Eve berfikir keras, ia terus mencari solusi untuk memperbaiki garis waktu. Saat ini efek perubahan garis waktu belum tampak. Mengingat perkataan pria misterius itu, Eve menyimpulkan bahwa perubahan akan dimulai sekitar 30 jam dari sekarang.
Sistem AI komputer Eve terus mengulang iterasi solusi yang memungkinkan, untuk saat ini ia tidak berfikir tentang menyelamatkan nyawanya. Ia hanya Fokus memikirkan alur sejarah yang akan segera hancur.
"kali ini aku benar benar mengacaukan segalanya,", dalam kebingunganya Eve mulai memikirkan arti eksistensi kehidupan dan mulai meragukan hidupnya.
Ding...
Suara komputer Eve terdengar, AI berhasil menyelesaikan menghitung seluruh kemungkinan dari solusi yang diberikan oleh Eve.
" total 1754 skenario dan semua berakhir gagal. Aku harus berfikir diluar akal sehat. Tapi apa yang harus di lakukan?", Eve semakin bingung, tanpa sadar ia memeluk dirinya sendiri dan saat menyentuh bahunya, Eve merasakan sakit. Eve baru ingat soal penampilannya sekarang. Dan ia memutuskan untuk membersihkan dirinya dulu, ia berfikir mungkin pikirannya akan lebih tenang setelah mandi.
Di dalam lab Eve ada bilik kamar mandi sendiri dengan sistem yang sudah sangat canggih. Dimasa depan sumber air tanah sudah sangat jarang terutama dalam kawasan kota besar. Sebagai solusinya dibuat lah alat untuk menghasilkan Air dari Udara. Alat itu dapat menarik kelembaban udara dan menggabungkan 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen untuk mengahasilkan air sehingga sumber air jadi mudah dan lebih dekat.
Saat akan memasuki bilik kamar mandi, Eve ingat bahwa ia harus berfikir diluar kebiasaannya. Maka ia memutuskan untuk mandi di kamar mandi Jack. Eve berharap bida mendapatkan inspirasi.
Hanya menggunakan handuk kimono, Eve keluar kamar. Ia melihat Jack yang masih sibuk membersihkan rumah. Waktu menunjukan hampir jam 12 malam, ia menyapa jack.
"Mas Jaka, aku boleh ikut mandi?", tanya Eve pada Jack.
Jack menengok dan tersenyum. "boleh bu, tapi kalau jam segini airnya dingin. Saya belum beli gas untuk masak air"
Eve ikut tersenyum, ia merasa sudah banyak merepotkan jack. Ia juga merasa canggung, Sebagai wanita kutu buku yang menghabiskan waktunya di lab, ini adalah kali pertama Eve berinteraksi dekat dengan lawan jenis. Eve mngikuti Jack menuju ke kamar mandi yang terpisah dari bangunan utama.
Saat masuk Eve melihat kondisi kamar mandi yang sangat kuno, air dari pegunungan mengalir terus menurus mengisi bak mandi tradisional yang terbuat dari batu bata dan semen. Pemandangan yang sudah tidak ada di masa depan. Namun tiba tiba ada suara yang memecah suasana.
"JAKAAA!", terdengar suara pria tua yang marah memanggil Jack.
"Haduh gawat. Pak Haji! Ibu mandi saja dulu. Sepertinya ada masalah", jack menjelaskan tentang pria tua yang sebelumnya hampir ditabrak saat memasuki desa. Ia meyakinkan Eve bahwa ini bukan masalah dan mudah untuk diselesaikan.
Jack segera meninggalkan Eve dan menuju ke luar rumahnya. Dan betapa terkejutnya Jack saat melihat ada beberapa tokoh desa dan paman Jack sudah berdiri di depan pintu dengan wajah yang tidak bersahabat.
"Waduh,.. AMBYAR!", Jack pucat.
Beberapa saat yang lalu.
Setelah terjatuh karena hampir tertabrak oleh Jack, Pak Haji berusaha kembali bangun. Ia melihat sosok perempuan berkulit putih dan berambut agak pirang yang naik motor bersama Jack. Setelah itu ia mendengar Jack berteriak minta maaf.
"Cah Gendeng!", Pak Haji merupakan salah satu guru dalam hidup Jack. Ia mengenal Jack sejak kecil dan diam diam mengagumi kepribadian Jack yang sangat baik. Ia tidak menaruh curiga dan memutuskan memaafkan Jack lalu kembali berjalan menuju pos keamanan desa. Malam itu adalah gilirannya untuk berjaga.
Saat di pos keamanan, Pak Haji bertemu beberapa tokoh desa dan salah satunya adalah paman Jack. Ia pun mengucap salam dan menyapa mereka. Setelah berinteraksi beberapa saat.,
"Loh yus, kamu gak bilang bilang kalau Jaka sudah menikah. Dapatnya bule lagi", Pak Haji bicara pada Yusuf, paman Jack. Senyum menghiasi pipinya yang sudah tua.
"Loh ji, Jaka belum nikah. Sampean tau darimana?", Yusuf mengelak dan bingung.
Pak Haji menceritakan kejadian yang dialaminya termasuk ia melihat Jack yang membawa wanita ke rumahnya. Warga yang lain diam menyimak.
Beberapa pemuda mulai menyimpulkan semaunya. Beberapa tokoh desa tersulut emosinya. Pak Haji mencoba menenangkan namun gagal. Akhirnya mereka memutuskan untuk klarifikasi dengan mendatangi Jack bersama sama. Pak Haji dan Yusuf berharap agar semua ini tidak seperti yang dituduhkan warga.
Kembali ke rumah jack...
