Chereads / Raja Jadilah Peliharaan Ratu / Chapter 5 - Makan bersama ayah

Chapter 5 - Makan bersama ayah

Aku memasak lama 2 jam meskipun di bantu oleh chef oniko dan bawahannya tapi akhirnya semua selesai

Mely Jeny dan Jesika sudah menunggu aku dari di damping dari tadi sementara Siska di kamar menyiapkan air mandi untukku

"Terimakasih bantuannya chef oniko Patrik Jenifer oscar" kataku lembut

"Sudah tugas kami nona" jawab semuanya

"Tidak menyangka nona pertama kali anda masuk dapur tapi anda sangat berbakat memasak makanan anda sangat lezat" puji oniko

"Tidak chef oniko itu semua berkat bantuan dan ajaran chef"

"Tidak nona ini bukan pujian tapi ini dari hati saya nona"

"Terimakasih jika begitu chef maaf telah merepotkan kalian"

"Tidak masalah nona"

"Baiklah aku akan kembali dulu tolong suru pelayan menghidangkan makanan ini yah ayah sebentar lagi akan turun "

"Baik nona" muda Jawab para pelayan hormat

"Terimakasih"

🌺🌺

Kembali ke kamar bersama pelayanku aku langsung mandi dan berganti pakaian

Aku bertanya pada Siska

"Siska apa ayah sudah turun?"

"Belum nona tuan belum turun ke ruang makan"

"Apa makanan telah di siapkan mely?"

"Sudah nona para pelayan telah menyiapkan makanan"

"Baiklah jika begitu ayo pergi ke ayah dulu kami akan turun bersama"

"Baik nona" jawab semua

Keluar dari kamar aku menyusuri koridor lantai 2 kamar ayah tidak jauh dari kamarku keduanya berada di lantai yang sama kata ayah agar lebih mudah baginya menemuiku/aku tahu itu dari mely

Berdiri di depan pintu kamar ayah ada 2 penjaga pintu mereka memberi hormat "nona muda selamat pagi"

"Yah selamat pagi, Hem apa ayah masih di dalam?"

"Masih nona" jawab penjaga bernama Wiliam

"Bisakah aku masuk?"

"Tentu nona" jawab Juna penjaga satunya lalu membuka pintu

"Terimakasih" aku masuk ke kamar ayah

Saat aku masuk hal yang pertama aku lihat adalah arsitektur ruangan yang besar dan luar biasa elegan bergaya Inggris berwarna dominan emas dan putih pada dinding dan prabotan hitam cantik dan dominan sangat berbeda dengan kamarku

Kamarku lebih bergaya Prancis dengan campuran gaya cina kuno warnanya emas dan pink di dinding lebih romantis dengan prabotan hijau dan biru terlihat tenang

Aku masuk tidak melihat ayahku jadi aku memanggil " ayah "

Pintu ruang kerja ayahku di buka ternyata ayah sudah ada di ruang belajar pagi pagi sekali

Nataniel melihat putrinya di kamarnya pagi pagi terpana "sayang, Lia selamat pagi sayang kenapa di sini pagi pagi?"

Aku melihat ayahku yang terkejut melihatku aku tersenyum tertawa berjalan ke arah ayah meraih tangannya, aku tidak tahu bahwa pria 30 an ini yang menjadi ayahku sangat tampan dan seksi di pagi hari dengan pakaian kemeja putihnya yang tidak di kancing bagian atasnya celana hitam dan rambut yang sedikit acak acakan aku hampir jatuh cinta pada ayahku sendiri

"Ayah kenapa penampilan kamu seperti itu dan kemana wakil Kim"

Huk huk batuk cangung

"Sayang wakil Kim sedang pergi tadi malam ayah kembali buru buru jadi ayah meninggalkan dia untuk menyelesaikan pekerjaan di kantor sedangkan ayah kembali dulu"

"Ehehe ayah apa kau membuang wakil Kim mengerjakan tugasmu"

"Tidak sayang"

mengetuk dahiku pelan,

"ayah hanya meminta dia menyelesaikan sedikit pekerjaan"

