Kami masih menatap laut itu dengan terkejut.
"jadi gimana team 8 bisa selamat?" tanya alvin.
Nata menggeleng.
Aku diam tidak mengeluarkan kalimat apapun. Bagaimana kita bisa menyelam, Sedangkan kami tidak tau apa isi dalam laut ini.
"kalian masih ingat kelas membicarakan laut saat itu?" tanya aku memecahkan keheningan.
Alvin dan nata melirik, diam.
"yang tentang hewan di dalam laut?" tanya alvin.
"nah iya" ujar aku.
"gua ingat" ujar nata.
"nata coba ingat lebih dalam ada apa saja di dalam" ujar aku.
Nata mengangguk, memejamkan matanya. Tidak lama raut mukanya berubah.
"i-ikan, g-gurita, paus… ahkk!!!" teriak nata.
"kenapa?!!" tanya aku cemas.
Nata membuka matanya dengan terkejut. "ikan, gurita, paus, itu saja yang tadi bisa gua dengar" ujar nata.
"gua tidak tau bentuknya seperti apa" ujar aku.
"kayanya yang barusan ikan, tadi gua sempat melihat bentuknya dikelas" ujar nata.
"bukannya ikan hewan yang bisa dimakan?" tanya alvin.
"yap benar" jawab nata.
"segede itu? Mulutnya saja sebadan kita tadi" ujar aku.
Nata menggeleng, "gua tidak tau pastinya tapi bisa dimakan"
"mau coba masuk sekarang?" tanya nata.
"hah?!!" seru alvin.
"siap ga?" tanya aku ke arah alvin.
Alvin menggeleng dengan cepat.
Aku dan nata menghela nafas.
"ayo, kita selalu bertiga, gapapa" ujar aku.
Nata mengangguk.
"kalau dimakan ikannya gimana?" keluh alvin.
"ya mati" jawab cepat nata.
Alvin wajahnya semakin tidak yakin dengan apa yang aku katakan barusan, saat nata mengeluarkan kalimat itu.
"percaya sama gua kita selalu barengan" ujar aku.
Hah? Aku barusan ngomong apa? Kenapa tiba-tiba berani memyakinkan alvin, tapi yasudah lah, aku harus coba.
"gimana vin?" ujar aku.
Aku menydarkan alvin dari lamunannya, "yaudah lah gimana lagi"
Nata tersenyum.
***
Kami sudah berdiri di pinggir laut bersiap menyelam ke dalam laut yang ada di depan kami. Tas dan perlatan lainnya sudah kami sembunyiin dalam semak-semak kecuali sepatu, tapi gelang di masukin ke dalam kantong celana nata.
"lo duluan" ujar nata ke aku.
Aku mengangguk, menurunkan kaki kedalam air duluan. Saat sepatu mengenai air, tiba-tiba sepatu Bum! Meledak tanpa mengeluarkan suara menjadi transparan dan ujung sepatunya memanjang lalu melebar.
Alvin dan nata terkejut melihat sepatu ku berubah.
"keren sekali" ujar alvin.
Aku langsung memasukan kaki satunya lagi kedalam air. Bum! Berubah.
Nata dan alvin mengikuti memasukan kakinya kedalam air. Bum! Bum! Bum! Bum!.
"buat apa yah?" tanya nata salmbil menggerakan kakinya.
"eh nata jangan buat gelombang" ujar alvin menahan kaki nata dengan tangannya.
"kenapa?" tanya.
"kayanya itu yang buat ikan datang, soalnya tadi kan kita buat gelombang" ujar alvin.
Nata mengangguk. "tumben pinter"
Aku tertawa.
"pake ini" ujar alvin mengarahkan tanggannya ke kepala.
"hmm" balas nata.
"ayok masuk, pelan-pelan" ujar aku.
Alvin dan nata mengangguk.
Aku mengambil nafas panjang, memasukan badan duluan kedalam air. Waw! Banyak sekali hewan yang berlalu-lalang melwati aku begitu saja, aku diam, terus memperhatikan hewan-hewan yang lewat. Ukurannya bermacam-macam, indah sekali. Sepertinya hewan yang di katakan tadi nata ga sesuai dengan apa yang ada di dalam laut.
