______________
London Bridge, UK. . .
Setelah pertemuannya dengan Alexis dan menikmati makan siangnya. Kini Rey, Stella, Revy, Lia dan juga Pio melajutkan jalan-jalannya. Alexis juga ikut bergabung dengan mereka. Beruntung ia tidak memiliki jaduwal kemana-kemana. Memang sudah di rencanakan saat Revy menghubungi-nya tadi pagi. Jadi ia mengkosongkan hari ini untuk bergabung dengan Reyneis. Kapan lagi ia akan bertemu dengan Reyneis Bastian Digantara! Mumpung saat ini Rey berada di UK. Dan ini menjadi kesempatan ia bertemu dengan Reyneis mantan kekasihnya.
Alexis memberi necklaces untuk Stella dan Reyent. Kata Alexis itu kalung sangat bagus, bisa membuat baby cepat tidur. Apa bila baby sulit tidur. Bukan hanya itu saja, tetapi necklaces itu menandakan sebuah ikatan pertemanan dirinya dengan Stella.
Kalung itu ia beli saat Alexis pergi ke Brasil. Tadinya mau ia berikan sama Rey jika berjumpa. Tetapi Rey sudah menikah, dan sudah memiliki seorang putra. Akhirnya Alexis memberikan-nya kepada Stella dan putranya. Alexis tidak mau di anggap mengganggu hubungan orang lain. Alexis memang sudah move on dari Rey, meski nama Rey masih nyelip di hatinya. Ia akan selalu mendoakan keluarga kecil Reyneis bahagia selalu.
Alexis sedang memakaikan kalung di lehernya Reyent. Setelah terpasang, tangan Reyent menarik-narik kalungnya karena merasa geli. Mungkin belum terbiasa jadi terasa geli.
"Ettsss no no no! Nice boy don't pull ok!" Larang Alexis saat Reyent menarik kalungnya. Kini Alexis gantian memakaikan ke leher Stella. Terlihat cantik saat kalungnya terpasang di leher Stella.
"Wooww beautiful girls!" Puji Alexis. "Come take pictures with me Ella!" Alexis memanggil Stella dengan sebutan 'Ella'. Itu sudah menjadi watak Alexis, ia tidak mau nyamain orang saat memanggil nama dengan orang yang ia dekat. Seperti Revy, Alexis memanggilnya dengan sebutan 'Evaneis' nama tengah Revy, itu lah sifat Alexis Keys.
Siang ini Mereka akan menuju ke Paris, membutuhkan waktu 2.5hour London to Paris. Aloyseus sama Rey bergantian menyetir. Biar Aloyseus tidak terlalu lelah atau keram bagian kakinya.
Di dalam mobil di penuhi celotehan Reyent sama Alexis. Sedari tadi Alexis selalu mengajak bicara sama Reyent. Kadang bercanda, 'cilukba'. Reyent sudah tidak takut lagi dengan Alexis. Reyent teriak-teriak kegirangan saat Alexis bilang 'cilukba'. Wajah Reyent, Alexis tutup pake selimutnya. Lalu di buka lagi sama Reyent.

Alexis juga ikut terbahak, "Reyent siapa nama Pipi?" Tanya Alexis.
Alexis memang bisa berbahasa Indonesia. Walau logatnya campur logat inggris. "Nis nis Pii nis!" Celetuk Reyent. Alexit semakin terbahak kencang mendengar celetukan Reyent.
"OMG! Tian your son is very clever." Ucap Alexis. Rey hanya tersenyum.
"Reyent, kalau Mimi namanya sapa?" Tanya Revy sembari menunjuk Stella.
"Mi lla Mi lla llaa!" Celetuk Reyent.
"Hahahaha, Tian your son is the best hahahaha."
Semua orang yang di dalam mobil pada terbahak. Rey masih tetap fokus melihat kedepan dan fokus menyetir.

