Chereads / RedMoon / Chapter 1 - Prolog

RedMoon

🇮🇩sayapenulisayalana
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 19.2k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Pada jaman dahulu, berdiri negeri yang subur akan kekayaan alam. Gunung, sungai, hutan, langit, lautan, seolah memberikan seluruh rahmatnya pada negeri itu. Begitulah semua orang menyebut negeri ini, Nusantara.

Namun kekayaan dan rahmat itu menimbulkan keirian pada pihak-pihak tertentu. Mereka yang tak mendapatkan rahmat tersebut, merasakan ketidakadilan yang membutakan mata hati. Lalu pada suatu malam, negeri yang subur itu berubah menjadi lautan api.

Wanita, anak-anak, tua dan muda. Sebagian besar dibantai, sedangkan sebagian lagi menjadi budak. Kekayaan alam mereka direbut, dieksploitasi hingga menimbulkan kerusakan. Selama bertahun-tahun para Pribumi tak lagi bisa menikmati hasil alam mereka sendiri. Kebencian rakyat pada Penjajah mendarah daging hingga seratus tahun kemudian.

Bulan purnama merah yang terjadi setiap seratus tahun sekali muncul, gemuruh amarah tak bisa lagi dibungkam. Terjadi pemberontakan besar-besaran, para Penjajah yang telah memprediksikan hal tersebut melakukan perlawanan. Legenda mengatakan, leluhur para Pribumi adalah makhluk berkemampuan khusus yang biasa disebut dengan- Barong. Kekuatan asli mereka hanya akan bangkit setiap seratus tahun sekali, saat para Penjajah mengetahui legenda itu mereka membuat suatu pencegahan. Dengan memboyong para Bangsawan ke tanah Nusantara.

Bangsawan adalah keturunan murni dari bangsa serigala, atau yang biasa mereka sebut juga sebagai- Volk. Bangsawan begitu dimuliakan karena jasa mereka di masa lalu pada para Penjajah, karena itu keberadaan mereka sangat dihargai.

Pribumi melakukan sebuah perjanjian pada leluhur mereka, agar mereka diberikan kekuatan hingga para Penjajah angkat kaki dari tanah suci ini. Pertarungan antar bangsa Barong dan Volk pun terjadi hingga satu dekade. Semakin hari semakin banyak nyawa melayang tanpa arti, membuat Kaum Bangsawan akhirnya melakukan sebuah diskusi panjang. Dengan mereka, Pribumi dan Penjajah.

Penjajah mengumumkan kebebasan para budak, melalui sebuah perjanjian perdamaian. Kebebasan itu disambut dengan tangis bahagia seluruh umat Nusantara, mereka bersorak sekeras yang mereka bisa. Namun, kemenangan itu tak lantas membuat Pribumi melupakan kekejaman para Penjajah. Bahkan hingga anak cucu mereka.

Nusantara kembali dibangun. Terdapat tiga golongan yang ada di Nusantara saat ini.

Pertama adalah para petinggi, mereka terdiri atas perwakilan Bangsawan, Penjajah dan Pribumi. Tugas mereka adalah mengatur hukum dan menjaga agar perdamaian tak lagi koyak. Mereka disebut- Harjuna. Kedua adalah kaum Elite, mereka adalah orang-orang yang memiliki kedudukan di pemerintahan, kebanyakan adalah Pribumi. Setiap orang yang memiliki hubungan dengan kaum Elite pasti akan mendapat status sosial yang tinggi di mata masyarakat. Ketiga adalah kaum Plebs, mereka adalah kaum menengah ke bawah yang nyaris terlupakan. Kebanyakan dari mereka adalah buruh dan pekerja pabrik dengan upah minim, menjadikan hidup mereka sulit.

Namun di antara tiga golongan itu, ada satu lagi golongan yang keberadaannya secara tidak langsung diabaikan oleh semua orang. Bahkan dianggap lebih rendah oleh kaum Plebs.

Londo, kaum darah campuran.

"Ah, ya ampun, maaf ya, aku nggak sengaja. Kamu nggak papa kan, Yuki?" suara lembut itu terdengar sangat khawatir. Gadis cantik itu menunduk agar dapat melihat wajah seseorang yang duduk di depannya, dengan keadaan mengenaskan.

Air menetes dari rambut panjangnya yang kecoklatan, lututnya terluka dan telapak tangannya lecet. Gadis yang dipanggil Yuki itu menyembunyikan wajahnya di balik tirai rambut. Sedetik kemudian, Yuki tercekat saat rambut panjangnya ditarik paksa. Membuat wajah cantiknya yang terluka terlihat di hadapan semua orang.

"Kalau ada orang ngomong, lihat orangnya dong, dungu." Ucap Sinta dengan wajah disertai senyum, tangan halusnya setia mencengkeram rambut Yuki. "Mana jawabannya?"

"I-iya, Sinta." Yuki menjawab dengan terbata.

"Nah, gitu dong." Sinta melepaskan cengkeramannya dengan kasar, membuat kepala Yuki terhuyung. "Lain kali jangan menghalangi jalan orang lagi, paham."

Yuki hanya bisa menganggukkan kepalanya, sekalipun kejadian ini bukan salahnya. Dia sudah berusaha menyingkir, tapi Sinta dan teman-temannya malah menghalangi jalan Yuki. Menyebabkan mereka bersenggolan hingga Yuki terjatuh dan minuman gadis itu menimpa kepalanya. Yang terakhir Yuki yakin disengaja, tidak, semua ini memang disengaja. Saat Sinta dan teman-temannya berlalu, Yuki bisa merasakan tatapan terhibur semua murid yang menyaksikan kejadian itu. Seolah kejadian ini adalah hiburan.

"Ayo temen-temen, kita ke kantin, aku yang traktir." Sinta mengumumkan, membuat setiap orang di lorong itu bersorak senang. "Hei Londo, kalau mau kamu bisa pesen juga. Oh atau, kamu bisa nungguin makanan sisa kayak biasanya." Kata-kata Sinta disambut gelak tawa semua orang.

Yuki hanya menengok sekilas, lalu kembali memunguti barang-barangnya yang berserakan di lantai. Dalam waktu singkat lorong sekolahnya sepi, semua orang berbondong-bondong ke kantin untuk mendapat jatahnya.

Langkah kaki Yuki menggema di lorong sepi. Air manis itu masih menetes dari rambutnya, lututnya terasa perih setiap ia melangkah. Rasanya sudah tidak sanggup lagi. Londo, setiap hari Yuki bertanya-tanya, kenapa harus dia.

Wanita Pribumi memiliki aura dan kecantikan yang tidak bisa ditolak oleh para Penjajah, beberapa yang beruntung dinikahi. Sebagian yang lain dijadikan budak sex oleh mereka. Dari hasil pernikahan dan paksaan itu, lahirlah anak-anak darah campuran yang saat ini disebut sebagai- Londo. Sebagian besar anak-anak itu ditolak oleh kedua orang tuanya, mereka dianggap sebagai kesalahan yang tidak diinginkan. Aib, cacat, dan lain sebagainya. Karena itu terdapat pemakaman masal berisi bayi-bayi tak berdosa di sebuah kawasan di pinggiran kota kecil, mereka menyebutnya- Tanah Keramat.

Sedangkan bayi yang lahir di tengah pernikahan. Mereka tidak dianggap oleh masyarakat, dari Pribumi maupun Penjajah. Namun mendapatkan kasih sayang berlimpah dari keluarganya. Sayangnya Yuki hanya mendapat satu kasih sayang, dari wanita yang melahirkannya ke dunia.