Chereads / Long Distance Religionships / Chapter 4 - Pahlawan Yang Sangat Terlambat

Chapter 4 - Pahlawan Yang Sangat Terlambat

Bagai terkena sengatan kilat,tubuh Amanda lemas sampai ke lutut di dapati sang ayah memergoki nya berbincang dengan Daniel, langkah sang ayah semakin dekat dengan kedua nya.

"Lebih baik kau segera pergi Daniel,aku tidak ingin kau dan ayah berseteru malam ini,kumohon"

Daniel mengerti maksud perintah kekasihnya itu bukan tanpa sebab,tapi ia merasa bukan seperti seorang pria sesungguhnya jika ia pergi begitu saja ketika ayah dari wanita yang di cintai nya itu melihat dirinya

"Aku akan tetap disini, menjelaskan semua nya pada ayahmu,tenanglah,semua akan baik baik saja"

Lutut Amanda semakin lemas mendengar ucapan Daniel yang juga bersikukuh untuk menghadapi ayah nya.Amanda sekarang sedang menyiapkan mental menghadapi ke dua orang yang di sayangi nya akan berseteru.

"Laki laki macam apa kau, mengantarkan seorang anak perempuan malam hari"

Suara ayah begitu dingin terdengar namun penuh penekanan,tampak terkuras semua emosi dalam jiwa nya kendati mendapati anak perempuan nya pulang dari bekerja bersama sang kekasih yang sama sekali tidak pernah ia dambakan kehadiran nya.

"Ayah,ku mohon lunak kan lah suara ayah,apa ayah ingin seluruh isi penghuni komplek ini melihat kemarahan ayah"

"Cukup Amanda! kau masih saja melindungi laki laki ini"

"Tapi ayah, Daniel tidak salah,aku yang meminta nya untuk mengajakku pergi setelah pulang kantor,lagi pula ini masih pukul 7 ayah,belum terlalu larut"

Amanda bersikukuh mengambil jalan tengah,tapi yang nampak pada sang ayah adalah Amanda membela juga melindungi Daniel,merasa perseteruan semakin memanas bukan dengan dirinya tapi dengan anak nya sendiri, Daniel pun angkat bicara untuk segera menyelesaikan nya.

"Maaf pakcik,ini murni kesalahan ku yang mengantarkan pulang Amanda sampai malam seperti ini,jangan lagi memarahi putri mu,ia tidak salah"

"Kau tidak perlu banyak bicara seperti seorang pahlawan yang terlambat datang,lebih baik kau pegi dari rumah ku,dan jangan lagi ku mendekati putriku"

"Dan kau Amanda,cepat masuk!"

Dengan tanpa perasaan Tuan Ferdi menarik paksa tangan Amanda yang sedang melakukan pemberontakkan,sedang di satu sisi Daniel menatap pilu adegan yang sedang di hadapan nya.

***

Kediaman Daniel

Setiba nya Daniel di rumah,ia segera membersihkan dirinya,merendam tubuh nya dengan air hangat pada bathtub agar terasa lebih relax selama 15 menit.

Daniel berbaring di atas king bed,mata teduh nya itu menatap langit langit kamarnya,ia tersenyum getir lagi pahit mengingat kejadian saat ia mengantarkan Amanda pulang.

Pikiran nya memutar beberapa kejadian penolakan Tuan Ferdi mengenai hubungan percintaan nya dengan Amanda, Sangat amat jelas terucap bahwa Tuan Ferdi sama sekali tidak menginginkan kehadiran dirinya sejak awal ia tahu bahwa dirinya seorang nonis.

"Lebih baik kalian sudahi saja,dan kalian tidak akan banyak membuang waktu untuk menjaga hubungan tabu ini"

"Sudah ku katakan,jauhi Amanda putri ku,kau telah membuat nya menjadi seorang pembangkang hanya demi melindungi mu"

"Pergilah,kau cari saja wanita yang seiman dengan mu,agar kau tidak begitu membuang waktu menjaga putri ku,ia tetap akan ku nikahkan dengan seorang laki laki yang seiman"

Begitulah kalimat yang terlontar dari mulut Tuan Ferdi, kebenaran nya adalah valid yang di ucapkan oleh Tuan Ferdi,ia pun tidak akan mungkin mengalahkan keimanan nya demi cinta yang benar benar membuat nya begitu pilu,penuh dengan penolakan,terlebih Daniel lahir di Indonesia berdarah batak dengan marga tobing.

Seperti silsilah dalam adat,bahwa jika seorang pria kelahiran batak ia akan menjadi kuat,dan sangat betul pantang menikah dengan seorang gadis yang berasal dari luar kasta dan suku nya,maka tahta sebagai seorang lelaki akan terlengserkan juga ia akan terhapus dari keturunan marga nya itu.

Dirundung ketimbangan yang begitu melelahkan,tanpa tersadar Daniel sudah lelap dalam buai lembut king bed.

***

Pagi hari nya Amanda memilih untuk tidak sarapan bersama di rumah nya,demi menjaga mood agar tetap baik baik saja di pagi hari,sebab Amanda sadar bahwa pekerjaan nya kali ini sangat tidak menyenangkan.

Amanda bergegas menuju ke sebuah minimarket type convenience,begitu lengkap sajian dari makanan khusus breakfast, lunch, snack juga coffee.

Berjalan menuju meja kasir yang di samping nya terdapat display aneka jenis roti fresh,dengan segelas coklat panas di tangan nya yang sudah ia buat terlebih dahulu di mesin otomatis pembuat coffee dan non coffee.

