"Pak, lokasi target ditemukan, hover car milik Nyonya Evelyn terpantau berada di Tanukikoji. Foto satelit menunjukan pria yang menjadi target berada di distrik itu." Toru menerima laporan dari anak buahnya.
"Kerahkan seluruh tim pengawal pribadiku, dan ingat !!! Aku tidak ingin ada keributan. Tangkap pria itu hidup hidup! Fokuskan satelit, jangan sampai kehilangan jejak.", Toru memberi instruksi dan memacu hover carnya menuju distrik Tanukikoji.
"Baik pak. Segera dilaksanakan, tapi apakah anda ingin terlibat juga dalam pengejaran ini? ", Staf Toru bertanya.
"Itu urusanku! Aku ingin semuanya tiba dalam 10 menit!", Toru tersenyum sinis. Rasa penasarannya terhadap sosok pria misterius yang bersama Eve membuat emosinya tidak stabil. Bagi Toru, Eve adalah miliknya. Toru tidak bisa menemukan data Jack dari sistem sosial yang ada.
Toru sudah melihat rekaman saat Jack tiba dan berbincang akrab dengan Evelyn. Beruntung komunikasi Jack dan Eve dilakukan melalui jalur komunikasi khusus sehingga tidak terdengar dalam rekaman. Rekaman yang didapat Toru juga hanya menunjukan hologram Eve dari sisi samping sehingga tidak mungkin dilakukan pembacaan gerak bibir.
Suara Jack bisa diakses dan didengar Toru, namun sama sekali tidak ada info penting yang didapat. Jack hanya sedikit berbicara lalu hilang kesadaran.
"Istana Jin? Masa depan? Cuk ? WTF!! Apa ini? Saat aku mendapatkanmu , akan kubuat kau muntahkan semuanya. !", Toru mendengarkan suara Jack, ia sama sekali tidak mengerti maksud pembicaraannya. Ia memacu hover carnya semakin cepat.
Dari arah Ren Corp, sebuah pesawat berkecepatan tinggi mulai mengudara. Didalamnya 9 pria bertubuh kekar terduduk rapih. Tubuh mereka berbalut jas berwarna hitam, storage system milik mereka diisi oleh aneka senjata. Pesawat pun meluncur dengan kecepatan tinggi menuju Tanukikoji.
Di lokasi lain ada seorang pria yang masih santai memilih milih buah. Matanya berbinar, berkali kali ia menelan air liur.
"Mbak, melon ini berapa? " , Jack menimang nimang sebuah melon. Aroma manisnya tercium kuat dari pangkal buah. Jack sudah bertahun tahun tidak membeli buah, ia hanya bisa memakan buah buahan jika ada yang berbaik hati dan memberinya secara cuma cuma.
"Ini produk terbaik kami. Kebetulan sedang ada potongan harga 10%, kini harganya hanya 45.000 coin.", Penjaga toko tersenyum manis pada Jack.
"Cuk!!!! Ini buah isinya emas?", Jack sangat terkejut mendengar jawaban penjaga toko. Harga buah yang ditangannya melebihi harga dari harga dirinya. Jack pun dengan gemetar meletakan kembali melon itu dan menanyakan lokasi buah obralan yang lebih murah.
Setelah puas membeli buah obralan dengan harga masuk akal, Jack meninggalkan toko buah dan terus mencari persediaan makanan yang lainnya. Ia telah mengetahui bahwa salah satu keutamaan storage system adalah anti pembusukan. Segala macam bahan makanan mentah akan terawetkan sempurna saat dikonversi ke bentuk digital dan disimpan di dalam susunan data storage.
Jack asik dalam belanjanya, ia sama sekali tidak sadar bahwa ada satu pasukan bersenjata yang sedang mengejarnya. Sementara itu Eve sibuk mencari tau apa yang sudah dilakukan Toru. Ia kesulitan menemukan jejak digital yang bisa dijadikan petunjuk.
