Chereads / Ilmu Bintang / Chapter 21 - Bab 21

Chapter 21 - Bab 21

Gem dan ini berdiri dari kursi, naik ke atas panggung dengan perlahan.

"sana" ujar makhluk itu.

Aku berjalan masuk lagi ke panggung diam di sebelah zaki, gem dan ini meskipun dia tidak setinggi kami, kami tetap harus sopan.

Tiba-tiba semua lampu teater mati aku dan zaki sedikit terkejut, Suing! Cahaya hijau terang di atas kepalaku perlahan turun.

Cahaya hijau itu terbang di depan aku dan zaki, perlahan meredup terlihat gelang hijaunya, membalah menjadi ada dua gelang maju mendekat ke depan wajah aku dan zaki.

"silahkan" ujar gem dan ini.

Aku dan zaki meraih gelang ke 5 itu, semua di tempat penonton bertepuk tangan dengan riang.

"terima kasih gem dan ini" ujar aku.

"terima kasih gem dan ini" lanjut zaki.

Gem dan ini menundukan badannya.

"saya minta kalian tidur malam disini yah, itu adalah permintaan saya terakhir sebelum kalian pergi ke tempat gelang ke 6" ujar gem.

Aku sedikit kaget mendengar permintaan gem, apa itu tidak menjadi beban buat mereka, kami ber 6 tidak hanya aku dan zaki.

"maaf, saya tidak berdua kesini, saya bersama team saya dan zaki pun bersama teamnya" ujar aku.

"saya tau, jadi mau yah" ujar ini.

Kayanya perihal ini tidak butuh untuk diskusi dengan alvin dan nata, karena hal ini hal yang baik buat semuanya.

"gimana?" bisik zaki.

Aku tidak menjawab, aku langsung mengangguk. Gem dan ini langsung memanggil teman-teman yang lainya untuk naik ke atas panggung.

Aku menyakukan gelang ke 5 di celana saku.

"puisinya keren" ujar alvin.

"mantap han" ujar nata.

Aku mengangguk tersenyum, "eh kata gem dan ini udah ini kita di suruh nginep disini" bisikku.

"nah boleh, ahkk sudah lama kita engga tidur di kasur" ujar alvin.

Nata mengangguk.

"kenapa lo harus gugup sih, Cuma kita doang padahal" ujar nata.

"itu disekeliling kalian banyak orang" "ujar aku.

Alvin dan nata seketika melirik ke belakang, ke arah tempat duduk penonton.

Oalah aku lupa mereka kan tidak memakai kacamata yang di berikan gem dan ini, ya liatnya pasti tidak ada orang di situ.

Alvin dan nata melihat ke arah aku sambil kebingungan.

Gem menghampiri aku alvin dan nata, "alvin dan nata di pakai kacamatanya" ujar gem.

Alvin dan nata mengambil kacamata yang ada di tangan gem.

Langsung memakainya, mereka mengedip-ngedipkan mata melihat ke arah pintu panggung ada makhluk yang membantu aku dan zaki tadi, alvin dan nata terkejut, melihat kesekeliling kagum dengan isi teater yang sebenarnya.

***

Sejat saat tadi kami berbincang di atas panggung gem mengantar aku, alvin dan nata ke sebuah ruangan yang luas itu bisa di sebut kamar. Satu ruangan itu di pakai satu team.

Di dalam ruangan terdiri dari tiga tempat tidur dan satu kamar mandi. Kasur di sebelah kanan itu untuk ku, ditengah untuk alvin dan paling pojok kiri itu nata. Sangat dingin disini.

Aku menidurkan badan di atas kasur, sudah lama tidak tidur ditempat yang empuk dan aman.

Alvin menghampiri aku, "han gelang 6 enak tau gimana?"

Aku menatap langit-langit di atas, menggelengkan kepala.

"masih takut?" tanya aku.

Alvin diam tidak menjawab, menghela nafas.

"masa udah berhasil lewatin laut, hewan besar, masih takut, terakhir loh" ujar aku.

