Setelah sarapan bersama aku dan ayah berpisah
Ayah pergi ke istana untuk melapor tugasnya dan pekerjaan ia pada raja sedangkan aku pergi ke perpustakaan kastil untuk membaca
Ayah kemarin berjanji setelah tugasnya selesai ia akan membawa aku berbelanja sementara mengisi waktu luang lebih baik aku membaca sambil mengisi informasi yang aku perlukan
Duduk di perpustakaan aku fokus pada buku yang ku pegang sampai aku tidak tahu bahwa ada orang yang sedang memperhatikan aku dari jauh
Orang itu seumuran dengan ayahku seorang pria dengan rambut emas mata emas memakai kacamata dia berjalan kearahku merasa ada suara yang datang aku mendongkak ke arah suara melihat pria tersebut berhenti beberapa detik berpikir, aku terkejut langsung berdiri
"Salam guru"
"Salam Angelia sudah hampir sebulan kita tidak bertemu"
Aku tersenyum, "yah guru duduklah bagaimana kabar guru"
"Guru baik baik saja hanya sepertinya dirimu sedikit berbeda hanya dalam sebulan Angelia"
"Yah guru semua berkata begitu aku sedang belajar untuk berubah"
"Bagus sekali jika begitu, apa yang sedang kamu lakukan tidak biasanya kamu membaca"
Huk huk batuk canggung, "guru kamu menggodaku"
Aku melambaikan tangan memanggil mely yang ikut denganku di perpustakaan untuk menyiapkan teh tetapi aku yang menuangkan teh itu ke gelas memberi teh ke guru silahkan guru
"Sepertinya kamu memang sudah berubah Angelia tata Krama dan sopan santunmu semakin lembut padahal saat guru mengajar dulu kamu terlalu malas sekarang setelah guru tinggal kamu telah banyak belajar"
"Ini semua karna guru sepertinya aku merindukan guru selama sebulan ini"
"Hump sepertinya kamu masih nakal itu tidak berubah"
"Ehehe begitulah guru yang memanjakanku"
"Nah apa yang harus guru lakukan lagi sekarang setelah kamu belajar tata Krama dan pengetahuan dari buku buku itu dari mana guru harus mengajar kamu"
"Guru adalah yang paling mengerti buku hanya berisi teori yang terkait dengan judul buku"
"Yah itulah kenapa guru datang padamu"(mengangkat cangkir teh mencium harumnya lalu meminum sedikit)
"teh yang enak tapi sedikit berbeda dari biasanya"
"Apa guru tidak menyukainya"
"Tidak masalah teh itu ada untuk di nikmati mereka memiliki cita rasa berbeda di setiap jenis itu unik"
"Ya guru di mengerti"
Aku melihat seorang pria di depanku aku mengigat siapa orang ini saat aku ingat aku sangat terkejut bahwa orang ini adalah guruku, Angelia yang sebenarnya memiliki banyak instruktur tapi dia hanya memiliki 1 orang guru itu dia pria di depanku sekarang tuanku vebranto petro seorang penyihir dan sastrawan yang di akui dia sebelumnya mengajar Angelia dan menjadikan ia murid karna merasa Angelia sangat berbakat Angelia sebenarnya sangat beruntung menjadi murid vebranto karna tidak sembarang orang yang bisa di ajar olehnya dia biasanya hanya mengajar anak bangsawan atau keturunan raja
Meski aku tidak benar benar di ajar oleh tuan ini karna aku bukan Angelia asli itu tidak masalah karna dari percakapan kami aku bisa melihat dia adalah orang yang hebat/ yah jika mataku tidak salah ehehe
"Dimana ayahmu bukankah ia telah kembali"
Ayah melapor ke istana guru
"Begitu, baiklah ayo kita pergi ke ruang pelatihan aku ingin melihat perkembanganmu"
Mampus aku, bagaimana ini tapi tetap tenang Lia tenang
"Ayo pindah guru "
🌺🌺
Di ruang pelatihan
Memasuki ruang kedua kalinya karna yang pertama aku masuk kesini bersama mely untuk mencoba mengetes apa kekuatanku ada apa tidak dan syukurlah ada
Beberapa hari yang lalu....