"Yah baiklah ayah tapi ayah lihat yang terjadi wakil Kim tidak ada dan ayahku yang tampan telah berubah menjadi berantakan"

aku berdiri di depan ayahku meletakkan tangan di dagu menggosok dengan lembut

"Anak nakal" kata ayahku Hem

Ahaha aku tertawa

"Baiklah ayah ayo aku akan membantu ayah pakaian apa yang akan ayah gunakan"

aku menarik ayah lalu mencari baju di ruang ganti

Mengeluarkan satu set kemeja dan celana ala militer hitam emas dengan jubah putih emas sepatu pantofel kulit hitam aku memberikan pada ayah

"Lihat ayah bagaimana dengan ini sangat tampan, jika ayah mengenakannya pasti banyak gadis akan akan jatuh cinta"

aku mengedipkan mata pada ayahku

" Ahahha baiklah ayah akan memakai ini"

mengambil baju yang di pilih gadisku aku tersenyum memasuki ruang ganti berdiri di depan cermin ternyata pilihan putriku sangat elegan tapi keren terlihat gagah keluar dari ruangan aku melihat putriku menunggu saat melihat aku keluar ia memberiku senyum cerah bagaimana tanyaku

Aku melihat ayah keluar "wow luar biasa"

aku memberi 2 jempol pada ayahku tampan pujiku

"Benarkah ? "

" Yah tentu "

aku mengambil sabuk ayah memberi padanya ia pun memakainya

Aku mengambil dasi dan Bros pangkat serta simbol kerajaan memakaikan satu persatu di baju ayah lalu aku mengambil pedang dan topi memberi pada ayah

Mundur 3 langkah aku memberi hormat ala militer pada ayahku dengan tangan kanan di angkat ke pelipis membuka 5 jari berteriak "salam jendral besar" tersenyum

Ahahah tertawa "putriku tidak perlu memangil ayahku jendral karna bagi putriku ayah hanya seorang ayah" membuka tangan mengisyaratkan agar aku memeluk

Aku dengan senang hati memeluk ayah "

baiklah ayah bukanlah jendral ayah hanyalah ayahku "

"Baik" kata ayahku

"Yah baiklah, oh ayah ayo turun aku membuat sarapan untuk ayah"

"Apa kamu bilang sayang?"

"Aku bilang ayah putrimu ini bangun pagi sekali membuat sarapan untukmu"

"Benarkah ? serius ?"

"Tentu saja" mengganguk

" Hebat ayo turun ayah ingin melihat makanan buatan putriku"

"Ayah aku sangat pandai memasak"

"Ayah tidak percaya kamu pandai memasak"

"Serius ayah aku sudah belajar"

"Ya baiklah meski itu tidak enak ayah tetap akan makan"

"Ayah aku srius"

Baiklah baiklah sayang"

Sepanjang jalan ke ruang makan aku dan ayah saling mengoda sampai tiba di ruang makan ayahku duduk di kursi utama dan aku di sampingnya

"Yang mana masakan yang kamu buat sayang?"

"Ayah semua ini aku yang masak ayo coba"

"Benarkah semuanya?" Bertanya heran

"Yah tentu saja "

"Jam berapa kamu bangun sayang?"

"Jam 5 ayah"

"Oh sayangku lain kali jangan terlalu memaksakan diri banyak pelayan dan koki yang bisa memasak ayah tidak ingin kamu lelah"

"Ayah tentu itu berbeda aku ingin membuat spesial untuk ayah dan ayah aku tidak lelah"

"Baiklah terimakasih sayang"

Aku hanya tersenyum menyerahkan makanan pada ayah, "ayo ayah cobalah"

"Baiklah"

Aku tidak tahu bahwa putriku telah banyak berubah dia bahkan bangun pagi pagi memasak untukku aku sangat terharu meski aku ragu bagaimana rasa makanan itu tapi aku harus tetap makan, saat makanan memasuki mulutku aku terkejut ternyata sangat lezat bahkan lebih lezat dari pada masakan koki oniko kepala dapur di kastil meski masakan sama tapi rasanya lebih enak mirip dengan makanan di buat chef istana aku sangat terkejut ternyata putriku sangat pandai memasak

"Sayang apa ini kamu masak rasanya sangat enak"

"Ya ayah apakah enak jika begitu ayo makan yang banyak"

"Baiklah terimakasih sayang"

"Sama sama ayah"