Jack panik berlarian keliling desa. Ia menanyai satu persatu tetangganya. Hingga kini ia belum mendapatkan informasi berarti soal sepeda motor. Jack semakin cemas. Otaknya berfikir keras dan mengambil suatu kesimpulan. Jack sadar bahwa hingga saat itu ia belum melihat si poni lempar, ia beranggapan jika poni lempar bertanggung jawab atas hilangnya sepeda motor.
Eve menunggu Jack di ruang tamu, tampak dihadapannya sudah tersaji aneka makanan. Eve sama sekali tidak bernafsu untuk makan, waktunya semakin menipis. Setelah 10 menit menunggu Jack kembali, ia hanya memasang alat untuk memberitahunya segera jika Jack sudah pulang. Eve kembali memasuki kamarnya.
Di kursi kerjanya, Eve melamun memikirkan ide untuk menyelamatkan nyawanya. Ia berfikir ada kemungkinan akan berhasil, namun ia tidak memiliki alat utama untuk rencananya, yaitu kabin cryostasis. Walau 3d printernya bisa membuat apa saja, namun design kabin cryostasis yang diperlukannya dijaga oleh hak paten sehingga tidak bisa didapat dengan bebas. Hanya ada 1 jalan yaitu membelinya di masa depan, kabin cryostasis tidak dijual secara bebas, namun identitas Eve memberinya hak untuk membeli alat itu.
Eve melihat data yang dikirimkan ratusan satelit mini miliknya. Lintasan waktu masih stabil. Hanya beberapa titik yang mulai mengalami vibrasi. Eve menyimpulkan bahwa sampai waktunya tiba, maka sulit untuk mendeteksi sumber masalah berubahnya sejarah. Akhirnya ia menemukan ide yang sangat bagus.
Eve berpendapat bahwa jika ia membiarkan badai waktu yang merubah sejarah terjadi dan dunia berubah secara total lalu ia membandingkan list sejarah di time line saat ini dan time line dunia baru maka ia bisa menemukan titik potong paling krusial yang menjadi penyebab berubahnya sejarah secara keseluruhan. Ia bisa mulai menugaskan Jack memperbaiki sejarah berdasarkan titik titik potong ini. Eve menyimpulkan bahwa inilah ide paling memungkinkan untuk dijalankan. Tak menunggu lama, Eve mengakses jaringan internet dan mulai mendownload seluruh catatan sejarah umat manusia yang ada. Dengan komputer super miliknya, ia tidak butuh waktu lama untuk melakukan itu.
Walau saat ini mini satelit belum bisa membantunya dengan data, namun Eve berhasil lebih menyempurnakan mesin waktunya. Dengan data dari ratusan satelit mini, kini ia bisa memilih dengan tepat waktu dan tempat keluar dari lintasan waktu. Ia juga tidak lupa bahwa saat badai waktu terjadi maka sebagian besar satelitnya akan hancur. Ia kembali berniat untuk memproduksi satelit yang akan dilepaskan seusai badai waktu. Namun ia ingat bahwa ia kehabisan bahan baku dan makin yakin bahwa hanya ada 1 jalan.
Setelah bertanya sana dan sini , Jack mendatangi kediaman si poni lempar namun didapatinya bahwa pemuda tampan itu kini masih tertidur pulas dan tidak bisa dibangunkan. Berbagai cara sudah dicoba namun tak satupun membuahkan hasil. Karena kesal, Jack menyelipkan korek api kayu di sela sela jempol kaki si tampan lalu menyalakan korek itu. Saat korek terbakar, secara perlahan api yang panas mulai mendekati ibu jari si tampan. Saat api sudah saat dekat dengan ibu jari, si tampan hanya menendangkan kakinya, menggaruk ibu jarinya, lalu kembali tidur.
