Chereads / Ilmu Bintang / Chapter 7 - Bab 7

Chapter 7 - Bab 7

Nata dan alvin sudah di sergap oleh team 3, anggota dari cowo itu.

"hallo" aku menonaktifkan kelebihan.

Cowo itu sedikit terkejut, bersiap menopang.

"ahk gua keknya ga baik mencuri" ucar aku. Menjatuhkan gelangnya.

Suit! Aku menghilang lari secepat mungkin, mendekati alvin dan nata, suit! aku menghantam keras dua anggota itu tergeletak di atas tanah, aku menyentuh nata dan alvin, suit!. Nata mengaktifkan kelebihannya kami berlari cepat menjauh.

Cowo itu berjalan menuju, gelang yang tadi jatuh tergeletak, mengambil gelang itu.

Aku masih keadaan menghilang, tiba-tiba zaki dan anggotanya muncul dari atas atas, berdiri di tangkai pohon.

aku sedikit terkejut bertemu zaki, aku refleks mencari luna, aku heran luna tidak ada, hanya ada zaki dan kevin.

Suit! Luna muncul tepat didepan wajah cowo itu, langsung menghantamnya, tanpa memberi waktu lengah.

Dum!!!

Gadis kecil itu sangat hebat, aku tersenyum, melihat aksi luna tadi.

"waw keren sekali" bisik nata di sebelahku.

Alvin mengangguk.

Zaki tersenyum melihat usaha luna.

Luna menggengam gelang itu, tiba-tiba gelang itu melayang, tanpa disadar semua, team 5 berada di atas tangkai pohon, dia mengambil gelang dengan kelebihannya.

Tanpa menunggu apapun, zaki mengaktifkan kelebihan, mendekat team 5, zaki mencoba menghantap team5 tapi, mereka sangat gesit, Dum!! Zaki terbanti kedasar tanah.

Suit! Nata berlari ke arah team 5, Suit! Aku terlihat, dengan sangat cepat aku langsung menghatam dari salah satu mereka, Dum!!!, terjatuh kebawah.

Semuanya terlihat heran, aku tau team zaki tidak sadar ada team aku disini, juga team 5.

"bekerja sama?" tanya salah satu anggota team 5, kebingungan.

"sepertinya" jawab aku.

Aku lengah, dari team 3, mereka bangun dan segera mengambil gelang itu, aku tidak sempat mengejarnya, team 3 pergi begitu saja.

"oh tidak gelangnya hanya ada dua lagi" bisik alvin.

"kita harus habisin team 5" ujar nata.

Aku mengangguk.

Anggota team 5 yang tadi terjatuh, menyergap luna, zaki bangun memulai pertarungan dengan menghatam team 5 yang berdiri di atas.

"kalian bantuin zaki gua bantu luna" ujar aku, suit! Menghilang mendekat luna. Suit! Dum!! Cowo itu berhasil menghindar dari pukulanku. Luna sekarang ada dipinggir aku.

Cowo itu menghampiri kita berdua, suit! Kami cepat menghindar, aku dan luna melakukan pukulan, suit! Dum!!, berhasil mengenaik cowo itu, sekaligus membuka tanaman beracun, terlihat 2 gelang itu ada didalam. Aku meraihnya.

"nih" aku melemparkan gelannya satu ke arah luna.

Luna menangkapnya, "terima kasih"

Aku mengangguk.

Aku loncat naik ke atas tangkai pohon mendekati alvin, disusul luna.

"nata!!!, kemarin" teriak aku.

Nata kembali.

"nih kalian berdua duluan, biar gua yang bantu zaki dan kevin" ujar aku.

"hah? Tapi?" tanya nata.

"hati-hati yah, sana" ujar aku.

Nata mengangguk, berpegangan dengal alvin, Suit! Mereka berlari sangat cepat tidak terlihat.

Suit! Aku menghilang, mendekati team 5 suit! Aku hendak menghantap, tapi mereka menahan aku dengan kelebihan aku tidak bisa begerak. Mereka sangat gesit.

Suit! Zaki menghatam salah satu team 5 Dum!!!, terjatuh ke bawah.

Aku terlepas dari kelebihannya, Suit! Aku menghilang, berlari cepat mendekat anggota terakhir dari team 5, Suit! Aku menghantap anggota terakhir itu Dum!!, tergeletak kebawah.

Zaki melerik ke aku dan luna bergantian, tiba-tiba raut wajahnya berubah.

***

Kami berlari di atas tangkai pohon ke tangkai pohon lainnya. Aku mengikuti team zaki, karena alvin dan nata tidak tahu dimana. aku yang mengaktifkan kelebihan saat ini.