"Ia menjadi CEO Ren Corp bukan tanpa alasan, Fu*k!!! Aku tidak mengira akan seperti ini. Jika aku menjadi Toru, apa yang akan kulakukan?", Eve bergumam.
Eve tidak bisa menemukan jejak digital dari Toru, ia sama sekali tidak ada ide tentang apa rencana Toru. Belum lagi kedua kabin yang gagal didapatkannya. Nyawa Eve bergantung dengan itu.
Mencegah lebih baik daripada mengobati, saat ini Eve menyimpulkan bahwa yang terpenting adalah mencegah apapun rencana Toru. Ia mulai memikirkan hal terburuk yang bisa terjadi. Eve segera menghubungi Jack, ia takut semuanya terlambat.
"Jack, gawat. Ada seorang maniak yang mengejarmu. Hati hati Jack. Tinggalkan lokasi secepatnya. Jangan menggunakan hover carku!. Aku takut si maniak itu sudah melacaknya. ", Eve bicara pada Jack dengan nada serius.
"Eh?.. Pacarmu?", Jack terdiam sejenak lalu menjawab.
"Bukan!, Namun ia pernah memintaku jadi kekasihnya dan kutolak. Ia membobol sistem rumahku.", Eve segera klarifikasi status Toru.
"???,... Tapi kenapa dia ke rumahmu? ", Jack tidak mengerti maksud penjelasan Eve.
"Jack, aku mengirimmu ke masa depan karena ada beberapa hal yang harus kubeli. Aku tidak bisa kembali menjelajahi waktu karena aku akan mati dalam sekejap bila melakukannya. Salah satu benda yang kubutuhkan dimiliki oleh perusahaan keluarga Toru, aku tidak menyangka dia akan datang sendiri mengantar pesananku dan membuat ulah"
"Apa pesananmu sudah dititipkan ke robot aneh yang menjaga rumahmu?", Jack membalas.
"Sayangnya tidak Jack, ia hanya mau memberikannya langsung kepadaku. Ia kembali memasukan pesananku ke sakunya saat tau bahwa aku tidak ada. Saat ini utamakan keselamatanmu Jack. Pria itu adalah jenis pria yang tega lakukan apapun. Lari Jack"
"Apa benda itu penting? ", Jack berkata
"Tidak Jack. Tidak penting. Tidak usah kau pikirkan", Eve terdiam sejenak lalu menjawab dengan ragu.
"Kau bohong Eve, hahaha. Biar kutebak, benda itu adalah kunci untuk masalah penuaanmu kan?", Jack spontan menjawab.
"Eh?", Eve tidak bisa berkata kata. Ini adalah kali pertama Eve melihat Jack menggunakan otaknya.
"Wah.. kayaknya aku benar. Tenang saja. Tadi kamu bilang kalau benda itu ada di sakunya kan? ", Jack berkata..
"Iya....tapi.. ", Eve bingung harus menjawab apa.
"Oalah aman kalongitu... Aku hebat kan? Bisa tau kamu bohong. Di film Haji Roma Irama, kalo ada bos yang nganter barang, itu pasti barangnya penting. Tenang aja... Soal ini aku udah ahli. Hahaha", ini adalah momen langka bagi Jack untuk menunjukan "kepintarannya".
"Jack, aku tidak mau mengecewakanmu, bukan berarti juga aku tidak percaya padamu. Tapi untuk saat ini aku tidak mau kau melakukan apapun kecuali lari dan sembunyi. Aku akan pikirkan cara menjemputmu dan membawamu pulang. ", Eve meyakinkan Jack untuk tidak melakukan apa apa.
"Tenang Eve, ini urusan laki laki. Pokoknya beres. Eve, kamu punya foto laki laki itu kan?", Jack mulai keras kepala.
"Jack, kau bercanda kan? " , Satu satunya hal masuk akal dari dialog ini adalah saat Jack meminta foto Toru.
Eve memberikan foto Toru,ia juga melengkapi dengan data identitas, kendaraan yang digunakan, hingga pakaian terakhir yang diketahui.