Bush! Bush! Nata dan alvin terkejut melihat isi laut, mungkin berfikir sama dengan ku.
Aku melirik ke alvin dan nata, mengangguk.
"ohk nofos gua" ujar alvin mendorong dirinya ke atas permukaan.
Di ikuti oleh nata dan aku, aku naik ke atas permukaan, lalu mengusap wajah perlahan.
"bagaimana bisa menyelam jauh, nafasnya gakuat" ujar alvin.
Benar juga, bagaimana masuknya, aku diam memikirkan.
"kayanya sekarang kita cari tahu dulu saja dimana gelangnya, besok mulai ambil, sekarang langit sudah mau gelap" ujar nata.
Seketika aku melihat ke atas langit, benar matahari sudah mau tenggelam.
Alvin mengangguk.
Kami menarik nafas panjang lalu masuk kembali, Bush! Menyelam kedalam laut, aku maju pertama.
"kekiri" ujar alvin.
Aku belok kekiri terus mengayunkan kaki agar terus maju. Aku membalikan badan.
Alvin menunjukan arah kebawah.
Aku mengayun kaki dengan cepat menyelam lebih dalam, melewati batu karang berbentuk bulat.
"mosok" teriak alvin.
Aku masuk, alvin dan nata mengikuti.
Saat masuk aku terkejut melihat 2 ikan yang sangat besar sedang berputar-putar mengililing gelang itu, alvin dan nata pun ikut terkejut melihat ikan itu.
Aku memberi petunjuk dengan jari untuk naik ke atas, permukaan.
Alvin dan nata mengangguk, mereka terburu-buru mengayun naik ke atas.
Aku membalikan badan, ikan itu sedang melihat kami, aku pun buru-buru mengayun naik cepat ke atas.
Ikan itu pun terus mengejar kami, alvin dan nata sudah naik ke atas permukaan. Aku terus mengayun kaki secepat dan sekeras mungkin.
Bush! Aku sampai di atas permukaan, alvin dan nata segera menari tangan aku.
"ahk" aku menaikan kaki ke atas permukaan.
Bush!!! Ikan itu pun naik ke atas permukaan, tapi untung kami sudah di duduk di daratan.
Kami menghela nafas, basah kuyup.
"Heh!" panggil zaki.
Tanpa aku membalikan badan untuk melihat, aku sudah tau suara itu. Menidurkan badan ke atas pasir, menghela nafas.
Alvin dan nata melirik kebelakang.
"hei" ujar alvin ke zaki.
Zaki, kevin dan luna menghampiri kami.
"hei nat semuanya baik-baik aja?" tanya luna mendekati nata.
Nata mengangguk.
Zaki mendekati aku, "ngapain" ujar zaki menendang pelan kaki.
"ujian lah ngapain lagi disini" ujar aku.
Zaki tertawa lalu duduk di depan aku, "lo mau coba ambil gelang ke 3?"
aku mengangkat-angkat alis, aku bangun dari tiduran, duduk depan zaki.
"ya elah emang kuat nyalamnya?" tanya zaki.
"engga" aku tertawa.
"ada rahasia kalau mau nyelam tahan lama" ujar zaki membuat ku penasaran.
"apaan?" tanya aku.
"rahasian kan" zaki tertawa meledek.
Aku menghela nafas, melihat tingkah teman sendiri.
"santai-santai nanti gua kasih tau" ujar zaki.
"lo kemarin-kemarin tiba-tiba menghilang?" tanya aku.
"oh itu, kita buru-buru buat ambil gelang yang ke 2, tapi saat perjalanan ada yang menyerang, jadi kehambat" ujar zaki menjelaskan.
Aku mengangguk.
"eh istirahatnya naik ke pohon sana" zaki menunjuk. "udah mau gelap"
"yok" seru aku.
***
Team aku dan zaki sudah duduk di atas tangkai pohon, kami beristirahat disini sementara. Menjauh dari yang lain untuk memulihkan jiwa aku.