"zak, berhenti dulu, istirahat sebentar" ujar launa ke kepada zaki.

Zaki berhenti, tidak berbicara apapun.

Suit! Aku menonaktifkan kelebihan aku. "kenapa berhenti?"

"lo cape ga?" tanya luna.

Aku mengangguk perlahan.

"ya istirahat dulu" ujar luna tersenyum.

Aku mengangguk lalu duduk perlahan, ragu untuk membalas senyuman luna.

Kami semua diam tidak berbicara apapun, aku baru teringat jelas di kepala, zaki kan suka sama luna, ngapain tadi aku bantu luna, mungkin sekarang begini, gara-gara tadi. Aku menyenderkan badan ke pohon.

Aku sudah menutup mata sejak tadi, beristirahat di atas tangkai pohon yang sangat besar, bahkan untuk 4 orang seperti ku untuk memeluk tangkai pohonnya. Aku bingung dengan momen ini, aku kenapa bodoh sekali sih, melupakan hal zaki suka sama luna.

"hey" seseorang berbicara padaku, aku membuka mata dengan perlahan.

"e-eh hey…" ujar aku, ternyata itu luna.

"udah enakan badannya?" tanya luna.

Aduh apa lagi ini, "i-iya" jawab aku membenarkan posisi duduk.

"oke, gua kesana lagi yah" ujar luna.

"ya.. " jawab aku.

Luna kembali berjalan mendekat kevin untuk beristirahat, aku kembali menutu mata dan menyenderkan badan.

Aku merasakan ada seseorang melangkah mendekat, aku membuka mata perlahan, zaki.

"sekarang istirahat aja dulu sudah mulai sore, besok baru, lanjut berjalan lagi" ujar zaki.

Aku mengangguk.

Zaki kembali ketempat asal tadi duduknya.

Tidak!, arhan kamu harusnya menanyakan hal yang tadi kamu pikirin, aku tidak bisa berbuat apa-apa, momen barusan saja sudah membuat aku canggung, lain kali saja mungkin.

Aku kembali menutup mata, kali ini aku tidur di atas tangkai pohon yang besar, aku mencoba untuk cepat masuk kedalam mimpi, walaupun perut ku terus memanggil.

1 jam tidak terasa aku terbangun dari tidur, suasana disini udah sangat gelap, aku membuka mata sangat lebar untuk melihat kesekeliling, tapi tetap tidak terlihat apapun, gelap dan sangat dingin. aku bangun lalu duduk, melihat kedepan ada seseorang duduk menatap ke langit sana, aku tau itu zaki.

"kenapa bangun" ujar zaki, tanpa melirik.

Aku sontak terkejut, "h-hah?" jawabku.

"tidur lagi aja han, gua yang jaga" ujar zaki.

"zak" panggil aku, zaki melirik. "gua ga sadar tadi, gua bantu siapa aja yang gua keliatan meminta bantuan" ujar aku menjelaskan.

"ya, ga apa-apa han, santai" jawab zaki.

"kayanya lo ga kenapa-kenapa" ujar aku sedikit heran.

"lupakan han, kita lagi ujian ini, fokus ke ujian aja" ujar zaki.

Zaki benar tapi aku tidak bisa kalau aku mempunyi masalah, dan itu dibiarkan saja, harus selesai sekarang.

"gua minta maaf kalau gitu" ujar aku, zaki diam tidak bereaksi apapun, "gua tau minta maaf ga segampang itu, tapi sengganya gua udah minta, dan gua berusaha untuk engga mengulang"

Zaki tetap tidak bereaksi apapun.

Tiba-tiba aku mendengar suara seseorang sedang berlari dengan cepat, tidak menunggu aku lompat ke arah zaki dan kevin, untung saja kevin kakinya menyentuh luna. Suit! Aku mengaktivkan kelebihan, menghilang.

Ternyata yang datang alvin dan nata.

"lah ko menghilang, tadi ada beberapa orang disini" ujar alvin, alvin dan nata hendak pergi, Suit! Aku dan team zaki terlihat kembali.

"nah kan ada" ujar alvin.

"kita cape mencari kalian" ujar nata.

Kevin dan luna terbangun perlahan.

"ada apa ini" tanya kevin.

"maaf menggangu kalian" ujar aku.

"ga apa-apa, ayo tidur kembali" ujar kevin.

Aku melompat mendekati nata dan alvin.

"biar gua aja yang jaga sekarang" ujar aku ke arah zaki.

Zaki tidak menjawab, langsung tidur begitu saja.

"ada masalah?" tanya alvin.

"jangan mencoba membaca hati gua" aku menunjuk ke arah nata.

"o-oke" jawabnya.