Jack dibuat pusing untuk mengatasi kerumunan warga yang penuh emosi, ia berfikir bahwa hal ini diakibatkan aksi kebut kebutan yang dia sendiri tidak tau penyebabnya.
"Hajar saja! Bikin kampung panas! USIR!", beberapa pemuda berteriak. Mereka tidak mau tau, sebagai putra daerah, mereka merasa bisa semaunya.
Pak Haji dan beberapa tokoh desa menahan kerumunan warga yang terpancing emosinya.
"loh ada apa ini?", Jack memutuskan bahwa pura pura bodoh adalah hal terbaik yang bisa dilakukannya selain itu ia juga mulai curiga dengan alasan warga mendatanginya. Terlalu berlebihan jika kebut kebutan bisa membawa semua ini.
Namun kali ini Jack salah, melihat ekspresi wajah polos Jack, emosi warga semakin tersulut. Seorang pemuda berponi lempar berhasil lolos dari penjagaan Pak Haji dan..
BAMMM!
Tinju bersarang di wajah Jack. Beberapa warga juga ikut lepas dari penjagaan. Jack hanya bisa meringkuk bertahan. Para tokoh desa yang lebih tua tidak tinggal diam, mereka berusaha menyelamatkan Jack sambil sesekali ikut memukul.
Membawa perempuan yang belum dinikahi untuk tinggal berdua dan serumah adalah aib di desa itu. Warga percaya hal ini dapat mendatangkan bencana bagi desa. Penangkapan seperti ini bukanlah kali pertama.
Ditengah kekacauan, Eve mulai membuka kimononya. Ia melihat tubuhnya yang penuh luka goresan dan lebam. Di cermin ia melihat wajahnya yang menua, rambut Eve mulai sedikit memutih. Udara dingin tidak mengganggu Eve, ia sudah terbiasa. Eve mulai membersihkan tubuhnya dan sesekali ia bersenandung.
Saat mandi, Eve kembali melihat lukanya.
"bagaimana aku bisa lupa? Listrik! Ya.. listrik! Jika terjadi gangguan di lintasan waktu maka pasti ada loncatan gelombang arus listrik, makin besar gangguannya makin besar juga petir yang tercipta. Jika aku memasukan ratusan sensor satelit ke dalam lintasan waktu, dan bisa mengambil data dari sensor itu maka.... "
Eve mempercepat mandinya, ia tidak sabar untuk mencoba ide baru yang ada di kepalanya. Selesai mandi Eve segera berpakaian, ia sudah menyiapkan baju di labnya. Baju yang dibuat menyesuaikan mode di zaman ini. Namun Eve tidak tau bahwa pakaian yang ia kenakan masih terlalu modern untuk desa Jack.
Wajah jack lebam, kini ia duduk lesu di ruang tamu rumahnya. Warga yang lain mengelilinginya, Pak Haji dan tetua lainnya berhasil menenangkan warga. Setelah tenang Pak Haji kembali ke tujuan awal kedatangannya, yaitu menanyakan dan konfirmasi secara langsung agar tidak terjadi fitnah.
Jack menceritakan tentang asal usul Eve, ia mengisahkan bagaimana mereka bertemu dan tidak lupa Jack memberitahu Pak Haji tentang motornya yang mendadak tidak terkendali. Beberapa warga tidak percaya karena kisah Jack sangat aneh dan dia juga dianggap menyembunyikan Eve karena takut kebohongannya terbongkar. Saat ini warga masih memaksa Jack untuk membawa Eve ke ruang tamu, mereka ingin memastikan cerita Jack, namun Jack bersikeras tidak bisa dan menyuruh warga menunggu.
Perdebatan antara Jack dan warga berlanjut, Eve keluar dari kamar mandi. Pikirannya terus berkonsentrasi memikirkan semua kemungkinan dan rencana untuk solusi yang didapatnya. Ia tidak menyadari keadaan yang chaos di sekitarnya. Tenggelam dalam dunianya sendiri.
Kamar milik ibu Jack berada di sisi ruang tamu, bersebelahan dengan kamar Jack. Saat memasuki ruang tamu, suasana seketika hening. Eve kaget melihat banyak pasang mata yang tertuju padanya.
Walau menua, sisa sisa kecantikan Eve masih terlihat dan payudara Eve yang berukuran diatas rata rata terbalut indah dibalik tanktop yang ia kenakan. Kulit putih Eve juga sedikit terexpose oleh celana mini yang dikenakannya.
Melihat hal ini Jack menjadi pusing, ia segera memalingkan wajahnya. Karena baginya melihat wanita tua berpakaian seperti itu sangat mengganggu. Jauh diluar selera Jack.
Namun hal ini berbeda bagi Pak Haji dan para tetua desa. Mata dan mulut mereka terbuka lebar, sulit lepas dari memandang tubuh indah Eve.
"Fu*k!!", Eve kembali bingung harus berkata apa
End of chapter
Update 1 or 2 chapter everyday at 20:30 GMT +7
**************************************************
Hai...
Terimakasih sudah membaca karyaku, ini adalah novel pertamaku. Mohon maaf bila susunan kata kurang rapih dan cenderung "kumaha aing". Insha Allah aku akan terus meningkatkan kualitas seiring dengan waktu..
Aku bertekad untuk terus menyelesaikan novel ini yang akan kubuat diatas 500 chapter, namun aku ada masalah. Jika kalian tidak keberatan mohon bantu untuk share, karena jika viewerku sudah banyak maka aku akan bisa memberikan istriku alasan agar bisa terus menulis.
Karena masalahku ada di izin istri.
Mohon bantuannya ya guys!!!
Sedikit quote dari masku :
"Cintai lah ploduk ploduk indonesia!!! ", Mas Pion
#dukungauthorindonesia