Korek api yang ditendang jatuh bebas kearah dinding kayu dan jatuh di karpet. Api yang tidak padam seger menjalar, Jack dengan cekatan mematikan api itu. Jack menyerah untuk membangunkan pemuda tampan ini. Lagipula setelah semua yang dilalui, Jack mengambil kesimpulan bahwa mustahil ia pelakunya. Jack tertunduk lemas dan meninggalkan kamar kontrakan si poni lempar. Ia memutuskan untuk pulang dan menjernihkan pikirannya.
Beberapa saat setelah Jack pulang, mobil pick up tua berwarna hitam melaju perlahan di depan kediaman si tampan.
"tahuuuuu bulet! Digoreng dimobil! Diiii kateeeeeel dadakaaan....."
Mendengar suara itu sesosok pemuda tampan yang tertidur lelap membuka mata dan segera bangun dari tidurnya. Dengan sigap ia merapihkan poninya lalu segera bangun dan berlari mengejar sumber suara yang didengarnya.
Jack yang sudah terlanjur menyerah tidak tau akan hal ini. Ia tidak mendapat kesempatan untuk menanyai si poni lempar. Jack berjalan sambal tertunduk lesu. Lapar tidak dihiraukan, saat ini hatinya hancur. Lebih hancur daripada saat menerima penolakan dari salah satu mahasiswi kedokteran di kota Bandung. Untuk saat ini Jack paham arti cinta dan sakitnya ditinggalkan tanpa sebab. Air matanya mulai menetes. Walau langkahnya gontai, Jack tidak berhenti dan terus berjalan pulang.
BRUK!!!!!
Jack yang berjalan dengan menundukan kepala tiba tiba menabrak suatu objek besar di halaman rumahnya. Objek itu jatuh, dan Jack tersungkur. Saat emosinya akan naik, Jack melihat objek yang ditabraknya. Seketika tangisnya pecah….
"Motorkuu!!!! Kamu kemana aja sayang!!! Aku rindu!!... huaaaaa", Jack menangis sambil memeluk dan menciumi motornya yang kini terjatuh. Warga sekitar yang melihatnya jadi iba.
"Ayo ndok kita lewat jalan sana aja!", kata seorang ibu pada anak kecil yang digandengnya.
"Gara gara kamu pukul dikepalanya tuh!", seorang pemuda berkata pada rekannya.
"Ah masa? Gimana dong? Aku kan cuma ikutan si Mujiono! Gimana ini? ", rekan pemuda itu pun mulai menyesali perbuatannya.
"Panggilkan Mbah Dharmo!!! Jaka kesurupan!! Cepat!!", seorang kakek tua menyuruh cucunya memanggil dukun paling sakti di kampung itu.
Sementara itu Jack masih memadu kasih dengan motor kesayangannya. Warga semakin cemas. Paman Jack yang tinggal tak jauh dari lokasi pun melihat hal ini,tampak wajahnya penuh memar dan luka cakaran. Saat melihat kondisi Jaka, ia tak segan mengambil seember air dan menghampiri keponakannya.
BYUUUR!!!
Paman Jack menyiramkan seember air pada pasangan yang dimabuk asmara itu. Jack terkejut dan kesadarannya kembali, ia sudah dikerumuni warga. Wajahnya seketika merah. Lalu ia melihat kearah pelaku penyiraman air itu.
"Loh Pak Lek, itu wajahnya kenapa? ", Jack dengan polos menegur pamannya.
Paman Jack yang masih dendam hanya diam dan membalik badan untuk kembali pulang. Diam seribu bahasa.
Jack berdiri, sekuat tenaga ia mencoba mengangkat motornya yang tergeletak di tanah, namun Jack gagal. Ia heran mengapa motornya menjadi sangat berat. Warga sekitar yang masih memiliki dosa pada Jack pun tak tinggal diam. Melihat Jack kesulitan, mereka langsung turun tangan untuk membantu.
"1... , 2... , 3...., Mhmhmhmhmhmhhh!!!", 3 lelaki memposikan dirinya, mengangkat dengan sekuat tenaga, dan akhirnya sepeda motor bisa berdiri sempurna.
"Matur suwun yo!", senyum Jack kembali menghiasi wajahnya yang lebam.
