Chereads / The Seven Wolves: The Collateral / Chapter 41 - Lucifer's Weakness

Chapter 41 - Lucifer's Weakness

Amarah itu meledak sudah di mansion mewah milih James Harristian. Lordes, Earth dan Grey tak pernah menyaksikan pertengkaran sepasang kekasih sebelumnya. Yang terlihat lebih seperti itu daripada pertengkaran dua orang berlainan jenis dan tak memiliki hubungan.

James benar-benar tak bisa memukul Delilah. Yang sanggup dilakukannya hanya menarik gadis itu bersamanya naik ke kamar utama yang pintunya telah rusak di gergaji oleh James.

"Jangan tarik aku sesukamu! Aku bukan bonekamu!" sahut Delilah menarik paksa tangannya dari cengkraman James. James membawanya bahkan sampai balkon kamar tersebut.

"Kamu adalah bonekaku, kenapa memangnya!" balas James mendekatkan tubuhnya tapi Delilah malah mendorong dadanya dengan kedua tangan.

"Cari saja mainan lain... aku benci padamu!"

"Aku tidak memintamu menyukaiku, kamu memang seharusnya membenciku!"

"Dasar pria jahat... kamu seperti iblis. Kamu sudah membunuh orang tuaku!"

"AKU TIDAK MEMBUNUH AYAHMU!" teriak James dengan wajah begitu merah. Tapi tangannya hanya mengepal tak bisa memukul. Seperti ada yang menarik tangannya agak tak menyentuh Delilah dengan kekerasan. Hal itu tak pernah terjadi sebelumnya, ia pasti sudah langsung membunuh jika dengan wanita lain.

"Kamu pembunuh! Kenapa kamu membunuh hanya demi uang? Uang itu tak seberapa dengan seluruh kekayaan yang kamu miliki." Delilah terisak dengan berurai airmata memandang James penuh amarah.

"Aku hanya memiliki mereka di dunia ini. Kenapa kamu mengambil keluargaku dariku! Kamu pria jahat!" sambung Delilah lagi.

"Aku memang pria jahat... harusnya kamu tau itu!"

"Aku membencimu! Kamu adalah manusia yang tak punya hati. Apa kamu tidak tau berasal darimana? Apa orang tuamu tak pernah mengajarkanmu tentang empati!" mata James makin menyala marah dan membesar. Delilah sudah berani menyinggung orang tua dan masa lalu.

"Kamu tidak lebih dari sekedar pria tamak yang tak memiliki belas kasihan. Aku kasihan pada Ibumu karena melahirkan anak sepertimu!"

Serasa hanya gelap yang menyelimuti pikiran James saat Delilah bicara. Ia lepas kendali. Kedua tangan James lalu mengangkat tubuh Delilah dengan gampangnya dan melemparkan gadis itu keluar balkon dari lantai dua.

"AAAAHHH!"

Earth dan Grey yang menyaksikan pertengkaran James dan Delilah, berlari masuk ke dalam kamar saat James hendak melemparkan Delilah keluar balkon. BYUURRR...

"Tuan!" pekik Earth tiba lebih dulu memegang railing tembok pembatas balkon dengan mata terbelalak. James melempar Delilah ke kolam renang tepat di lantai bawah. Kolam itu memiliki tinggi hampir 5 meter dengan panjang setara kolam renang olimpiade yaitu sepanjang 50 meter. Itu merupakan kolam renang terbesar di mansion itu dan Delilah tercebur keras ke dalamnya.

Earth dan Grey memandang James yang terengah hanya memandang saja ke arah kolam dengan rambutnya tersapu angin malam yang lembut.

"Suruh pengawal dibawah menolong Nona Starley!" teriak Earth pada Grey. Grey spontan berteriak memanggil pengawal agar berlari ke kolam renang. Delilah tak lagi muncul ke permukaan karena ia tak bisa berenang.

"JANGAN!" sahut James menghardik.

"Tapi Tuan!" James membuka sepatunya dengan cepat lalu berlari cepat dan melompat ke arah kolam. Earth dan Grey berlari ke railing terkejut sampai membuka mulutnya melihat James melompat masuk ke kolam renang demi menyelamatkan Delilah.

Begitu tercebur, James langsung bergerak menarik Delilah yang telah pingsan akibat benturan keras di air. Tubuhnya mulai tenggelam dan James menarik pinggang Delilah lalu berenang ke permukaan air. Earth dan Grey ikut berlari turun. Ketika mereka tiba di James tengah membawa tubuh Delilah ke pinggir kolam.

Earth dan Grey membantu James untuk menarik tubuh Delilah dan membaringkannya ke tempat yang lebih aman di pinggir kolam. Setelahnya, salah satu pengawal menarik James dari kolam renang. Ia berjalan cepat dan memeriksa keadaan Delilah dengan menepuk-nepuk lembut pipinya.

"Bangun... Candy, bangun..." James memeriksa nadinya dan ia masih hidup tapi tak bisa bernapas. James menekan bagian dada bawah Delilah meresusitasi dengan menggenjot menggunakan kedua telapak tangan yang ditekan.

James juga memberikan napas bantuan pada Delilah dengan meniupkan udara ke mulutnya. Ia lalu memacu lagi agar air bisa keluar dan Delilah terbatuk beberapa kali setelah air keluar dari paru-parunya. James menarik napas lega dalam keadaan sangat basah.

"Panggil dokter Jeff kemari, katakan darurat!" perintah James pada Grey dan ia pun mengangguk. James lantas mengangkat tubuh Delilah menggendongnya masuk ke dalam mansion sambil terengah kelelahan dan basah kuyup.

