Chereads / Princess's Magical Chrysanthemum / Chapter 20 - |20|. Taman Manor Dan Sebait Puisi

Chapter 20 - |20|. Taman Manor Dan Sebait Puisi

Segera mereka mengalihkan pandangan mereka ke tempat lain. Chrysant merasa lega dan tersenyum lembut pada Li mama sebagai isyarat terimakasih karena sudah melakukan itu untuknya.

Li mama dengan murah hati membalas senyumnya dan kembali memandu jalan.

Seperti yang Li mama katakan, Sun manor sangat indah. Desainnya begitu autentik, sangat khas china kuno. Beberapa pohon dengan dedaunan oranye khas musim gugur, tumbuh dibeberapa paviliun seperti payung untuk seseorang, sangat menenangkan.

Di samping itu, ada pula danau buatan yang terbentang sangat luas dan jernih. Diatasnya ada beberapa teratai cantik yang mengapung, sebagian dari mereka sudah mekar dan sebagiannya lagi masih kuncup.

Di atas danau buatan itu, terbentang sebuah jembatan yang bentuknya sangat permai. Terbuat dari kayu yang membuatnya sangat menyatu dengan tempat ini.

Chrysant dan Li mama mulai berjalan di atas jembatan itu.

Chrysant mengedarkan pandangannya ke permukaan bawah danau dan sekitar. Iris birunya tampak tersenyum, menikmati keindahan yang begitu memanjakan itu. Tiap pijakan dan gerakan yang diambilnya begitu lembut dan berhati-hati.

Walau tampilannya terlihat jelek, tapi itu tidak dapat menghentikan Li mama untuk terpukau dengan aura kelembutannya. Diam-diam, ia berkata dalam hatinya. 'Nyonya, ia sungguh mirip dengan anda!'

Akhirnya mereka sudah sampai di taman Sun manor. Ada beberapa pelayan lelaki yang menyapu di sekitar. Dedaunan kering musim gugur, berguguran begitu banyak memenuhi tanah manor. Itu membuat mereka kewalahan membersihkannya.

Seperti yang Li mama katakan, taman ini memiliki bunga krisan kuning yang sangat cerah. Tanpa sadar, Chrysant melangkah begitu saja mendekati tanaman itu. Mencapai permukaan bunga, ia pun sedikit membungkuk. Perlahan, iris biru tua itu berkaca-kaca dan diliputi aura kesedihan yang mendalam.

Entah bagaimana pemandangan itu, berhasil membuat orang di sekitarnya. Seakan ikut merasakan kesedihan yang sama.

Chrysant dengan lembut mencium krisan kuning itu dan aura disekitarnya kian melankolis. Li mama yang melihatnya, menaruh tangannya di dada, menekan hatinya yang entah bagaimana merasa agak sesak dengan panorama itu.

Chrysant perlahan berdiri tegak kembali.

Musim gugur dan krisan kuning adalah lambang kesedihan dalam kehidupannya. Hingga tanpa sadar, bibir ceri segar nya, begitu saja melantunkan beberapa kata yang menyita banyak pendengar terdiam dan terpusat padanya.

"Bersama musim gugur dan krisan kuning, aku di buang"

Itu adalah hal yang pahit, dimana ia di buang oleh orangtuanya dalam sekumpulan bunga krisan kuning di pelataran panti. Pada waktu itu adalah musim gugur dan bunda Anna si pengasuh panti lah yang menemukannya.

"Bersama musim gugur dan krisan kuning mekar, aku ditinggalkan"

Dan itu untuk bunda Anna yang menghembuskan nafas terakhirnya, meninggalkan nya untuk selama-lamanya di dunia yang kejam ini. Tepat pada saat Krisan kuning baru saja mekar di awal musim gugur.

"Bersama musim gugur dan krisan kuning, aku bersedih"

Dan dua hal itu, selalu menjadi simbol ketidakbahagiaannya.

"Musim gugur, krisan kuning dan aku yang tragis"

Chrysant menyelesaikan kata-katanya dengan tatapan yang belum terlepas dari krisan kuning di bawah sana. Hingga ia tersentak, dengan beberapa tepuk tangan riuh yang memecah keheningan sekitar.

Ia berpaling dan menemukan semua pelayan pria berhenti dari menyapu dan bertepuk tangan untuknya. Mata mereka dipenuhi rasa kekaguman terhadapnya. Chrysant sedikit terhenyak. Dalam hidup ini, itu adalah kali pertama ia melihat orang-orang menatapnya seperti itu.

Ia dengan gugup berpaling pada Li mama yang juga bertepuk tangan untuknya. Sesekali ia mengusap beberapa titik air yang jatuh dari mata tuanya, lalu tersenyum pahit dan mendekatinya.

"Wangfei niangniang, puisi anda sangat sedih dan menyentuh! mama tua ini hampir menangis dibuatnya"

Detik itu Chrysant sadar, kenapa semua orang berpusat kearahnya dengan penuh kekaguman. Sebenarnya ia tidak merasa apa yang di katakannya tadi begitu indah untuk memukau orang-orang, hanya saja itu jatuh dari kedalaman hatinya.