Alvin tersenyum, "keren juga kita"

"keren, mana kemarin mau nyerah untung alvin ada ide" ujar nata.

"gua juga kemarin udah mau nyerah" lanjut aku.

"makannya usaha dulu, jangan asal aja" ujar alvin.

"gini yah" aku duduk melirik ke arah alvin, "masalahnya Cuma ada satu kesampatan pada saat itu, ya rebut kembali, tapi kalau waktu itu team 9 udah duluan maju, karena kita pada saat itu juga babak belur ya pikirannya yaudah nyerah aja"

"nah" lanjut nata.

"ya sudah lah, kita harus gini terus sampai gerbang terakhir" ujar alvin.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, makhluk itu datang kembali. "sebentar lagi makan malam, nanti saya kesini lagi kalian udah siap"

Kita ber tiga mengangguk barengan.

Bug! Pintu tertutup kembali.

���gua duluan yang ganti" ujar aku, berdiri dan mengambil baju dari lemari, seperti baju pada umumnya tapi warna dan motiv sama dengan yang lainnya.

aku masuk kedalam kamar mandi dan tidak menunggu lama aku sudah selesai memakai bajunya, disusul alvin dan nata.

Saat nata selesai memakai baju, makhluk itu sudah balik lagi dan menyuruh kami untuk bergegas ke ruang makan.

Ruangan ini sangat amat luas dan besar tapi saat kami melihat dari luar itu hanya besar tidak luas, nah berbeda dengan isinya, saat kami masuk ada teater dan tempat penonton yang sangat luas dan di belakang teater ternyata ada ruangan lagi yang sangat luas dan besar, itu kamar yang di pakai aku dan zaki, belom lagi kamar gem dan ini. Aku tidak berfikir ini akan seluas ini. Pengalaman yang sangat keren.

Aku melangkah bersama alvin dan nata ke meja makan, ternyata sudah ada zaki, kevin dan luna, semuanya rapih sekali, tidak ada kotoran yang menempel di wajah.

Gem dan ini menyambut aku, alvin dan nata. Meja makan ini sangat panjang dan besar, di atas meja sudah banyak makanan dari sayuran yang biasa kita makan di akademi sampai… emm itu aku gatau. Ujung dari meja itu gem dan ujung lagi itu ini, sisainya itu ada enam kursi tiga sebelah sana dan tiga lagi yang di deket aku sekarang.

Aku langsung duduk di kursi juga alvin dan nata, aku berhadapan duduk dengan luna, zaki berhadapan dengan nata dan terakhir alvin dengan kevin.

"karena semuanya sudah ada disini semua, kalian bisa langsung makan sepuasnya, saya dan ini berterima kasih sudah patuhi aturannya" ujar gem.

Kami semua bertepuk tangan, lalu memakannya bersama.

Di tengah kami semua sedang makan alvin bertanya itu makanan apa, alvin menujuk.

"itu daging" ujar ini.

Kami semua bingung, bertanya-tanya apa itu daging.

"daging itu makanan dari hewan domba, kami masak dan disajikan" ujar gem menjelaskan.

"hah?!" seru alvin menyesal memakan daging itu.

Kami semua ikut tertawa, "enak kan ga apa-apa" ujar ini.

Setelah makan malam selesai, kami masih duduk di tempat makan, alvin tiba-tiba mengangkat tangan, gem dan ini meliriknya.

"maaf saya mau nanya, gem dan ini apakah pernah liat tempat gelang ke 6?" tanya alvin.

"sayang sekali kami tidak tahu, sebenarnya dari wilayah ke enam itu dari masing-masing wilayah tidak ada yang tahu satu sama lain seseorang melarangnya, kami tidak bisa memberi tahu, kali ini saya dan ini tidak bisa membantu, tapi saya mau memberi tahu saat kalian datang ke tempat gelang ke 6 kalian harus hati-hati, karena itu tempat terakhir" ujar gem menjelaskan.

Aku dan lainnya mengangguk, kecuali alvin dia terlihat bengong, mendengar kalimat gem. dari meja makan kami berjalan ke arah kamar.