James membawa Delilah masuk ke kamar tamu yang tak jauh dari kamar utama. Kamar itu memiliki penghangat sama seperti kamar utama. Tujuannya agar Delilah tak kedinginan.

Delilah memang sudah mengeluarkan air dari tubuhnya tapi ia pingsan kembali karena shock. James meletakkan tubuh basah Delilah diatas ranjang lalu memanggil Lordes tergesa.

"Ambilkan aku pakaian hangat untuk Delilah di kamar, sekarang!" Lordes mengangguk cepat dan setengah berlari di koridor untuk masuk ke dalam walk in closet di kamar utama. Sedangkan James kembali ke ranjang dan sempat membelai kepala Delilah sebelum kemudian membuka kancing bajunya. Lordes masuk kemudian dan menawarkan bantuannya.

"Biar aku saja yang mengganti pakaiannya Nona Delilah, Tuan. Sebaiknya Tuan segera mengganti pakaian juga, nanti Tuan bisa sakit," ujar Lordes memberi saran. James mengangguk lalu berdiri kembali dan berjalan keluar dari kamar. Ia menutup pintu membiarkan Lordes mengurus Delilah di dalam.

Sementara itu, James masuk ke walk in closet membuka seluruh pakaian basah dari kaus kaki sampai atasan. Pakaiannya bahkan masih meneteskan air yang membuat jejak dari kamar Delilah ke kamar utama.

James masih terengah bersandar di pintu salah satu lemari dengan atasan sudah dilepaskan kecuali celana. Ia memejamkan mata dan menarik napas beberapa kali untuk menenangkan diri. Kejadian itu begitu cepat dan James benar-benar kehilangan kendalinya pada perkataan Delilah.

Entah darimana, setetes airmata keluar dari ujung mata dan membuat garis panjang di pipinya. James sudah lama tak menangis. Kini kata-kata seorang gadis biasa menghujam hatinya yang telah lama membeku dan membuatnya emosi.

Dengan cepat ia menyeka aimata itu lalu membuka celana dan sisa pakaian basah lainnya sebelum menggantinya dengan pakaian bersih. Usai mengganti baju, James kembali keluar dan berjalan masuk ke dalam kamar tamu itu. Dokter pribadi James bernama Jeff Alejandro sudah datang dan langsung diarahkan Earth masuk ke dalam kamar.

Dokter keluarga Belgenza itu sempat berhenti tertegun di depan pintu saat melihat bukan James yang sakit melainkan seorang gadis.

"Tidak salah!" tanyanya tak yakin. Earth mengangguk.

"Tolong Dokter, Tuan James melemparnya ke kolam renang." Mata Dokter membesar dan baru berjalan masuk ke ranjang beberapa saat kemudian.

Ia memeriksa semuanya. Dari nadi, jantung sampai suhu tubuh. Tubuh Delilah mulai demam karena air kolam renang yang cukup dingin.

James masuk tak lama sebelum Dokter Jeff menyelesaikan pemeriksaannya. Ia hanya menoleh sejenak pada James yang berdiri sambil bersandar pada sudut meja. Setelah selesai memeriksa, ia mengambil sebuah buku catatan dan menuliskan beberapa hal disana.

"Cari obat ini sekarang! Aku akan menunggu!" ujar Jeff memberikan catatan resep obat pada Earth. Earth mengangguk dengan cepat lalu berjalan cepat keluar kamar. Grey memilih mengikuti Earth membeli obat daripada satu ruangan dengan James.

"Apa yang terjadi?" tanya Jeff menoleh pada James. James memilih tak menjawab.

"Siapa gadis ini? Apa dia pacarmu?"

"Bukan..." jawab James cepat. Jeff sedikit menyunggingkan bibirnya.

"Earth bilang kamu melemparnya ke kolam renang, Tuan Belgenza!" James mendengus dan melipat kedua lengan di dada tanpa menjawab.

"Jika kamu melemparnya lebih keras, paru-parunya bisa meledak. Tekanan sebesar itu bisa sangat fatal, James... kamu harus berhati-hati jika marah," tegur Jeff kemudian berdiri dari samping ranjang dan berdiri di depan James.

"Dia mulai demam. Jadi aku akan menyuntikkan antibiotik dan pereda nyeri padanya. Jangan khawatir, dia baik-baik saja," sambung Jefry lagi.

"Siapa yang khawatir!" balas James mengelak. Jeff makin menyengir melihat pria yang sudah ia anggap keluarga itu. James begitu tertutup dengan perasaannya. Ia tak pernah memiliki kekasih seperti layaknya para bos lainnya. Hanya bermain dengan wanita tanpa ikatan, itulah yang dilakukannya.

Tak lama, Earth kembali dan Dokter Jeff menyuntikkan obat agar panas Delilah bisa turun.

"Jika demamnya tidak turun sampai pagi, bawa dia ke klinikku. Aku berharap tak ada infeksi. Selamat malam Tuan-Tuan, aku harus istirahat!" ujar Jeff Alejandro dengan santai. Grey langsung mengambil tas milik pria paruh baya itu dan hendak mengantarnya keluar.

"Jeff... terima kasih," ujar James masih berdiri di tempat yang sama. Jeff hanya tersenyum dan berlalu pergi diikuti oleh Grey dan Earth. Grey akan mengantarkan Jeff kembali ke rumahnya sementara Earth mengantarnya ke pintu mansion. Ia bahkan membuka pintu mobil untuk Jeff.

"Jaga Tuanmu baik-baik... Dia telah memiliki kelemahan sekarang!" ujar Jeff singkat sambil tersenyum meninggalkan Earth yang terdiam dan bengong.