Saat itu aku baru tahu bahwa di dunia ini ada sihir dan Angelia asli juga bisa mengendalikan sihir es aku terkejut, aku sangat gugup takut hingga aku mencari segala informasi mengendalikan kekuatan bagaimana caranya aku membongkar semua buku di perpustakaan selama 1 hari 1 malam akhirnya aku menemukan informasi yang berguna, aku datang ke ruang pelatihan tidak keluar selama 1 hari penuh bahkan makan juga tidak karna aku mencoba berbagai cara mengeluarkan kekuatan sihir ku sampai pusing dan lelah aku terkapar di ruang pelatihan tapi untungnya Dewi keberuntungan datang padaku di saat terakhir aku akhirnya bisa mengeluarkan sihir tidak menyerah berulang kali aku mengulang ulang sampai aku menguasai caranya dan aku berhenti.
Aku berdiri diam dan guru berdiri di depanku 10 meter jauhnya
"Mulai" kata guru
Aku mengangkat tanganku mengerakkan jari jariku ke bentuk aneh tapi berirama memfokuskan pikiran aku merasakan udara dingin di jantungku mengalir ke tanganku lalu ke jari jariku mengembun es sedikit demi sedikit lalu sekitar 1 menit kemudian ruang pelatihan mengembun jadi es awalnya ruang itu sangat dingin suhunya mines tapi tidak tahu apa yang terjadi 2 menit kemudian suhu tiba tiba naik perlahan yang awalnya sangat dingin membekukan langsung berubah jadi hangat lalu ke panas seperti di panggang, hal yang paling menarik adalah meski suhu telah berubah panas es tidak mencair semakin tinggi suhu semakin tebal es tersebut hal ini belum pernah terjadi sebelumnya membuat guruku bingung
Aku berdiri di tengah salju es yang beku tapi suhunya sangat panas seperti berada di atas kompor baru pertama kali selama aku melatih Angelia hal ini terjadi aku terperangah
Lia coba pertahankan kataku
Aku menahan sekuat tenaga tapi aku hanya bisa bertahan selama 10 menit lalu aku terlalu lelah sampai es mencair lalu hilang dengan sendirinya seperti tidak pernah ada, aku melihat ke arah guruku dengan sedih
Vebranto cemberut memikirkan kejadian tadi aku berjalan ke arah Angelia mengulurkan tanganku ke dahinya aku menyalurkan kekuatanku ke dahinya saat itu aku melihat dengan jelas apa yang terjadi di antara jantung angelia yang beku di bagian tengah ada sebuah bola berwarna merah di sana ia di kelilingi oleh es yang abadi tidak pernah cair berusaha melahap bola kecil mataku terbelalak kaget melihat Angelia
Aku yang bingung kenapa guruku menyentuh dahiku lalu dia melotot ke arahku membuat aku takut mundur selangkah
Guru ada apa tanyaku hati hati
Menarik tangan Angelia untuk duduk di tempat istirahat di ruang pelatihan aku diam beberapa saat lalu akhirnya aku bertanya "Lia apa yang terjadi selama sebulan ini apa ada yang terjadi "
Aku ketakutan di dalam hati tapi aku tetap tenang di luar, "guru ada apa? Ada yang salah"
"Lia guru dulu pernah mengecek bahwa bakat sihirmu adalah es benarkan"
"Iya guru bukanlah tadi bakat Lia adalah es"
"Lia apa kamu tidak merasa es mu tadi, apa yang kamu rasakan"
Aku mengeleng "guru aku tidak merasakan apapun saat aku mengeluarkan sihir es ku hanya di bagian awal saat sihir pertama jantungku merasa dingin tapi setelah itu hangat lalu aku tidak merasakan apapun pada lingkungan sekitar"
"Apa maksudmu Lia apa kamu tidak merasakan suhu lingkungan sihirmu"
Mengeleng "tidak guru aku tidak merasa apapun itu tidak dingin sama sekali seperti hanya biasa seperti udara aku hanya melihat es itu membeku di sekelilingku "
Terkejut hingga membelalak
"Lia apa maksudmu kamu tidak merasa dingin"
"Mengeleng menganguk
Tidak merasa dan tidak dingin"