"Rea, aku hamil anak Kevin" ucap Salma yang membuat Rea seakan tersambar petir di siang bolong.
Rea menatap Salma dengan tatapan tidak percaya.
"apa yang kamu katakan Salma, kamu sedang bercanda kan??" mencengkam lengan Salma kuat
Salma hanya mengangguk dan melihat Kevin.
Rea mengikuti gerak mata Salma. Ia ikut memandang Kevin.
"Kevin, apakah benar yang di ucapkan Salma?" Ucap Rea menatap lekat Kevin.
Kevin menundukkan kepalanya dan diam seribu bahasa.
Sikap Kevin itu sudah menjawab semua pertanyaan Rea.
Rea langsung berlari meninggalkan Kevin dan Salma.
"Rea" kevin berlari mengejar Rea.
Ia berhasil mengejar Rea. menangkap tangan gadis yang sedang menangis itu.
"Rea aku akan jelasin"
Rea hanya diam menunggu Kevin melanjutkan kata kata nya.
Kevin menceritakan kejadian malam itu. mulai dari pulang mengantarkan Rea.
Rea mendengar itu dengan hati yang panas. Ada sedikit penyesalan di hati nya.
kalau aku tidak memaksa Kevin buat menemui Salma semua ini tidak akan terjadi. tapi tetap saja kalau Kevin benar benar mencintainya ia tidak akan melakukan itu.
Begitulah hati Rea berperang.
"aku gak nyangka vin" ucap Rea sambil terisak
"Sayang, aku tidak sengaja melakukan itu, bukan maksud ku untuk mengkhianatimu" mengusap pipi Rea yang basah
Rea menepiskan tangan Kevin.
"jangan panggil aku sayang, aku bukan siapa siapa mu lagi"
"Rea, kita belum mengakhiri hubungan kita, aku masih mencintai mu Rea"
"setelah kamu menghamili Salma kamu masih bisa bilang kita ada hubungan" marah
"Rea aku tidak sengaja" mencoba merayu
"jadi kalau kamu gak sengaja kita masih ada hubungan?" marah yang sudah menggebu gebu
"Rea bukan begitu maksud aku, aku cinta sama kamu Rea"berusaha memegang tangan Rea.
Rea menepis tangan nya
"kalau kamu cinta kamu gak mungkin lakuin ini vin, mending sekarang kamu pergi sana, Salma udah nungguin kamu" pura pura kuat lalu pergi begitu saja meninggalkan Kevin.
Kevin hendak mengejar Rea tapi Salma memanggil dan menahannya.
🌷__________________________________🌷
Rea pulang ke rumah dengan keadaan yang begitu hancur. rambut nya acak acak kan, pakaian nya berantakan, mata nya sembab. Sepanjang perjalanan pulang ia menangis. Sedang memikirkan nasib nya.
bagaimana Kevin bisa lakuin ini. Padahal dia adalah cinta pertama ku dan mungkin akan menjadi cinta terakhir ku. Tapi Salma menghancurkan segalanya.
hei, kenapa menyalahkan Salma dia adalah korban. Ini adalah salah ku karena memaksa menemui Salma malam itu.
Sial, ini bukan ku, ini salah Kevin dia tidak seharusnya tidak melakukan itu.
Hati nya mulai berperang. Dan ia menangis lagi dan lagi.
Sampai akhir nya ia tertidur pulas
🌷________________________________🌷
Beberapa hari kemudian dengan tidak tahu malu nya Salma datang ke rumah Rea mengantarkan surat undangan pernikahannya. Salma bahkan tersenyum saat Rea membuka pintu untuk nya
Dasar tidak tau malu
"Rea kamu harus datang ya, bagaimana pun kamu pernah mengisi hari hari indah bersama Kevin, Kevin juga yang menyuruh aku untuk mengundang mu. Kamu pasti datang kan?"
"iya, aku akan datang" Rea menjawab lesu
"Terima kasih kamu sudah ada di samping Kevin selama ini. Kamu tidak perlu khawatir aku akan menggantikan mu, merawat dan selalu mendukung Kevin, karena sebentar lagi dia adalah suami ku"
Hei, apa kau tidak punya malu. sudah mengambil pria ku kau bahkan membanggakan itu.
lagi pula kenapa juga Lelaki brengs*k itu mengundang ku. Kalian berdua memang tidak punya hati.
"iya" hanya itu jawaban Rea. Ia berusaha tersenyum di hadapan Rea agar terlihat kuat.
Sepulang nya Salma ia menangis sejadi jadi nya. mengumpat dan memaki Kevin
"aku benci Kevin" Ia berteriak sekuat tenaga. meluapkan amarahnya, menembus emosi nya
🌷__________________________________🌷
Di hari pernikahan Kevin
Rea benar benar datang. Ia terlihat cantik.
Terlihat mata sembabnya.
Ia naik ke pelaminan untuk menyalami mempelai dan memberi ucapan selamat. Ia melihat senyum bahagia Salma.
Sementara Kevin terkejut melihat Rea.
kenapa Rea bisa ada di sini. begitu lah arti keterkejutan nya.
"selamat Salma, semoga kalian bahagia" sambil berjabat tangan dengan Salma
"terima kasih Rea, kau adalah wanita yang sangat baik, semoga kau menemukan jodoh yang baik" sambil tersenyum
Sial, kenapa mudah sekali mengatakan tentang jodoh padahal kau sudah mengambil pria ku
Rea hanya tersenyum dan pergi. Ia bahkan melewati Kevin. Kevin menatap Rea yang pergi dengan tatapan nanar.
aku ingin berteriak disini menangisi nasib ku
begitu lah arti tatapan nanar Kevin.
ya tuhan mengapa aku harus kehilangan orang yang aku cintai.
🌷_____________________________________🌷
Rea pulang dengan ribuan air mata tentunya. Tidak sanggup melihat pria yang ia cintai bersanding dengan perempuan lain.
kenapa aku datang sih. Aku bahkan tersenyum di hadapan Salma. Dan perempuan itu sungguh tidak punya malu. Tapi ini bukan salahnya, ini salah Kevin, dan sedikit salahku.
Tapi kalau aku tidak datang aku bahkan akan terlihat sangat pengecut.
Begitulah hatinya berperang dalam perjalanan pulang.
🌷_____________________________________🌷
setelah pernikahan itu Rea tidak keluar kamarnya. Ia hanya keluar untuk makan dan langsung masuk lagi.
Ibunya tentu sangat khawatir melihat sikap anaknya. Tapi ia sangat paham bahwa anak bungsunya itu sangat terpukul.
🌷_______________________________________🌷
Seminggu kemudian Rea sudah kembali beraktifitas seperti biasanya.
Luka di hatinya memang belum pulih tapi ia harus berusaha memulihkan hatinya yang terluka.