Rey juga bangga memiliki seorang putra. Apa lagi anak pertama pengganti Ayah. Jadi bisa menjaga adik-adiknya kelak.
Reyent rewel seperti mau tidur, Stella memberi empengnya, tapi Reyent tidak mau. Di beri air mineral tidak mau. Di beri Susu formula juga tidak mau. Hah tumben semua tidak mau! Gumam Stella bingung. Reyent masih merengek di pangkuan Stella. Tangan Reyent meraba-raba dada Stella. Lalu membuka baju Stella. Ternyata Reyent mau 'nete'.

Stella membiarkan-nya saat Reyent mainin Putingnya. Asal putranya tidak rewel. Untung saja Stella duduknya di belakang. Jadi tidak kelihatan saat Reyent membuka baju Miminya. Masalahnya di dalam mobil ada Aloyseus dan Pio.
"Tumben kamu nak mau ini hem!" Ujarnya. Lalu Stella memberi empeng-nya agar Reyent cepat tidur. Dari depan Rey melihatnya lewat kaca spion dan dia bergumam, 'wach Reyent, itu punya-nya Pipi nak! Kenapa kamu mainin hem!
Gumam Rey yang tidak mau terbagi dengan putranya. Saat Rey dengar Reyent tidak minum ASI lagi, Rey jingkrak-jingkrak. Jadi Rey bisa menguasai-nya sendiri. 'Dasar kadal mesum sekuadrat'.
Tidak terasa mereka sudah sampai di Paris. Paris tempatnya makin indah, apa lagi di Menara Eifel. Sangat indah.
***


Menara Eifel, Paris...
Menara Paris ini di lengkapi dengan lampu kerlap kerlip. Selain bisa di pergunakan untuk penerangan malam. Menara Paris ini sering di pergunakan juga untuk menciptakan suasana romantis. Seperti Alexis dan Reyneis dulu saat pertama jadian di bawah Menara Eifel.
Jadi tempat Paris ini sudah menjadi kenangan antara Reyneis dan Alexis. Alexis tidak mau mengingatnya lagi. Rey menawari Stella mau naik keatas atau tidak?
Stella mengangguk, tapi Reyent gimana?
Reyent di berikan sama Revy, takut ada apa-apa di atas nanti. Akhirnya Rey dan Stella sudah naik keatas. Melihat pemandangan dari atas.
"Gimana sayang bagus kan lihat dari atas sini?" Bisik Rey, sembari memeluk Stella dari belakang.
"Iya bagus banget. Aku mau ambil foto disini!"
"Kita foto berdua di sini!" Ajak Rey.
Rey memotretnya lewat ponselnya, foto berdua, saling berpelukan, dan berciuman. Kemudian Stella berdiri sendiri. Rey memotret-nya banyak untuk dia simpan buat kenang-kenangan. Setelah sudah puas menikmati pemandangan dari atas, Stella mengajak turun ingin berfoto bertiga di depan Menara Eifel.
Sampai di bawah Stella mencari Revy, di bawa kemana Reyent? Rey menghubungi-nya, tidak lama Revy datang. Rey meminta Revy untuk memotretnya. Reyent di tengah Stella dan Rey berada di kanan dan kiri. Keduanya mencium pipi putranya.


