Chereads / He's My Son 01 / Chapter 36 - CHAPTER 35

Chapter 36 - CHAPTER 35

Disney Tokyo, Japan. . .

Paginya saat ini Rey, Stella dan rombongan lainnya sudah berada di Istana Disney, Tokyo. Tempatnya mewah dan sangat indah. Mereka ingin melihat kartun-kartun dari Japan. Seperti Doraemon, Mickey dan Minnie mouse. Kebetulan juga Doraemon dan Mickey kartun kesayangan Stella. Reyent berceloteh saat melihat Mickey mouse. "Mose mose Mi mose!" Celotehnya, sembari nunjuk-nunjuk Mickey mouse.

Stella dan Sita menghampirinya ingin berfoto bersama Mickey mouse. Tentu saja dengan Reyent di gendongannya. Kemudian Stella mengajak foto bareng, Lia juga ikut berfoto. Reyent mengelus-ngelus kepala Mickey mouse, Reyent tidak takut, sangat berani. Lalu Mickey mouse mencium pipi Reyent. Reyent tertawa kegirangan saat Mickey menggendongnya, lalu di potret oleh Samuel.

Mickey juga ikut naik wanaha, karena tadi saat Mickey mau menghibur pengunjung lainnya Reyent menangis. Akhirnya Mickey mengikuti mereka berkeliling selama di area Disney.

Mickey tidak hanya menaiki wahana. selama naik wahana Mickey juga menghibur anak-anak yang menaiki wahana.

Reyent masih teriak-teriak memanggil Mickey. Dan Mickey melambaikan tangan. Reyent langsung tepuk-tepuk tangan dan tertawa. "Mose mose mose!"

"Reyent suka sama Mickey ya?" Tanya Sita, Reyent pun manggut-manggut.

Mickey dan Minnie Mouse memang hewan tikus. Hewan yang di takutin sama semua orang. Tetapi juga banyak orang yang menyukai bonekanya dan kartunnya. Karena bonekanya lucu, kartunnya juga bagus. Rata-rata pasti mempunyai boneka Mickey and Minnie Mouse. Seperti Stella semenjak menikah dengan Rey, ia selalu mengoleksi boneka Mickey. Tidak cuma Mickey, ia juga mengoleksi boneka Doraemon.

Dulu waktu kecil ia selalu meminta di belikan oleh mendiang Ayahnya. Ia minta yang besar, tapi mendiang Ayahnya cuma bisa membelikan yang kecil. Stella juga tidak mengeluh, ia menerimanya dan sangat berterima kasih sama Ayah pahlawannya. Bonekanya pun masih ia simpan sampai sekarang. Walau sudah kusam dan sedikit kempes busanya. Tetapi Stella selalu merawatnya dengan baik. Peninggalan satu-satunya dari mendiang Ayahnya. Sekarang koleksi boneka Mickey dan Doraemon-nya sudah banyak. Sudah tersusun rapi di rak lemari kusus buat menyusun bonekanya.

Setelah menyusuri Istana Disney dan menaiki wahana. Kini Rey mengajak istrinya dan yang lain ke Universal studios, Tokyo. Melihat Global yang berputar, di bawahnya ada airnya sangat jernih. Tadi Reyent sempat menangis, tidak mau pisah sama Mickey. Nempel terus di gendongan Mickey, lalu Rey merayunya. Di raihnya dengan sedikit paksa. Mickey menciumnya berkali-kali, karena gemas.

Kini mereka sudah berada di area Universal studios. Sita terperangah, sangat indah dan bikin betah. Reyent berontak ingin turun. Rey menurunkan-nya, Reyent langsung lari-larian sembari berceloteh. Di tangannya masih memegang balon Mickey yang di beri oleh Mickey tadi saat mau berpisah. Mickey memberi balon dan boneka untuk menenangkan Reyent.

"Lon-mose-lon-mose!" Celotehnya.

"Balonnya dari siapa tadi nak?"