"Nah... Ini sih aman. Aku ada rencana. Kita akan sergap dia di pintu masuk. ", Jack dengan percaya diri mulai membuat siasat. Jack mengingat wajah Toru dengan sekuat otaknya.
"Jack, jangan konyol! Dengarkan aku! Sembunyi!!! ", Eve mulai sakit kepala.
"Tidak apa apa. Still yakin aja! Lagian kan dia tidak kenal aku. Wong belum pernah ketemu. Gak mungkin juga dia punya fotoku.!", Jack santai menjawab.
"Jack.. wajahmu sudah diketahui. Toru meretasnya dari kamera keamanan rumahku. Lari Jack!!", Eve semakin sakit kepala.
"Gampang!!! Aku kan dari tadi pakai jaket. Buka aja jaketnya. Nah itu ada yang jual topi.!! " , Jack tetap teguh dengan kemampuannya.
Jack yang penuh percaya diri menyimpan jaketnya ke storage system miliknya. Ia kemudian berjalan santai ke toko pakaian.
"Cuk.. modelnya aneh aneh. Hargane gak masuk akal. ! Moso kaya ginian aja 1000 coin. ", Jack terkejut melihat harga topi.
"Mbak, yakin ini topi untuk laki laki. Kok aneh?", Jack memegang topi termurah yang ada di display.
"Iya pak. Model ini sedang tren untuk laki laki. ", Penjaga toko menjawab dengan ramah.
"Yakin ini? Yasudah beli satu!", Jack segera menyelesaikan pembayaran lalu keluar dari toko.
Eve memikirkan rencana penjemputan Jack. Satu satunya harapan adalah sepeda motor tua milik Jack. ukurannya yang kecil memudahkan untuk menyelinap. Ia juga bisa membuka portal dan mengeluarkan Jack dari zaman itu.
"Let's go!!!", Jack yakin sekali
Jack melangkah dengan pasti menuju pintu masuk distrik. Ia berencana untuk menyergap Toru. Dari foto, Jack melihat Toru memiliki postur tubuh kecil tanpa otot. Jack memiliki bakat dan potensi sebagai kuli bangunan, sesekali ia juga kerja sampingan menjadi kuli bangunan. Dengan otot besar tanpa lemak, keberanian Jack memuncak saat membandingkan foto Toru dan dirinya.
Eve berusaha meredakan sakit kepalanya.
"Jack, mau kemana kau sekarang?", Eve menyerah dan memutuskan mengikuti rencana Jack dengan catatan apapun rencananya pasti gagal. Tugas Eve adalah menjemputnya secepat mungkin.
"Aku mau ke pintu masuk kawasan ini. Kita akan sergap Toru di depan!", Jack tetap yakin.
"Tapi Jack, kau berlari ke arah pintu keluar. Kau salah jalan!!!", Kali ini Eve langsung memutus komunikasi dan menangis dalam putus asa.
"WTF!!!! Apa yang telah kulakukan hingga aku harus menerima semua ini?"
End of chapter
Update 1 or 2 chapter everyday,
**************************************************
Hai...
Terimakasih sudah membaca karyaku, ini adalah novel pertamaku. Mohon maaf bila susunan kata kurang rapih dan cenderung "kumaha aing". Insha Allah aku akan terus meningkatkan kualitas seiring dengan waktu..
Jika kalian merasa cerita ini menarik dan menghibur, kuharap kalian bisa bantu memberikan Power Vote atau Review agar cerita dapat terus berkembang lebih baik. Aku akan sangat berterima kasih dengan review positif yang kalian berikan.
Kami suka ngopi, tidak menolak jika dikasih kopi, jika ada yang mau mengirim kopi, Monggo:
trakteer.id/ngatimin
Bisa pakai gopay dan start from 2000 aja.
Sedikit quote dari masku :
"Cintai lah ploduk ploduk indonesia!!! ", Mas Pion
#dukungauthorindonesia