"Eve, aku sangat penasaran. sebelum menjelaskan soal sistem transaksi. Dapatkah kau memberitahuku apa yang terjadi dengan Indonesia? Lalu mengapa semua orang disini bicara dalam bahasa Indonesia?", Jack memotong penjelasan Eve.
Mendengar pertanyaan Jack, Eve sadar satu kesalahan fatal. Saat Eve mengumpulkan berkas sejarah pada tahun 2020, ia sudah merasa itu cukup. Namun saat mendengar pertanyaan Jack, Eve mengubah pendapatnya. Ia merasa harus mengumpulkan berkas sejarah antara 2020 sampai 2225. Banyak hal terjadi di periode itu.
"Soal indonesia.... Maaf Jack, aku tidak tau banyak tentang sejarah. Yang aku tau di masa ini sudah tidak ada negara yang bernama Indonesia. Aku turut berduka!!!", Eve bukan seorang ahli sejarah, ia adalah pakar kimia dan fisika yang terpaksa belajar sejarah.
"Tidak apa Eve. Tapi.... Tetap saja aku sedih mendengarnya. Eve, di zaman ini masih ada google kan?", Jack berencana untuk mencari informasi sendiri.
"Tentu saja Jack! Google masih ada, tapi kau harus belajar sistem komunikasi di tubuhmu terlebih dahulu. Cari tempat duduk dan kita bersantai sejenak"
Berkas sejarah periode 2020-2225 sudah dalam proses pengumpulan. Eve yang tidak ada pekerjaan memutuskan untuk menemani Jack piknik. Melalui mata robot asisten, Eve dapat melihat Jack seolah olah ia ada didekatnya.
Saat Jack sudah duduk, Eve mengajari Jack cara untuk menggunakan microchip yang ada ditubuhnya. Jack belajar mengaktifkan sistem dalam pikirannya. Eve dengan sabar mengajari Jack satu per satu dengan perlahan lahan.
"Kau sudah paham Jack? Soal bahasa, bukan orang disekitarmu yang berbahasa Indonesia. Mereka tetap menggunakan bahasa masing masing, namun aplikasi di chip tubuhmu membantu untuk menterjemahkannya secara otomatis. Demikian juga dengan lawan bicaramu. Sistem mereka bisa menterjemahkan ucapanmu dalam bahasa mereka. Selain itu kau juga bisa menggunakan fitur perubah bahasa untuk langsung merubah ucapanmu dalam berbagai bahasa. Sejak awal aku tidak pernah tau bahasa Indonesia, namun kau percaya jika aku sudah lama di Indonesia. Hahahahaha...", Eve tertawa menjawab kepolosan Jack.
Jack yang memdengar penjelasan Eve hanya berkomentar 2 kata.
"Apik Tenan!!", Kini Jack merasa kerja kerasnya 12 tahun sekolah dan belajar bahasa Inggris jadi sia sia. Semua bisa dimudahkan teknologi.
"Jack, kalau kau tidak keberatan, aku akan menemanimu belanja. Dari mata asistenku, aku bisa seolah olah ada disana. Aku bisa membantumu dapat yang terbaik", Niat Eve hanya membantu Jack agar tidak tersesat. Namun hati Jack berkata lain.
Jack menterjemahkan ajakan Eve sebagai ajakan kencan. Untuk pertama kali dalam hidupnya ada seorang wanita yang mengajaknya kencan. Jack hampir hilang kesadaran, kesalah pahaman ini membuatnya harus berjuang mempertahankan kesadarannya.
"Ka..ka..ka..ka..lau k..amu t....tidak keb keb keb keberatan.", Jack bersusah payah menyelesaikan kalimatnya. Penyakit terlalu lama sendirinya kembali kambuh.
Eve langsung sadar kerancuan ajakannya. Wajahnya memerah, dalam hidupnya, ini adalah kali pertama ia mengajak seorang lelaki untuk kencan. Walau secara tidak sengaja, tetap saja sudah masuk dalam hitungan. Eve tegang karena pria yang tidak sengaja diajaknya kencan sangat jauh dari sosok pria impian. Jauhnya melebihi jarak bumi dan galaksi tetangga.
"Jack, aku sudah dapat infomasi tentang Indonesia. Tapi sebaiknya kau baca sendiri. Kuatkan hatimu! ", Eve mengirimkan tautan pada Jack.