"Nona,berikan aku satu buat croissant dengan very raisin juga keju di dalam nya,dan ini aku juga membawa satu cup hot choco berukuran kecil"

Dengan tangan yang multitasking,Nona pegawai minimarket menginput apa saja yang di pesan oleh Amanda

"Apakah anda ingin dine in atau take away Nona"

"Take away"

Dengan lihai Nona pegawai minimarket itu memasuk kan 2 jenis croissant pesanan Amanda ke dalam paper bag

Setelah melakukan pembayaran, Amanda bergegas kembali menuju kantor,di dapati seseorang yang tidak begitu asing dilihatnya sedang menunggu antrian pembayaran.

"Kau,bukan kah kau calon karyawan baru itu?"

"Benar Miss"

"Ahh,emm,siapa nama kau"

Bersusah payah Aman mengingat nama seseorang yang ia kenali wajah nya dalam baris antrian

"Namaku Wijaya Putra Kusuma"

"Ah,ya,betul sekali,haha sangat susah aku mengingat nama mu"

"Ahaha,di negara ku,nama itu tidaklah susah untuk di ingat Miss"

"ohyah, mungkin aku yang belum terbiasa untuk menyebut nya"

"Mungkin seperti itu Miss"

Dengan tersenyum sedikit canggung Amanda merespond ucapan lawan bicaranya itu yang sedikit menohok.

"Kalau begitu aku permisi untuk lebih dulu pegi karna pekerjaan ku sangat menumpuk"

"Oh iya silahkan Miss,berhati hati lah"

Kemudian Amanda berjalan menuju kantor dengan roti dan juga cokelat panas di tangan nya,duduk dengan begitu santai seraya menikmati sarapan pagi nya itu sebagai awal memperbaiki mood yang sedang berada dalam kondisi yang tidak begitu baik.

Ditengah saat Amanda sedang menikmati croissant kesukaan nya sembil menyesap coklat panas,tiba tiba saja seseorang tanpa berkata satu patah kalimat pun meletakan totebag dari kertas ramah lingkungan dengan label cafe ternama lagi terkenal mahal, Amanda mendongakan kepala nya sedetik kemudian terkejut kendati ia dapati seseorang yang meletakan tas kertas itu, Amanda memicingkan mata nya menatap seseorang dihadapan nya berdiri tegap beserta wajah dingin dan angkuh itu.

"Tuan manager"

"Ambil lah tas kertas ini,di dalam nya sudah ada beberapa menu breakfast di lengkapi dengan air mineral agar semua ternetralisit dengan baik setelah kau menyantap nya"

Amanda memandang tubuh pria menyebalkan itu perlahan menghilang memasuki lorong menuju ruang kerja nya,di sisi kejauhan Clara berjalan mendekati sahabat nya untuk meminta penjelasan atas apa yang ia saksikan tadi.

"Apakah dia memberi mu paket untuk sarapan pagi ini?"

"Kau ini ada apa Clara?baru saja datang sudah mengintrogasi"

"Hmm,aku sudah memperhatikan seluruh kejadian tadi,bahkan aku tidak sengaja bertemu dengan tuan tampan itu di sebuah coffee shop sedang memilah beberapa menu sarapan pagi,rupa nya ia membeli nya untuk mu"

Amanda menghela nafas panjang,kemudian di hempaskan dengan kasar,ia merasa begitu aneh dengan pria tua yang belum juga menikah,bahkan memiliki kekasih.

"Ya,si tuan kesukaan mu itu meletakan tas kertas ini di atas meja ku tanpa izin,lalu dia hanya menjelaskan isi nya saja,kemudian pergi menuju ruang kerja nya tanpa berkata apapun"

"Apakah kalian memiliki hubungan khusus selain rekan bekerja?"

Clara begitu mengintimidasi Amanda, mendekat kan wajah nya dengan wajah Amanda dengan mata yang memicing penuh curiga

"Huh,kau ini bodoh atau pikun? aku sudah memiliki Daniel sejak 2 tahun lalu, bagaimana mungkin aku memiliki hubungan dengan si tuan yang tidak memiliki perasaan itu"

Amanda merutuk kesal ketika Clara mencurigai dirinya memiliki hubungan khusus dengan pria tua dingin itu.

"Hey, bagaimana kau berkata si pria tua itu tidak memiliki perasaan?terbukti dia memberikan mu satu tas berisi paket sarapan pagi,dasar bodoh"

"Terserah kau saja Clara,kau selalu membela nya,kalu begitu kau pilih lah salah satu dari menu di dalam nya untuk mu sarapan,ini terlalu berlebih untukku,sebab aku sudah membeli 2 buah croissant juga segelas coklat panas"

"Sungguhan?aku boleh mengambil satu dari paket sarapan pagi ini"

"Untukmu sahabat ku yang terkadang menyenangkan juga menyebalkan,aku persilahkan"

"Ahh,kau ini ingin memujiku atau ingin menghujat ku Amanda"

"Haha, sudahlah cepat ambil,lagi pula jika ia membeli kan ku sarapan sungguh sangat terlambat,aku sudah menghabiskan 2 buah croissant juga coklat panas,jika ia adalah seorang pahlawan maka sungguh sangat terlambat menolong"

Clara membelalakan mata nya mendengar rutukan Amanda,sunggu sangat mengejutkan berani sekali dirinya mengutuk Tuan Manager tampan itu dengan sebutan pahlawan yang terlambat.

"Ucapan mu begitu menohok,sebaik nya kau tidak lagi mengucapkan nya,juga jangan terlalu membenci nya, bagaimana jika nanti nya kau akan jatuh hati dengan nya"

Tak kalah terkejut nya dengan Clara yang mendengar kutukan Amanda untuk si pria tua dingin itu, Amanda menghentak kesal jari nya di atas meja mengusir sahabat nya untuk segera meninggalkan meja kerja nya itu.