Setelah 2 tahun semua luka yang berusaha ia pulihkan datang lagi. Bagaimana pun tidak mudah bagi Rea untuk melupakan Kevin.
Setelah kejadian di cafe itu Rea tidak pergi bekerja. Sudah 3 hari ini ia libur tanpa memberi tau bos nya.
Disiang hari sekitar jam 2 siang Rea sedang rebahan di kasurnya.
Tiba tiba pintu kamarnya di ketuk.
Tok tok tok
"masuk" ucap Rea. Ia tau bahwa itu adalah ibunya. karena cuma ia dan ibunya yang ada di rumah. Retha pergi kerja.
"nak, ada tamu di luar"
"siapa bu?"
"nak Alqi"
hei, tuan Alqi datang? kenapa? jangan jangan dia mau marah atau mau pecat aku gara gara aku gak kerja.
"mau ngapain bu?"
"ibu gak tau nak, bilang nya cuma bertemu kamu"
Rea langsung menuju ruang tamu ditempat bosnya menunggu.
melihat Rea datang Alqi dan Vino langsung berdiri.
"maaf tuan" ucap Rea.
minta maaf. hanya minta maaf. jangan buatnya tambah marah.
begitu pikir Rea. Ia takut bosnya akan marah karena ia tidak bekerja selama 3 hari
"kenapa kamu minta maaf?" dengan suara yang berbeda dari hari biasanya. sangat lembut
eh kok tuan Alqi gak marah ya?
Seperti tau apa yang di inginkan tuannya Vino tanpa aba aba keluar rumah meninggalkan Alqi dan Rea.
hei, hei, ini Vino pake pergi segala lagi. Dia mau kemana?
mati aku kalau tinggal sendiri. Bisa bisa Tuan Alqi marah besar.
"maaf tuan saya ambilkan minum dulu ya"
Alqi mengangguk dan tersenyum.
Rea tertegun melihat Alqi tersenyum.
Hei tumben dia senyum. Oh ya, ini kan diluar jam kerja. dan sial, senyumnya semanis permen kapas. hehe
Baru mau berdiri mengambilkan minuman ibu Rea datang terlebih dahulu sudah dengan membawa minuman.
Rea lalu duduk kembali.
Tidak ada alasan untuk pergi. lebih baik duduk dan terima apa yang dia katakan
begitu pikir Rea.
Setelah menaruh minuman didepan Alqi, ibu nya juga membawa satu minuman keluar. Tentu saja itu untuk Vino.
Terdengar ibu nya berbicara dengan Vino. Entah apa yang mereka bicarakan.
Kembali pada Rea dan Alqi.
"Rea aku minta maaf" Alqi membuka pembicaraan dengan satu kalimat yang membuat Rea terkejut.
Hei, dia bilang apa? minta maaf? apa telingaku tidak salah dengar? untuk apa dia minta maaf? Dia adalah bos. Dia tidak mungkin minta maaf pada sekretarisnya. bukankah ini mengerikan
"maaf tuan, anda minta maaf untuk apa? Saya rasa anda tidak punya salah. Saya yang salah tuan"
"Rea, saya minta maaf karena membuat kamu bertemu dengan Kevin, seharusnya saya tidak mengajak mu bertemu Kevin waktu itu"
"tidak tuan, ini bukan salah anda"
"Kevin sudah menceritakan semuanya. Maaf aku sudah lancang tau tentang masa lalu mu"
kenapa sih dari tadi minta maaf dulu. kan aku jadi bingung mau jawab apa
"tidak apa apa tuan. Anda tidak salah"
"Saya harap kamu tidak marah pada saya"
kenapa aku harus marah padamu tuan. yang salah itu lelaki brengs*k itu bukan anda.
"tidak tuan. saya tidak marah,bolehkan saya bertanya tuan?" sedikit ragu dengan kata terakhirnya
"Katakan"
"Apakah tuan ingin memecat saya" Ragu
Mungkin dia sebaik ini karena ingin memecat ku.
Begitu pikir Rea.
"haha" tergelak
hei, kenapa dia tertawa. benarkan dia mau memecat ku. lihat dia sesenang itu mau memecat ku.
"tentu saja tidak Rea"
apa!!
"Saya tidak pecat kamu"
"benarkah tuan?" antusias tidak percaya
"iya, memangnya kenapa aku memecat mu?"serius bertanya
"karena saya tidak pergi bekerja tuan" mengakui kesalahannya.
"Tidak Rea. anggap saja itu cuti yang saya berikan untuk mu. Tapi mulai besok kamu kerja ya?"
"baik tuan, terima kasih atas kebaikan anda"
Hanya tersenyum
hei tuan, jangan tersenyum terus. Senyummu itu bisa melelehkan benua antartika.
pemikiran Rea yang sedikit lebay
"Besok aku ada kerja keluar kota. kamu juga ikut. jadi kamu kemasi baju baju mu untuk beberapa hari. 3 hari mungkin. Besok pagi saya akan menjemputmu"
"baik tuan"
"Baiklah Rea, saya pergi dulu"
"baik tuan, hati hati dijalan"
Alqi dan Kevin lalu pergi.
Entah kenapa setelah kedatangan Alqi membuatnya merasa sedikit lebih tenang dan perlahan melupakan masalahnya.
🌷___________________________________🌷
keesokkan paginya
Rea sedang sarapan bersama ibu dan Retha.
Perang dingin antara Rea dan Retha memang sudah berakhir. Tapi tetap saja ada rasa tidak suka ketika Retha tau bahwa Rea akan ikut Alqi ke luar kota.
Rea melihat Retha memandangnya dengan sorot mata tajam.
Senangkan lo buat gue iri.
begitu arti sorot mata Retha.
Rea senang melihat kakaknya seperti itu.
Ia ingin membuat kakaknya tambah kesal. Ia pun tersenyum sinis menemukan ide.
"kak Retha tau gak, aku tuh senang banget mau pergi sama tuan Alqi. katanya juga kalau udah selesai kerja aku mau diajak belanja di mall sama tuan Alqi" ucap Rea yang sedikit berlebihan.
Retha semakin kesal mendengar ucapan Rea.
Rea tersenyum bahagia melihat kakaknya kesal. Ia tidak ingin berkelahi sama kakaknya, ia hanya ingin menjahili kakaknya pagi ini.
Tiba tiba pintu diketuk
Tok tok tok
"biar Rea aja mu" ucap Rea ketika melihat ibunya mau berdiri membukakan pintu.
Setelah dilihat ternyata yang datang Alqi bersama Vino.
"sudah siap?" tanya Alqi ramah membuat Rea sedikit canggung.
"sudah tuan, saya pamit dulu ya sama ibu saya"langsung berlalu pergi meninggalkan Alqi dan Vino
Dimeja makan
"bu, tuan Alqi udah datang. aku pamit ya bu,"
"iya nak"
"aku pamit kk Retha" dengan senyum mengembang membuat Retha cemberut.
Rea tertawa melihat tingkah kakaknya.
Rea lalu keluar rumah dengan membawa koper.
"ayo tuan" ucap Rea
"ayo, Vino" Alqi memanggil Vino.
seperti biasa langsung tau apa yang dimaksud tuannya.
Vino mengambil koper Rea dan memasukannya kedalam bagasi mobil.
Mereka lalu pergi ke kota XX.