"Mose-mose-mose!" Jawabnya sembari nunjuk-nunjuk entah arah mana?

"Reyent bilang apa tadi! Bilang terima kasih tidak tadi?"

"Sih-sih!" Ucapnya manggut-manggut dan mencium balonnya.

Vito terkekeh, dan Rey hanya tersenyum. Putranya lucu sekali. Selalu jawab jika di ajak bicara. Selalu paham, walau jawabnya belum jelas masih cadel. Tapi jawabnya selalu benar. Rey begitu bangga dengan putranya. Mereka berkeliling memutari area Universal studios, ke danau, ke taman sembari makan cemilan. Berfoto, mengambil video, mengajak Reyent berbincang dan bercerita.

Sudah merasa cukup beristirahat di taman, kini mereka melanjutkan jalan-jalannya berkeliling menyusuri Tokyo. Reyent tertidur setelah meminum susunya. Dia kelelahan lari-larian sama Samuel dan Pio bermain bola. Tidur meluk boneka sama balon yang Mickey beri tadi. Setelah tidurnya sudah nyenyak, balonnya Stella ambil agar tidak menghalangi wajahnya. Hanya boneka Mickey kecil yang masih di peluk Reyent.

Mereka sudah sampai di Tokyo Disney Resort. Disney Land dan Disney sea. Disney Land ada sebuah perahu kecil di atas danau untuk mereka naiki. Jadi jika menaiki perahu itu, bisa melihat-lihat pemandangan lainnya. Disney Sea sebuah bangunan tembok tua, ada air dan api diatas tangga. Ngeri tapi menajubkan juga, itu lah keindahan ciptaan Tuhan. Mereka semua menaiki perahu agar bisa menyusuri Disney Resort dan Disney Land. Sayangnya Reyent sedang tertidur.

Berkeliling menyusuri Tokyo Disney, mereka sangat puas. Terutama Stella, sangat puas dan bahagia bisa menjelajahi negeri Sakura dan negeri Ginseng. Ia merasa masih seperti mimpi, masih tidak percaya bahwa ia saat ini di negeri orang, negeri Sakura yang tidak pernah ia bayangkan akan ia datangi. Akhirnya Tuhan sudah mewujudkan impiannya selama ini.

Sudah puas di Disney, kemudian mereka lanjut ke Osaka Castle, Osaka Marathon tempat yang biasa orang-orang buat lomba lari. Lalu ke Osaka museum of History, Nakanoshima River Cruise, dan Umeda Sky Building floating Garden. Masih banyak lagi Osaka lainnya. Semua mereka kunjungi tidak ada yang terlewati. Mumpung berada di Japan, selama di Korea kemaren hanya di Daegu saja, Stella belum puas. Tapi tidak apa-apa yang terpenting ia sudah menyusuri negeri Ginseng.

Kali ini Stella benar-benar puas, sampai ia menangis karena terharu. Rey dan Vito terpisah, di karenakan Vito ingin berduaan dengan istrinya. Memberi kejutan untuk Sita istrinya. Begitupun Rey ingin makan malam yang romantis dengan istrinya. Atau bisa di bilang Candle light Dinner di negeri Sakura. Stella tidak tau jika Rey sudah menyiapkan tempat romantis untuk makan malam. Hanya mereka berdua, dan ada alunan musik yang sengaja Rey siapkan agar terlihat sangat romantis.

Di sini lah Rey dan Stella sedang duduk berhadapan, menikmati makan malamnya. Stella mengenakan Long dress berwarna cream bermotif bunga kecil-kecil. Rambutnya ia biarkan tergerai. Rey mengenakan kemeja putih bergaris kecil hitam. Suasana begitu sunyi, hanya ada alunan musik romance. Saat musik berganti Rey mengajak Stella berdansa. Stella menolak, Rey menarik lengan tangan Stella dengan pelan. Dengan terpaksa akhirnya Stella mau berdansa.

