Malam ini Rea dan Ibunya sibuk membuat makanan untuk kedatangan keluarga Alqi.
Retha juga membantu dengan hati yang iri pastinya.
Rea tuh beruntung banget ya. gue aja gak seberuntung itu. kenapa gak gue aja gitu yang dilamar Alqi. batin Retha.
Semua telah dipersiapkan dengan baik. Mulai dari makanan. Rea bersama ibu dan kakaknya membuat banyak kue. Rea merapikan rumah.
Malam ini ia berdandan lebih cantik. Ia ingin terlihat cantik malam ini. Ia memakai dress sopan.
"Walau pernikahan ini aku lakukan karena terpaksa tapi setidaknya aku harus terlihat menarik nanti. Karena nanti pasti ada orang tuanya Alqi" gumam Rea sendirian di kamarnya
Sekitar jam 19.00 wib sebuah mobil memasuki halaman rumah Rea. Itu adalah mobil Alqi. Alqi datang bersama keluarganya.
Rea sendiri yang membukakan pintu. Ia melihat 5 orang berjalan ke rumahnya.
Rea tidak tau siapa saja itu. Rea melihat seorang perempuan bergandengan dengan Alqi. perempuan itu cantik dan sangat manis.
Itu siapa ya. kok nempel banget sama Alqi. ih aku kok jadi gini sih. Pernikahan ini hanya terpaksa Rea, berhenti berpikir yang tidak-tidak. eh tapi kan Alqi bilang dia cinta sama aku. atau dia cuma bohong ya.
"Rea" panggil Alqi yang melihat Rea melamun.
"eh iy iya" gelagapan. Ia langsung menyalami seluruh keluarga Alqi.
"ayo silakan masuk" ucapnya setelah selesai bersalaman.
Keluarga Alqi masuk ke rumah Rea. seorang perempuan yang lihat Rea tadi masih menempel pada Alqi. duduk disebelah Alqi.
Tiba-tiba ibu dan Retha keluar menuju ruang tamu tempat keluarga Alqi dan membawa makanan dan minuman tentunya.
Rea duduk dihadapan Alqi. ibunya disebelah Rea. Retha ada di kursi lain.
"Rea perkenalkan ini Papa aku, Mama aku, dan kakek aku" ucap Alqi membuka pembicaraan sambil menunjuk orang yang disebut.
"dan ini adik aku" tambahnya lagi sambil menunjuk Alexsa disebelahnya.
ohh jadi itu adiknya Alqi.
"iya" jawab Rea mengangguk dan tersenyum
"Pa, Ma, kek dan adikku tersayang ini adalah Rea, calon istriku" ucap Alqi sambil memandang Rea. Rea hanya menunduk malu.
"Iya om, tante, kakek" Jawab Rea sopan.
"ini ibu aku, dan ini kakak aku" ucapnya memperkenalkan kepada keluarga Alqi.
Semua keluarga Alqi senang berkenalan dengan Rea dan keluarganya. kecuali Mamanya. Mamanya terlihat tidak senang melihat Rea.
Perempuan biasa saja seperti ini yang akan dijadikan istri. Apa istimewanya perempuan ini. Dasar anak keras kepala kenapa tidak pilih anak konglomerat saja.
"Wah calon menantu Papa cantik sekali ya" ujar papanya Alqi.
Rea hanya tersenyum dan menunduk malu.
"oh iya ini saya mau tanya ayahnya Rea mana?" tanya kakeknya
"Ayah Rea sudah meninggal 8 tahun yang lalu" jawab ibu Rea.
"oh" ucap keluarga Alqi bersamaan.
"ya sudah begini saya sebagai Ayah Alqi mewakili keluarga besar bahwa tujuan kami disini ingin melamar anak ibu Rea. saya rasa ibu pasti sudah tau" ucap Papanya Alqi.
"iya pak saya sudah tau, nak Alqi sudah memberi tau saya" jawab ibunya.
"Karena Alqi ingin pernikahan digelar secepat mungkin jadi saya putuskan malam ini sebagai malam tunangan anak ibu dan anak saya. bagaimana bu?"
"iya pak, saya terserah keluarga bapak saja"
"Kalau begitu ini saja bawa cincin sebagai tanda pertunangan" ucap Alqi mengeluarkan cincin.
"Ayo Alqi pakaikan cincinnya dijari Rea" ujar kakeknya.
Alqi lalu berdiri menuju kursi Rea. Ibu Rea beranjak duduk ditempat Retha dan mempersilakan Alqi duduk di samping Rea.
Alqi lalu memasangkan cincin itu dijari manis Rea. Sedikit kebesaran.
"oh maaf cincinnya agak kebesaran" ucap Alqi
"ah tidak apa-apa. hanya sedikit" jawab Rea.
"baiklah rencananya kami akan mengadakan akad nikah dan pesta pernikahan dihari yang sama yaitu minggu depan. Tepat dihari minggu, 8 hari lagi ya" ucap ayah Alqi.
"Apakah tidak terlalu cepat" ucap Ibu Rea kaget mendengar pernikahan akan secepat itu.
"tidak apa-apa. lebih cepat lebih baik" jawab kakeknya yang merasa sangat senang melihat cucunya akan menikah.
"baiklah kalau begitu" jawab ibu Rea.
"Rea, besok kamu pergi memilih gaun pernikahan bersama Mamaku ya, aku sedikit sibuk besok karena ada meeting" ucap Alqi
"tidak. besok mama ada urusan jadi tidak bisa menemani Rea" Mamanya yang sedari tadi diam langsung angkat bicara. sebenarnya besok ia tidak ada kegiatan. cuma ia tidak mau menemani Rea. Ia tidak suka pada calon menantu tidak sederajat dimatanya itu.
"tidak apa-apa kak. besok aku tidak ada jadwal kuliah. jadi biar aku saja yang menemani calon kakak ipar" ucap Alexsa tersenyum.
"baiklah. besok kamu pergi sama adikku ya"
Rea hanya mengangguk dan tersenyum
"ayo silakan makanannya dimakan" ucap ibu Rea.
"ah iya kita sibuk bicara sampai melupakan makanan yang ada didepan mata" ucap Papa Alqi membuat semua orang ketawa. kecuali mama Alqi. Ia sama sekali tidak menikmati malam itu. berbeda dengan yang lainnya.
Mereka lalu makan makanan yang sudah disiapkan oleh Rea dan ibunya.
Mereka makan sambil mengobrol. Setelah itu mereka sekeluarga pamit pulang.