Keluarga cemara. Kalimat itu lah yang Revy gumamkan setelah memotret-nya. Revy juga ikut bahagia melihat Rey abang-nya sudah menikah dan sudah di karuniai seorang putra. Harapan Revy, semoga Abang-nya benar-benar berubah dan menjadi keluarga yang bahagia.
Setelah selesai memotret, Revy mengambil Reyent dari gendongan Stella. Ia ingin memberi peluang untuk Rey dan Stella. Ini kan mereka Honeymoon jadi Revy ingin memberi waktu mereka berduaan. Lagi pula Reyent minum susu formula. Tidak rewel juga.
"Sini Kak, Reyent biar sama kita saja, Abang sama Kakak nikmati honeymoon-nya." Ujar Revy, sembari mengedipkan sebelah matanya.
"Ade gue ini memang peka banget ya! Jagain Reyent, awas loh kalau sampai Reyent terluka!"
"Abang ngancem?"
"Bukan ngancem, tapi itu peringatan adek-ku sayang."
"Reyent tidak boleh nakal ya sama Ate!" Ujar Stella sembari geleng-geleng. Reyent pun ikut geleng-geleng seraya berkata 'no no no.'
Rey mengajak Stella berkeliling, menyusuri negeri Paris untuk menyenangkan Stella. Rey memberi Ice Cream untuk Stella dan dirinya. Mereka memakan-nya sembari bergurau. Saling menyuap. Berfoto-foto sembari berciuman. Selesai memakan ice cream, Rey dan Stella memasuki perbelanjaan yang berbrandid. Seperti LV misalnya. Stella melihat Hand Bag, baju, sepatu, dan dompet. Pokoknya semua yang berkaitan dengan LV.
Stella bingung mau milih yang mana? Semuanya bagus, nggak ada pilihan.

Stella membeli tas, dompet, sendal dan baju. Semua bermerek LV. Stella membelikan untuk Darmi dan juga Ririn. Ibu angkat-nya dan Kakak angkat-nya. Ingin membelikan Nancy dan ketiga Kakak-nya Rey melarangnya. Karena mereka sudah punya banyak. Rey bilang kasih kue atau oleh-oleh lainnya.
Setelah puas di toko LV, kini Rey mengajak Stella ke toko perhiasan. Perhiasan yang Brandid, perhiasan ini mereknya sudah terkenal di negeri mana pun. Yang biasa Artis atau aktor pakai. Mereknya juga bagus, 'Cartier'. Rey ingin membelikan untuk Stella. Dia menyuruh Stella memilih mana yang ia suka. Stella pun lihat-lihat dan memilih gelang dan kalung Cartier.
Sebenernya Stella tidak mau, ia merasa tidak enak. Stella juga tidak mau di anggap ngincar harta Rey. Mentang-mentang sudah jadi istrinya semua di borong. Biasanya seperti itu omongan orang. Stella lihat-lihat karena kagum saja, ia menolaknta. Namun, Rey memaksanya.
"Tidak usah Rey, belanjaan yang tadi sudah cukup kok," Tolak Stella.
"Aku tau sayang, yang tadi kan tas sama dompet. Ini perhiasan tidak sama dengan yang tadi. Kamu sudah menjadi istriku, sudah menjadi Nyonya ku. Jadi harta ku sekarang menjadi milikmu juga. Jangan takut dengan gosip nggak jelas, aku tau kamu bukan seperti itu sayang. Ayo cepat pilih yang mana?"
"Now, you is my wife forever! Your my mine."
Akhirnya Stella pun mengalah dan nurut saat Rey membantu memilih gelang, cincin, dan kalung. Stella sendiri bingung mau yang mana? Semua terlalu bagus. Maka dari itu ia serahin sama Rey saja, biarkan Rey sendiri yang memilih untuk-nya. Rey sudah memilih Kalung, anting, cincin dan gelang.

The Harmonie Necklace



Rey juga membeli gelang supaya couple sama Stella istrinya.

Stella memprotes, ini terlalu banyak. Rey berlebihan, semua ia beli. Mentang-mentang banyak uang. Dalam hati Stella menggerutu.
Semua perhiasan yang Rey pilih di masukkan ke kotak perhiasan dan Paper bag. Kemudian Rey melangkah ke Casir ingin membayarnya. Rey membayar menggunakan kartu mas London. Dulu Rey waktu masih kuliah di Universitas Castle, Roni Papanya membuatkan-nya kartu mas untuk Rey. Karena Rey merengek minta di buatin kartu mas London. Roni menurutinya dan membuatkan-nya.
Setelah selesai dengan urusan membayar. Rey mengajak Stella makan dulu, karena perutnya meminta di isi. Rey dan Stella memasuki Restaurant cepat saji. Pelayan menghampiri-nya, dan Rey melihat menu yang pelayan beri. Rey menyebutkan pesannya, dan pelayan mencatatnya.
"Revy membawa Reyent ke Park Disney sayang," ucap Rey memberi tau Stella bahwa Revy membawa Reyent ke Park Disney. Revy juga mengirimkan foto Reyent.