Stella meletakkan kedua tangannya di bahu Rey. Lalu ia mengikuti gerakan Rey. Rey menyatukan keningnya dengan kening Stella. Mereka tersenyum, terlihat bahagia. "I love you Mrs. Digantara!" Bisik Rey ke telinga Stella.

"I love you too!"

Mereka saling menatap, masih berdansa, bergerak mengikuti alunan musik. Rey memiringkan kepalanya, lalu mencium bibir Stella. Melumatnya dengan lembut. "Kamu senang sayang Dinner malam ini?" Bisik Rey pelan tepat di bibir Stella.

Stella mengangguk, "hemm, sangat senang, aku sangat bahagia bisa mengunjungi negeri yang aku impikan selama ini. Semua masih seperti mimpi. Terima kasih Rey." Ungkap Stella, lalu ia mencium pipi Rey. Rey tersenyum, menarik pinggang Stella agar menempel ke tubuhnya.

"Apapun akan aku lakukan untuk kebahagianmu sayang. Terima kasih juga kamu sudah hadir dalam hidupku. Jika saat itu tidak bertemu denganmu mungkin aku masih menjadi pria 'brengsek' yang suka mainin perempuan. Kamu hebat bisa menaklukkan hatiku sayang." Ungkap Rey, dan kembali mencium bibir Stella.

Acara Candle light Dinner sudah selesai, kini mereka kembali ke hotel ingin bersiap-siap dan istirahat. Karena besoknya mereka akan ke London, Sekalian menjemput Revy dan kekasihnya. Stella tidak tau bahwa Rey masih punya kejutan yang besar. Rey juga sudah memberi tau semua keluarganya dan juga sahabatnya untuk berkumpul. Terkecuali istrinya yang tidak tau menahu.

Stella juga tidak curiga, kenapa Rey mengajaknya ke London menjemput Revy. Padahal Revy baru empat bulan kembali ke London.

Di sini lah Stella, Rey dan juga Reyent putranya sedang berkumpul di ruang keluarga. Di apartment Revy yang dulunya milik Rey. bersantai sembari dengarin Reyent berceloteh. Revy makin gemas melihat keponakan-nya makin lincah dan sangat aktif. Masa pertumbuhan Reyent sangat cepat. Ngomongnya juga sudah pintar, walau masih belum jelas. Reyent juga sudah sangat dekat sama Aloysius kekasih Revy.

Hanya satu minggu Rey dan Stella berada di London. Kini saatnya mereka kembali ke Indonesia, tanah air mereka. Satu bulan sudah mereka lewatkan. Liburan. Di Negeri Korea, Japan, London. Tinggal capeknya. Capek tidak masalah, yang terpenting mereka bahagia.

Stella dan Rey

***

Indonesia, Perum. Andara Jakarta. . .

Rey, Stella, Revy dan Aloysius sudah sampai di Jakarta. Saat ini mereka berada di dalam mobil. Menuju ke rumah mereka. Kedua mata Stella, Rey tutup pake kain. Karena ingin memberi kejutan untuk istrinya di hari lahirnya. Ya, hari ini adalah hari ulang tahun Stella yang ke 21 tahun. Dan Rey ingin nunjukin rumah barunya sebagai hadiah untuk Stella istrinya. Di rumahnya sudah pada kumpul semua, saudara, kakaknya, orang tuanya, keluarga Ruslan, dan sahabat-nya. Sudah berkumpul menunggu kedatangan Rey dan Stella.

Rey membuat syukuran untuk ulang tahun Stella, syukuran untuk rumah barunya, dan syukuran untuk Biliyard-nya yang baru buka. Semoga semuanya berjalan dengan lancar, tidak ada kendala apapun. Semua itu tidak di ketahui oleh Stella. Selama di luar negeri Rey dengan diam-diam berkutat dengan ponselnya untuk mengurus semuanya. Di kira Stella, Rey sibuk sedang mengecek clubnya.