Jack yang sudah mulai mengerti cara akses sistem di pikirannya segera membuka tautan yang dikirimkan.
Jack kembali sedih melihat sejarah negaranya. Ia membaca 1 artikel singkat yang sudah cukup untuk menuliskan takdir negaranya. Jack membaca perlahan poin penting di artikel itu.
Korupsi, jebakan hutang, adu domba, fitnah, dan akhirnya berujung ke perang saudara. Berdasarkan artikel, Jack kini mengerti bahwa jebakan hutang yang dikenakan ke Indonesia sejak 2015 ternyata berhasil menghancurkan negaranya.
Jack termenung sedih di kursi taman pusat perbelajaan. Lalu lalang manusia lain di sekelilingnya tidak bisa menghapus pilu atas kehancuran bangsanya. Setelah beberapa saat Jack sudah bisa kuasai dirinya.
"Eve, dengan mesin waktumu bisakah kita merubah takdir negriku?", Jack berharap taqdir buruk tidak menimpa negaranya. Ia langsung lupa dengan ajakan kencan dari Eve yang membuat penyakit terlalu lama sendirinya kambuh.
"Untuk masalah itu,, mari kita bahas saat kau kembali. Untuk saat ini sebaiknya kau relaks sejenak. Bahagiakan dirimu. Ingat Jack, saat kau kembali maka semua uang yang kau miliki sudah tidak bisa digunakan. ", Eve mencoba menghibur Jack.
Sejak kecil Jack berprinsip bahwa ia tidak punya masalah keuangan. Hingga kini prinsip itu masih melekat. Jack berpendapat jika uangnya tidak ada, lalu apa masalahnya ? Tidak ada uang maka tidak ada masalah keuangan. Tapi, sekarang Jack memiliki uang senilai 20.000 coin di sakunya. Untuk pertama kali dalam hidupnya Jack merasakan nikmatnya punya masalah keuangan.
Jack bangkit dari duduknya. Senyum tampak diwajahnya. Ia bertekad untuk menghabiskan semua uangnya. Dengan bantuan Eve, Jack pun memulai belanjanya.
Sementara Eve sibuk menemani Jack berbelanja, Toru tiba di rumah Eve. Ia ingin memberi kejutan pada Eve. Toru memarkirkan hover carnya di depan gerbang masuk. Namun saat ia ingin masuk ke kedalam, robot penjaga menghalanginya.
"Mohon maaf tuan, nyonya Eve sedang tidak ada di rumah. Anda bisa sampaikan pesan melalui saya", robot penjaga dengan sopan bicara pasa Toru.
Ego seorang CEO yang dimiliki Toru menahannya untuk menerima itu. Ia tidak terima. Toru kembali kedalam Hover Carnya dan mencoba menghubungi Eve. Namun ia selalu gagal saat menghungi Eve. Berulang kali ia coba, berulang kali ia gagal. Namun seperti hilang akal, dengan wajah datar Toru terus coba menghubungi Eve.
Eve menggunakan saluran komunikasi khusus untuk membuatnya bisa terkoneksi lintas zaman, tentunya jaringan ini punya satu kelemahan, yaitu hanya bisa berlangsung 1 arah. Selain Jack, yang memang terkoneksi secara langsung dengan Eve, tidak ada orang lain yang bisa menghubungi Eve.
"Jack, aku harus menghubungi kolegaku. Saat selesai aku akan kembali menemanimu. Hati hati", Eve memutus sambungan komunikasi dengan Jack. Jack hanya mengiayakan tanpa beban. Ia masih terbebani oleh nasib Indonesia saat ini.
Jack mencium aroma lezat dari makanan, dilihatnya kedai makanan yang berderet rapi. Jack mencari kios makanan yang berlogo halal, namun ia gagal menemukannya. Perut Jack mulai tergoda oleh aroma, di tengah rasa laparnya ia melihat gambar gurita di depan salah satu kedai.
"Wah.. kalau sea food pasti halal. Takoyaki.. boleh deh. Daripada lapar. ", Jack memesan beberapa kotak takoyaki. Ia juga tidak lupa membeli untuk diberikan pada Eve sebagai oleh oleh. Tidak lama kemudian penjaga kedai memberikan beberapa box kepada Jack.
