mencari di informasi di sistemnya. Robot gagal menemukan money changer.
Jack menangkap reaksi robot asisten yang kesulitan. Dengan penuh percaya diri Jack menunjukan uangnya.
"Aku ingin menukarkan uang ini agar bisa dibelanjakan. ", Mendengar ucapan Jack, robot melihat kertas lusuh yang ditunjukan. Tidak lama kepalanya mengangguk.
"Baik tuan! Ikuti saya!", Robot asisten mengerti keinginan Jack. Namun, ia tidak membawa Jack ke money changer, melainkan ke toko barang antik.
Jack memasuki toko, tulisan kanji di depan toko tidak mungkin bisa ia dipahami. Saat ini Jack menganggap dirinya ada di Money Changer. Dengan malu malu ia mendekati penjaga toko.
"Permisi pak, apa bisa aku menukar ini?", Jack menunjukan uangnya yang lusuh pada penjaga toko.
"Apa? Boleh aku lihat dulu?", Penjaga toko merasa penasaran dan ingin melihat lebih dekat.
Jack memberikan uangnya pada pria tak dikenal yang ada dihadapannya. Wajah pria itu menjadi sangat serius. Ia mengambil uang dari Jack. Menganalisa mendalam.
"Darimana kau dapat ini?", Penjaga toko bertanya dengan wajah serius.
"Hasil narik pak! Bawa penumpang dari Cigondewah ke Leuwi Panjang. Kenapa gitu pak?", Jack menjawab dengan sangat jujur.
"Baik lah jika kau tidak mau memberitahuku. Kau mau apa dengan uang ini? Mau jual atau gadai? ", Penjaga toko menganggap penjelasan Jack sebagai angin lalu dan mengartikan bahwa client-nya tidak mau memberitahu.
"Hmmm? Jual? Jual aja pak. Saya butuh uang. Hehehe", Jack segera mengiyakan
"Berapa anda mau jual?", Penjaga toko menanyakan.
"Terserah bapak saja, saya harap sesuai dengan harga yang ada. ", Jack masih belum tau apa yang sedang ia hadapi. Saat ini Jack berfikir ia hanya akan mendapat uang senilai 1 dolar saja. Namun kenyataan berkata lain.
"Aku kurang paham soal harga pasti dari uang ini, namu aku kenal dengan seseorang yang tau pasti. Anda tidak keberatan bila aku panggil seseorang? "Penjaga toko yang berkepala botak kini memutuskan untuk berkonsultasi dengan rekannya.
Jack tidak keberatan dengan hal ini. Ia justru malu karena nilai uang tidak sepadan dengan usaha yang dilakukan.
Tidak lama kemudian rekan si penjaga toko sudah tersambung. Penjaga toko pun mberikan gambar detail uang itu padanya.
"Mata uang kertas dari Indonesia sudah tidak ada di pasaran. Beberapa tahun lalu, sempat ada uang kertas yang dilelang di pelelangan internasional. Uang itu berhasil terjual 15.000 koin. Kondisinya lebih buruk dari sekarang kulihat.
Uang kuno dari indonesia merupakan barang langka yang banyak diburu kolektor. Terutama dari oleh kolektor berdarah melayu ex-indonesia. Kualitas uang yang buruk membuatnya tidak bisa bertahan lama. Aku sungguh merasa terhormat bisa melihat uang kertas dari Indonesia dalam keadaan sebaik ini.
Estimasi harga untuk uang ini adalah sekitar 25.000 coin, tentunya itu harga minimal yang bisa didapat dari pelelangan" Suara dari telepon terdengar sangat jelas. Sehabis berbincang sejenak, penjaga toko pun memutus sambungan.
"Maaf pak, sebenarnya ini toko apa? Ini money changer kan?", Jack mulai sadar kalau dirinya salah masuk toko.
Penjaga toko menganggap Jack hanya bergurau. Dan milih meneruskan transaksinya.
"Tenang! Kami adalah toko barang antik yang memiliki reputasi baik. Tadi anda dengar sendiri kan? Harga minimal yang bisa kudapat adalah 25.000 koin. Aku butuh profit. Dipotong biaya lelang dan biaya restorasi pembersihan , maka aku hanya bisa memberimu 19.000 coin. Bagaimana?" Penjaga toko membuka harga.
"19.000? Tentu saja boleh pak! Deal!!", Jack langsung setuju tanpa pikir panjang. Eve hanya memberinya 1000 coin, yang berdasarkan info dari Eve bernilai setara dengan 10 juta rupiah , kali ini Jack merasa memenangkan lotre. Ia mendapat uang senilai hampir 200 juta rupiah.
"Baiklah, temui aku di kasir. Akan kubuat notanya." , Penjaga toko mengajak Jack menuju kasir.
Penjaga toko tiba tiba mengajak Jack bersalaman, Jack pun dengan cepat menyalami balik penjaga toko.
"Transfer selesai, dana berhasil diterima, anda bisa cek di dompet sistem." , Penjaga toko bicara dengan tegas.
Dimasa depan, mentransfer uang digital tetap menggukanan nomor rekening, namun dengan ditanamkannya microchip ditubuh, berjabat tangan juga menjadi metode populer untuk mengirim uang.
"Coin? Ah bagaimana aku bisa lupa? Dimasa ini kan hanya ada uang digital.!!" Jack kembali dalam frustasinya karena tidak tau cara menggunakan uang namun terlalu malu untuk bertanya. Namun ada hal lain yang mengganjal pikirannya.
Eve sudah memperhatikan transaksi Jack dari awal, namun Eve memilih diam dan menyaksikan. Saat Jack keluar toko, suara Eve kembali terngiang di telinganya.
"Selamat Jack! Kau kini kaya. Kau pasti bingung soal cara menggunakan uang! Aku akan jelaskan" Eve memotong lamunan Jack.
"Eve, aku sangat penasaran. sebelum menjelaskan soal sistem transaksi. Dapatkah kau memberitahuku apa yang terjadi dengan Indonesia? Lalu mengapa semua orang disini bicara dalam bahasa Indonesia?", Jack memotong penjelasan Eve.
End of chapter 10
Update 1 or 2 chapter everyday at 21:00 GMT +7
**************************************************
Hai...
Terimakasih sudah membaca karyaku, ini adalah novel pertamaku. Mohon maaf bila susunan kata kurang rapih dan cenderung "kumaha aing". Insha Allah aku akan terus meningkatkan kualitas seiring dengan waktu..
Jika kalian merasa cerita ini menarik dan menghibur, kuharap lalian bantu vote atau rate agar cerita dapat terus berkembang lebih baik. Aku akan sangat berterima kasih dengan review positif yang kalian berikan.
Kami suka ngopi, tidak menolak jika dikasih kopi, jika ada yang mau mengirim kopi, Monggo:
trakteer.id/ngatimin
Bisa pakai gopay dan start from 2000 aja.
Sedikit quote dari masku :
"Cintai lah ploduk ploduk indonesia!!! ", Mas Pion
#dukungauthorindonesia