Chereads / I need love / Chapter 16 - 16. aku ternodai (part 2)

Chapter 16 - 16. aku ternodai (part 2)

Bibir Alqi turun ke bawah. Ia melihat gunung kembar yang membuatnya semakin menggila.

Ia menenggelamkan wajahnya situ.

Ia mencium dan mengecup gunung kembar itu. Rea mengerang. Hatinya menolak tapi tidak dengan tubuhnya. Tubuhnya menerima dengan baik.

"lepaskan aku"teriaknya

"tuan, lepaskan aku, ku mohon tuan, tolong aku, lepaskan aku" menangis

"lepaskan aku" lirih. Ia sudah punya tenaga untuk melawan.

Sekarang ia hanya bisa pasrah dan menangis

Setelah puas bermain-main dengan gunung kembarnya. Ia turun kebawah.

Ia mulai menjalankan aksinya.

Ia memasukkan kejantanannya ke kewanitaan Rea. Sangat sempit.

Rea mengerang. ia menahan sakit sambil menangis. Alqi menghentakkan lebih kuat lagi. Kejantanannya masuk ke kewanitaan Rea. Ia menjerit kesakitan.

Tapi membuat Alqi semakin menggila.

Ia terus melancarkan aksinya. Tidak peduli pada Rea yang kesakitan.

Diluar malam semakin dingin.

Dua manusia yang telah bercinta ini tengah tertidur lelap di bawah selimut.

🌷________________________________________🌷

Matahari bersinar terang.

cahayanya mengintip dari balik jendela.

menandakan waktu sudah pagi.

Rea terbangun dari tidurnya.

badannya terasa sakit. tulangnya remuk-remuk.

Ia mengerjapkan matanya. Melihat tubuhnya. tidak ada sehelai benang pun yang melekat ditubuhnya, kecuali selimut yang membalut tubuh polosnya. ada beberapa bekas merah ditubuhnya. Ia tersadar yang terjadi semalam.

Ia membelalakkan matanya. kaget. lalu menangis.

Ia menangis terisak-isak. sambil memegang selimut menutupi tubuhnya.

Sementara itu Alqi yang masih terlelap mendengar lirih suara tangisan itu.

Ia bangun dari tidurnya, melihat Rea disebelahnya sedang menangis sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.

oh tuhan. apa yang aku lakukan. aku bahkan tidak bisa menahan nafsuku.

"Rea" pelan. penuh penyesalan.

"kamu jahat" berteriak. mengeluarkan emosinya.

"Rea dengarkan aku dulu" memohon

"kamu jahat. kamu laki-laki bajing*n. kamu bodoh. kamu gila. aku benci kamu" berteriak sambil memukul-mukul dada bidang Alqi.

Alqi hanya bisa diam mendengar makian Rea.

Ia terima itu semua. Ia yang salah. untuk itu dia diam.

"Rea aku minta maaf, aku salah, aku minta maaf" berusaha menyentuh bahu Rea. Tapi dengan cepat di tepis oleh Rea.

Rea memandang Alqi tajam. seperti mau membunuh pria itu.

"aku benci kamu, kenapa kamu lakuin ini ke aku, aku benci" lirih. Ia lelah berteriak. memukul dada Alqi pelan. kehabisan tenaga.

Alqi memeluk Rea. berusaha menenangkan.

Terdengar isakkan Rea dalam pelukan Alqi

"Rea aku akan tanggung jawab. aku akan menikahkan kamu. aku janji Rea. aku tidak akan meninggalkan mu atau membuang mu begitu saja"

Rea melepaskan pelukannya. melihat Alqi.

seperti berkata apa yang dia katakan

"benarkah?" mulai berhenti menangis

"iya Rea. Kita akan menikah. aku kan menikahkan mu"

"kenapa" berusaha untuk lebih yakin. karena menurutnya derajatnya sangat jauh dengan Alqi. Dia pikir Alqi sebagai bos tidak akan menikahinya. Ia pikir Alqi akan memberinya uang banyak. untuk membayar keperawanannya. Ternyata ia salah menilai. Alqi tidak seperti itu. Ia tidak membayarnya. Ia bahkan akan menikahkan nya.