"Gak ada kantong plastik pak?" , Jack dengan polos bertanya pada penjaga kedai.
"Kantong plastik? Apa itu?", Penjaga kedai kebingungan.
Sejak ditemukannya storage system 100 tahun sebelnya, plastik sudah tidak lagi digunakan di bumi. Penjaga toko hanya menggeleng bingung.
"Oalah, jualan kok gak ada plastik. Gimana sih?", Jack lalu merogoh saku jaketnya. Sebagai driver ojek online profesional, Jack selalu menyimpan plastik di saku jaketnya. Tak lama kemudian Jack mengeluarkan buntalan hitam lusuh dari sakunya, ia lalu membukanya.
"Bolong sedikit, yang penting bisa dipakai. Ini namanya go green. Hehehe", Jack tersenyum dan meniup plastik itu agar mengembang. Ia lalu memasukan pesanannya kedalam plastik.
Penjaga toko heran dengan kelakuan Jack. Tamu kedai dan pejalan kaki di sekitar juga terdiam sejenak memperhatikan Jack. Mereka heran dengan kantong hitam berlubang yang dibawa oleh Jack. Beberapa orang mulai mengabadikan momen ini dan mengupload ke sosial media.
Jack memasukan beberapa kotak takoyaki kedalam plastik, namun ia memegang satu kotak di tangannya. Jack memasukan 1 bulatan besar ke mulutnya.
"Maknyus... Bisa enak gini pakai apa ya?hmmmm. hah hah hah... panas.. panas...", Jack pergi begitu saja dari kedai. Ia terus berjalan sambil makan.
Jack tidak akan pernah mengetahui bahwa video dirinya membawa plastik akan jadi viral di masa itu. Beberapa bulan kemudian, kantong platik bolong dengan aneka varian menjadi tas pria paling populer di dunia. Tren ini terus berkembang hingga beberapa tahun kemudian.
Eve menghubungi Toru untuk menanyakan soal pesanannya. Betapa terkejut dirinya saat mendapat kabar bahwa Toru membawa sendiri pesanannya dan bahkan Toru juga mengeluarkan sesuatu dari sakunya, ia menunjukan Storage Box mini yang sudah dihias indah pada Eve. Toru mengirim live videonya pada Eve, namun Eve tidak balas memberi video.
Eve hanya meminta maaf pada Toru dan memintanya untuk menitipkan paketnya pada robot penjaga. Tidak lama kemudian Eve berpamitan dan kembali terhubung pada Jack.
Wajah Toru memerah, urat di dahinya keluar, emosinya meledak. Ia tidak terima perlakuam Eve padanya. Sejak kecil ia selalu mendapat apapun yang ia inginkan. Pikirannya mulai liar, ia mulai memikirkan hal hal aneh tentang Eve.
Toru turun dari kendaraannya. Ia menemui robot penjaga.
"Hei kau! Apa ada teman pria Eve dirumah? ", toru bertanya dengan kasar.
Robot penjaga hanya menjawab dengan jujur.
"Ada tuan Jack, namun kini ia sedang keluar."
Amarah toru memuncak, ia kembali ke hover carnya. Sebagai seorang CEO perusahaan teknologi, meretas masuk ke sistem keamanan rumah Eve adalah hal mudah baginya.
End of chapter 11
Update 1 or 2 chapter everyday at 21:00 GMT +7
**************************************************
Hai...
Terimakasih sudah membaca karyaku, ini adalah novel pertamaku. Mohon maaf bila susunan kata kurang rapih dan cenderung "kumaha aing". Insha Allah aku akan terus meningkatkan kualitas seiring dengan waktu..
Jika kalian merasa cerita ini menarik dan menghibur, kuharap lalian bantu vote atau rate agar cerita dapat terus berkembang lebih baik. Aku akan sangat berterima kasih dengan review positif yang kalian berikan.
Kami suka ngopi, tidak menolak jika dikasih kopi, jika ada yang mau mengirim kopi, Monggo:
trakteer.id/ngatimin
Bisa pakai gopay dan start from 2000 aja.
Sedikit quote dari masku :
"Cintai lah ploduk ploduk indonesia!!! ", Mas Pion
#dukungauthorindonesia