Mungkin karena itu berasal dari hati dan orang-orang mendengarnya jatuh sampai ke hati?

"Li mama anda begitu berlebihan, itu hanya sedikit luapan kesedihan"

"Wangfei niangniang, anda sangat mahir membuat orang-orang di sekitar anda bersedih karena anda"

Jauh di paviliun santai yang terletak di dekat taman manor. Ada dua orang pria yang sedang bermain catur. Mereka mendadak berhenti bermain, karena angin telah membawa terbang kata-kata melankolis dari seorang gadis yang ada di taman manor. Posisi mereka yang cukup dekat, cukup untuk mendengar hal itu dengan jelas.

Qi Changyi entah bagaimana berhasil menitikkan air mata. Padahal bertahun-tahun menjalani hidup bersama tuannya, ia mulai meniru gaya tiran tuannya yang suka acuh dan tak berempati apapun pada sekitar.

Tapi hari itu, untuk pertama kalinya ia merasakan empatinya lagi setelah begitu lama terkubur. Dan itu berkat seorang gadis yang merupakan permaisuri yang tidak di akui tuannya.

Sun Ho Chyou melihat Qi Changyi yang menangis, merasa jijik. 'Pria ini sudah lama memiliki hati batu yang nyaris hampir seperti miliknya, tapi ternyata batu itu begitu cepat hancur berkeping-keping hanya karena nyanyian seorang gadis malang.'

"Ho Chyou, aku tak pernah mengira krisan begitu pandai merangkai kata untuk membuat orang menangis" Kali ini Qi Changyi dengan santai memanggil pangeran Sun dengan namanya, itu sering terjadi di waktu santai mereka dan ketika tidak dalam bertugas.

Sebenarnya, keakraban Qi Changyi dengan Sun Ho Chyou sudah seperti saudara sedarah. Itu karena mereka tumbuh besar bersama di istana kekaisaran.

Qi Changyi adalah putra dari jendral Liu Changhai yang merupakan salah satu dari faksi pendukungnya dulu semasa ia menjadi putra mahkota.

Namun nasib tragis menimpa keluarga mereka ketika pergantian kaisar. Jendral Liu yang begitu lama mengabdi pada negara dan berpengalaman luas dalam peperangan membela kerajaan, dibingkai dengan bejat sebagai koruptor dalam kemiliteran.

Dengan begitu jabatannya sebagai jendral di cabut dan ia dilempar jauh dari pusat ibu kota bersama keluarganya, tepat di daerah yang sangat terpencil dan tertinggal. Sun Ho Chyou sangat mengerti taktik kotor dari semua ini, itu karena kaisar Yongsheng tidak senang dengan jendral Liu yang merupakan bagian dari orang-orang nya dulu. Karenanya ia menyingkirkannya dengan keji.

Dan kenapa seorang Changyi dari keluarga Liu menjadi Qi? Itu karena untuk menyembunyikan identitasnya.

Bagaimanapun orang-orang hanya tau bahwa jendral Liu dan keluarganya sudah di asingkan sangat jauh. Jika salah seorang dari mereka keluar dari pengasingan, pihak kekaisaran tidak akan tinggal diam dan pasti akan mengejarnya.

"Kri-san?" Sun Ho Chyou merasa asing melafalkan nama aneh itu.

"Ya, namanya adalah krisan. Ho Chyou, bukankah namanya sedikit aneh sama seperti pemiliknya?"

Sun Ho Chyou mendadak bangkit untuk meninggalkan ruang utama paviliun santai. Qi Changyi segera mengikuti langkahnya.

Chrysant saat ini sedang tersenyum hangat pada Li mama menceritakan beberapa jenis krisan di tempatnya berasal. Karena itu merupakan bunga favoritnya, ia menggali banyak hal tentang bunga itu sehingga pengetahuannya cukup luas.

"Ada juga jenis Chrysanthemum indicum hybr, Ini adalah jenis hibrida atau hasil dari persilangan. Keunikan jenis ini memiliki varian warna yang berbeda dari aslinya tapi sayangnya siklus hidupnya tidak begitu lama"

"Wangfei niangniang pengetahuan anda sangat luas, mama tua ini jadi penasaran dengan tempat anda berasal dan ingin melihat semua jenis krisan yang anda gambarkan tadi"

Sebenarnya Li mama tidak begitu mengerti dengan penjelasan Chrysant. Karena begitu banyak istilah asing yang tidak ia pahami. Tapi mendengar beberapa keunikan yang di sebutkan Crysant, ia nyaris membayangkan betapa cantik nya varietas krisan yang di sebutkan nya tadi. Ia jadi sangat penasaran, seperti apa tanah kelahiran permaisuri adipati Sun.

"Dimana tempat itu?" Sebuah suara yang dingin tak tersentuh, hadir membelah perbincangan antar Crysant dan Li mama.

___