Mobil berhenti di depan gerbang tinggi, seseorang membukakan-nya. Pak Sunardi orang yang di bawa Nancy dari Cibubur. Nancy menyuruh-nya untuk menjadi security di rumah barunya Rey. Mobil berhenti di garasi, Rey turun membukakan pintu untuk Lia. Lia keluar sembari membopong Reyent yang terlelap nyenyak. Lalu Rey menyuruh Stella keluar, kedua matanya masih tertutup kain. Kemudian Rey menuntunnya, melangkah dengan pelan. Memasuki rumah barunya.

"Ucap Bismillah sayang, lalu ucapkan Salam ya! Ini perintah Mama sama Ibu Darmi." Titahnya pada Stella.

Stella hanya menurut, padahal dia sangat penasaran mau di bawa kemana? Kenapa pake tutup mata segala.

"Ini di mana Rey! Kenapa masih di tutup mata aku Rey!?"

"Ya nanti, sebentar lagi sayang!" Rey mengedipkan mata sebagai kode, dan jari telunjuknya di tempelin ke bibir. Semua orang pada diam dan tersenyum.

Kemudian mendekat dan membentuk lingkar. Lampu dalam keadaan mati. Rey membuka kain penutup Stella. Setelah terbuka Stella ketakutan karena gelap.

"Rey kok gelap!"

"Sabar sayang, jangan takut."

"HAPPY BIRTHDAY STELLA, WISH YOU ALL THE BEST, AND WELCOME HOME!!" Ucap mereka serempak.

Stella terkejut dan menutup mulutnya, sembari meneliti satu persatu orang-orang yang mengelilingi-nya. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya. Kedua matanya berkaca-kaca, ia menangis terharu. Ia menatap Rey dan memeluknya.

"Happy birthday ya sayang! Dan selamat datang di rumah baru kita. Sebenernya ini rumah sudah lama jadinya. Aku sengaja ini rumah sebagai hadiah di hari ulang tahun mu sayang. Nggak cuma itu, di garasi sana juga ada mobil Lamborghini putih. Itu juga hadiah untuk mu dan semoga kamu menyukainya." Stella mempererat pelukannya, ia menangis.

"Hari ini adalah hari Special mu sayang, ada tiga syukuran. Syukuran buat ulang tahun mu, syukuran buat rumah baru kita, dan syukuran buat Biliyard yang baru berdiri minggu lalu. Biliyard itu milik mu, atas nama Reyent putra kita. Sekarang tiup lilinnya ya, kasihan udah pada menunggu!" Ucap Rey, sembari menghapus air mata Stella.

Stella mengangguk, mengucap do'a dalam hati dan meniup lilinnya. Lalu memotong cake-nya. Potongan pertama ia suapkan sama Darmi dan Ruslan orang tua angkatnya. Kemudian Nancy mertuanya, dan yang terakhir ia menyuapi Rey. Kemudian Stella memotong nasi kuningnya atau nasi tumpeng. Lalu Nancy mempersilah-kan semuanya untuk menyantap makanannya. Masing-masing semua menikmati makanannya sembari berbincang.

Reyent terbangun, "Mi-mi-mi!!!"

Celotehnya di gendongan Lia, Stella meraihnya dan di ciumi wajahnya kas bangun tidur. Reyent clingak-clinguk kebingungan, kenapa banyak orang. Reyent berontak ingin turun, dia melihat Darmi Nenek-nya. Stella menurunkanya, dan Reyent lari kearah Darmi. Di raihnya, di peluknya, kepalanya di senderkan di bahu Darmi.

"Cucu Tati, Reyent abis jalan-jalan ya nak! Jalan kemana nak kemaren!?"

"Wat-wat yan!" Ucapnya menunjuk keatas.

"Reyent senang naik pesawat!?" Reyent mengangguk.

Muncullah keponakan Rey dan adiknya, Mawar memanggil Reyent.

