Amanda berjalan dengan rasa yang setengah hati,setelah sampai di tempat yang dimaksud seseorang yang menelpon nya tadi ia mengetuk pintu untuk izin masuk kedalam ruangan nya.
Kendati dirinya masuk ke dalam ruangan,ia sedikit mengernyitkan keningnya melihat 2 buah goody bag berdiri tegap di atas meja,satu berukuran sangat kecil dan satu bungkus nya berukuran sedang.
"Permisi Tuan Manager Beni, adakah yang dapat ku bantu(kembali?),sehingga Tuan memanggil ku"
"Duduk lah"
Amanda menelan saliva nya,hendak melakukan apa seseorang dihapan nya itu,dengan ragu Amanda duduk tepat di kursi yang berhadapan langsung dengan pria itu.
"ini untuk mu,terima lah,dan tidak perlu menolak juga bertanya, anggap saja itu sebagai ucapan terimakasih karna kau telah membantu ku kemarin"
"Ta,tap.."
"Silahkan ambil,kemudian lanjutkan kembali pekerjaan mu"
Belum sempat menjawab pun Beni memutus perkataan Amanda dengan menohok,sudah menitah nya untuk datang kemudian dengan sesuka hati nya pun menitah kembali untuk pergi.
Amanda meraih kedua goody bag tersebut,kemudian melenggang pergi meninggalkan pria aneh itu,ia pun mengucapkan terimakasih dengan malas.
"Apa benda yang kau pegang itu Amanda?"
Bemi tersenyum penuh kemenangan!
Seperti tidak ada jeda hari bagi Clara untuk tidak mengurusi urusan Amanda, terkadang terlintas fikiran ingin sekali Amanda menyumpal mulut Clara dengan gumpalan kertas agar dia berhenti bertanya saat kondisi yang tidak seharusnya.
"Sssttttt,datanglah ke meja kerjaku,akan ku jelaskan padamu di sana"
Dengan penuh antusias Clara berjalan membuntuti Amanda menuju meja kerja nya,setelah Amanda duduk kemudian ia menghirup nafas cukup panjang dan membuang nya perlahan.
"Berjanji lah padaku terlebih dahulu,untuk tidak bergaduh saat kau melihat dan mendengar kan seluruh nya"
Mungkin dengan sedikit mengikat Clara,suasana akan terkendali saat sahabat nya mengetahui hal hal yang di luar dugaan, seperti contoh nya hari ini, meski dengan sedikit ragu pada janji sahabat nya itu,mau atau pun tidak karna pada akhirnya Amanda pun pasti akan bercerita pada Clara,karna hanya sahabat ember nya itu lah memang paling paham dan mengerti dirinya,hanya saja cara nya sedikit berlebih.
"Sesungguhnya aku belum mengetahui isi dari kedua goody bag ini,tapi yang jelas ini adalah pemberian dari si pria tua itu"
"Maksud mu Tuan Manager Beni?"
Amanda hanya mengangguk menjawab pertanyaan Clara,dan dengan masih memandang wajah penasaran Clara.
"Dia itu tidaklah tua Amanda,usia nya memang cukup matang, berhenti mengatakan nya tua"
"Yasudah,aku sudah yakin kau pasti akan membela nya,hehe"
"Amanda,kau ini"
Tanpa menjawab kegeraman Clara, Amanda membuka satu goody bag yang paling kecil,perlahan ia meraih isi dari dalam tas kecil itu,nampak sebuah kotak hitam saat Amanda meraih nya, perlahan ia membuka isi dari kotak hitam itu,rupanya di balik kotak hitam itu terdapat sebuah jam tangan wanita keluaran terbaru, Daniel Wellington iconic link rose gold,tidak kah ini merupakan hadiah yang berlebihan dari apa yang telah ia kerjakan untuk membantu si pria dingin itu?
"OMG,itu..."
"Sssttt,diamlah!kau sudah berjanji tidak membuat kegaduhan"
Clara hampir lepas kendali saat ia melihat jam tangan dambaan semua wanita pada umum nya dengan harga berkisar 1.200 RM,jika di artikan dalam penjabaran untuk bahan pokok,harga dari jam tangan itu cukup untuk Amah nya membeli kebutuhan pokok selama satu bulan,Clara merutuk ketika Amanda memotong pembicaraan dan menahan nya untuk berteriak histeris.
Kemudian Amanda melanjutkan membuka goody bag yang tersisa,dan lagi di dalam nya terdapat kotak yang membalut isi di dalam nya, Amanda menyingkirkan goody bag itu untuk dapat leluasa membuka kotak itu.
Rupanya ada dress cantik model A-line berwarna dasar putih dengan motif leafs print,Amanda mengetahui brand yang terdapat pada dress tersebut,ia terdiam dalam kebingungan dengan semua yang ia dapati ini, bagaimana bisa?ini sangat lah Mahal, walaupun ia sendiri dapat membeli nya,tapi untuk apa benda mahal ia beli,jika benda yang ramah di kantung dapat membuat diri nya pun nyaman.
