Chereads / I need love / Chapter 14 - 14. seharian bersama tuan Alqi (part 2)

Chapter 14 - 14. seharian bersama tuan Alqi (part 2)

Rapat hari ini berjalan dengan sangat baik. Mood Alqi benar-benar baik. Ia bahkan bisa menyelesaikan rapatnya dengan cepat dan sangat memuaskan.

Vino tersenyum melihat keahlian bosnya ketika rapat.

kau hebat tuan muda. aku bangga padamu.

begitulah arti senyuman Vino

Seperti janjinya kemarin. Ia akan mengajak Rea belanja jika urusan kerja sudah siap.

"Vino kamu pulang duluan pakai taksi ya"

"baik tuan" tanpa bertanya kenapa langsung menjalankan perintah.

kini malah Rea yang penasaran setengah mati

"kenapa?" tanyanya tanpa tau malu

"tentu saja aku akan menepati janji ku padamu, mengajakmu belanja" senyum lebar secerah mentari.

"ayo naik mobil" lanjutnya lagi tanpa memberi peluang Rea berbicara.

Rea hanya mengikutinya.

Rea sudah ingin membuka pintu mobil bagian belakang.

"tidak Rea, kau duduk didepan. disebelah ku"

"maaf tuan, itu kemungkinan akan terlihat tidak sopan"

"tidak. duduk depan atau kau akan aku pecat" mengancam

"tidak tuan, jangan pecat saya. saya akan duduk didepan

"bagus" tersenyum senang.

kenapa kamu manis sekali jika takut

didalam perjalanan Rea hanya melihat pemandangan sekeliling.

Tempat yang padat dengan gedung-gedung yang menjulang tinggi. Semua gedung seakan berlomba untuk menggapai awan di langit.

ayolah Rea apa yang kau lihat. Lihatlah aku disini

"Rea" panggilnya karena jengah Rea hanya melihat ke luar.

"iya tuan"

"sekarang jangan panggil aku tuan, aku adalah teman mu sekarang, teman yang akan menemanimu belanja. atau anggap saja ini kencan pertama kita" tanpa merasa aneh dengan ucapannya

Rea terkejut.

Bagaimana aku menganggap ini kencan tuan. Sedangkan anda adalah bos ku

"baik tuan, eeh maaf. maksudku baik Alqi"

"bagus" tersenyum bangga

Mereka berdua pergi ke mall terbesar di kota itu.

Mereka bak sepasang kekasih. terlihat begitu serasi. Tidak akan ada yang menyangka bahwa mereka adalah Bos dan sekretarisnya.

Mereka masuk ke mall dengan bergandengan tangan. Awalnya Rea cukup canggung tapi lama kelamaan ia terbiasa.

"Rea ayo kita ke beli baju"

Rea hanya mengikuti. sepanjang perjalanan ke mall tangan mereka tidak lepas.

"ayo Rea pilih baju mana yang kamu suka"

Rea memilih pakaian yang beli.

Ia mencoba beberapa pakaian dan Alqi yang menilainya.

"tidak, itu terlalu terbuka" melihat Rea keluar dengan dress merah muda.

Dengan cemberut Rea masuk lagi keruang ganti. Alqi hanya tertawa melihatnya.

"ini" menunjukkan baju yang kesekian kalinya.

kali ini dress berwarna merah dibawah lutut, dengan pita besar dibelakangnya. tidak terlalu mencolok. sangat bagus dikulitnya.

"waw" sambil menautkan jari jempot dan jari telunjuk membentuk huruf O.

mereka lalu membeli baju itu 3 baju lainnya. Alqi juga membeli bingkisan untuk ibu dan kakak Rea.

Mereka lalu membeli perhiasan.

Banyak sekali yang Alqi belikan untuk Rea.

Mereka lalu keluar mall. masih dengan berpegangan tangan.

menuju parkir dan memasuki mobil.

setelah memasuki mobil Alqi baru melepaskan genggamannya.

Mobil lalu berjalan dengan kecepatan sedang.

ini bukan jalan pulang. lalu tuan Alqi mau mengajakku kemana?