"Dede Eyent!" Panggil Mawar, lalu mencium pipi Reyent dengan gemas. "Cini main, ayo dede Eyent main cini!"

"Reyent coba lihat Ate bawa siapa ini!" Ucap Relly.

"Co-co yeong yeong!" Reyent langsung mencekramnya saat melihat kucing Relly yang bernama Coco. Relly berteriak takut kucingnya tidak bisa bernafas. Reyent cenkramnya pas di lehernya.

"OMG!! Reyent nanti Coco-nya mati!"

"Yeong Te yeong!!!"

"Ya meyongnya jangan di cekik, nanti mati!" Reyent hanya bengong, dan berkedip-kedip lihatin Relly. Lalu lari menghampiri Twin yang bernama Gevral dan Gebral. Mereka lagi memainkan leggo. Mawar juga ikut bergabung main leggo. Tapi Reyent cuma bisa acak-acak pesawat yang sudah di buat Refly.

"Etss! Reyent nggak boleh rusakin yang sudah Oom buat!"

"Wat-wat!" Celotehnya.

"Reyent mau pesawat, tapi jangan di rusakin lagi ya!" Reyent manggut-manggut, masih mengenyut empengnya. Lalu lari sana sini, sembari nendang-nendang bolanya.

"Mose mouse Mi mose!" Reyent Mengingat boneka Mickey mouse. Lia memberinya, langsung di raih sama Reyent dan di tunjukin sama sepupunya.

"Mose mose!" Ucapnya, nunjukin ke Mawar dan Twin.

"Dede Eyent beli Mickey mouse ya!?"

Stella menghampiri mereka, dan membagikan oleh-oleh yang ia beli. Satu persatu ia bagi rata biar tidak berebutan. Mawar teriak kegirangan. "Mama Mawal punya Mickey balu, dali Ate."

"Bilang apa kalau di kasih!?"

"Telima kasih Ate!" Ucapnya dan mencium pipi Stella. Kemudian kembali bermain lagi. Dan Stella bergabung di ruang keluarga. Rey berkumpul dengan sahabatnya. Duduk di dekat kolam renang. Obrolan makin berlanjut, banyak yang mereka bahas. Entah apa yang di bahas?

Stella dan yang lain juga masih di ruang keluarga, sembari menonton televisi. Darmi dan Nancy menasehati, saat menempati rumah barunya nanti. Darmi dan Nancy berharap tidak ada pertengkaran, saat Rey dan Stella menempati rumah barunya. Nancy memperkenalkan para ART barunya dengan Stella. Nancy membawa lima ART perempuan dan lima Pria. Dua pria untuk tukang kebon, dua pria security untuk penjaga gerbang. Dan satu pria kusus supir.

"Besok saja jika ingin lihat-lihat ya! Ini sudah malam!?"

"Ya Ma!"

"Mba, Amang, saya minta tolong sama kalian semua harus kerja dengan baik. Terutama kejujuran. Anda paham?"

"Paham Bun!"

"Ya sudah kembali ke kamar dan istirahat, besok bangun pagi. Menyiapkan sarapan untuk kita, setelah itu saya akan bagi pekerjaan kalian!" Titah Nancy. Mereka jawab serempak. "Ingat kerja baik-baik, yang rukun sama temannya. Tidak boleh iri-irian, harus saling kerja sama." Mereka kembali mengangguk.

Acara syukuran sudah selesai, malam pun sudah larut. Satu persatu tamu pamit undur diri. Masih ada bebera tamu yang masih berbincang dengan Rey. Reyent masih main, lari sana-sini. Reyent senang jika ada teman mainnya. Apa lagi ada kucing kesayangan-nya. Mereka pada menginap di rumah barunya Rey dan Stella. Tidur di hari pertama di rumah baru. Lengkap sudah kebahagian Stella.

BERSAMBUNG.

Makasi sudah mau membaca!

Saranghae 🥰

It's Me Rera