"Sama sama mas! Maaf soal tadi malam ya!...", 2 pemuda yang membantunya masih ingat akan dosanya malam tadi.
"Wes, rapopo. Namanya juga salah paham. Jangan dibahas lagi. Aku sudah maafin semua.", Jack merangkul pundak kedua pemuda itu. Suasana jadi cair.
Mbah Dharmo, si dukun sakti tiba di lokasi. amun ia melihat kondisi sudah aman. Ia pun memilih balik lagi. Ia menganggap panggilan tadi hanya false alarm. Dengan senyum kecut ia kembali pulang.
Kerumunan warga akhirnya bubar. Jack bingung bukan main karena bobot sepeda motornya bertambah. Saat ia lebih memperhatikan, Jack semakin bingung karena motornya jadi bersih dan mesinnya berkilau.
"oalah, kenapa ini motor? Wes mumet aku!", waktu menunjukan pukul 11 siang. Jack berfikir dalam dalam. Banyaknya energi yang tersalur ke kepalanya membuat suara keluar dari perutnya. Jack ingat bahwa ia belum makan, tamunya juga belum makan. Merasa tidak enak, ia segera masuk ke dalam rumah.
Untuk sementara waktu Jack menyimpulkan bahwa keanehan motornya adalah ulah para jin penunggu hutan. Jack mengganggap para jin marah karena kebut kebutan yang ia lakukan malam tadi. Karena urusannya ghoib, Jack memilih untuk tidak peduli dan pura pura tidak tau.
Alarm Eve berbunyi, menandakan bahwa Jack sudah kembali. Pekerjaan Eve sudah rampung. Ia juga memutuskan untuk memasukan sebuah microchip kedalam tubuh jack.
Ponsel pintar terus berkembang seiring zaman. Pada tahun 2225, ponsel pintar sudah tidak memiliki bentuk fisik. Pengguna cukup diam dan mengakses ponsel pintar dari pikirannya. Di masa depan bentuk ponsel pintar adalah microchip yang ditanamkan ke tubuh pengguna sehingga bisa diakses hanya melalui pikiran saja. Eve memiliki microchip model terbaru yang ditanamkan ke tubuhnya. Translator otomatis yang ia gunakan juga merupakan produk aplikasi dari ponsel pintar itu.
Eve menarik nafas dalam dalam dan menguatkan hatinya, tiba tiba.
Tok tok tok.
Pintu kamarnya diketuk. Eve mengaktifkan hologram untuk menyamarkan labnya. Setelah itu Eve membuka pintu kamarnya.
"Waduh maaf bu, tadi ada insiden... Ayo kita makan dulu.!", saat melihat wajah Eve, Jack kaget bukan main. Namun dalam 12 jam trakhir iya sudah terlalu banyak mengalami kaget. Saat ini ia pun menjadi sedikit imun. Melihat wajah Eve yang jauh lebih tua dari semalam, Jack hanya menganggap jika sebelumnya ia salah lihat akibat cahaya yang redup.
Eve gemetar karena masih takut untuk mengungkapkan rencananya pada Jack. Ia memilih diam dan mengikuti Jack ke meja ruang tamu. Pakaian yang sedikit terbuka masih melekat di tubuhnya yang kini penuh keriput.
Sebagai wanita yang fokus pada karir, Eve belum pernah menjalin hubungan asmara dengan lawan jenis. Saat ini ia duduk berdua dengan Jack, ia lebih gugup lagi saat teringat dirinya harus mengungkapkan rencana dan latar belakang sebenarnya. Eve menjadi pucat.
"Ayo bu kita makan dulu! Mohon maaf jika hanya seadanya. Ini nasi uduk khas sini bu! Enak!! ", berbeda dengan Eve, Jack menganggap hal ini sudah biasa. Sosok Eve yang jauh lebih tua mengingatkan Jack pada mendiang ibunya. Tak terasa air mata menetes di sudut matanya.