Reyent lagi jalan-jalan menikmati angin di park Disney. Kedua matanya mengerjap-ngerjap karena terpaan angin. Terlihat lucu dan menggemaskan. Tentu saja Revy tidak membiarkan moment ini lewat. Dengan cepat Revy merogoh ponselnya yang berada dalam saku celananya, Revy pun memotretnya.
Reyent menaiki kuda-kudaan, Reyent sangat senang. Dia teriak-teriak saat kudanya berjalan dan naik turun.

Rey dan Stella mengamati wajah putranya. Kira-kira wajah Reyent mirip siapa?
"Reyent mirip dengan ku ya sayang, kamu perhatikan deh mata, hidung, wajah dan bibirnya!"
"Ya dia memang mirip banget sama kamu, karena dulu saat hamil aku sangat membencimu." Ujar Stella. "Semoga kelak sifatnya tidak mirip dengan-mu ya Rey." Ujarnya sembari tersenyum.
"Emmmmm sekarang kamu masih membenciku tidak?"
"Nggak tau!" Jawab Stella dengan senyum jailnya.
"Kok nggak tau?"
"Sudah lah jangan bahas lagi, tuh pelayan datang membawa pesanan kita."
Benar saja, saat Rey menengok kebelakang, pelayan datang membawa pesanannya. Makanan pun telah di sajikan di depan Stella dan Reyneis. Lalu kedua-nya menikmatinya setelah pelayan mempersilahkan dan pergi meninggalkan mejanya.
Acara makan sudah selesai, Rey dan Stella ingin menyusul putranya yang bersama Revy. Hari sudah mulai gelap, jam menunjukan pukul tujuh lewat lima puluh menit. 'Waktu London'.
Sesampai di Park Disney, Reyent yang melihat Stella datang dia berteriak memanggil Miminya. Dia langsung melangkahkan kakinya menghampiri Stella.
Stella meraihnya dan memeluknya, lalu di ciumnya bertubi-tubi. "Tadi Reyent naik kuda ya nak?"
"Daaaaa Mii da da!" Oceh Reyent, tangan-nya menunjuk ke arah di mana yang ada wahana kuda.
"Iya itu kuda nak, sekarang pulang dulu ya, besok jalan-jalan lagi ok." Ujar Stella meski Reyent tidak mengerti omongan Stella. "Reyent lapar tidak?"
"Pal pal, meng nen!" Oceh Reyent.
Stella meminta susu formula yang Lia buat dari tadi, cuma Reyent belum mau meminumnya. Dia masih ingin bermain.
"Reyent sini gendong sama Pipi!"
"Nen pal nen!" Geleng Reyent, dia lapar ingin nenen. Tapi jika tidak sambil terbaring dia tidak mau minum susu. Ibarat orang dewasa jika makan sembari berdiri makannya tidak segar atau tidak nikmat. Begitu yang Reyent rasa, jika minum susu tidak terbaring dia tidak akan mau minum susunya. Jika sudah terbaring dan nyaman baru Reyent mau minum susu sampai habis.
Stella cepat-cepat masuk kedalam mobil dan menidurkan Reyent di pangkuannya. Lalu botol susu langsung di enyut Reyent. Yang lain menyusul masuk kemobil semua. Rey mengajak kembali ke apartment. Kali ini Pio yang menyetir. Rey duduk di samping Stella di kursi belakang. Sebelahnya ada Revy. Lia sama Alexis duduk di kursi tengah.
Tangan Rey memeluk pinggang Stella, tangan satunya memainkan ponselnya. Banyak notif dari anak buahnya. Dari Vito juga, dia memberi tau bahwa dirinya dan Sita akan segera menikah.
Botol susu terlepas, karena isinya sudah abis. Dan Reyent terlelap di pangkuan Stella. Pasti Reyent sangat lelah jalan-jalan seharian. Tidak tidur siang juga. Paling tidur cuma sebentar di dalam mobil.
Stella memberikan botol susu yang sudah kosong ke Lia.
"Wah jagoan Pipi tidur, pasti capek ya!" Bisik Rey sembari mencium pipi putranya yang terlelap.
"Jangan Rey nanti ngamuk kalau terganggu." Ujar Stella memperingatkan Rey.