Tapi sejujurnya Rea sendiri belum siap untuk menikah.

"kenapa, kenapa kau mau menikahi ku?" bertanya lagi karena Alqi hanya diam

"karena..." ragu

"apa" tidak sabar

"aku mencintaimu. sangat. lebih dari apa pun. bahkan dunia seisinya. Tapi bisakah kau juga mencintaiku? menganggap aku orang yang diciptakan tuhan untuk ku. aku berpikir akan berlutut di kaki mu jika kau menolak ku.

Tapi aku tau satu hal aku tidak bisa memaksa kehendak ku karena ini tentang hati" ucap Alqi dengan tulus. ia mengeluarkan isi hatinya selama ini pada Rea.

Rea yang mendengarnya terkejut.

apa!! dia mencintaiku. kenapa. apakah aku sedang bermimpi. Tapi bagaimana dengan perasaan ku

"sejak kapan?"

"sejak pertama kali kita bertemu"

"kenapa?"

"apa?"

"kenapa kau mencintaiku?"

"Cinta tidak butuh alasan Rea. Ia datang secara tiba-tiba. sebenarnya malam itu aku sudah ingin mengatakannya padamu. tapi saat aku bertanya tentang Kevin kau diam. itu sudah menjawab pertanyaan ku. bahwa kau masih belum bisa melupakan Kevin. Karena itu aku mengurung niat ku untuk membicarakan tentang perasaan ku".

"Maaf Alqi aku belum bisa mencintaimu" tidak ingin membahas Kevin.

"tidak apa Rea. aku tidak akan memaksamu. aku akan tetap menikahi mu"

"Tapi bolehkan aku minta sesuatu?"

"apa?"

"aku mau tetap bekerja setelah menikah"

"iya. itu tidak masalah"

"baiklah" menunduk. malu.

Benarkah yang terjadi. aku akan menikah. dengan seorang presdir. Ibu bahkan belum tau apa-apa. bagaimana aku menjelaskan pada ibu.

"hmm..Alqi"

"iya"

"jangan beri tau ibuku tentang ini. Bilang saja kita menikah secara baik-baik. aku mohon" memelas

"iya. aku tidak akan memberi tau ibumu"

"hm baiklah. terima kasih".

Rea lalu ingin bergerak turun dari ranjang. ia ingin ke kamar mandi. mau ingin mengerakkan kaki....

"aaaauuuuu" ia berteriak

"kenapa" panik

Area kewanitaannya sangat sakit. ia bahkan tidak bisa bergerak. Ada bercak merah di tempat tidur.

"sakit" jawab Rea

"apa yang sakit. sini aku obati" masih panik.

Hei gila, tidak mungkin aku memberi tau apa yang sakit.

Rea tidak menjawab hanya menunduk malu.

Alqi tau. Ia sadar apa yang sakit.

kenapa kau manis sekali.

"sini aku gendong" tau mana yang sakit. Ia segera bergerak untuk mengendong Rea.

"tidak" reflek menolak. takut.

"haha, aku tidak akan melakukan apa pun. aku hanya membantu mu ke kamar mandi" Langsung mengangkat Rea. mengendongnya ala bridal style. Rea hanya diam. menunduk. tidak menatap wajah Alqi. malu.

Setelah Alqi mengantarnya ke kamar mandi ia lalu mandi.

Sementara Alqi duduk di sofa. menunggu Rea selesai mandi.

Pikirannya menerawang. Ia akan segera menikah. itu yang ia pikirkan.

Kejadian tadi malam memang tidak sengaja. tapi kenapa ia merasa ketidaksengajaan itu membawa keberuntungan paling besar dalam hidupnya.

Ia akan memiliki Rea. wanita yang ia cintai.