Eve yang sangat gugup hanya diam dan tidak memperhatikan air mata yang menetes dari sudut mata Jack. Eve hanya mengambil sebungkus nasi uduk yang disuguhkan oleh Jack.
"Te.. Te.. Terimakasih Jack", Eve gugup, pipinya memerah.
"Eh, sama sama bu!", Melihat Sifat malu malu dari Eve yang seperti anak muda, Jack salah paham. Bulu romanya berdiri, ia merinding. Pikirannya terbang entah kemana.
Sosok pemuda dan wanita tua kini makan berdua di ruang tamu, mereka diam membisu. Suasana sangat canggung bagi keduanya. Merasakan atmosfer yang semakin aneh, Eve menguatkan hatinya.
Ia memulai pembicaraan.
"Jack, ada sesuatu yang ingin kukatakan kepadamu..."
Jack yang mendengarnya langsung tersedak bawang goreng yang ada di nasi uduk. Ia batuk batuk. Dugaan dari imajinasi liarnya mulai menunjukan titik terang. Kini ia semakin merinding dan memilih diam. Kini ia mulai berfikir, jika ini adalah jodohnya maka ia harus belajar menerima takdirnya.
Melihat Jack, Eve langsung sadar jika telah terjadi kesalah pahaman. Menarik nafas panjang ia membuka mulutnya.
"Jangan salah paham! Sebelumnya maaf kan aku! Aku telah berbohong padamu. Namaku Evelyn Kawamoto, aku tidak berbohong. Namun sebenarnya aku berasal dari masa depan, dan usiaku masih 27 tahun, lalu.....",
Eve terus menceritakan latar belakangnya. Soal mesin waktu, perjalanan waktu, hingga bagaimana ia bisa berakhir bertemu dengan Jack.
Namun sayang, konsentrasi Jack putus di saat Eve mengatakan bahwa sebenarnya ia masih muda. Jack hanya fokus di kata itu. Ia tidak mempedulikan kata kata lainnya. Bagi Jack, saat Eve mengaku masih muda adalah saat dugaan liarnya makin memiliki bukti kuat. Jack shock, kepalanya pusing, keringat dingin bercucuran, nafasnya sesak, dan tiba tiba pandangannya gelap. Jack pingsan.
Eve yang masih bercerita langsung terdiam. Ia bingung melihat Jack. Namun Eve menyimpulkan bahwa Jack Shock mendengar semua informasi yang didengarnya. Eve hanya menarik nafas dalam dalam. Lalu ia memutuskan untuk menanamkan microchip yang telah disiapkannya di tubuh Jack.
Eve menginjeksi suntikan berbentuk tabung ke leher Jack. Setelah berhasil memasukan microchip, Eve membantu mengkoneksikan chip itu dengan sistem syaraf Jack. Sistem pun aktif, lalu Eve mencoba membangunkannya.
Jack yang baru sadar melihat Eve berada tepat dihadapannya. Ia yang kaget segera melompat menjauh.
Eve menyimpulkan bahwa Jack tidak mempercayai ucapannya, lalu dengan suara bijaknya ia berucap.
"Akan kutunjukan bukti dari ucapanku, ayo ikut kedalam kamar. Kau akan lihat semuanya"
Jack yang mendengar ucapan Eve justru malah semakin takut. Akhirnya ia kembali pingsan.
mohon maaf keterlambatannya
End of chapter 7
Update 1 or 2 chapter everyday at 20:30 GMT +7
**************************************************
Hai...
Terimakasih sudah membaca karyaku, ini adalah novel pertamaku. Mohon maaf bila susunan kata kurang rapih dan cenderung "kumaha aing". Insha Allah aku akan terus meningkatkan kualitas seiring dengan waktu..
Bantu vote agar cerita dapat terus Update dan berkembang lebih baik.
Tidak menolak kopi, jika ada yang mau mengirim kopi. Monggo:
trakteer.id/ngatimin
Bisa pakai gopay dan start from 2000 aja.
Sedikit quote dari masku :
"Cintai lah ploduk ploduk indonesia!!! ", Mas Pion
#dukungauthorindonesia