"kita mau kemana tuan?" bertanya karena sangat penasaran.

Dia tidak akan menjual ku kan karena aku sudah belanja sangat banyak.

begitu pikiran bodohnya.

"kenapa kau memanggilku tuan?, aku sudah melarang mu kan?"

bagaimana kau selalu ingat itu tuan. dan aku kenapa selalu lupa

"maaf Alqi"

pertanyaannya belum dijawab. Tapi perasaan penasarannya menguap sudah

sudahlah. toh nanti aku juga tau.

Mereka berhenti disebuah restoran mewah. lebih tepatnya sangat mewah.

Mereka berdua masuk.

dan tanpa diduga Rea mereka disambut oleh dua orang pelayan.

Kedua pelayan itu menganggukkan kepalanya sopan dan mempersilakan Rea dan Alqi masuk.

"silakan tuan" ucap salah satu dari dua pelayan tadi.

Alqi hanya menganggukkan kepala

"ikuti saya tuan, nona" ucapnya lagi.

Pelayan itu lalu mengajak Rea dan Alqi ke suatu ruangan. sedangkan pelayan satunya lagi pergi kembali pada pekerjaannya.

Rea terkejut.

kenapa dibawa keruang pribadi. kenapa tidak makan seperti biasa.

Rea mengikuti Alqi masuk keruangan itu dengan bingung.

Mereka duduk berhadapan.

Mereka memesan pesanan sesuai selera.

Pelayan lalu mencatat menu makanan yang mereka pesan. lalu pergi keluar.

Setelah pelayan pergi Rea bertanya. ia sangat penasaran. jika ia tidak bertanya mungkin ia akan mati karena penasarannya.

"Alqi"

"hem"

"kenapa kita makan di ruangan pribadi seperti ini. kenapa tidak diluar seperti yang lainnya?"

"aku tidak mau" santai

"ya sudah kalau begitu" cemberut. tidak puas dengan jawaban Alqi.

"kenapa? apa kau tidak suka?"

"Ah tidak tuan" kecewa

"tidak?" mengernyitkan dahi. karena ia tau Rea mulai kecewa dengan jawabannya. Tapi ia suka melihat wajah cemberut Rea.

mengangguk. Lalu berpaling melihat kearah lain. menyembunyikan wajah kecewanya.

tidak perlu kecewa Rea. Turuti saja kemauannya. toh dia juga yang bayar.

"aku bahkan melihat raut kecewa di wajahmu"

eeh. dia tau. apa sangat terlihat

"Ah tidak Alqi. aku senang." tersenyum membuang wajah kecewanya.

"oke baiklah"

pesanan pun datang. Mereka lalu menyantap makanan mereka masing-masing.

"Rea apa aku boleh bertanya?" memecah keheningan

"tentu saja"

"apa kau akan marah jika kau bertanya?"

"haha tidak. kenapa apa harus marah"

"jika pertanyaan ku membuat mu marah apa kau tetap akan marah?" serius

Rea melihat tuannya mulai serius.

"tidak. aku tidak akan marah. katakan" tersenyum

berusaha meyakinkan

"apa sampai sekarang kau masih tidak bisa melupakan Kevin"

kenapa Anda bertanya seperti itu tuan. aku hati ini sudah bersenang-senang untuk melupakannya. dan kenapa kau bertanya.

Ia sudah janji tidak marah. Jadi ia tidak marah.

"Tuan, jika aku tidak bisa menjawab apakah tuan akan marah?".

"hmm tidak" tersenyum. sedikit kecewa.

itu sudah menjawab pertanyaanku Rea.

Rea tau tuannya kecewa. ia hanya tertunduk diam. tidak berani menatap tuannya.

maaf tuan. aku tidak bisa menjawab sekarang. aku bahkan tidak tau dengan hatiku. Rea

apakah aku harus mengatakannya sekarang. bahwa aku mencintaimu. tapi dia bahkan belum bisa melupakan Kevin. apa dia akan menerima cinta ku. Alqi