Setelah menidurkan Reyent di Baby chair, kini gantian Rey yang tidur di pangkuan Stella. Rey seperti bayi saja. Dumel Revy, merasa Risi, Revy pindah kedepan duduk di sebelah Alexis. Setelah Revy pindah kedepan, Rey menslonjorkan kedua kakinya. Dia memejamkan kedua matanya. Wajahnya menghadap ke perut Stella. Tidak lupa juga, tangannya memeluk pinggang istrinya.
Alexis sedari tadi diam saja, saat melihat kemesraan Rey dengan istrinya. Ia jadi mengingat masa lalunya dulu saat di negeri Paris ini. Ia menyesal telah mengikuti ajakannya Revy.
Hah udah terlanjur, dirinya dan Rey sudah menjadi masa lalu. Gumam Alexis.
Tidak terasa mobil Aloyseus sudah memasuki Basement apartment. Rey, Stella, Revy, Lia, dan Alexis keluar dari mobil. Reyent masih terlelap. Rey megendong-nya. Alexis pamit ingin pulang. Alexis menghampiri Stella dan memeluknya, tidak lupa cipika-cipiki. Kemudian pamit sama yang lain juga.
"Terima kasih buat hari ini Tian, aku sangat happy bisa bertemu denganmu kembali. Meski keadaannya sudah berubah. Stella nice meet to you." Ucap Alexis.
"Nice meet to you too Alexis, thank you for necklace. I like it." Ucap Stella dengan senyum ramahnya.
Lalu keduanya berpelukan lagi, Alexis menghampiri Rey yang masih menggendong Reyent. Alexis mencium pipi Reyent dengan pelan. Agar tidak membangunkan Reyent.
"Sweet dreams baby boy. sampai jumpa lagi." Setelah mengucapkan itu Alexis melenggang pergi, sembari melambaikan tangan. Ia pulang menaiki taxi. Sebenernya bisa juga bareng Aloyseus pulangnya. Cuma Alexis yang tidak mau. Ia terburu-buru, mungkin karena ada janji, entah janji apa tidak tau.
Rey menidurkan Reyent di dalam kamarnya. Stella membersihkan diri, karena badannya lengket semua seharian kena matahari dan debu. Rey ingin ikut masuk. Namun, Stella buru-buru mengunci pintunya.
Rey keluar, ia ikut bergabung dengan Aloyseus yang duduk di ruang keluarga dengan Revy.

Pio yang abis menerima panggilan dari Vito, ikut bergabung di ruang keluarga juga. Tadi Vito mengatakan bahwa resepsi pernikahannya di adakan dua minggu lagi. Itu artinya setelah acara Fashion Show-nya Gregi.
Rey akan pulang dulu, demi persahabatan mereka. Rey tidak enak jika tidak ikut menyaksikan acara pernikahan Vito dengan Sita. Apa lagi Vito menjadi manager club milik-nya.
Setelah selesai semuanya, Rey akan melanjutkan honeymoon-nya lagi. Mungkin akan ke Korea dan Japanese.
BERSAMBUNG.
Terima kasih sudah mau membaca.
Saranghae 🥰
It's Me Rera