Chereads / I need love / Chapter 40 - 40. Mencari tahu

Chapter 40 - 40. Mencari tahu

Pagi-pagi sekali....

Kediaman Mia

Ia sedang sibuk bersiap-siap.

Waktu menunjukan pukul 05.30 ketika ia memasuki mobilnya. Hari ini ia berangkat lebih awal dari biasanya. Ia melaju mobilnya menuju perusahaan Alqi.

Karena masih pagi ia tidak terjebak macet. Ia cukup memakan waktu tiga puluh menit.

Sesampai dikantornya ia bergegas memasuki kantor. Kantor masih terlihat sepi karena baru pukul 06.00 pagi.

Ia datang pagi hari ini karena memiliki satu niat. Ia punya sebuah rencana. Ia tahu pagi ini pekerja masih sangat sepi. Ia ingin mencari sesuatu untuk menghancurkan Rea.

"Jika aku bisa membuat sesuatu yang membuat Alqi marah maka dia akan menceraikan Rea dan ia memiliki kesempatan untuk mendapatkan Alqi" Gumam Mia.

Ia memasuki lift menuju ruangan Rea. Didepan ruangan Rea ia mencoba membuka pintu.

clekk

pintu pun terbuka. Dengan hati-hati ia masuk ke ruangan Rea. Ia menutupnya. Ia mulai mencari dokumen pekerjaan Rea. Banyak laci yang terkunci rupanya. Ia berusaha mencari-cari. Ia mengecek satu persatu dokumen tapi ia belum menemukan dokumen yang cocok.

Hampir satu jam ia membaca dokumen sekaligus berpikir apa yang akan ia buat selanjutnya.

Ia melihat jam sudah pukul 06.55

Sebentar lagi presdir dan istrinya datang. Biasanya Alqi akan datang pada pukul 7 pagi.

Mia mendesus kesal, ia belum menemukan apa pun. Ia keluar ruangan.

Ia menatap pintu ruangan itu.

"aku belum dapat apa pun, sial" gumamnya lalu pergi.

Ia menuju mejanya. sudah sepuluh menit ia duduk di situ tapi tidak ada tanda-tanda presdir dan istrinya datang.

Mia sedikit penasaran. Ia berjalan menuju meja staf. ia bertanya pada staf kantor.

"permisi, apa tuan Alqi belum datang?" tanyanya

"belum nona, tuan Vino bilang tuan Alqi akan datang terlambat pagi ini" jawab staf itu.

"oh" Mia tersenyum senang.

"apa anda ada urusan dengan tuan Alqi?" tanya staf itu.

"tidak, hanya ingin melapor kerja" jawab Mia asal.

Ia segera pergi kemeja nya. sedikit berpikir.

tuan Alqi akan datang terlambat. masih ada waktu untuk mencari dokumen penting di ruangan Rea. baiklah, ayo kita cari lagi.

Mia pergi lagi keruangan Rea. Ia mencari lagi dan lagi.

Ia asik mencari sampai-sampai ia lupa waktu. Ia melihat jam...sebentar lagi begitu yang ia pikirkan.

Ia membuka satu laci yang tersisa. ada satu dokumen di situ. ini dokumen untuk melaporkan kerja klien baru-baru ini. Ini ide bagus.

"aku bisa menghilangkannya sehingga tuan Alqi akan bingung mencari dan akan menyalahkan Rea" gumam Mia.

Baru saja hendak keluar ruangan tanpa ia sadari ada yang membuka pintu

clekk

Mia sangat terkejut ternyata yang membuka pintu adalah Vino di ikuti Alqi dan Rea dibelakang.

Mia sangat kaget. Ia melihat Vino memandangnya dengan kecurigaan, Alqi tampak marah ada seseorang di ruangannya dan Rea tampak melongo melihat siapa di dalam. Setelah melihat Mia, Rea tampak bingung.

Rea maju, berdiri disebelah Vino ingin melihat lebih jelas apa yang terjadi.

Tampak Mia sudah sangat ketakutan dan bingung. Mukanya pias.

Apa yang sebenarnya terjadi?

"kenapa kamu disini?" tanya Vino dingin. Vino yang dikenal ramah dan murah senyum ini ternyata bisa dingin juga.

Rea memandang Vino sekilas. memastikan bahwa itu benar adanya.

Mia malah tertunduk. bingung mau jawab apa. ia sedang berpikir alasan apa yang ingin ia buat sekarang.

"apa yang kamu lakukan kesini" tanya Alqi tidak sabar. suara kejamnya muncul. Ia bisa saja membunuh orang jika ia sedang marah.