"OMG,OMG,OMG,FORCAST,kau sungguh beruntung Amanda,brand asal Australia ini baru saja mengeluarkan limited edition A-line dress,dan aku baru saja melihat harga ini kemarin di media sosial,kau tahu Amanda?ini senilai hampir 450 RM,ahh seperti nya dewi fortuna sedang memihak mu Amanda"
Amanda tak mengindahkan celotehan Clara,ia sibuk berkutat dengan pikiran nya sendiri, bagaimana bisa ia memberikan hadiah untuk nya sebagai ucapan terimakasih dengan harga yang tidak semesti nya.
"Hey,mengapa kau diam?"
Amanda tersentak dari kusut pikiran nya,ia merapihkan segera ke dua benda itu kemudian berlalu dari hadapan Clara.
"Kau hendak kemana Amanda"
Namun lagi lagi Amanda tak menggubris teriakan Clara,dengan langkah cepat ia berjalan menuju ruangan yang pagi tadi ia datangi.
*toktoktok*
"Permisi Tuan Manager,bolehkah aku masuk"
"Silahkan"
Tanpa basa basi setelah mendapat izin masuk dari si penghuni ruangan, Amanda berjalan menuju meja kerja Beni,di serahkan kedua goody bag yang pagi tadi di berikan Beni untuk Amanda,dalam kebingungan Beni menautkan kedua alisnya.
"Apa yang kau maksud itu"
"Maaf Tuan Manager,aku tidak dapat menerima semua ini,di rasa ini semua adalah berlebihan dari apa yang ku lakukan untuk membantu mu kemarin hari"
Sesungguhnya Amanda ingin sekali memaki maki pria di hadapan nya itu,sudah cukup sakit kepala nya kemarin yanh di buat oleh nya, sekarang ia malah memberikan hadiah yang di rasa tidak masuk akal,dan lain dari pada itu, bagaimana jika Daniel mengetahui kedua benda pemberian itu dari seorang pria lajang,tidak ada habis nya si pria tua ini membuat dirinya kesusahan.
"Sudah ku katakan kepadamu,ambil dan terimalah tanpa penolakan"
"Tap.."
"Ambil,atau aku akan membuatkan laporan hasil kerja mu pada Tuan Manager mu bahwa kau bekerja dengan tidak baik, sehingga kau akan di skorsing untuk beberapa beserta dengan SP 2"
Amanda membelalakan bulat mata nya,pria di hadapan nya ini sungguh sungguh menyebalkan,tidak peduli dengan orang lain dan hanya mementingkan dirinya sendiri.
"Tidak,tidak,tidak,baiklah kalau begitu, aku permisi, terimakasih Tuan"
Kemudian dengan hasil yang sangat sia sia, Amanda melangkah meninggalkan ruang HRD dengan kasar,ia bena benar ingin sekali menampar pria itu,tapi apalah daya diri nya hanya sebatas staf biasa.
Beni menyunggingkan senyum smirk nya,saat Amanda hanya dapat pasrah ketika menentang keinginan nya, Beni semakin menggebu untuk selalu membuat Amanda terlibat dengan dirinya,kemudian Beni berfikir bagaimana untuk rencana berikutnya.
Setibanya Amanda di meja kerja Clara segera menghampiri gadis yang sedang merutuk seperti mengutuk buruk seseorang.
"Amanda,ada apa denganmu,kau tampak begitu kesal"
Amanda membuang nafasnya dengan kasar,mata nya memicing kemudian merutuk serapah,Clara hanya membeku mendengar ucapan yang keluar dari mulut Amanda.
"Kau ini ada apa Amanda,pergi tiba tiba kemudian datang tiba tiba pula,lalu kau serapah mengutuk seseorang"
"Dia benar benar membuatku sakit kepala belakangan ini,lalu dia menambah kan kekesalan pula hari ini,dengan mengancam akan melaporkan ku pada Tuan Manager Anton jika aku menolak seluruh pemberian nya,si pria tua dingin itu mengancam ku kalau dia akan membuat laporan kerja ku tidak baik,dan dia memastikan bahwa aku akan mendapatkan skorsing beberapa hari beserta SP 2, apakah dirinya sudah kehilangan akal?"
Lain dari pada yang di duga,Clara justru tertawa mendengar penjelasan Amanda,dengan reflek Amanda melempar gumpalan kertas pada Clara yang tengah terpingkal menertawakan nya.
"Kau ini,suka sekali marah marah belakangan ini,tidak kah kau takut akan keriput sebelum usiamu mengijak 50 tahun"
Wajah Amanda memerah seperti udang rebus,kendati godaan Clara yang di dengar nya,ia pun ikut tertawa mendengar nya membayangkan ucapan Clara
"Haha,baiklah kau memang hebat,dapat merubah mood ku dengan sangat cepat,kau dan Daniel,ahh kalian,aku menyayangi kalian"
Amanda menghamburkan tubuh nya memeluk Clara,di usapnya dengan lembut tubuh Amanda seolah ia dapat memberikan energi baik untuk sahabat nya.
"Sudahlah,terima saja semua ini,ingat perkataanku Amanda,tidak baik mencela seseorang apalagi pada benda tidak bersalah ini"
"Oh iya,aku memiliki firasat kalau Tuan Manager itu...."
Clara kembali menggoda Amanda, menggantung kalimat ucapan nya dan membuat Amanda di hantui rasa penasaran.