Alqi mendekat pada Mia. di ikuti Vino dan Rea.

"aku bertanya padamu, jangan buat aku mengulang pertanyaan ku atau kau akan tau akibatnya" Ancam Alqi.

"sa-saya sedang mencari dokumen tu-tuan" jawab Mia takut-takut.

Vino langsung merampas dokumen itu.

"bukankah ini dokumen mengenai klien baru hari ini, kenapa anda mengambilnya?" tanya Vino dingin. sikap ramahnya sudah hilang.

"sa-saya ingin mengecek dokumen untuk hari ini tuan, sa-saya takut ada yang kurang, bukankah hari ini ada klien besar" jawab Mia beralasan.

Rea sangat curiga dan tidak nyaman dengan Mia. Ia teringat bahwa Mia menyukai Alqi. timbul niat jahat dihatinya.

"Sayang suruh dia keluar, aku mau duduk" ujar Alexsa bergelayut manja di lengan Alqi.

Ia melihat Mia tampak marah. Rea semakin senang.

"Buruan sayang, suruh dia keluar" ujar Rea semakin manja. Ia lalu memeluk Alqi manja. Tangannya bergelayut dileher Alqi. ia menyatukan hidungnya dengan hidung Alqi lalu tertawa manja.

Rea melihat wajah Mia muak. Tanpa diminta Mia meninggalkan ruangan itu.

Rea tersenyum puas.

Rasakan itu.

Rea tidak sadar bahwa sedari tadi Alqi begitu senang Rea bersikap sedemikian manja padanya.

"sudah aku kerja dulu ya" ujar Rea.

"kamu yakin tidak mau duduk di ruangan ku?" tanya Alqi.

"iya, nanti saja aku kesana" berusaha membujuk Alqi.

"baiklah sayang" Alqi dan Vino keluar.

Rea melihat ruangannya dengan seksama setelah Alqi keluar.

Ruangan itu tampak sedikit berserak.

Apa yang dilakukan Mia. Apakah dia benar-benar hanya mengecek dokumen itu. Tapi untuk apa juga, itu kan bukan tugasnya. biarkan sajalah.

Sementara di ruangan Alqi...

"ada jadwal apa hari ini?" tanya Alqi pada Vino. Alqi duduk menyandar di kursinya.

"Rapat dengan klien baru tuan"

"lagi?"

"Ada permintaan dari tuan Dafa, ia ingin mengajukan kontrak kerja sama tuan"

Alqi tampak berpikir sejenak. Sebenarnya ia muak melihat wajah Dafa pria genit itu. Ia ingat waktu pertemuan dengan Dafa. Waktu itu ia membawa Rea sebagai sekretarisnya. Tapi melihat Dafa begitu genit melihat Rea ia membatalkan kerja samanya dan sekarang pria itu mulai lagi. Ia ingin langsung menolak, tapi ia bisa memarkan pada Dafa bahwa sekretaris cantiknya ini sekarang jadi istrinya.

"buat perjanjian makan siang dengannya hari ini"

"anda yakin tuan muda?"tanya Vino tidak yakin. Ia kira tuan mudanya ini sangat marah melihat tingkah genit Dafa.

"iya, aku yakin" jawab Alqi mantap. Ia menyeringai.

"baiklah tuan" Jawab Vino.

sepertinya tuan muda punya rencana.

Siang ini setelah rapat dengan klien baru Alqi mengajak Rea pergi.

"Kita mau kemana?" tanya Rea dalam perjalanan.

"bertemu klien. dia bilang mau menganjurkan kontrak kerja sama" jawab Alqi datar. Ia tidak sabar memarkan pada Dafa bahwa Rea adalah istrinya sekarang.

Dulu ia sangat geram melihat tingkah genit pria itu. Pria yang tidak tau malu itu.

Sesampai disebuah restoran mewah Alqi masuk ke ruangan pribadi. Ia menggenggam erat tangan Rea seperti menunjukan itu adalah miliknya.

Saat masuk sudah ada Dafa di situ. Dafa berdiri ketika melihat siapa yang datang. Dafa melihat Alqi memegang tangan Rea.

Dafa menjabat tangan Vino dan Alqi. Lalu ia tersenyum pada Rea. Alqi spontan memeluk pinggang Rea seperti takut pria didepannya ini akan mengambil istrinya.

Terlihat wajah kaget Dafa ketika melihat Alqi memeluk Rea.

Rupanya kau masih berharap dengannya ya.